"Haruskah aku menikahi si culun itu?"
Karna ingin mempererat tali silahturahmi, Arshlan hendak dinikahkan dengan salah satu anak dari sahabat ayahnya.
Arshlan setuju dengan permintaan ayahnya, dengan syarat jika yang ia nikahi ialah Olivya, gadis cantik yang ia sukai sejak SMA.
Namun takdir berkata lain, Olivya menolak keras untuk menikah dengan Arshlan karna dirinya sudah mempunyai seorang kekasih.
Sialnya, karna penolakan Olivya, Arshlan terpaksa menikahi kakak kandung Olivya yang bernama Kyara.
Si gadis culun yang sama sekali tidak pernah Arshlan bayangkan seumur hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nona lancaster, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tersaingi
Semua mata teman - teman Kyara yang ada di garden pool tersebut menoleh ke arah Kyara, tak terkecuali Olivya dan juga Arshlan. Arshlan menatap tajam ke arah Kyara. dan seketika itu, Kyara menundukan pandangannya.
"Marsha, aku harus pergi dari sini, aku tidak mau di sini." Kyara berbisik dan hendak pergi meninggalkan Marsha. namun Marsha menghentikan dan menarik tangannya.
"Kau mau kemana, Kyara. di sini saja, aku akan menemanimu," ucap Marsha.
"Tapi, Marshaa--"
"Apa benar ini si culun?" tanya seorang teman laki - laki yang tiba - tiba mendekat ke arah Kyara.
"Iya dia ini Kyara, dia cantik kan? aku saja sampai hampir tidak mengenalinya," kata Marsha dengan hebohnya, begitu juga dengan teman - teman yang lainnya seakan tak percaya.
"Wah ... wah ... lama tidak pernah mendengar kabar tentang dirimu, kau semakin berubah saja."
"Mungkin dia sudah mengenal cinta, makanya, berubah."
"Dia kan sekarang menjadi seorang designer dan memiliki boutique sendiri, jelas dia berubah tidak seperti dulu lagi."
Perkataan - perkataan yang Kyara dengar dari mulut teman - temannya, membuat Kyara hampir gila. ia benar - benar tidak menyukai situasi ini, bahkan ia begitu risih menjadi sorotan semua teman - temannya.
"Apa - apaan ini? Kyara, tenanglah, tenanglah," gumam Kyara dalam hati seraya menarik napasnya untuk menenangkan diri. ia menundukan pandangannya dengan begitu malu.
"Hei culun, kenapa kau diam saja? ayo bicaralah!" suara seorang laki - laki terdengar dengan begitu jelas di telinga Kyara, Kyara bingung harus berbuat apa, rasanya ia ingin sekali meninggalkan tempat ini. namun, Marsha sedari tadi memegang erat tangan Kyara, seolah tak ingin membiarkan Kyara pergi dari sana.
"A-aku--"
"Permisi," Olivya, menerobos mendekati Kakaknya tersebut.
"Kalian semua ini sungguh kampungan sekali, lebih baik kalian pergi dan lanjutkan acaranya sana," seru Olivya. dan seketika itu, semua teman - teman yang ada di sekitar Kyara bubar seketika. lalu, Olivya menarik kasar tangan Kakaknya itu dan mengajaknya menjauh dari teman - temannya tersebut.
"Kenapa Kakak tiba - tiba berdandan seperti ini? apa Kakak ingin di puji oleh semua orang? apa Kakak ingin menunjukan kalau Kakak itu cantik dan bisa menyaingiku, begitu?" tanya Olivya dengan kesalnya.
"Olive, apa maksudmu? siapa yang ingin di puji, dan siapa juga yang mau menyaingimu!" seru Kyara.
"Kakak kemari, karna paksaan Mamanya Arshlan. dan Mama Arshlan yang mendandani Kakak seperti ini, Kakak juga tidak mau menghadiri Reoni ini. tapi mau bagaimana lagi," imbuh Kyara.
"Alasan saja, kalau Kakak tidak berniat menghadiri acara ini. kenapa Kakak kemari? bukannya kata Arshlan, Kakak menunggu di basement?" tanya Olive. bahkan guratan di wajah wanita itu terlihat begitu tidak senang akan kehadiran Kakak kandungnya itu.
"Memang, Kakak tadi menunggu di mobil. tapi, waktu Kakak ke toilet. Kakak tidak sengaja bertemu dengan Marsha. dan Marsha, memaksa Kakak untuk ikut kemari, Olive." Kyara mencoba menyangkal apa yang di tuduhkan oleh adiknya tersebut.
