NovelToon NovelToon
Ratu Bar-Bar Milik Pilot Tampan

Ratu Bar-Bar Milik Pilot Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Nikahmuda / CEO / Romansa / Idola sekolah
Popularitas:11.7k
Nilai: 5
Nama Author: riniasyifa

Ratu Maharani, gadis 17 tahun yang terkenal bandel di sekolahnya, dengan keempat sahabatnya menghabiskan waktu bolos sekolah dengan bermain "Truth or Dare" di sebuah kafe. Saat giliran Ratu, ia memilih Dare sebuah ide jahil muncul dari salah satu sahabatnya membuat Ratu mau tidak mau harus melakukan tantangan tersebut.

Mau tahu kisah Ratu selanjutnya? langsung baca aja ya kak!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riniasyifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Ratu, Ica, dan Della langsung merebahkan diri di sofa ruang tamu yang empuk. Para maid yang melihat kedatangan Nona muda berserta dua sahabatnya segera sigap menyiapkan minuman segar dan beberapa makanan ringan.

“Nyaman banget di sini, ya?” gumam Della sambil memejamkan matanya dan menikmati dinginnya Ruangan di dalam ruang tamu.

Ica menyenderkan kepalanya ke sandaran sofa, matanya terpejam pelan, seakan melepas lelah setelah perjalanan singkat itu.

Sedang Ratu setelah duduk sebentar gegas bangkit melangkah santai sambil menenteng tasnya menaiki tangga menuju ke kamarnya untuk berganti pakaian santai.

Tak butuh waktu lama, bersamaan dengan kedatangan para maid yang membawa nampan berisi jus segar dan camilan ringan, Ratu keluar dan langsung bergabung dengan Ica dan Della yang masih merebahkan diri di sofa.

“Silakan dinikmati, Nona,” ucap Maid Vivi salah satu maid yang bekerja di mansion ini sambil meletakkan nampan di meja.

“Terima kasih, Maid Vivi,” balas Ratu dengan senyum manis.

“Sama-sama, Nona muda. Kalau butuh tambahan, panggil saja, ya,” kata maid Vivi ramah lalu bergegas meninggalkan ruang tamu.

Ketiganya langsung menyambar gelas jus segar, menyeruputnya hingga hampir setengah gelas habis.

“Segarnya!” seru Ica dengan mata berbinar.

“Eh, kalian masih pakai seragam sekolah, gak gerah apa?” tanya Ratu sambil menatap kedua sahabatnya.

“Gerah sih, tapi gue gak bawa baju ganti,” jawab Ica jujur.

“Sama gue juga nggak bawa,” tambah Della sambil mengangguk.

“Alah! Pada lebay, sih! Cepat ganti, biasanya kalian langsung pakai baju gue tanpa minta izin,” sindir Ratu dengan nada bercanda.

Ica dan Della langsung nyengir mendengar sindiran manis dari Ratu.

“Hehe, ya sudah, kita ganti dulu, yuk,” ajak Ica sambil bergegas berdiri. Ratu ikut naik ke lantai dua menemani mereka menuju kamar.

Tak lama kemudian, Ica dan Della sudah berganti pakaian santai milik Ratu. Ketiganya kembali turun ke ruang tamu, yang kini sudah didatangi Eyang Rita duduk dengan nyaman di sofa, senyum hangat terpancar di wajahnya saat melihat ketiga gadis itu kembali dari kamar.

Ya Eyang Rita tadi sempat mendengar suara riuh mereka di ruang tamu, lantas ia yang sedang duduk di kamar langsung keluar melihat siapa yang datang.

"Eyang! Ica kangen banget sama Eyang," seru Ica dengan mata berbinar, langsung memeluk erat Eyang Rita.

Eyang Rita membalas pelukan itu dengan penuh kasih sayang. "Eyang juga kangen sama kalian semua. Sudah lama sekali Eyang tak melihat cucu-cucu kesayangan Eyang ini. Ternyata kalian sudah tumbuh jadi remaja cantik," ujarnya lembut penuh kasih sayang.

Della tak mau ketinggalan, ia turut memeluk Eyang Rita dengan singkat namun penuh kehangatan.

