NovelToon NovelToon
Menanti Cinta Sang Letnan

Menanti Cinta Sang Letnan

Status: sedang berlangsung
Genre:Menikahi tentara
Popularitas:32.3k
Nilai: 5
Nama Author: Hasna_Ramarta

FB Tupar Nasir, ikuti FB nya ya.

Diam-diam mencintai kakak angkat. Namun, cintanya tidak berbalas. Davira, nekad melakukan hal yang membuat seluruh keluarga angkatnya murka.

Letnan Satu Arkaffa Belanegara, kecewa dengan kekasihnya yang masih sesama anggota. Sertu Marini belum siap menikah, karena lebih memilih jenjang karir yang lebih tinggi.

Di tengah penolakan sang kekasih, Letnan Arkaffa justru mendapat sebuah insiden yang memaksa dia harus menikahi adik angkatnya. Apa yang terjadi?

Yuk kepoin.

Semoga banyak yang suka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasna_Ramarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3 Dugaan Negatif Tentang Davira

     Di keheningan sore, Kaffa sengaja menemui Davira di kamarnya. Dia menerobos masuk ke dalam kamar, begitu pintu kamar dibuka Davira.

     Davira terkejut dia sangat kaget. Sosok yang dia cinta datang dengan sorot marah dan dingin. Wajahnya tegas diperjelas dengan rahang yang mengeras.

     Kaffa menarik lengan Davira keluar kamar, kemudian ia membawa Davira ke taman di atas roof top.

     "Katakan, apa yang kamu mau Vira? Selama ini aku sudah menganggapmu sebagai adikku, tapi kamu tega berbuat seperti ini. Apa sebenarnya maumu? Katakan!" desak Kaffa dengan mata melotot.

     Davira tertegun menunduk, dadanya berdebar. Meskipun ia mencintai sosok kakak angkatnya ini, akan tetapi ketika Kaffa marah, Davira gentar juga.

     "Ck. Aku tidak tahu kamu sudah pernah melakukan hal ini berapa kali pada pria-pria di luaran sana. Luarnya saja kamu bungkus rapi, dan kesannya baik, tapi dalamnya bobrok dan rusak," dengusnya pahit, sepahit empedu.

     Dada Davira sakit teriris, saat ini juga ia ingin mengatakan kalau sesungguhnya ia tidak pernah melakukan hal sekotor itu. Tapi, demi cinta dan demi menyelamatkan Kaffa dari kebohongan Marini, Davira rela bungkam. Dia lebih memilih disudutkan dan dianggap tidak baik.

     "Kenapa kamu diammmm, Daviraaa. Bicaralah!" pekik Kaffa keras, tangannya terangkat. Di lapangan, separah apapun adik leting melakukan kesalahan, Kaffa belum pernah melayangkan tangannya untuk menampar, tapi kali ini, di hadapan wajah Davira, ia berani mengangkat telapak tangannya.

     Air mata Davira menetes banyak, membasahi pipinya yang lembut. Wajah yang ayu menarik itu basah dengan derai air mata. Tapi, Davira tetap bungkam. Dia membiarkan dirinya dihujat dan ditunjuk.

     "Aku pantas mendapatkannya, Kak." Davira membatin.

     Kaffa kesal karena Davira tetap bungkam, ia mengalihkan telapak tangannya , meraih dagu Davira dan mencengkramnya.

     "Air mata palsu. Dengar, ya. Apapun yang telah terjadi malam itu antara kita, aku tidak akan pernah mengakui kalau aku sudah melakukan itu kepadamu. Dan ingat. Semua yang kamu lakukan padaku, tidak akan mengubah apapun diantara kita. Kita tetap seperti ini, aku kakak angkatmu dan kamu hanyalah adik angkat yang tidak tahu diri," tegasnya di hadapan wajah Davira, lalu menghempas dagu Davira dengan kasar.

     Kaffa meninggalkan Davira yang menangis. Dia tidak peduli Davira sangat terluka oleh ucapannya.

     "Maafkan aku, kak. Aku terpaksa melakukan itu semua. Semua demi kebaikan kakak, agar kakak menjauhi Mbak Marini," bisik Davira sembari mengusap air matanya

     "Aku hanya melakukan itu demi kebaikan kak Kaffa. Agar Kak Kaffa menjauhi Mbak Marini, dengan alasan sudah menodai aku. Maafkan aku Kak Kaffa. Ma, Pa. Aku terpaksa melakukan ini." Davira kembali menulis di buku diarynya, sebagai curahan hatinya hari ini.

