Bianca Kingston, sosok perempuan yang nyaris sempurna, cantik, kaya, memiliki pengaruh yang besar, baik di dunia bisnis maupun di dunia bawah. Ahli senjata dan juga beladiri.
Perempuan sesempurna itu harus merenggang nyawa di tangan rival bisnis nya, satu-satunya orang yang berani mengancam kelemahan nya, menggunakan anak-anak asuhnya.
Kematian nya, meninggalkan duka mendalam di hati kelurga Kingston dan semua orang terdekat nya, tapi takdir berkata lain, jiwa Bianca terlempar ke dunia yang sangat jauh berbeda dengan dunia nya.
Bianca terbangun di tubuh Putri Jasmine Harper, Putri terasing, yang hidup dalam kesendirian. Namun kejutan belum berakhir.
"Dua Minggu lagi, pernikahan Anda dengan Duke Lucas akan digelar!"
Bagaimana seorang Bianca Kingston yang biasa memimpin sebuah organisasi, harus menjalani hidup baru nya yang sangat jauh berbeda dari kehidupan nya dulu?
Dan siapa Duke Lucas, calon suaminya itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hofi03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
FRUSTASI
Perjalanan dari sana ke istana kerajaan Harper mungkin akan memakan waktu satu jam setengah, dan mereka kemungkinan akan sampai di istana saat malam hari, karena ini langit sudah mulai gelap.
Sementara di kediaman Alistair, di ruang kerja nya, Duke Lucas masih berkutat dengan pekerjaan nya, dari pagi Duke Lucas sama sekali belum beranjak dari kursi kerja nya, pria itu kalau sudah fokus, bisa benar-benar lupa waktu.
Tok
Tok
Tok
"Masuk!"
Ucap Duke Lucas tanpa mengalihkan pandangan dari perkamen yang sedang dia kerjakan.
Ceklekk
Pintu ruang kerja Duke Lucas terbuka, ternyata yang datang adalah sang ibu tercinta, Nyonya Kimberly.
"Lucas, sampai kapan kamu akan mendekam di ruang kerja mu ini?" tanya Nyonya Kimberly, berjalan ke arah Duke Lucas.
"Ibu perhatian dari beberapa hari ini kamu selalu sibuk dengan pekerjaan mu, bahkan hari ini kamu tidak ada keluar dari ruang kerja mu ini," lanjut Nyonya Kimberly, menetap Putra nya kesal.
"Pekerjaan ku sangat banyak," jawab Duke Lucas, tanpa melihat ibunya.
Puk
"Kalau orang tua ngomong itu di lihat," ucap Nyonya Kimberly, memukul bahu Duke Lucas gemas.
"Mau ibu masukan kamu kedalam perut lagi hah!" ucap Nyonya Kimberly, kesal dengan sifat Putra nya.
Hah....
Kalau sudah seperti ini, Duke Lucas memilih untuk mengalah, karena tidak akan menang kalau harus berdebat dengan ibu nya itu, entah apa yang membuat Ayah nya begitu tergila-gila pada ibunya yang cerewet ini.
"Ibu, sebenarnya ada apa?" tanya Duke Lucas, menutup perkamen di depan nya.
"Lucas, kamu tidak lupa kan besok itu hari apa?" tanya Nyonya Kimberly, menatap Duke Lucas, serius.
"Ingat," jawab Duke Lucas, datar.
"Bagus!" ucap Nyonya Kimberly, mengangguk kan kepala nya, puas.
"Hanya itu? Ibu hanya ingin menanyakan besok hari apa?" tanya Duke Lucas, mengerut kan kening nya.
"Memang nya kenapa hah! Jawab Nyonya Kimberly, garang.
"Hah....Aku pikir ada hal penting yang ingin ibu bicarakan," ucap Duke Lucas, menghela nafas nya panjang.
Nyonya Kimberly memicingkan mata nya, saat melihat respon Putra nya yang terlihat sangat santai.
"Lucas, kau benar-benar ingat kan, besok itu hari apa?" tanya Nyonya Kimberly, memastikan sekali lagi.
"Iya, besok hari Minggu," jawab Duke Lucas, santai.
Jangan-jangan Putra nya ini lupa kalau besok adalah hari pernikahan nya dengan Putri Jasmine, pikir Nyonya Kimberly.
"Hanya itu?" tanya Nyonya Kimberly, geram.
"Iya, memang nya apa lagi?" jawab Duke Lucas, mengerutkan keningnya.
"Lucas Alistair!"
Geram Nyonya Kimberly, menjewer telinga Duke Lucas.
"Aaawww! Kenapa ibu menjewer telinga ku, memang nya apa salah ku," ucap Duke Lucas, meringis.
"Kau masih bertanya apa kesalahan mu hah!" ucap Nyonya Kimberly, kesabaran nya benar-benar di uji.
"Ibu, ada sebenar nya, aku benar-benar tidak ngerti," ucap Duke Lucas, menghela nafas nya panjang.
