NovelToon NovelToon
21 Days In Hawaii

21 Days In Hawaii

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa
Popularitas:27.1k
Nilai: 5
Nama Author: Dilla_Nurpasya_Aryany

"Kau mengundang suami sah mu untuk menyaksikan istrinya dinikahi pria lain? lelucon apa yang sedang kau buat?. Dirimu, tubuhmu, bagian terdalam mu, hanya milikku. Ariana Raj Wallace." (Caesar Castillo Grayson).

Hawaii, tempat indah yang menghantarkan Ariana pada kehidupan baru. Ia mengalami kejadian apes yang membuatnya mendadak jadi istri seorang pria asing bernama Caesar selama 21 hari.

Setelah semuanya selesai, Ariana pergi tanpa memikirkan bahwa dirinya masih seorang istri dari seorang Caesar. Seiring berjalannya waktu, keduanya dipertemukan kembali. namun status pernikahannya harus disembunyikan.

.
.

Penasaran?

SIMAK KISAH SELENGKAPNYA>>

Note: Dilarang mencomot karya orang/plagiasi, silahkan keluar dengan aman!.

HAPPY READING^^

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla_Nurpasya_Aryany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 28

Pertemuan yang tak terduga ini kembali membawa luka yang telah tercipta dengan sendirinya. Setelah beradu tatap dengan Caesar, Ariana menyadari satu hal. Bahwa pria itu seperti bukan lagi Caesar yang dulu. Dengan susah payah Ariana mengontrol dirinya yang cukup terguncang.

Walaupun ia pernah memiliki hubungan singkat dengan Caesar, tapi saat ini situasinya telah berbeda. Pertemuan ini bukan tentang mereka yang dulu, tetapi sebatas kolega bisnis yang akan berkolaborasi untuk jalannya proyek besar.

"Kau bisa mengontrol diri Ariana.."

"Dia terlihat seperti orang asing, tatapan itu..

"Terasa sangat menekan.. Entah karena kebencian ataupun hal lain, aku harus bersikap tenang. Dan mari Lupakan..."

Ariana menepuk-nepuk pipinya.

"Fokus!..."

Wanita cantik itu kembali mengembangkan senyum manisnya dan ikut memberi tepuk tangan. Ariana harus profesional, ia harus mengesampingkan perasaannya yang mungkin hanya dirinya yang tersiksa untuk itu. Berbanding balik dengan Caesar yang terlihat begitu datar, seolah menekankan bahwa mereka tidak saling kenal.

"Bersiaplah.." Ujar Lucas. "Sebisa mungkin buat sosoknya tertarik dengan tawaran perusahaan kita.. Hanya itu, tidak lebih." Lucas mempercayakan pada adiknya.

"Jangan khawatir." Sudut bibir Ariana terangkat. "Berikan panggung mu untukku."

"Ku persilahkan."

Lucas mempercayai adiknya sekaligus ia akan melakukan penilaian, sesuai permintaan Liam.

Orang-orang penting itu kini telah duduk di ruang khusus, dengan pemimpin mereka yang berada di tengah. Konferensi di mulai oleh Luke, dan dilanjut dengan Caesar mengenai proyek besarnya.

Setiap perwakilan atau pimpinan dari masing-masing perusahaan, mereka langsung melakukan presentasi menyampaikan visi-misinya dalam kolaborasi. Semuanya terlihat sangat bagus dengan kinerja yang di miliki, hingga pada sesi terakhir kini giliran Ariana yang ditunjuk..

Dengan penuh percaya diri tanpa ragu, ia berdiri memaparkan semua. Walaupun tatapan tajam itu sangat ia hindari, namun Ariana harus tetap mengunci pandangannya karena suatu keharusan.

Setiap kalimat yang terucap, gerak-gerik tubuhnya, Caesar tatap dengan seksama. Ariana terlihat sangat mahir menutupi semuanya tanpa cela. Ia ingin meraihnya, merobek batasan yang menyiksa. Tidak di sini, Caesar harus lebih menahan diri lagi.

"Ya, begitulah tawaran resmi dari perusahaan kami, kami berharap kolaborasi dalam proyek itu memang benar-benar terjalin." Ucap Ariana setelah menjelaskan semua, dan tentu tak lepas dari pantau kakaknya juga.