     Di ruang tamu, Bu Daisy dan Pak Daka, tengah bicara serius. Mereka terlibat ketegangan sisa kemarin yang belum usai.

     "Ini gimana dong, Pa. Bagaimana kalau Davira hamil? Mama tidak bisa menyembunyikan muka mama di depan orang-orang. Apa kata mereka, kalau tiba-tiba mereka melihat Davira perutnya membesar," ujar Bu Daisy sambil menghela napas kasar.

     "Tapi, mereka tidak mengakui telah melakukan perbuatan itu.

     "Papa percaya begitu saja. Papa tidak melihat, saat mereka mama pergoki, Kaffa seperti orang ling-ling. Dia itu seperti dalam pengaruh obat. Maka, tidak menutup kemungkinan sudah terjadi hal yang tidak-tidak diantara mereka, walaupun secara tidak sadar."

     "Lantas kita harus apa, Ma?" Pak Daka menatap sang istri. Siapa tahu Bu Daisy ada solusi.

     "Jalan satu-satunya adalah, menikahkan mereka. Mama tidak mau tetangga menggunjing setelah tahu Davira hamil. Dan itu sangat mencoreng nama baik kita, nama baik Kaffa juga," cetus Bu Daisy akhirnya.

    "Tapi, Ma. Apa dengan menikahkan mereka, masalah bisa selesai?"

     "Setidaknya kita tidak terlalu menanggung malu atas kehamilan Davira nanti. Daripada tidak dinikahkan," ujar Bu Daisy dengan muka yang memerah. Dia terpaksa mengambil keputusan itu, meskipun nanti bakal ditentang Kaffa.

***

     "Apa, Mama mau aku menikahi Davira? Yang benar saja, Ma. Aku tidak menyentuhnya. Kenapa harus menikahinya?" Kaffa menolak keputusan sang mama yang dianggap menyudutkannya.

     "Tidak ada cara lain, Kaffa. Daripada menanggung malu, lebih baik kalian diikat dengan pernikahan. Kaffa, kamu sudah dewasa. Kamu tahu betul bagaimana menjaga kehormatan keluarga. Kalau benar tidak terjadi apa-apa, maka pernikahan ini hanya akan jadi pelindung nama baik kita," tukas Bu Daisy.

     Pak Daka mengangguk pelan, meski sorot matanya masih dingin. “Papa setuju dengan Mama-mu. Daripada aib ini tercium keluar, lebih baik segera kita perbaiki dengan cara yang benar.”

     Kaffa menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan. Hatinya jungkir balik. Di satu sisi, ia masih menyimpan cinta mendalam pada Marini, wanita yang terus ia perjuangkan meski selalu menolak. Di sisi lain, ia dipaksa menerima kenyataan pahit, menikahi Davira, adik angkat yang selama ini hanya ia anggap sebagai adik angkatnya semata.

     “Tidak, Pa … Ma … aku mohon. Jangan putuskan sekarang. Aku butuh waktu. Aku harus tahu dulu apa yang sebenarnya terjadi semalam." Suara Kaffa bergetar, memberikan penolakan.

     Tapi Bu Daisy tak bergeming. “Waktu hanya akan memperbesar gosip. Kau pikir orang tidak akan tahu? Rumah ini bukan di tengah hutan. Tetangga bisa saja sudah mendengar suara ribut kita barusan.”

     Davira hanya menunduk pasrah. Di dalam hatinya, ada rasa getir sekaligus harap yang membingungkan. Ia tidak pernah menginginkan semua ini terjadi dengan cara seperti ini. Namun, di balik tangisnya, ada bisikan kecil yang berkata. Jika benar pernikahan itu terjadi, setidaknya aku bisa menyelamatkan Kak Kaffa dari Mbak Marini.

     Sementara itu, Kaffa merasa dunia runtuh menimpa kepalanya. Setelah penolakan Marini yang menghancurkan hatinya, kini dia justru terseret dalam masalah besar yang mengancam kehormatan dirinya sebagai seorang perwira, dan sebagai anak.

     Dia benar-benar merasa terjebak.

     Malamnya, Kaffa terduduk di kamarnya. Kepalanya berat, pikirannya kalut. Di meja kerjanya, tergeletak bingkai foto dirinya bersama Marini saat Marini wisuda pendidikan dulu. Senyum Marini dalam foto itu terasa menyakitkan kini.

     “Aku mencintaimu, Marini … tapi kenapa jalan hidupku malah dipaksa ke arah lain?” lirihnya sambil menutup mata.

