NovelToon NovelToon
Kisah Tentang Kita

Kisah Tentang Kita

Status: tamat
Genre:Komedi / Romansa / Keluarga / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Masuk ke dalam novel / Tamat
Popularitas:293.7k
Nilai: 5
Nama Author: Dfe

Kisah tentang kita, merupakan kisah yang memuat cerita sehari-hari ketiga pemuda desa bernama Parto, Seno dan Beni.

Cerita kegabutan mereka karena status jomblo yang masih melekat pada ketiganya, selalu menjadi bahan ejekan saat mereka berkumpul.
Selalu saja ada hal absurd yang mereka lakukan saat bertemu.

Keseruan apa yang mereka ciptakan saat bersama?
Bagaimana cara mereka menemukan sang pemilik hati?

Temukan jawabannya di sini😆

❤️KARYA INI DI CIPTAKAN OLEH DFE DAN DI MOHON DENGAN SANGAT UNTUK TIDAK PLAGIAT! MARI BERKARYA BERSAMA, TANPA MENJIPLAK KARYA ORANG LAIN❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dfe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sabar To

Meski kesal, Parto tetap menuruti perintah Shela untuk mengantarkannya pulang. Parto menyalakan motornya, Shela masih berdiri di tempat semula. Belum bergerak sama sekali.

"Mbak.. ini jadi enggak aku nganterin sampeyan pulang? Kok malah diem aja di situ"

"Ya jadi lah.. Tapi sebelum itu, aku mau kasih tahu kamu dulu, kamu jangan ambil kesempatan bawa motormu itu di rem gas rem gas'in. Aku tahu apa yang bakal kamu lakuin! Dan lagi, jangan pegang-pegang aku. Aku enggak suka!"

Apa semalem sebelum tidur aku salah berdoa ya, aku meminta di pertemukan dengan jodohku bukan dengan titisan kunti kek gini.

"Mbak.. harusnya tanpa aku kasih tahu juga Mbaknya bisa berfikir sendiri, kalau tanganku cuma dua. Dan keduanya aku pakai buat nyetang motor, gimana caranya aku bisa pegang-pegang situ cuba Mbak? Lagian kalau bawa motor pasti madep depan, enggak mungkin tanganku usil cari pegangan kebelakang. Itu lagi punya pikiran kok selalu buruk sama orang, enggak bakal Mbak aku bawa motorku model ngadat-ngadat gitu, apa itu rem gas rem gas?!"

"Ya kali aja kamu punya ilmu membelah diri kek amoeba, punya banyak tangan kek gurita, punya niat buruk kek Madara," Ucap Shela kesal.

Sebenarnya Shela ini kenapa kok kayaknya enggak suka banget sama Parto, kenal juga enggak tapi bisa-bisanya merepotkan seperti ini. Mungkin benar yang di katakan Parto, waktu kecil Shela suka nyemilin deterjen bubuk.

Kesan pertama itu penting. Jadi menurut Shela apa yang Parto lakukan semuanya salah di matanya. Parto ikut napas dan menghirup oksigen gratis pemberian Yang Maha Kuasa di dekatnya pun salah buat dia.

"Kalau aku hidup di dunia anime aku memilih menjadi Naruto sekarang, aku pakai jurus seribu bayangan. Aku yang asli bakalan buru-buru pergi dari sini meninggalkan orang kayak Mbak ini disini dengan bayanganku yang paling jelek di antara bayangan yang lain!"

Sepertinya sekarang Parto ikut terkikis akal sehatnya.

"Mbak kalau masih diem saja disitu mending aku pergi aja, enggak jadi nganterin Mbak pulang. Aku juga ada urusan lain yang lebih penting dari ini,"

"Urusan lain? Kamu mau curhat?! Maaf ya aku enggak ada waktu buat dengerin curhatan kamu, aku enggak peduli kamu punya urusan apa. Yang aku mau kamu kelarin masalah kita,"

Masalah kita? Masalahmu sendiri lebih tepatnya.

"Naik Mbak..! Aku kok lama-lama gemes pengen nabrak orang ini," Parto berkata sambil menurunkan resleting jaketnya, di lepasnya jaket itu dan di taruh di jok tempat Shela mau duduk.

Shela yang melihat hal itu kembali kesal. Emang kapan dia enggak kesal?

"Kamu kira aku virus hah? ambil lagi jaketmu.. aku enggak mau duduk pake alas jaket orang asing! Siapa tau kamu berniat menyebarkan panu, kadas, kurap, dari jaketmu itu ke aku!"

