NovelToon NovelToon
Pengobat Cinta Sang Letnan Angkuh Yang Patah Hati

Pengobat Cinta Sang Letnan Angkuh Yang Patah Hati

Status: tamat
Genre:Dijodohkan Orang Tua / Tamat
Popularitas:1.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Hasna_Ramarta

Letnan satu Bisma Dwipangga patah hati setelah diputuskan oleh tunangannya. Hubungannya yang sudah terjalin cukup lama itu, kandas karena sebuah alasan. Demi sebuah jenjang karier yang masih ingin digapai, dr. Jelita Permata terpaksa mengambil keputusan yang cukup berat baginya.

"Aku ingin melanjutkan studiku untuk mengejar dokter spesialis. Kalau kamu tidak sabar menunggu, lebih baik kita sudahi hubungan ini. Aku kembalikan cincin tunangan ini." Dr. Lita.

"Kita masih bisa menikah walaupun kamu melanjutkan studi menjadi Dokter spesialis, aku tidak akan mengganggu studi kamu, Lita." Lettu Bisma.

Di tengah hati yang terluka dan patah hati, Bu Sindi sang mama justru datang dan memperkenalkan seorang gadis muda yang tidak asing bagi Letnan Bisma.

"Menikahlah dengan Haura, dia gadis baik dan penurut. Tidak seperti mantan tunanganmu yang lebih mementingkan egonya sendiri." Bu Sindi.

"Apa? Haura anak angkat mama dan papa yang ayahnya dirawat karena ODGJ?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasna_Ramarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34 Mengajukan Nikah

     Bisma mengawasi Haura dari jarak kurang lebih 50 meter dari keberadaan Haura. Sebetulnya Bisma tidak sengaja lewat depan kampus Haura, karena sebetulnya ia akan pulang ke rumah sebentar, karena ini merupakan jam istirahat siang.

     Bisma menatap lekat ke arah Haura dan pria muda bernama Adi itu. Bisma sudah tahu nama pemuda itu, karena Haura pernah menyebutnya.

     Gejolak dalam dada Bisma mendadak panas dan bergolak. Ia merasa tidak terima jika Haura yang akan dia ajukan menikah bersamanya, kini berjalan berdekatan dengan pria lain.

     "Seharusnya Haura jaga jarak, ini malah dekat-dekat dengan pria lain. Apakah Haura tidak paham kenapa kemarin aku memintanya KTP, malah sempat aku sebut kalau KTP nya untuk kebutuhan pengajuan nikah." Bisma mendumel seraya memukul setirnya. Tidak lama dari itu, mobil Bisma kembali meluncur meninggalkan.

     Mobil Bisma tiba di rumahnya, dia segera bergegas menuju kamar. Sebelum tiba di tangga, Bisma bertemu dengan Bi Reni ART rumahnya di ruang tengah.

    "Den Bisma, ada yang perlu bibi bantu?" sapa Bi Reni penasaran.

    "Tidak, Bi. Saya akan ke atas mengambil berkas yang tertinggal," jawab Bisma seraya menuju tangga.

     Tiba di dalam kamar, ia segera menuju lemari dan membukanya. Kemarin Bisma meletakkan KTP Haura di dalam laci itu. Bisma meraih KTP Haura yang sama sekali belum ia perhatikan dari kemarin, karena kemarin Bisma langsung memasukkan ke dalam saku celananya.

     "Haura. Lahir di Bandung, 26 Desember 2004, baru mau 20 tahun. Apakah tidak terlalu muda Haura bagiku? Jika dia jadi pendampingku kelak, apakah Haura mampu mengimbangi aku sebagai abdi negara yang bisa saja ditugaskan kembali ke luar daerah atau luar negara? Sanggupkah dia? Atau bisa setiakah dia?" Bisma bertanya pada dirinya sendiri di dalam kamarnya yang sepi.

     Pengkhianatan dan ketidaksetiaan, kini menjadi momok yang menakutkan bagi Bisma. Sebab pengalaman yang terdahulu masih saja selalu menghantui pikirannya. Bisma kadang takut hubungan yang telah dibinanya dengan serius dan setia, justru dikhianati saat dirinya siap menjalani hubungan ke arah yang lebih serius.

     Namun, berangkat dari ucapan sang mama dan keteguhannya yang menginginkan perjodohan dirinya dengan Haura, Bisma perlahan memupus rasa takut itu. Bisma mulai yakin kalau ucapan atau firasat seorang ibu merupakan doa bagi anaknya.