     "Lihat saja, jika sampai pernikahan ini terjadi, aku pastikan, aku tidak akan pernah menganggap Davira sebagai istri. Aku yakin ini semua rencananya. Davira ternyata licik, sudah diangkat anak, tapi justru ingin lebih," duga Kaffa negatif.

     "Bahkan, kalau ternyata dia hamil, aku tidak percaya kalau anak itu anakku. Pasti anak yang dikandungnya adalah anak pria lain di luaran sana," gumamnya lagi masih menuduh.

     Sementara itu, waktu semakin bergulir. Rencana pernikahan Kaffa dan Davira, beberapa hari lagi digelar.

     "Aku masih ada waktu untuk membatalkan rencana ini. Dengan cara berterus terang. Tapi, aku mencintai Kak Kaffa," lirihnya di dalam kamar yang kini bagaikan tempat satu-satunya berlindung dari murkanya mama dan papanya, termasuk murkanya Kaffa.

Apakah Davira akhirnya berterus terang atau menerima dinikahkan begitu saja dengan risiko?

Jangan lupa dukungannya, duhhh sepi.

1
Sartikadewi Hatapayo
lanjut thor, semangat up nya
𝐈𝐬𝐭𝐲
Thor follback dong...
Nasir: Ok 🥰🥰🥰
total 1 replies
Penapianoh📝
next up thor☺
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Nasir: Mksh byk Kak...
total 1 replies
dewi_nie
lanjut Thor..semangat crazy up nya Thor 💪💪💪
Rieya Yanie
ditinggu up nya kak..semangat
Aliya Awina
di cari selama 2 tahun pas ketemu malah di hina2 kan bisa bicara baik2 jangan pakai kekerasan
Haji Nasution Nasution
up dong Thor jangan digantung up sampai habis
Penapianoh📝
jelas skit bngett klo d bilangin perempuan ngk bener pdhl nyata nya tdk😭
Rieya Yanie
sakit banget hati davira...
dr awal sudah dianggap rendahan..
klo kafa g suka mending talak aja biarkan davira bahagia dgn caranya
dewi_nie
lanjut Thor..
Enok Renmaur
so jlas davira msh jd tertuduh, krna kdpatan br2 sm laki" lain sdg status msh istri kafa,bhkan bkn cm sx kan jln sm arda😏
krn tdk prnh mo jujur tu yg sdh bw davira dlm kebodohanx😏🙄
sm halx dgn diri qt,
suami mna yg tdk marah lo dpati qt ber2 sm laki" lain sx pun qt cm anggap tmn yg suami qt tdk knl???
psti mrh kan....
sm lo suami qt kdpatan ber2 sm perem lain qt j9 psti marah.
z ttap d pihak kafa, krn sbgai istri tdk mnjaga MARWAHNYA.
Farid Atallah
Kaffa Kaffa, selalu aja nyakitin davira😥
Jana
hadeehhhh kafaaaa... gemes aq!! mending lepasin aja lah davira. biarin dia bahagia drpd tertuduh terusss
Farid Atallah
up dong Thor 😥
Enok Renmaur
mkanya davira , lo jd istri jgn jd org pengecut tdk prnh mo jujur.
pinterx cm mghilang sj n jd prempuan bodoh.
z jd jemek jengkel dgn sifat davira ni, dsni jd tokoh utama tp tokoh utamax goblok bin o'on🙄🙄🙄
bner yg d blg kafa lo davira ni pengecut, kafa jg tdk slh dgn kata" yg d lontarkan buka sj hijab mu n menarikx hingga lepas
krn kafa jg py hAk krn suamix, lo kafa blg bk sj hijab mu mang benar ...
krn apa....krna davira goblok, sbgai istri tdk bs mnjaga MARWAHNYA
seenakx jln sm laki" lain bhkan smpe dbw krmh ortux,
untung ortux arda menolak
jd perempuan tu hrs tegas davira, jgn jd prempuan goblok trus.
lo ad apa" tu mulut mu bicara jgn diam jd pengecut.
lm" z jd pngin ulek mulut davira ni biar bs bicara jujur bkn jd pengecut trus mnerus
Penapianoh📝
kak next up. penasaran 😭
Penapianoh📝
iya davira. mungkin krn terlalu memikirkan mu yg blm ketemu jd nya jatuh sakit
Farid Atallah
up lagi dong Thor 😥
dewi_nie
davira harus berani dan tegas pada Kaffa..enak aja main hina2 org tanpa mau dengar penjelasan Vira..sukanya buruk sangka aja..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!