NovelToon NovelToon
DUA RATU DI KAKI CEO

DUA RATU DI KAKI CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengganti / Percintaan Konglomerat / Beda Usia / Diam-Diam Cinta
Popularitas:994
Nilai: 5
Nama Author: Engga Jaivan

Mengapa mereka memeluk kakiku? Pertanyaan itu menghantui Arion (25) setiap hari."
​Arion memiliki dua adik tiri yang benar-benar mematikan: Luna (20) dan Kyra (19) yang cantik, imut, dan selalu berhasil mengacaukan pikirannya. Pagi ini, adegan di depan pintu mengonfirmasi ketakutannya: mereka bukan hanya menggemaskan, tapi juga menyimpan rahasia besar. Dari bekas luka samar hingga gelang yang tak pernah dilepas, Arion tahu obsesi kedua adiknya itu bukan hanya sekadar kemanjaan. Ini adalah kisah tentang seorang kakak yang harus memilih antara menjaga jarak demi kewarasannya, atau menyelami rahasia gelap dua bidadari yang mati-matian berusaha menahannya agar tak melangkah keluar dari pintu rumah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Engga Jaivan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB XXVI: Keputusan Sang Pengantin

Pengungkapan identitas Ayah Kandung—sekaligus Penguasa Utama Ikatan Mata—membekukan waktu di dalam gudang bawah tanah. Pria tua berwibawa itu tersenyum puas, membiarkan kebenaran yang kejam itu meresap ke dalam jiwa anak-anaknya.

Danu, yang berdiri di samping Penguasa, terlihat lega karena bebannya terangkat, meskipun ia masih memegang Kunci Pematian milik Ayah Arion.

Luna, yang berdiri di ambang pintu, tidak terlempar ke belakang oleh gelombang kejut, ia terlempar ke dalam kekosongan. Matanya yang baru saja tenang kini dipenuhi keterkejutan, kehancuran, dan penderitaan yang memilukan.

"Ayah?" bisik Luna, suaranya pecah menjadi ribuan keping.

Pria tua itu mengangguk, senyumnya melunak, menampakkan sisi keayahan yang menyeramkan. "Ya, Nak. Aku. Kau pikir kenapa kau begitu berharga? Kau adalah darahku. Darah Penguasa. Dan sekarang, kau telah melepaskan Gelang bodoh itu. Kau siap untuk menjadi Pengantin Ikatan."

Kyra adalah yang pertama bereaksi. Kebencian dan cemburu di matanya berubah menjadi kengerian.

"Tidak! Kau berbohong!" teriak Kyra, ia menyerang pria tua itu, tangannya yang bersimbol cincin 'K' mencoba memukul wajah Ayah Kandungnya.

Pria tua itu tidak bergerak. Danu, tanpa usaha, mencekal Kyra. Kyra, si Pengawas yang cerdas dan terikat, kini tak berdaya di tangan Danu.

"Kyra selalu liar," kata Pria Penguasa itu dengan nada kecewa. "Tapi Luna... dia selalu Penurut. Dia hanya butuh waktu untuk menerima takdirnya."

Ia mengulurkan tongkat peraknya ke Luna. "Kembalilah, Anakku. Kau tidak perlu Jangkar ini lagi. Kita akan merayakan pernikahanmu dengan Danu—karena dia adalah Pengawas Senior yang layak menjadi suamimu, dan dia akan mengikatmu dengan cara kami."

Danu tersenyum pada Luna, rasa posesifnya kini terlihat jelas. "Aku akan menjagamu, Luna. Aku adalah Jangkar yang sebenarnya."

Luna hanya menatap Arion. Di momen kehancuran yang total ini, Arion menyadari bahwa ia tidak bisa lagi bermain peran. Ia harus menjadi Jangkar yang memilih.

Luna menatap mata Arion. Ia menuntut satu hal: bukti nyata bahwa pengorbanan Arion, cinta yang ia pancing, adalah nyata.

Arion, yang memiliki flash drive Bukti di sakunya dan surat Elara di dalam hati, tahu ia harus mengambil langkah yang paling berisiko: ia harus memilih cinta, atau kehancuran.

"Luna, jangan dengarkan dia," Arion berkata, melangkah maju. "Aku adalah Jangkar-mu. Aku memilihmu. Aku mencintaimu."

Kebohongan itu keluar dengan lancar, tetapi Arion tidak punya pilihan. Ia harus menandingi pengkhianatan Ayah Kandungnya dengan janji palsu yang lebih kuat.