     "Biasanya firasat mama suka benar, mungkin Haura memang baik bagiku menurut mama. Tapi, di sisi lain aku juga merasa takut Haura mengulang kisah yang sama seperti yang dilakukan Jelita." Bisma mendengus, lagi-lagi perasaan takut dikhianati itu menghantuinya.

     Usia Haura yang jauh lebih muda darinya, salah satu pemicu dirinya merasa takut rasa terkhianati itu muncul lagi.

     Bisma tersadar dari lamunannya, dia harus kembali ke kantor untuk melengkapi administrasi syarat pengajuan nikahnya. Sebetulnya yang ribet dalam pernikahan dalam kemiliteran itu, yakni harus ke sana kemarinya. Meminta surat ini itu sampai terpenuhi semua, setelah semua terpenuhi, maka kedua calon mempelai siap dinikahkan dan pernikahan mereka tercatat di catatan sipil dan kedua calon mempelai bisa melangsungkan pernikahan dengan tenang.

     Bisma segera menuruni tangga, lalu keluar dan menuju mobilnya kembali. Mobil Bisma melaju menuju kantornya. Rutenya kebetulan melewati kafe Senvira. Entah sebuah kesialan atau kebetulan, sebuah mobil yang sudah Bisma kenali baru saja memasuki area parkir Senvira Cafe. Mobil itu berhenti di sana.

     Perlahan Bisma memelankan laju mobilnya, matanya semakin sakit saat sepasang sejoli yang dia kenal menuruni mobil yang sama dengan tangan saling menggenggam.

     Dr. Jelita dan Mayor Erwan memasuki Senvira Cafe dengan santai dan bahagia, terlihat dari gerakan tubuh masing-masing. Bisma ternyata belum bisa move on dari Jelita, hatinya terlalu sakit melihat kemesraan mereka berdua, alias kemesraan sepasang pengkhianat yang terlihat tanpa dosa. Bisma bukan gagal move on karena masih mengharapkan Jelita, akan tetapi pengkhianatan yang ditorehkan mereka berdua benar-benar tidak terampuni. Mereka bahkan seakan sengaja ingin memanasi hati Bisma yang masih berkobar amarah.

     "Sialan, kenapa aku harus lewat rute ini jika harus bertemu setan pengkhianat itu," kesalnya sembari membanting gantungan di dalam mobil sampai gantungan itu terlepas dari cantelannya.

     Emosi, sedih dan perasaan cengeng tiba-tiba muncul dalam diri Bisma, dia benar-benar sakit hati dicampakkan. Bisma mengepalkan kuat-kuat tinjunya lalu ia gunakan untuk meninju dashboard di depannya sehingga tangannya kesakitan. Bisma melampiaskan amarahnya pada dashboard.

***

     Bisma tiba di kantor, lalu masuk ke dalam ruangannya. Tiba-tiba Rudy masuk ruangannya dan memerhatikan sikap Bisma yang kusut. Rudy memang salah satu teman satu leting yang paling peka dengannya, kadang ia bisa menebak apa yang sedang dirasakan Bisma pada saat ini.

     "Bro, datang-datang mukanya kusut. Harusnya disetrika dulu muka kusutmu itu supaya licin," guyon Rudy seraya duduk di hadapan Bisma.

     Bisma tidak menyahut, ia justru memijit kepalanya yang terasa tiba-tiba sakit.

     "Bro, nampaknya kamu ada masalah. Jangan-jangan, tadi sebelum tiba di kantor, kamu bertemu mantan sekaligus pengkhianat itu," tebak Rudy mengena.

     Bisma mendongak lalu menatap Rudy. Benaknya bertanya kenapa temannya yang satu ini selalu benar jika menebak. Bisma tersenyum merasa lucu dengan Rudy, selain sebagai seorang tentara, dia juga pandai membaca pikiran orang lain.

     "Kenapa tebakan kamu selalu tepat, Bro? Apakah kamu titisan paranormal?" celetuk Bisma sembari melihat ke arah jam dinding.

     Waktu istirahat habis, sebelum Rudy menjawab, Bisma lebih dulu berdiri dari kursinya. "Jawabannya nanti dulu, aku mau ke ruangan Komandan, mumpung dia baru memasuki ruangan," tukas Bisma seraya keluar dari mejanya.

