NovelToon NovelToon
When Janda Meet Duda

When Janda Meet Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Duda / Single Mom / Janda / Anak Kembar / Menikah dengan Kerabat Mantan
Popularitas:785k
Nilai: 5
Nama Author: kenz....567

Tak kunjung mendapat cinta dari suaminya, Delvin Rodriguez, Jingga memutuskan bercerai. Dia memilih membesarkan anak kembarnya seorang diri tanpa memberitahu kehadiran mereka pada sang mantan suami. Memilih menjauh dan memutus hubungan selamanya dengan keluarga Rodriguez.

Namun, alih-alih menjauh. 5 tahun kemudian dia kembali dan justru terlibat dengan paman mantan suaminya. Angkasa Rodriguez, pria yang terasingkan dan hampir tak di anggap oleh keluarganya sendiri.

Jingga seorang Single Mom, dan Angkasa yang seorang Single Dad membuat keduanya saling melengkapi. Apalagi, anak-anak mereka yang membutuhkan pelengkap cinta yang hilang.

"Aku Duda dan kamu Janda, bagaimana kalau kita bersatu?"

"Maksudmu, menikah?"

Bagaimana Jingga akan menanggapinya? Sementara Angkasa adalah paman mantan suaminya. Apa pantas keduanya bersama? Apalagi, seiring berjalannya waktu keduanya semakin mesra. Namun, kebencian Ferdi selaku ayah Jingga pada keluarga Rodriguez menghambat perjalanan cinta mereka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenz....567, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Panas

Delvin baru saja selesai mandi, dia langsung mengambil ponselnya sebelum duduk di sofa. Rambutnya masih basah, tapi dia penasaran dengan notifikasi di ponselnya. Banyak email kerjaan yang masuk setelah beberapa hari ini tidak dia perhatikan karena acara pernikahannya.

"Apa ini?" Gumam Delvin karena melihat status Angkasa di aplikasi chatnya. Jarang sekali om nya itu membuat status, lebih tepatnya dia di privasi. Penasaran, Delvin membuka status om nya itu.

"Apa-apan ini?! Maksud Om Angkasa tuh apa sih pasang status begini?! Happy Family? Happy Family apaan!" Delvin panas ketika melihat foto Angkasa bersama dengan Jingga dan juga Nara. Ketiganya tampak tersenyum bahagia menatap pada kamera. Seolah ada perasaan tidak terima di hatinya entah karena apa.

Delvin berdecak kesal, ia meletakkan ponselnya kembali. Namun, tak sengaja matanya melihat sebuah tangan kecil yang merangkul leher Jingga dan juga Angkasa. Ia kembali meraih ponselnya guna memastikan apa yang dia lihat.

"Tangan siapa ini? Nara kan ada di tengah, juga tangannya lagi pegang harum manis." Gumam Delvin.

"Kamu lagi lihat apa sayang?" Selva datang dan mengejutkan pria itu.

"Eng-enggak! Ini, lagi lihat status orang aja." Seru Delvin, ia mematikan ponselnya dan membantu istrinya mendorong kursi roda.

"Dari mana? Jangan suka keluar kamar sendiri, aku takut kamu kenapa-napa." Delvin menghentikan kursi roda Selva di sisi ranjang.

"Hanya ke dapur sebentar, meminta bibi membuatkanmu teh. Papa dan Kakek memang jarang keluar kamar yah? Kamu jarang berkumpul dengan mereka?" Tanya Selva. Sejak dia tinggal di rumah ini, dia jadi tahu jika keluarga Rodriguez jarang berkumpul. Beda dengan keluarganya, yang ada waktu berkumpul bersama. Di rumah ini, terasa sangat sepi.

"Ya, begitu lah. Kamu mungkin akan merasa bosan disini, aku juga pasti akan selalu sibuk di kantor. Nanti akan ada suster untuk menamanimu di rumah." Ucap Delvin, dia mendudukkan dirinya di tepi ranjang agar dalat dekat dengan istrinya.

Selva tersenyum, meraih tangan suaminya dan mengelusnya dengan lembut. "Kalau kita sudah punya anak nanti, aku pasti tak akan kesepian. Wakti tak akan terasa membosankan, aku jadi tidak sabar ingin segera hamil."

"Semoga yah, kamu cepat hamil dan kita ... punya anak." Delvin tersenyum, mengelus lembut perut istrinya.