Jajaran orang penting di sana memberikan tepuk tangan, karena bagaimanapun Ariana telah berada di level yang berbeda. Diantara yang lain ia sendiri yang hanya seorang wanita di sana, tetapi isi pemikirannya dalam pekerjaan dan tawaran yang disuguhkan, sangat luar biasa. "Jadi bagaimana? Tuan Caesar yang terhormat." Ucap Ariana sengaja.

Sudut bibir pria itu terangkat, sebelum berucap Caesar melonggarkan sedikit dasinya.

"Rasa penasaran ku selalu tak terbatas. Bagaimana jika saat kolaborasi dalam proyek, perusahaan mu menyuguhkan kinerja yang tidak memuaskan?." Menusuk Caesar yang cukup membuat semua yang ada di sana tercengang.

Semua para pimpinan di sana mengetahui bagaimana melesatnya perusahaan Raj Corp. Tentu tak perlu diragukan lagi pengaruhnya, tetapi Caesar? Apa yang ia cari? bahkan sudah sangat terlihat jelas jika keduanya berkolaborasi dalam proyek, tentu keberhasilan itu menanti di depan mata.

Lucas menatap intimidasi Caesar, seolah mencari jawaban atas semuanya. Tatapan pria itu tak lepas dari adiknya, seolah menusuk penuh maksud.

"Maaf, tapi semuanya sudah jelas dan itu sesuai dengan kriteria yang proyek anda butuhkan. Tuan Caesar." Potong Lucas.

Caesar menoleh, ia mengembangkan senyum tipisnya saat bertemu kembali dengan Lucas. "Ah.. Putra pertama keluarga Raj?."

Menyadari tatapan yang akan menimbulkan perseteruan.. Ariana segera menggebrak meja, semua mata kembali tertuju padanya. Wanita cantik itu beralih menatap tajam pada Caesar yang terlihat santai namun mengancam.

"Anda bertanya bagaimana jika setelah menyetujui berkolaborasi dengan kami, anda menemukan hasil yang tidak memuaskan bukan?." Ucap Ariana.

"Ya."

"Saya rasa kekhawatiran itu seharusnya tidak terjadi, kecuali ada maksud lain yang tuan Caesar inginkan." Sergah Ariana. Ia mengetahui bagaimana kinerja Raj Corp selama ini. Ariana tak akan membiarkan pria itu menghina perusahaannya begitu saja, hanya karena Caesar berada lebih depan.

Terlihat Caesar mengunci pandangan kembali, namun ekspresinya tetap datar, ia menyukai jawaban itu, sangat menyukai. "Jika kau bisa membuatku tak khawatir, maka tunjukkan lah.. Jangan hanya meninggalkan jejak kepastian di masa lalu, dan di kemudian hari kau hilang meninggalkan semua.."

Ariana terdiam dengan sorot mata yang perlahan berubah, ucapannya barusan seolah sindiran keras yang berhasil menampar hatinya tanpa aba-aba.

Wanita itu terdiam beberapa saat, lalu Ariana mengembangkan kembali senyumnya yang terlihat sangat cantik dan memikat. "Jangan khawatir, tidak ada kesalahan yang terulang jika niatnya berangkat dari keinginan yang berbeda."

Lucas menatap bergantian adiknya dengan Caesar. Ia memiliki perasaan aneh yang cukup mengganggu, adu argumen itu terdengar berbeda dan memiliki makna yang sulit dipahami.

Luke yang menyadari kecurigaan Lucas, segera menghampiri Ariana. "Silahkan duduk kembali nona, terimakasih atas pemaparan yang luar biasanya. Kami akan melakukan seleksi di ruangan lain untuk menentukan."

Ariana mengangguk.

Caesar dan jajaran direksi perusahaannya berlalu pergi ke tempat tertutup, mereka berdiskusi untuk menentukan siapa yang layak dalam proyek horizon ini.

Sekitar 20 menit.

Mereka kembali memasuki meja konferensi, Caesar menyerahkan sebuah map pada Luke. "Umumkan!."

"Tentu."

Ariana yang merasa cukup tegang dengan hasilnya, ia meraih tangan kakaknya, Lucas. Jika perusahaannya tak terpilih, Ariana sangat cemas dan takut kakaknya itu tak akan membantunya untuk membatalkan pernikahan dengan Diego nanti.