"Astaghfirullah Mbaak.. Kamu ini sebenarnya di ciptakan dari apa? jangan-jangan kamu ini iblis berwujud manusia, setiap omonganmu bikin tensiku naik. Aku udah tahan-tahan dari tadi ya Mbak buat tetap sopan sama sampeyan tapi, balasannya sampeyan malah selalu bicara ngalor-ngidul (kanan-kiri maksudnya ngomongnya ngelantur kemana-mana) tak tentu arah! Itu aku kasih jaketmu buat nutupin bajumu yang kotornya melebihi daki seluruh umat di desa ini. Aku berfikir kalau kita jalan dengan penampilan sampeyan yang seperti itu pasti orang ngira yang 'iya-iya'. Niatku baik, kalau enggak mau pakai iya wes,"

Parto kehilangan kesabaran, Shela yang melihat itu cuma diam. Saat Parto mengambil kembali jaketnya, Shela malah menariknya.

"Lepas! Ikhlas enggak ngasih pinjemnya?" Hanya itu yang terucap dari bibir Shela.

Parto pun melepaskan jaket itu dari tangannya, dan Shela memakai jaket Parto tanpa menaikan resletingnya ke atas. Kemudian dia duduk di jok belakang, terlalu belakang nyampe mentok ujung boncengan. Saking pengennya dia menjaga jarak dari Parto.

Setelah perdebatan sengit itu mereka hanya diam. Di perjalanan Parto pun enggan mengeluarkan suara, Shela juga seperti itu. Mereka seperti sedang kompakan mogok bicara.

Padahal Parto tidak tahu dimana tempat tinggal Shela tapi, dia tetap pada pendiriannya untuk tetap diam.

"Ini kita mau kemana?" Akhirnya Shela buka suara terlebih dahulu.

"Nganterin sampeyan pulang, bilang ke Ibu sampeyan karena aku semua telur yang sampeyan beli pecah."

Mendengar ucapan Parto, Shela terdiam sepertinya dia memang kelewatan karena udah galakin Parto.

"Emang tahu rumahku dimana?"

"Enggak,"

"Kenapa enggak tanya? Ini kita muter-muter aja gitu?"

"Aku tanya atau enggak juga jawabannya di sengak'in mulu kok,"

"Hilih,, jadi orang tu jangan baperan napa sih!? Ini dari sini belok kiri,"

Dan seterusnya Shela yang mengarahkan kemana Parto melajukan motornya agar sampai di rumahnya.

.

.

.

Pagi itu Parto benar-benar banyak beristighfar dalam hati, kesabarannya di uji oleh sosok wanita yang belum dia ketahui namanya.

Sebelum sampai di rumah Shela, Parto sengaja menghentikan motornya di warung kecil milik warga sekitar untuk membeli telur Shela yang pecah.

"Assalamualaikum Bu, Shela pulang.."

Shela mengucapkan salam setelah turun dari motor Parto, Parto ikut turun setelah setengah jam mengendarai Ayamnya,

"Waalaikumsalam, astaghfirullah Shela.. ini kamu kenapa kok belepotan telur kayak gini?"

"Pangapunten engkang katah Budhe (maaf banget Tante), telur yang di beli.. tadi pecah semua, dan aku minta maaf karena telur pesanan panjenengan (anda) pecah karena aku yang enggak hati-hati bawa motornya."

Sebelum Shela menjawab, Parto yang ada di belakang Shela segera menduluinya.

"Lho ini ada apa, Mas'e ini siapa? masuk dulu Mas.. Shela kamu juga masuk, mandi.. bersihin badan kamu itu."

Shela dan Parto masuk ke rumah, Shela langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya dari bau amis yang sedari tadi mengganggu hidungnya.

Parto duduk di kursi ruang tamu setelah di persilahkan oleh Ibunya Shela.

"Mas nya ini siapa?" Tanya Ibunda Shela,

"Kulo (aku, saya) Parto Budhe.."

Sambil menghela nafas Parto menyiapkan nyalinya untuk mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi.

1
Albina
ya..ya..ya to setan y menang e tooo😄😄😄
Albina
awas bablas mas to🤣🤣🤣
Albina
the best deh ceritanya
Albina
seperhatian itu lampir ini mah benci jadi cinta🤣🤣🤣🤣🤣
Albina
gelut iki😔😔😔
Albina
apo meneh to miss c🤣🤣🤣
Albina
masalah lagi to...to😔😔😔
Albina
maemunah aja sen😄😄😄
Albina
langsung di lamr dong🤭🤭🤭
Albina
nini kunti lgi bersabda🤣🤣🤣
Albina
dasar cewek lucknut😡😡😡
Albina
🤣🤣🤣🤣
Albina
salah ngmng parto🤣🤣🤣
Albina
🤔🤔🤔🤔
Albina
mas to msh dilema🤭🤭🤭
Albina
to..parto 🤣🤣🤣
Albina
🤣🤣🤣🤣🤣
Albina
cie...cie..mas to
Albina
kaburrr dulu ben cari mas to
Albina
hajar ben💪💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!