"Semoga rumah tangga kita juga baik-baik saja. Aku takut seperti temanku, dia sudah punya anak tapi malah bercerai." Perkataan Selva membuat Delvin bingung.

"Temanmu yang mana?" Tanya Delvin memastikan.

Selva berdecak, "Itu loh, Jingga. Kekasih Om kamu, teman kamu juga kan?"

"Jingga?" Gumam Delvin. Dia terbengong sebentar, otaknya mencoba berpikir keras. Di saat itu, ponselnya berdering. Delvin mengangkatnya karena telepon itu dari kliennya.

"Sebentar sayang." Delvin betanjak pergi, meninggalkan Selva yang tersenyum penuh rona sambil mengelus perutnya.

"Semoga secepatnya aku hamil." Gumamnya dengan penuh harap.

.

.

.

"Senang sekali kayaknya cucu Oma!" Tania menghampiri Artan yang sudah mandi setelah pulang dari acara kebun binatang tadi. Anak itu sedang memainkan maianan yang Angkasa belikan. Sebuah boneka berbentuk jerapah, sama halnya dengan Arga yang juga mendapatkannya.

"Cenang lah! Ini dapat jelapah dari Ayah Nala!"

"Ayah Nara?" Tania merubah ekspresinya, dia mendekatkan duduknya di dekat cucunya dan memajukan wajahnya dengan penasaran.

"Tadi kalian ke kebun binatang gak hanya bertiga saja? Sama siapa lagi?" Tania mencoba mencari informasi.

"Cama Nala, cama Ayah Nala, namanya ciapa yah ... eum ...." Artan mencoba berpikir keras.

"Dunia laya? Cupel laya? Ciapa cih, lupa Altan."

Tania tersenyum lebar, dia menebak jika putrinya sedang dekat dengan seorang pria. Namun yang jadi pertanyaan, apa pria itu seorang duda?

"Bunda lagi dekat sama Ayah Nala?"

"Bukan Nala, tapi Naaaalaaa! Nala Omaaa!" Greget Artan yang kesal.

"Oke Nara, salah lidahmu yang belok lawan arah." Sindir Tania yang membuat Artan bertambah kesal. Anak itu berdecak kesal sebelum akhirnya turun dari sofa sambil memeluk bonekanya.

"Om ini, celalu bodycheming! Kata Om Lappa nda boleh, macuk penjala nanti di bawa polici."

"Dih," Tania bersedekap dada, melirik cucunya yang juga tengah meliriknya. "Asal kamu tahu yah, dulu Oma juga pernah di bawa polisi!"

"Maaacaaa?! Nda lugi policinya?"

"Mana ada rugi, tapi keburu Opa nikahin Oma. Kamu sih, belum lahir waktu itu. Kalau Artan lihat gimana gantengnya polisinya, pasti ...,"

"Pasti apa?" Suara berat Ferdi mengejutkan Tania. Dia sampai tersentak kaget, begitu juga dengan Artan. Kompak, keduanya menatap Ferdi yang sedang bersedekap dada sambil menatap tajam keduanya.

"Itu si Artan tadi bahas ... Artan!" Tiba-tiba Artan menghilang tanpa jejak, membuat akhirnya Tania jadi tersudutkan.

"Mama mulai bahas mantan dengan cucu yah? Papa perlu hukum bagaimana lagi huh?" Desis Ferdi dengan nada suara kesal.

Tania memainkan jari jemarinya gugup, "Tadi Artan yang pancing Pa, Mama gak ada niatan bahas kok." Cicitnya takut.

"Ikut Papa!" Ferdi berlalu pergi, meninggalkan Tania yang merutuki dirinya sendiri.

"Habis sudah, semalaman gak tidur karena harus pijitin dia. Ck, semuanya gara-gara si gembul." Gerutunya dan mengikuti Ferdi yang sudah masuk kamar lebih dulu.

Sedangkan di kamar, Jingga melihat foto-foto yang sempat dia ambil tadi saat di kebun binatang. Ada perasaan bahagia kala melihat foto tersebut. Dimana, Angkasa menggendong si kembar sementara dirinya menggendong Nara tepat di depan kandang rusa. Seperti selayaknya keluarga kecil pada umumnya.

"Lihat, baguskan?" Tanya Jingga pada Arga yang sedang membaca buku di sebelahnya.