Walaupun ia tahu Lucas tak akan setega itu, tapi Ariana sangat menginginkan terlibat dalam proyek besar ini. Nama perusahaan akan semakin melejit dan ia akan bangga pada dirinya yang telah berhasil.

Luke berdiri di tengah-tengah mereka, pria itu membuka dan mengumumkan perusahaan apa saja yang berhasil dan terlibat kerjasama dengan Grayson Company.

Dari 20 perusahaan bergengsi hanya 5 perusahaan yang terpilih dan salah satunya Raj Corp milik keluarga Raj Wallace.

Semua yang ada di sana bertepuk tangan memberikan selamat.

Ariana langsung memeluk kakaknya, ia sangat senang dengan keberhasilan ini. Lucas tersenyum menepuk-nepuk bahu Ariana. "Aku tahu potensi mu."

"Janji ya kau harus membantuku."

Lucas menatap getir adiknya, rasanya berat sekali mengetahui fakta bahwa adiknya sedang tidak baik-baik saja akan guncangan yang dilakukan Diego. "Bahkan jika dalam konferensi ini kau tak berhasil, aku akan tetap membantumu. Adik manja yang keras kepala!."

Ariana tak mendengarkan ocehan kakaknya, intinya ia merasa sangat senang.

Dan semua itu tak lepas dari sorot mata Caesar.

Setelah acara penting itu selesai, para pimpinan perusahaan berjabat tangan dengan ketua penyelenggara, Caesar.

"Nona Ariana! Aku baru ingat bahwa kau sebentar lagi akan melangsungkan pernikahan kan?." Ucap salah satu orang penting di sana, yang ternyata akrab dengan Liam.

Mendengar itu Ariana kikuk dan terbata, masalahnya di ruangan itu masih ada sosok Caesar.

"Benar, 2 minggu lagi." Timpal pimpinan lain. "1 hari yang lalu aku menerima undangan pernikahan mereka. Woah anak gadis Liam sudah tumbuh dengan sangat cantik dan hebat, pasti Diego bahagia dan sangat beruntung."

"Aku tak sabar untuk menghadiri acara penting dan penuh kebahagiaan itu." Ujar di sebelahnya.

"Terimakasih, pak.." Ramah Ariana penuh kebohongan, ia harus seperti ini demi kelancaran semuanya.

Bersamaan dengan itu seorang petugas kenegaraan masuk membawa undangan pernikahan Ariana yang di khususkan untuk orang-orang penting di sana.

Sudut manik indah Ariana melirik petugas itu yang memberikan undangan pada Caesar.. Ariana segera mengalihkan pandangan dengan perasaan yang tak menentu.

Sepertinya tempat ini sudah tak cocok lagi untuknya, Ariana tak tahan dengan ucapan selamat yang tak ia inginkan. Melihat kakaknya sedang mengobrol, Ariana lebih memilih menunggunya di tempat lain.

"Permisi."

Wanita cantik itu bergegas tergesa menuju kamar mandi khusus. Di sana ia mengatur nafasnya yang mulai tak beraturan. Ariana menepuk-nepuk dadanya yang terasa berat, tatapannya perlahan sayu.

Akhirnya Ariana bisa melepaskan keresahan dan kegelisahannya yang tertahan.. Ia duduk menunduk di atas closet dengan mata yang perlahan berkaca-kaca.

Rasanya cukup sesak dan menyakitkan saat bertemu kembali dengannya, tetapi perasaan itu harus dikubur dalam-dalam. Seolah lingkaran takdir ini terus-terusan membelenggu diri.

Bagaimana Ariana menghadapi ini? Ia semakin tersiksa saat harus benar-benar melupakannya, tetapi kini pria itu malah hadir dan akan sering bertemu akan pekerjaan.

Dengan penuh asa, Ariana menghapus paksa air bening yang membasahi pipi. Ia tidak mungkin kembali dengan mata yang cukup sembab. Sambil menunggu mata nya sedikit baikan, Ariana memilih menenangkan diri di kamar mandi khusus itu.

Di rasa sudah cukup lama, Ariana terkejut saat mengetahui dari arlojinya bahwa ia di sana telah berdiam diri sudah hampir 25 menit. Wanita cantik itu segera bergegas keluar.. Terlihat ruangan telah kosong, menyisakan lampu temaram yang hangat.