     "Ke ruangan Komandan, apakah kamu mau ajukan nikah? Lantas siapakah calon perempuannya setelah putus dari dr. Jelita? Wah, bagus itu, Bro. Bisa kepanasan dr.Jelita jika mendengar kabar kamu mengajukan menikah setelah sebulan putus darinya," todong Rudy, lagi-lagi tepat sasaran. Karena tidak ingin membuang waktu, Bisma segera cabut dari ruangannya. Langkahnya kini mantap menuju ruangan Komandan untuk mengajukan permohonan menikah.

     "Bisma, Bisma. Nah begitu dong, balas pengkhianatan mereka dengan kebahagiaanmu yang sebentar lagi kamu jelang," bisik Rudy nampak senang.

     Beberapa saat kemudian, Bisma keluar dari ruangan Komandan. Dia sedikit lega, karena tahap awal pengajuan menikah sudah disetujui Komandan alias atasan.

     Tinggal mempersiapkan syarat lainnya untuk melengkapi administrasi menuju ke jenjang pernikahan. Seperti surat ijin dari orang tua untuk pihak perempuan, juga meminta surat kesehatan dari dokter untuk mengetahui kalau kedua calon mempelai benar-benar dalam keadaan sehat fisik dan juga mental.

***

     "Ma, Bisma sudah mengajukan pernikahan pada Komandan dan disetujui," lapor Bisma saat dirinya menyambangi rumah kedua orang tuanya sebelum ia kembali ke rumahnya.

     Bu Sindi terkejut mendengar suara Bisma yang tiba-tiba terdengar di belakangnya.

     "Mengajukan menikah? Dengan Haura?" Pertanyaan Bu Sindi yang kaget dijawab dengan anggukan kepala oleh Bisma.

1
Hr sasuwe
👍
Nasi Goreng songo
bisma cemen..itu mah luka kecil...
Niar Zahniar
semangat berkarya
Rosidahnamaku
penasaran
Nasir: Lanjutkan ya Kak.
.
total 1 replies
itin
dwipangga nya kenapa ga dipakai
ceritanya bagus
😍😍😍😍
Nasir: Iya ya. Bagus juga padahal ya?
total 1 replies
itin
iya tamu besar 🤭🤣
itin
bik mimin dapat apa dari bu sindi atas keberhasilan perjodohan bisma dan haura? kepo nih bik
Nasir: Gak ada.... 😄😄😄
total 1 replies
itin
value tertinggi akhirnya dimenangkan oleh haura dwipangga. mohon utk si julid jelita minggir dulu ya 😄
itin
sebegitu jujurnya bisma masih aja dicurigai. dalam rumahtangga kalau bisa kurangi rasa curiga mending komunikasikan semuanya dgn baik
itin
ini ini nih ini.....
kalau suami tau dah ga jujur jangan diam tanyakan saja biar jangan memendam masalah.
jelita si penabur cuka jelas dia yang memilih si erwan malah menyalahkan orgtuanya
itin
siapapun dapat kejutan kayak yang dibikin bisma akan shock dan jantungan aplg haura yang minim pengalaman. semprullll
itin
ini yang bikin suka gedeg sama perempuan polos 😄🤭. giliran cemburu pinter banget mengekspresikannya. sudah juga banyak dikasih wejangan ibu mertua masih aja lelet.
itin
pengen jambak rambut haura boleh gag... bener² lelet
itin: ga jadi deh mendadak haura dibab selanjutnya mulai pintar
total 2 replies
itin
kenapa harus kotrak gak kriek gtu 🤣
itin: xoxo 😄
total 2 replies
itin
kirain udah ciuman bibir beberapa kali mulai terbiasa ternyata masih malu malu aja
itin
bik mimin ntah kenapa semua aksi laporan ke bu sindi menjadi kesenangan saya 🤭 secara tidak langsung bik mimin salahsatu mak comblang juga nih diperjodohan bisma dan haura
Nasir: Hehehhe iya Kak bnr. Suka gak sama gaya Bi Mimin?
total 1 replies
Mama lilik Lilik
bagus ceritanya
Nasir: Mksh byk Kak...
total 1 replies
Susanti Susanti
Luar biasa
Nasir: Mksh banyak Kak....
total 1 replies
SSDY
jgn jgn hamil ni
Nasir: Hehehe... lanjutkan Kak..
total 1 replies
Maria Abdullah
🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!