Rinda mengenalkan sahabatnya yang bernama Dita dengan Danis, kekasihnya. Sikap dan kebiasaan Danis berubah, setelah Rinda kenalkan pada Dita. Tidak ada lagi Danis yang selalu ada disetiap Rinda membutuhkannya. Karena setiap kali Rinda butuh Danis, pria itu selalu bersama Dita.
Rinda menyesal mengenalkan Dita pada Danis. Rinda tidak menyangka orang terdekatnya akan mengkhianati dirinya seperti ini.
Puncak penyesalan Rinda, dia melihat dengan mata kepalanya sendiri, Danis dan Dita masuk ke dalam hotel sambil menautkan jari-jari tangan mereka. Kebetulan Rinda sedang bersama Keenan, pria yang baru saja menjadi temanya. Rinda tidak tahu, jika Keenan adalah calon suami Dita.
Bagaimana sikap Rinda selanjutnya pada Danis dan Dita?
Keputusan apa yang akan dipilih Rinda tentang hubungannya dengan Danis
Bagaimana sikap Rinda pada Keenan, setelah tahu pria itu calon suami Dita?
Yuk simak cerita 'MENYESAL' selengkapnya, hanya di NOVEL TOON
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6 Membatalkan Perjodohan
Keenan mendengar percakapan antara Dita dan mama Ana. Karena wanita paruh baya itu bicara dengan putrinya tepat dihadapan Keenan.
"Keenan sudah di rumah," ucap mama Ana.
Mama Ana mengalihkan kamera smartphone miliknya, mengarah kepada Keenan, begitu dia menyebut nama pria itu.
Dita yang melihat wajah tampan Keenan di layar smartphone milik mama Ana, tersenyum lebar. Terpesona, sudah pasti. Siapa yang tidak suka pada pria setampan Keenan.
Mereka pernah bertemu, saat perkenalan. Dita tidak menolak untuk dinikahkan dengan Keenan. Karena ketampanan pria itu. Meskipun Keenan bersikap dingin dan tidak terlalu suka bicara. Dita tidak masalah.
"Iya. Ini Dita sudah mau pulang."
Mengetahui Keenan sudah berada di kediaman orang tuanya, Dita melupakan tujuannya untuk menemui Rinda.
Meskipun begitu, Dita tidak lupa memberikan peringatan pada Danis. Entah apa yang Dita inginkan sebenarnya. Sudah tahu dijodohkan dengan Keenan, tapi dia masih menggoda Danis, kekasih sahabatnya sendiri.
Dita tiba di kediaman orang tuanya. Tidak lupa dia mengucap salam lalu mencium punggung tangan kedua orang tuanya. Seperti itulah Dita jika bersama keluarga, sahabat, dan orang-orang terdekatnya. Tidak akan ada yang percaya, jika dia seorang gadis murahan dan juga pengganggu hubungan orang lain.
"Apapun yang kamu perlihatkan, aku tidak akan percaya." Keenan bicara dalam hati, begitu melihat Dita menjadi anak baik-baik.
"Keenan maaf, aku tidak tahu kalau kamu akan datang. Jadi aku menginap di rumah sahabat aku, di rumah depan."
Hanya anggukan kepala yang Keenan berikan untuk menjawab keterangan yang Dita berikan. Keenan tentu tidak percaya, tapi tidak dengan kedua orang tuanya. Terutama mama Ana, yang ikut menjelaskan bagaimana hubungan Dita dan Rida.
"Mereka teman sejak kecil, bahkan sudah seperti saudara. Sudah biasa Dita menginap disana, begitupun Rinda. Dia juga sering menginap di sini."
"Rinda juga rencananya akan menikah. Bagaimana kalau kamu nikah bareng sama Rinda, Dita?"
Pernyataan mama Ana tentang Rinda yang akan menikah, membuat Keenan terkejut. Untung saja dia tidak jadi meminta bantuan gadis itu untuk berpura-pura menjadi teman dekatnya. Jika tidak, bisa ketahuan dia berbohong.
"MA, jangan asal bicara. Biarpun Dita itu sudah seperti anak kita sendiri, tapi tidak pantas saja. Keluarga Keenan pasti tidak setuju," ucap papa Heru, mengingatkan istrinya itu.