"Besok hari pernikahan mu dengan Putri Jasmine, Lucas Alistair!" jawab Nyonya Kimberly, geram.
Bisa-bisa nya Putra nya itu melupakan hari pernikahan nya sendiri, pikir Nyonya Kimberly.
Mendengar kata pernikahan dan Putri Jasmine, membuat wajah Duke Lucas mengeras dan tegang, bukan karena dai membenci calon istri nya, tapi entahlah Duke Lucas tidak bisa menjelaskan nya.
Hati nya ingin menolak dan berteriak bahwa dia tidak menginginkan pernikahan itu.
"Besok?" tanya Duke Lucas, mengulang perkataan ibunya.
"Iya besok, hari ini Jasmine sudah di jemput untuk kembali ke istana, pernikahan kalian akan di lakukan besok pagi," jawab Nyonya Kimberly, melihat Duke Lucas.
Nyonya Kimberly menghela nafas nya panjang, melihat keterdiaman Putra nya itu.
"Lucas ada apa dengan mu?" tanya Nyonya Kimberly, suaranya sudah kembali lembut.
"Tidak ada," jawab Duke Lucas, menghela nafas nya panjang.
"Lucas, apa kamu masih belum bisa menerima perjodohan itu?" tanya Nyonya Kimberly, walaupun dia tahu jawabannya apa.
Duke Lucas tidak menjawab pertanyaan dari ibunya, karena tiba-tiba sosok gadis kecil di hutan waktu itu kembali terlintas di pikiran nya, membuat perasaan Duke Lucas semakin kacau.
"Nona hutan," batin Duke Lucas, dengan perasaan campur aduk.
Tidak tahu kenapa, jantung nya selalu berdegup kencang, setiap kali dia mengingat sosok perempuan pemberani dan tangguh itu.
"Lucas kamu tahu pernikahan mu dengan Jasmine sudah di atur dari dulu, dan tidak bisa di batalkan-
"Ibu, tolong jangan bahas itu sekarang," potong Duke Lucas, dengan perasaan benar-benar kacau.
Nyonya Kimberly terkejut melihat respon Duke Lucas, apalagi melihat wajah frustasi Putra nya itu, padahal selama ini walaupun dia tahu Duke Lucas tidak menerima perjodohan itu, tapi respon Putra nya itu tidak pernah seperti sekarang ini.
"Baiklah, tenang kan pikiran mu, dan pergi istirahat, kalau ada masalah cerita sama ibu," ucap Nyonya Kimberly, mengalah.
"Tapi ingat! Apapun alasan nya, pernikahan mu dengan Putri Jasmine, akan tetap berlangsung besok pagi!" lanjut Nyonya Kimberly, penuh penakanan.
"Jangan kecewa kan ibu, Lucas," pesan Nyonya Kimberly, sebelum keluar dari ruang kerja Duke Lucas.
Setelah Nyonya Kimberly keluar dari ruang kerja nya, Duke Lucas menyenderkan kepalanya di sandaran kursi kerja nya, memijit pelipisnya yang terasa berdenyut.
"Siapa kamu, kenapa kamu muncul disaat seperti ini," ucap Duke Lucas, frustasi.
Duke Lucas menarik laci meja kerja nya, mengambil sebuah kotak kecil, lalu membuka nya, ternya di adalah kotak itu adalah secarik kain berwarna krem.
"Apa yang sudah kamu lakukan, kenapa aku tidak bisa lepas dari bayangan mu," gumam Duke Lucas, mengelus lembut kain, milik Jasmine.
Selama beberapa hari ini Duke Lucas memang berusaha fokus pada pekerjaan nya, tapi tidak ada yang tahu, bahwa setiap malam pria itu akan duduk termenung dengan pikiran yang di penuhi dengan sosok perempuan yang dia temui di hutan waktu itu.
Setiap malam Duke Lucas habis kan untuk memikirkan gadis itu, dia tidak perduli kalau seandainya gadis itu berbahaya, bahkan kalau gadis itu dari kerajaan musuh sekalipun, Duke Lucas tidak peduli.
"Apa yang harus aku lakukan? Aku ingin mencari nya, tapi bagaimana dengan pernikahan itu?" batin Duke Lucas, merasa sangat tertekan.
"Aku tidak mungkin mengecewakan Ibu, tapi aku juga menginginkan Nona hutan ku," batin Duke Lucas, merasa kepala nya ingin pecah.
Ini pertama kali nya, seorang Duke Lucas, merasa kalah dan tidak berdaya, biasanya dia selalu mendapatkan apa yang dia inginkan.
"AAAKKKKKKHHHHH!!"
Teriak Duke Lucas, mengacak-acak rambut nya frustasi.
Duke Lucas Alistair, sosok pria paling teratur dan memiliki pengendalian emosi yang sangat bagus, kini benar-benar kehilangan kendali atas pikiran nya sendiri.
lanjut up lagi thor