Ratu Bar-Bar Milik Pilot Tampan

Ratu Bar-Bar Milik Pilot Tampan

Bab 1 Bolos

Brum! Brum! Brum!

Suara deru mesin motor sport keempat gadis cantik itu bergema di udara, cahaya matahari yang hangat menerobos pepohonan menciptakan bayangan panjang di atas jalan aspal yang masih terasa dingin.

Suara derapan langkah kaki mereka berpadu dengan riuh siswa-siswi yang lain, membentuk irama khas pagi hari yang cerah dalam lingkungan SMA Garuda yang sudah mulai ramai.

Namun di tengah keramaian itu, tidak ada keempat gadis cantik pembuat onar, karena mereka baru saja tiba. Mereka langsung turun menuju pintu gerbang yang ternyata sudah tertutup rapat.

Ya keempat gadis tersebut tak lain dan tak bukan adalah Ratu Maharani Alatas dan tiga sahabatnya yaitu Ica, Mika, dan Della.

"Yah! Telat lagi kita," seru Ica dengan suara lemas.

"Terus gimana, dong? Kita harus apa sekarang?” balas mika dengan ekspresi bingung.

“Santai, kita kan punya seribu cara. Ngapain bingung?” celetuk Della sambil terkekeh, menatap sahabat-sahabatnya satu per satu.

“Kalian mau ikut gak? Atau mau nunggu Bu Fani datang?” tambah Ratu yang sudah duduk kembali di atas motor sport hitamnya.

Ica, Della dan Mika menoleh cepat, sambil mengangguk pelan, lalu tanpa ragu mengikuti langkah Ratu.

Keempat gadis yang terkenal bar-bar itu mengelilingi motornya, menuju pagar belakang sekolah, pintu rahasia mereka, tempat biasa mereka memanjat masuk jika terlambat.

“Cepat, naik sebelum ada yang lihat!” seru Ratu penuh semangat.

“Ayo, gas!” sahut Mika dengan semangat membara. Di ikuti Ica dan Della.

Tak butuh waktu lama, keempat gadis berambut panjang itu sudah berada di atas tembok pagar, waspada memantau situasi sebelum melompat ke dalam lingkungan sekolah.

Tiba-tiba, dari kejauhan, Ratu melihat sosok Bu Fani, guru BK yang terkenal killer dan disiplin tanpa pandang bulu, sedang berjalan ke arah belakang sekolah.

“Gawat, njir! Cepat turun, Bu Fani alias badak cula, ke sini!” seru Ratu panik sambil melompat turun dari pagar.

“Tungguin gue, dong!” pinta Mika dengan wajah ikutan panik.

“Cepat loncat! Nanti ketahuan Bu Fani!” desak Ica tak sabar.

Bu Fani yang sedang berkeliling, melihat gerak-gerik mencurigakan di atas pagar dekat pohon mangga. Dengan suara lantang ia berseru dengan langkah cepat.

“Ratuu!!! Della! Ica! Mika! Cepat kembali dan ikut ke ruangan saya!” teriak Bu Fani dengan suara cemprengnya.

Ratu menelan ludah, berbisik di balik pagar, “Mampus, kita ketahuan, Cok!”

Della yang masih di atas pagar menjawab santai sebelum melompat turun, “Maaf, Bu, hari ini kami izin bolos, ya!” lalu gegas melompat bergabung dengan Ratu, Ica dan Mika.

“Hey, jangan kabur! Cepat kembali! Ibu akan menghukum kalian semua!” bentak Bu Fani kesal, tapi keempat gadis itu hanya terkekeh pelan mendengar kemarahannya.

Setelah puas menggerutu, Bu Fani pun berbalik dan kembali ke ruangannya. Ratu dan ketiga sahabatnya juga ikut meninggalkan sekolah dengan mengendarai tiga motor sport, Mika berboncengan dengan Della, sementara Ica dan Ratu mengendarai motor nya masing-masing.

Motor-motor itu melaju dengan kecepatan sedang menyusuri jalan yang mulai lengang, menuju cafe favorit mereka untuk nongkrong.

Tak lama kemudian, mereka sudah duduk santai di sudut ruangan, menghadap pintu masuk. Suasana pagi yang masih sepi membuat cafe terasa tenang, sangat kontras dengan keempat gadis cantik tapi, bar-bar itu.

“Eh, bosan banget nih. Main ‘Truth or Dare’ yuk!” ajak Mika dengan semangat.

“Ayo, daripada bengong,” timpal Ica.

“Gas lah,” sambut Ratu setuju.

"Eh tunggu dulu, ini mainnya kita pakai apa, njir? keluh Ica.

"Ngapain, harus ribet sih! Pakai botol bekas air mineral aja kan, bisa," sambung Ratu sambil tersenyum kecil.