Bukan hanya papa Heru saja yang tidak suka pernikahan Dita dijadikan satu dengan Rinda. Dita lebih tidak suka. Dia punya pernikahan impian sendiri. Impian pernikahan yang dia rencanakan sejak lama. Bukan bersama Keenan, tapi dengan pria yang dia cintai. Sayang semua hanya mimpi.
Sekarang, dia akan mewujudkan mimpinya itu bersama Keenan. Namun sayang, Dita sepertinya belum bisa mewujudkan mimpinya. Sekali lagi, Dita menerima penolakan. Dan itu menyakitkan, meskipun sakitnya tidak seperti penolakan yang sebelumnya.
"Maaf." Keenan mencoba menyela, sebelum terjadi perdebatan antara papa Heru dan mama Ana.
"Tujuan Saya datang bukan untuk membicarakan pernikahan," ucap Keenan lagi.
"Tapi jeng Mitha -."
"Ma, biarkan nak Keenan menyelesaikan dulu bicaranya." Papa Heru berusaha untuk bijak. Dan itu membuat Keenan senang. Setidaknya masih ada orang yang bisa mengerti.
"Sampaikan saja maksud kedatangan nak Keenan," ucap papa Heru lagi.
Keenan mengangguk. "Jadi begini, kedatangan Saya sebenarnya ingin membatalkan perjodohan antara Saya dan Dita."
"Kenapa?" Dita dan mama Ana bertanya bersamaan.
papa Heru hanya bisa menggelengkan kepala melihat reaksi istri dan putrinya. Sementara keenan, melanjutkan penjelasannya. Perlu berhati-hati, jangan sampai merusak hubungan baik antara mama Mitha dan mama Ana.
"Bagi Saya, pernikahan bukan untuk uji coba apalagi taruhan. Melainkan ibadah yang akan dijalani seumur hidup."
"Dita juga tahu tentang itu, Nak Keenan." mama Ana kembali menyela pembicaraan Keenan.
"Iya kan, Dita? Kamu bahkan sudah belajar untuk jadi istri soleha," ucap mama ana lagi. Kini dia beralih pada putrinya.
"Selain yang Saya sampaikan, pernikahan juga butuh rasa diantara pasangan suami istri tersebut."
"Perasaan akan datang dengan sendirinya. Percaya deh sama Tante." Mama Ana kembali membalas ucapan Keenan yang menurutnya hanya alsan saja.
Mama Ana sendiri merasa tidak masalah dengan menikah karena dijodohkan. Dia dan papa Heru juga sama, dijodohkan oleh orang tua. Nyatanya, hingga saat ini, rumah tangga mereka baik-baik saja. Perasaan itu akan tumbuh dengan sendirinya, karena terbiasa bersama.
"Saya punya rasa sama kamu," ucap Dita.
"Bisa kita bicara berdua saja?" Balas Keenan.
"Sebaiknya begitu, kalian bicarakan berdua. Om akan menerima apapun keputusan yang kalian ambil." Papa Heru kembali menengahi.
"Tidak bisa begitu dong Pa!" Seru mama Ana, tidak sependapat dengan kebijakan suaminya.
Mama Ana sudah mempersiapkan Dita sejak lama, agar pantas menjadi menantu keluarga Rajendra. Dia bahkan yang menentukan Dita kuliah keluar negeri. Karena mama Ana tahu, Keenan bukan berasal dari keluarga biasa. Mertua sahabatnya itu orang hebat.
Papa Heru mengajak mama Ana untuk masuk ke dalam, agar Keenan dan Dita bisa bicara berdua. Tapi Keenan justru meminta bicara berdua dengan Dita di taman. Karena Keenan tidak ingin orang tua Dita mendengar apa yang akan Keenan sampaikan.
Setelah mendapat izin dari papa Heru, Keenan dan Dita pergi ke taman. Sebelumnya Keenan melihat ada taman yang cukup nyaman untuk bicara, saat dia masuk ke dalam komplek perumahan. Sehingga dia punya rekomendasi tempat untuk bicara berdua Dita.
Baru saja duduk, Dita sudah protes. Karena Keenan tiba-tiba menolak dijodohkan dengannya. "Aku sudah menjaga hati ku untuk kamu, setelah tahu kita berdua dijodohkan."
Ucapan Dita membuat Keenan tersenyum. Bukan senyum karena bangga di sukai Dita, tapi senyum mengejek kebohongan gadis itu.
"Menjaga hati dengan pergi ke hotel bersama pria lain." Keenan langsung saja menyahuti pernyataan Dita. Dia ingin masalah ini cepat diselesaikan.