Sepertinya mereka semua telah kembali, Ariana merasa lega karena tidak ada siapapun yang melihatnya.

Langkah kaki jenjang itu terhenti saat pintu utama ruangan terkunci otomatis.

Ariana cukup panik sedangkan handphonenya dibawa bersama Lucas, lantas bagaimana ia keluar dari ruangan ini?.

Wanita cantik itu balik badan untuk menekan tombol darurat, namun..

"Hmpph!?."

Sebuah tangan kekar berhasil membungkam mulutnya.

Deg.

Pupil mata Ariana membesar, saat pandangannya kini terhalang oleh tubuh tinggi yang sudah berdiri tepat di hadapannya.

Aroma tubuh yang familiar dan sorot mata itu...

Ariana meremas kuat ujung baju, manik indah itu tampak bergetar mengikis kesunyian.

Dengan perlahan bungkaman di lepaskan.

"C-Caesar..."

Pria itu hanya diam dengan nafas berat dan dalam. Banyak yang ingin ia tanyakan, banyak yang ingin ia katakan, dan banyak yang ingin ia lakukan..

Kembali meraih dan menatapnya dengan situasi ini.. Terasa sangat dekat sekaligus jauh menghantam jiwa.

Ingin marah.. Ingin menuntut.. dan berontak atas semua.. Tapi itu tiada arti lagi saat kerinduan mengalahkan pertahanan diri.

Tuk..

Dengan sorot tatapan yang saling mengunci, Caesar menempelkan keningnya pada kening Ariana. Mata mereka bertemu hampir menenggelamkan semua... "Untuk siapa air mata itu?.. Suamimu telah kembali, menanti segalanya yang telah kau torehkan selama ini..."

1
irma naaw
uuuwwwwhh jdi ikut kebawa suasana sampe kerasa dihati para readers kalian ber2 Arcaes😚,, km luar biasa thor👍 semangat ditunggu kelanjutan ny ya thor jngn lama2 up ny klo bisa double dong sesekali thor🤗💖
Aan
lanjutkan Thor 😍
Aan
ampek ikutan sedih.....
Kayak cerita kasih tak sampai
mencintai orang yg sangat dekat dg kita tapi tak terjangkau seolah2 ada dinding sangat tebal yg tak kasat mata. dekat tapi terasa jauh.... bikin nyessek tahu......
Yuliasih
Caesar gak kuat kalau gak meluk ariana,,,, terus maju pantang mundur Caesar
Sri Rahayu
kangen2an nih yeee Caesar ma Ariana....hati2 jgn ada yg tau dulu status hubungan kalian... tunggu sampe pernikahan Ariana dibatalkan dan kolaborasi perusahaan kalian berhasil sukses....lanjut Thorr 😘😘😘😘😘
firna khusnul
aaaaa sooooo sweaattt... yg d nanti2 /Angry/
yuning
sedih ,rinduuuuu
☠⏤͟͟͞R𝕸y💞𒈒⃟ʟʙᴄHIAT🙏
manis skali
neny
aaaaa,,,akhir nya bs ketemu jg,,salurkan rasa rindu kalian,,egoislah pd diri sendiri,,jng hiraukan aturan keluarga,,cinta itu datang tanpa disuruh,lanjut kak othor 💪💪😘
irma naaw
Up lgi dong thorrr😢,, penasaraaaaannn💪🤗
guest1053527528
senangx akhirx mereka bertemu ...lanjut thor
Andariya 💖
wah..malin seru ini
semoga kebencian kedua keluarga bisa bersatu krn cinta mereka berdua
Aan
Benci ya.....
Tapi rindu kan.........
Aan
Yesssssssss,...............
☠⏤͟͟͞R𝕸y💞𒈒⃟ʟʙᴄHIAT🙏
weh kejutan luar biasa
Sri Rahayu
jangan dendam Caesar....Ariana tdk tau aturan keluarga nya dan keluarga mu....kalian korban aturan kel, padahal kalian saling tertarik bahkan sdh menikah 😇😇😇... lanjut Thorr 😘😘😘
neny
lanjut kak😘
yuning
makin penasaran
neny
yuuhuuu,,udh gk sabar pengen liat pertemuan,,atas kerinduan diantara mereka berdua,lanjut kak💪💪😘
Nana Colen
crazy up dong thor 😍😍😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!