Ica dan Della memang sudah menganggap Eyang Rita sebagai nenek mereka sendiri. Begitu pula dengan Eyang Rita yang sangat menyayangi mereka seperti cucu kandungnya sendiri. Kebersamaan mereka telah terjalin sejak lama, sejak Ica dan Della tinggal di Bandung dan bersekolah bersama Ratu dari SD sampai SMP, sementara persahabatan dengan Mika baru terbentuk saat mereka pindah ke Jakarta dan masuk SMA Garuda.

“Bagaimana kabar Eyang sekarang?” tanya Della dengan penuh perhatian.

“Seperti yang kalian lihat, Eyang sudah jauh lebih baik, bahkan sangat baik sekarang. Apalagi bisa berkumpul bersama cucu-cucu cantik seperti kalian ini,” jawab Eyang Rita dengan senyum bahagia yang terpancar dari matanya.

“Syukurlah, kami senang melihat Eyang sudah pulih. Pas tahu Eyang masuk rumah sakit, kami benar-benar khawatir, dan saat Ratu bilang Eyang ikut ke Jakarta, kami langsung kesini,” tambah Ica dengan suara lembut.

“Terima kasih, cucu-cucu Eyang sangat perhatian. Kalian memberikan Eyang semangat yang besar," ucapnya penuh haru.

Ratu hanya memperhatikan kedua sahabatnya dengan senyum bahagia melihat Eyangnya bisa tersenyum bahagia. Karena tak tahan menahan kasih sayangnya lebih lama lagi. Dengan senyum lebar, ia langsung memeluk Eyang Rita erat.

“Ini baru Eyang kita yang super duper cantik!” katanya penuh kasih.

Ica dan Della segera mengikuti, mereka bertiga memeluk Eyang Rita dengan hangat. Kini keempat wanita itu berpelukan erat, seolah tidak ingin melepas momen kebersamaan yang penuh kasih itu.

Malam Harinya tepatnya Jam delapan malam. Ratu, Eyang Rita, dan Daddy Anggara kini sudah ada di sebuah restoran mewah di ibu kota. Daddy Anggara sengaja meluangkan waktu untuk menikmati makan malam bersama, menikmati momen kebersamaan yang langka dengan Eyang Rita.

Ratu tersenyum melihat Eyang Rita yang tampak bahagia. “Eyang, makanannya enak sekali, ya,” ucapnya lembut. Eyang Rita mengangguk penuh sukacita.

“Iya, sayang. Sudah lama Eyang rindu menikmati suasana seperti ini.” jujurnya

Daddy Anggara tersenyum hangat lalu meneguk minuman nya sebelum berkata.

“Sangat menyenangkan bisa berkumpul seperti ini. Daddy senang kita bisa melewatkan waktu bersama malam ini.”

Percakapan mengalir hangat, diiringi tawa kecil mereka. Momen sederhana itu terasa begitu berarti bagi mereka bertiga.

"Iya Dad, Daddy yang terbaik," ujar Ratu penuh semangat dengan senyum manisnya.

Eyang Rita dan Daddy Anggara menggeleng pelan, namun senyum hangat tak luntur dari wajah keduanya.

"Eyang, Dad! Ratu ke kamar mandi sebentar ya," pamit Ratu.

"Ya, apa perlu Daddy temani?" tanya Daddy Anggara setengah bercanda.

Ratu langsung mendelik kesal dengan wajah cemberutnya.

"Apaan sih Dad? Emangnya Ratu bayi ke kamar mandi harus di temani!" Ketus Ratu lalu langsung bangkit dari kursinya langsung pergi meninggalkan ruang VVIP itu.

Baru beberapa langkah ia beranjak dari ruangan matanya menangkap sosok Nathan yang sedang menikmati makan malamnya bersama keluarga di ruang yang tak jauh dari ruanng VVIP Ratu.

Namun, bukan keberadaan Nathan dan keluarganya yang menarik perhatian Ratu, tapi pada sosok wanita muda dengan pakaian sedikit terbuka itu sedang tersenyum manis ke Nathan. Meskipun di meja itu tak hanya Nathan dan wanita itu, tapi juga ada dua pasangan paruh baya yang terlihat akrab layaknya keluarga besar.

Entah kenapa Ratu melihat Nataha dan wanita di sampingnya dadanya terasa sesak dan ada rasa tak terima melihat wanita itu tersenyum pada Nathan.