"Kalau begitu, lebih baik Kakak kembali saja ke basement, menunggu sampai acara reoni selesai. bukannya Kakak tidak ada pengaruhnya di acara ini, iya kan!" seru Kyara dengan melipat kedua tangannya.
"Untuk apa kau menyuruh Kyara menunggu di basement?" seseorang tiba - tiba menghampiri mereka berdua.
"Elliot." bibir Kyara berucap lirih. seseorang yang mendekat ke arahnya tersebut tak lain ialah Elliot. Elliot pun berdiri di samping Kyara dan menepiskan senyumnya.
"Olivya ... pengaruh atau tidaknya Kyara di sini. dia tetap berhak berada di acara ini. bukannya, ini acara untuk teman - teman alumni kita? jadi tidak sepantasnya kau berbicara seperti itu kepada Kyara. bagaimana kalau kau saja yang menunggu di basement sampai acara selesai? bukankah, kau juga sama sekali tidak ada pengaruhnya di acara ini?" tanya Elliot dengan penuh penekanan.
"Ikut campur saja!" seru Olivya dengan begitu geram. ia pun berlalu meninggalkan Kyara dan Elliot dari sana.
"Olive, kau mau ke mana?" tanya Kyara. namun Olivya tak menggubrisnya.
"Kyara, biarkan saja dia pergi. kenapa kau malah memanggilnya? orang - orang seperti mereka itu tidak pantas di sebut manusia. selalu saja merendahkan orang lain," seru Elliot. Kyara hanya mengiyakannya dan tersenyum paksa.
Bahkan, Elliot belum tau jika Olivya ialah adik kandung Kyara. karna memang tidak ada yang mengetahuinya kecuali Arshlan dan teman dekat Olivya.
"Elliot, kapan kau kembali? bukannya kau masih berada di jepang?" tanya Kyara dengan begitu terkejutnya.
"Ehm, Iya, aku pulang ke Berlin hanya 5 hari saja untuk mengambil beberapa berkas penting untuk menunjang pelatihan dokter di sana," kata Elliot.
"Oh." Kyara membulatkan bibirnya dan mengangguk - anggukan kepalanya.
"Kau baru saja datang?" tanya Kyara.
"Iya baru saja. dan saat kemari yang aku lihat dari sudut sana ialah dirimu. jadi, aku langsung menghampirimu kemari," jawab Elliot.
Mereka berdua pun mengobrol dan bercanda. dan saat di tengah obrolan mereka. Elliot pun pamit mengambilkan minuman untuk Kyara. lalu, setelah Elliot mengambilkan minuman untuk Kyara, mereka kembali melanjutkan obrolan mereka yang sempat terputus tadi.
Sementara Arshlan, ia memperhatikan Istrinya bersama Elliot dari ujung sana, sembari meneguk minuman yang ia pegang saat ini dengan sangat liar. Fendo yang sedari tadi memperhatikan sahabatnya tersebut, ia tak segan menegurnya.
"Arshlan kenapa kau minum sangat cepat sekali?" tanya Fendo.
"Tidak apa - apa, aku hanya haus saja." Arshlan meletakan gelasnya tersebut dan memasukan salah satu tangannya ke dalam kantong celananya.
"Arshlan lihatlah si culun itu. aku rasa, dia mengubah penampilannya agar terlihat cantik di depan si idiot Elliot itu. kau lihat saja, bahkan, dia terlihat tersipu malu di depan si idiot itu," tutur Fendo seraya menunjuk ke arah Kyara dan Elliot. Arshlan pun masih memperhatikan istrinya yang terlihat sedang berbincang sembari bercanda dengan laki laki itu.
"Si culun itu datang ke acara reoni ini, hanya ingin di puji oleh semua teman - teman kita. agar teman - teman kita kagum akan penampilannya yang berubah. entahlah, dia mendapat undangan dari mana. padahal aku tidak menyiapkan undangan untuk si culun itu." Fendo tak henti - hentinya berbicara tentang Kyara hingga membuat telinga Arshlan merasa panas mendengarnya.
.
.
.
.
.
Hallo semuanya, aku membuat halaman facebook bagi para pembaca setia semua karyaku. nanti kalau ada info tentang semua novelku aku akan infoin di sana, barangkali ada yang mau tanya - tanya bisa bebas tanyain di sana. kalian bisa cari di pencarian facebook dengan keyword.
"My Sweet Reader My Introvert Husband"
dan silahkan di ikuti :)
bagi kalian yang belum join grup whatsapp. kalian bisa klik link grup whatsapp di sana, jadi nanti bisa langsung terhubung.
saya ingatkan, namanya grup pasti sangat ramai. jadi kalau tidak mau terganggu, aku sarankan lebih baik tidak usah join ^_^
tetep aja aq baca 😅😅