Pria Penguasa dan Danu tertawa. "Cinta? Itu hanya emosi, Arion. Gelang itu sudah lepas. Cinta itu tidak berarti apa-apa bagi kekuatannya!"

Luna terdiam. Ia memejamkan mata. Rasa sakit pengkhianatan dari Ayah kandungnya sendiri, yang menginginkannya sebagai 'Pengantin Ikatan', berbenturan dengan janji cinta yang baru saja Arion ucapkan.

Tiba-tiba, Luna membuka matanya. Ia tidak menatap Ayahnya. Ia menatap cincin 'L' di tangannya.

"Aku bukan Pengantin Ikatanmu," kata Luna, suaranya kini kembali pada otoritas yang dalam dan dingin.

Ia mengambil cincin perak 'L' itu, dan dengan kekuatan yang mengerikan, ia mematahkan cincin itu menjadi dua di tangannya. Logam perak itu menekuk dan putus dengan bunyi krak yang memilukan.

Pria Penguasa itu terkejut. "Tidak! Cincin itu adalah lambang ikatan!"

"Ikatan itu putus," kata Luna. Ia melangkah maju, membuang pecahan cincin itu ke lantai. "Jangkar-ku adalah Arion. Dan aku tidak butuh Jangkar yang palsu."

Luna mengulurkan tangannya ke Ayahnya.

Pria Penguasa itu tersenyum penuh kemenangan. "Ya, Nak. Kemarilah."

Namun, Luna tidak menyentuhnya. Ia mengulurkan tangannya dan—

BLAAAR!

Gelombang kejut yang jauh lebih besar dan kuat dari sebelumnya menghantam Pria Penguasa itu. Ia terlempar menabrak dinding gudang, tongkatnya terlempar jauh, tubuhnya terkulai lemas.

Gelombang energi itu berputar, dan kini mengarah ke Danu. Danu, yang masih memegang Kyra, terkejut. Ia mengangkat Kunci Pematian Ayah Arion sebagai perisai, tetapi itu tidak berguna. Gelombang energi itu menghantamnya, memaksanya melepaskan Kyra.

Danu terlempar keras ke beton, Kunci Pematian itu terlepas dari tangannya dan terpental ke kaki Arion.

Kyra bebas. Ia berlari ke Arion, meraih flash drive Bukti dan Kunci Pematian itu.

Luna berdiri di tengah gudang, rambutnya berantakan, matanya bersinar liar. Ia menatap Ayahnya dan Danu, dua ancaman itu, dengan kebencian yang mendalam.

"Kalian tidak akan pernah mengambil Jangkar-ku," kata Luna. "Aku akan mengunci kalian semua."

Kyra menatap Luna, wajahnya dipenuhi kekaguman dan ketakutan. "Kakak sudah lepas kendali!"

Kyra menoleh ke Arion. "Kak, kita harus pergi! Sekarang! Atau dia akan menghancurkan seluruh rumah!"

Arion menatap Kunci Pematian di kakinya. Ini adalah satu-satunya cara untuk menghentikan Luna. Ia harus mengorbankan ikatan itu.

"Aku akan menghentikannya," Arion berkata, mengambil kunci itu. "Kyra, kau harus pergi. Sekarang!"

Kyra tidak mau. Ia mencengkeram lengan Arion, air mata membasahi pipinya. "Jangan, Kak! Jika kau gunakan kunci itu, Gelang itu akan mati! Dan ikatan kita—semuanya—akan terputus!"

"Aku harus melakukannya!" Arion berteriak.

Tiba-tiba, Arion merasakan tekanan di dadanya. Luna mengalihkan emosinya dari Danu dan Ayahnya, dan mengarahkannya ke Arion.

"Tidak ada yang akan mengkhianatiku, Jangkar! Kau milikku!" teriak Luna.

Arion ambruk ke lantai. Ia melihat Kyra, dengan air mata dan cincin 'K'-nya, mengambil flash drive Bukti itu dan berlari ke atas, menaiki tangga.

"Aku akan menyerahkan bukti ini! Maafkan aku, Kak!" teriak Kyra.

Arion kini sendiri di gudang, terperangkap antara Ayah kandung Luna yang pingsan, Danu yang terluka, dan kekuatan emosional Luna yang liar.

Arion menatap Kunci Pematian di tangannya. Ia harus memutuskan: Mengakhiri ikatan ini selamanya, atau membiarkan Luna menghancurkan segalanya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!