"Bagus, tapi lebih bagus lagi jika orang itu adalah ayah." Balas Arga yang mana membuat senyuman Jingga luntur di buatnya.

"Kenapa ayah lagi?"

"Ayah tak pernah mencari kami, sebenarnya ayah tuh kemana? Kerja? Kerja dimana?" Rasa penasaran Arga muncul kembali. Jingga kesal mendengarnya, apalagi mengingat tentang Delvin. Sungguh hal itu membuatnya muak.

"Tidurlah, kamu belum bisa mengerti." Jingga mematikan lampu kamar dan menyalakan lampu tidur. Dia memakai sendalnya dan berniat kembali ke kamarnya.

"Apa ayah jahat pada bunda?"

Langkah Jingga terhenti, tangannya meremas kuat cardigan yang tengah dirinya pakai. "Tidak, ayahmu bukan orang jahat." Ia menoleh menatap Arga dan mencoba tersenyum pada anak itu.

"Selamat malam, sayang." Jingga bergegas pergi, meninggalkan Arga yang kini menatap lekat fotonya bersama Jingga dan Artan.

"Jika bukan orang jahat, kenapa Bunda terlihat benci ayah?" Lirihnya.

Arga hanyalah anak dengan rasa ingin tahu yang tinggi. Jingga takut dengan kecerdasan putranya yang cepat tanggap dengan hal baru. Selama ini Arga mencoba mencari tahu, apa alasan kedua orang tuanya berpisah. Dia hanya ingin tahu, kenapa keluarganya tak seperti anak lainnya. Dia hanya menuntut, jawaban yang seharusnya Jingga berikan padanya tanpa mengerti apa konsekuensi atas pertanyaan itu.

Di depan pintu kamar, Jingga menyandarkan tubuhnya. Dia mencoba mengatur nafasnya dan keadaan hatinya agar tak kembali menangis. "Bunda enggak mau hatimu hancur setelah mengetahui ayahmu sendiri ingin menyingkirkanmu dari dunia ini saat tahu kamu ada di rahim Bunda."

_______

Santai bos ku, baru pemanasan ini😆 kalau konflik selesai, ceritanya selesai lebih awal nanti dong😗

1
Irma Juniarti
takuttttttt🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Irma Juniarti
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Irma Juniarti
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣,kayanya Oma Tania gak mau kalah opa sama pernikahan anaknya😄
Fia Ayu
Emang ada orang yg menyakiti secara terhormat 🤣🤣🤣
Irma Juniarti
Oma nda usah ribet,org dah tau klu kalian orang kaya🤣🤣🤣
Ita rahmawati
arthan ngerusak moment ih lg haru,,romantis dn seru malah kecepilit 🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤣🤣🤣
Anonim
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/ Altaaaannnnn kecepiiriiiittt
Rian Moontero
whaduuuhh qu juga lagi baca sambil makan lempel,kok malah altan kepecilit sih,,,🙄🤣🤩🤸
Anonim
sabar om Ferdi....semoga Angkasa bisa membahagiakan Jingga dan ketiga anak mereka
Syavira Vira
lanjut
Sleepyhead
Dangan telalu banyak Altan, Nanti atiit eyuut tamuuuu 🤭
Sleepyhead
Tak ada Gadis, Milf pun jadi 🤣🤣
Anonim
Selva tidak usah ngarep undangan dari Jingga ya....bahaya kalau hadir di pernikahan Jingga dan Angkasa
Sleepyhead
Wait, Jalu the cewe 😂 Dia bikang tapi Jalu, atau sejenis Jalu fermentasi 🤭
Sleepyhead
Cover Lensa nya jangan lupa dibuka, Jalu 🤭😆
Hafifah Hafifah
🤣🤣🤣🤣🤣 yah artan kok udah jebol sih siapa yg cebokin entar kan si bunda lagi pake gaun tuh
Hafifah Hafifah
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 tuh jalu ada yg nyantol g apa"lah jadi sugar mommy
Sleepyhead
Haduuuuhhh... gemes rasa nya hati ini melihat tingkah mereka 😅
Hafifah Hafifah
🤣🤣🤣🤣🤣aduh ma orang lagi terharu eh si mama malah khawatir make up nya luntur
Anonim
kalau dah menikah serumah bakal seru tuh duo cadel yang jadi wasit Arga wkwkwk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!