"Oh, ia ya, Kenapa gue gak kepikiran, ya?" balas Ica.

"Makanya, otak itu di pakai Ca, jangan cuman di pajang doang," celutuk Della.

"Kau pikir, kepala gue patung Pancoran yang hanya pajangan," delik Ica kesal pada mulut pedes Della.

"Sudah, jangan pada berisik! ayo, kita mulai, gue sudah gak sabar ini," tegur Mika.

Suasana kembali hening untuk sesaat. lalu segera mengambil botol kosong dan meletakkannya di tengah meja kayu, siap memulai permainan yang akan menghidupkan pagi mereka.

Botol itu diputar dengan perlahan, berputar di atas meja kayu yang mengelilingi mereka. Suara tawa dan bisik penuh antisipasi mengisi ruangan kecil itu.

Putaran pertama berhenti mengarah ke Mika. Wajah cerianya berubah sedikit waspada, namun ia segera tersenyum dan berkata, “Aku pilih truth.”

Ratu menatap tajam, mencari pertanyaan yang bisa mengungkap sisi tersembunyi sahabatnya. “Siapa sih yang paling kamu suka di sekolah ini, Mika?”

Ratu, Della dan Ica saling pandang dengan mata penuh binar, tak sabar mendengarkan jawaban Mika.

Mika tersipu, matanya menghindar sejenak sebelum menjawab, “Ah, itu rahasia, deh.”

"Yah!! Mika curang," cemberut Ica.

Lalu tawa kecil pecah di antara mereka, dan giliran berlanjut ke Ica yang memilih dare. Tantangan pun dilemparkan, membuat suasana semakin hidup.

Permainan terus berlanjut, membuka sisi lain dari keempat gadis itu. Di balik sikap bar-bar mereka, tersimpan persahabatan erat yang menguatkan satu sama lain.

Giliran Ica tiba. Dengan senyum nakal, ia memilih dare. Ratu segera memberikan tantangan, “Ica, kamu harus nyanyi lagu favoritmu di depan semua orang di kafe ini!”

Tanpa ragu, Ica berdiri dan mulai menyanyikan lagu dengan suara lantang dan penuh semangat. Suasana cafe yang semula tenang berubah menjadi penuh tawa dan tepuk tangan dari beberapa pengunjung yang ikut terhibur.

Setelah Ica duduk kembali, giliran Della yang harus memilih.

"Gue milih truth," ucap Della santai, dan dengan santai pula ia menjawab pertanyaan yang mulai membuka sisi lembutnya, membuat ketiga sahabatnya terkejut sekaligus terhibur.

Saat giliran terakhir tiba, botol berputar dengan perlahan dan berhenti mengarah ke arah Ratu. Dengan senyum penuh percaya diri, ia memilih dare. Semua mata tertuju padanya, menunggu tantangan yang akan diberikan.

Mika mengangkat alis, matanya berbinar penuh rencana saat menatap Ratu. Setelah sesaat berpikir, senyum nakal merekah di wajahnya menandakan sebuah ide konyol melekat di pikirannya.

“Ratu, kamu harus siap memberikan First kiss lo, pada orang yang pertama kali muncul di pintu masuk!” tantangnya dengan suara penuh kemenangan.

Terpopuler

Comments

Sweet Girl

Sweet Girl

Tertantangkah si Ratu Bar bar ini...???

2025-09-09

0

mimi

mimi

cinta Nathan mentok di Ratu Bar-bar

2025-08-16

0

wah pembukaan yang menarik Thor, lanjut

2025-07-10

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Bolos
2 Bab 2 Pertemuan
3 Bab 3 Hukuman
4 Bab 4
5 Bab 5 Makan malam
6 Bab 6
7 Bab 7 Kejahilan Nathan
8 Bab 8
9 Bab 9 Ketemu lagi
10 Bab 10 Ketemu mantan tunangan
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14 Balapan
15 Bab 15
16 Bab 16 Jet pribadi
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 18
20 Bab 20 Usulan Eyang Rita
21 Bab 21
22 Bab 22 Kejutan dari Nathan
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36 Cincin berlian
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40 Tertidur di pangkuan
41 Bab 41 Eskrim
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 68
69 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab 1 Bolos
2
Bab 2 Pertemuan
3
Bab 3 Hukuman
4
Bab 4
5
Bab 5 Makan malam
6
Bab 6
7
Bab 7 Kejahilan Nathan
8
Bab 8
9
Bab 9 Ketemu lagi
10
Bab 10 Ketemu mantan tunangan
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14 Balapan
15
Bab 15
16
Bab 16 Jet pribadi
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 18
20
Bab 20 Usulan Eyang Rita
21
Bab 21
22
Bab 22 Kejutan dari Nathan
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36 Cincin berlian
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40 Tertidur di pangkuan
41
Bab 41 Eskrim
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
68
69
69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!