"Kamu bicara apa?" Dita mengelak, pura-pura tidak mengerti dengan yang Keenan maksudkan.
"Aku sejak kemarin bersama sahabatku. Namanya Rinda. Kalau kamu tidak percaya, aku akan minta dia datang untuk menjadi saksi."
"Bisa saja kan, teman kamu itu berbohong. Dia sahabat kamu, pasti akan membela kamu." Balas Keenan.
"Tidak perlu datangkan saksi untuk bukti. Karena Saya tidak pernah bicara tanpa bukti," ucap Keenan lagi.
Dita yang tadinya ingin menyanggah dengan mengatakan, 'Rinda tidak mungkin berbohong.' akhirnya mengurungkan niatnya. Rinda terdiam begitu Keenan menunjukkan foto dia dan Danis masuk ke kamar hotel. Dia tidak menyangka, Keenan bisa mendapatkan foto tersebut.
"Dari mana kamu dapat foto itu?" Tanya Rinda setelah keterkejutannya kembali.
"Bukan dari siapapun. Kemarin malam, Saya sendiri yang jadi detektif."
Rinda menggeleng. Dia tidak dipercaya. Keenan menghabiskan waktu untuk memata-matai dirinya. Pria itu tidak punya waktu banyak untuk melakukannya.
Sebenarnya Keenan sendiri tidak percaya bisa mendapatkan bukti yang eksklusif seperti ini. Sepertinya Yang di Atas menjawab doanya, untuk memberikan dia jodoh yang baik untuk dijadikan istri. Awalnya dia akan kan menggunakan cara yang dilakukan kebanyakan orang lain. Berpura-pura memiliki teman dekat wanita.
"Kami tidak melakukan apa-apa." Dita masih berusaha membuat Keenan untuk melanjutkan perjodohan mereka. Karena Dita mengira, Keenan membatalkan perjodohan mereka karena masalah ini.
Keenan mana percaya dengan yang Dita katakan. Jika tidak ingin melakukan apa-apa, untuk apa mereka check in. Sampai berbohong menginap di kediaman Rinda.
"Tidak masalah kalau kamu tetap menolak. Saya tetap akan membatalkan perjodohan ini. Saya akan tunjukkan foto ini, ini, dan ini," ucap Keenan. Dia terpaksa sedikit memberikan ancaman. Jika tidak, Dita akan terus membantah.
Dita terkejut, Keenan tidak hanya memilik satu foto. Melainkan ada banyak. Dan itu memang Keenan ambil dengan kamera smartphone milik pria itu.
"Baiklah aku setuju dengan permintaan kamu untuk membatalkan perjodohan kita. Tapi ada syarat, kamu harus menghapus foto itu. Jangan sampai kamu tunjukkan foto itu pada kedua orang tua ku." Dita akhirnya mengalah.
"Bukan masalah. Silakan kamu yang hapus," jawab Keenan.
Dita mengambil smartphone milik Keenan dan menghapus foto yang ditangkap oleh layar benda pipih tersebut.
Setelah sepakat, Keenan dan Dita kembali ke kediaman keluarga Heru. Seperti janjinya, papa Heru menerima keputusan Dita dan Keenan. Tapi tidak dengan mama Ana. Dia menghubungi mama Keenan, setelah calon suami anaknya itu pamit.
Setelah meninggalkan kediaman keluarga Heru, Keenan menuju kediaman keluarga Riza. Dia akan kembali ke hotel. Sebelum itu, dia harus menemui Rinda kembali. Keenan merasa bersalah, dia sudah merepotkan Rinda.
Kedatangan Keenan disambut Ardian. Dia menyukai keramahan anak laki-laki itu. Mengingatkan Keenan pada dirinya sendiri saat usianya sama seperti Ardian.
Ditemani Ardian, Keenan masuk ke dalam kediaman keluarga Riza. Dia terkejut begitu ada seorang pria berdiri tidak jauh dari Rinda. Hatinya bertanya, "Siapa laki-laki itu?"
Ekspresi Keenan berubah, setelah menyadari laki-laki yang bersama Rinda saat ini adalah pria yang kemarin malam bersama Dita.
"Dia kah, calon suami Rinda yang tante Ana maksud?" Keenan bertanya dalam hati.
lanjut thor ttp semangat cetita bagus
lanjut ttp semangat thor💪 ceritanya bagus 👍