Ratu yang sudah merasa kesal gegas beranjak dari tempat itu melanjutkan langkahnya ke arah kamar kecil dengan pikirannya dipenuhi tanda tanya tentang siapa wanita itu.

“Apa dia pacarnya Nathan, ya? Ah, masa sih .... ” gumam Ratu ragu, lalu berusaha mengusir pikiran itu dengan sikap bodoh amat-nya itu

Tapi, meski berusaha bersikap acuh, bayangan Nathan dan wanita sexi itu terus menghantui pikirannya, membuat perasaan campur aduk antara kesal, bingung, dan sedikit tidak terima pada dirinya sendiri.

"Kenapa juga gue harus mikirin mereka, lagian terserah mereka mau ngapain juga, bukan urusan gue juga, kenapa sih kalian berdua gak bisa hilang dari otak gue?" Nih lagi pikiran. Apa gak ada yang lain harus dipikir? Kenapa mesti Nathan-Nathan itu?" Omel Ratu pada pikirannya sendiri sambil melangkah pelan sesekali menghentakkan kakinya karena rasa kesalnya entah pada siapa yang harus ia tuju.

Namun tanpa Ratu sadari, Nathan yang menyadari kehadiran Ratu di restoran itu segera berdiri dari kursinya. Tanpa pamit pada siapapun yang ada di meja itu. Nathan langsung melangkah keluar, mengejar langkah Ratu yang mulai menjauh.

Ia sempat melihat sekilas bayangan seperti sosok Ratu berdiri di hadapan ruang VVIP dimana ia dan keluarganya makan malam. Nathan yang penasaran ingin memastikan, jika benaran itu Ratu, Nathan khawatir Ratu akan salah paham dan membuatnya semakin susah mendapatkan Hati Ratu.

Nathan terus mengikuti sosok wanita yang ia duga Ratu itu dengan perasaan was-was sampai saat ia mendengar suara wanita itu baru ia yakin kalau itu benar-benar Ratu.

Nathan yang awalnya khawatir kini terkekeh sendiri saat mendengar omelan Ratu pada pikirannya sendiri.

Sebisa mungkin Nathan menahan nafas untuk meredamkan tawanya yang hampir pecah.

Ratu tanpa curiga sedikitpun melangkah santai dengan terus mengoceh tak karuan. Begitu sampai di ujung koridor Ratu langsung masuk ke kamar mandi wanita sedangkan Nathan berhenti tepat di ujung lorong menyendarka punggungnya pada dinding tembok dengan kedua tangan ia masukan kedalam saku celananya dengan satu kaki ia topangan pada dinding.

Ia menunggu dengan sabar Ratu keluar dari kamar mandi. Sambil terkekeh pelan mengingat lagi ocehan Ratu sebelumnya.

1
Marta
cerita ini sangat menarik, saya suka alurnya yang ringan dan tak berbelit-belit
Marta
Cocok banget tuh berdua
Rita
biar lulus Ratu buat kebaikan kmu
Rita
sok2an mikirin perasaan lu nah lu nya lht ada yg lbh dr angkasa otak dah mulai mikir licik lg
Rita
krn lu licik
mawar 🌹
cie cie ada yang malu-malu mau
Bu Kus
nathan udah dapat lampu hijau dari ratu tu ratu udah mulai cemburu tu
azela
cemburu ni he/Grin//Grin/
Rita
syirik aja jadi orang
Rita
😜🤣🤣🤣🤣🤣🤣pocecif
Bu Kus
lanjut lg dong kak thro
merry
kerjaaan nathan jgn pilot lgg knn gk bs jagain ratu krn terbang trss,, klo pengusaha kn bs antar jmput ratu dan bs ngurusi klo ratu buat mslhh 😄😄😄😄😄
Rita
semoga dilancarkan ya Nathan Ratu
Rita
g mempan Ratu
azela
sangat cocok ratu yang bar-bar Nathan yang pengertian dan sabar
Elsa
Mama Nadia sepertinya sangat suka sama Ratu
mawar 🌹
akhirnya /Facepalm/
Bu Kus
aku setuju enyang nikahkan saja mereka
Lisa Halik
yeah nikah terus
Rita
waah Nathan semangat nih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!