Perjalanan Xiao Chen dan Ling Ye, dua pendekar naga yang akan menjelajahi dunia untuk menumpaskan semua Iblis dan membela kemanusiaan.
inilah kisah suka dan duka 2 pendekar naga yang akan menjadi Legenda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agen one, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18: Tepi jurang
Xiao Chen, dengan Pedang Naga Langit di punggungnya dan Ling Ye yang bertahan mati-matian di pelukannya, melesat menuju tebing curam yang menjadi satu-satunya harapan mereka. Qi hitam yang baru ia kuasai mendidih di meridiannya, memaksanya untuk terus bergerak meskipun otot-ototnya sudah menjerit minta ampun.
Harimau Emas, yang kini benar-benar terhibur oleh permainan kejar-kejaran ini, menambah kecepatannya. Setiap langkah raksasanya mengguncang tanah, dan deru napas panasnya terasa di belakang leher Xiao Chen.
"Tebing di depan! Hanya di sana kita bisa lolos! Harimau sebesar itu tidak akan bisa memanjat!" teriak Xiao Chen, suaranya parau karena kelelahan.
"Ya, tapi bagaimana kita memanjatnya?! Kita hanya punya satu tebing curam untuk panjat tebing!" balas Ling Ye, matanya melotot ngeri saat melihat dinding batu yang nyaris vertikal di depan mereka.
Mereka mencapai dasar tebing. Tanpa membuang waktu, Xiao Chen melemparkan Ling Ye ke depan agar ia menempel pada dinding batu. Xiao Chen kemudian melompat tinggi, menggunakan momentum lari terakhirnya.
Xiao Chen melompat dulu, kakinya segera menapak kasar pada celah kecil di batu. Ia menggunakan teknik Langkah Spiritual yang dipelajari dari Liu Bai, memfokuskan Qi hitam untuk meningkatkan daya rekat dan kekuatan tendangan. Ia bergerak naik secepat kadal di dinding.
"Cepat, Ling Ye! Fokuskan Qi Putihmu ke ujung jari dan sol sepatu! Jadilah baja!" perintah Xiao Chen dari atas.
Ling Ye, didorong oleh ketakutan sejati dan dorongan mematikan dari ancaman Harimau Emas, memaksa dirinya. Qi Putihnya yang tebal memancar kuat, menutupi tangan dan kakinya. Ia mulai mendaki, berpegangan pada tonjolan batu yang tampak mustahil untuk menahan bobot tubuhnya yang padat.
GRAAAUWWWRR!
Harimau Emas tiba di dasar tebing, suaranya menggelegar dan penuh kekecewaan karena permainan akan berakhir. Harimau itu mengangkat cakar besarnya dan menebas dinding batu tepat di bawah kaki Ling Ye.
KRETEK!
Tebasan cakar harimau itu menghancurkan batu, mengirimkan pecahan-pecahan batu kecil yang tajam berhamburan ke atas. Ling Ye menjerit ngeri, hampir saja kehilangan pegangan.
"Xiao Chen!"
"Terus naik! Jangan melihat ke bawah!"
Xiao Chen, yang sudah mencapai ketinggian sekitar sepuluh meter, meregangkan tubuhnya ke bawah. Ia mengaktifkan bilah Qi Naga Hitam pada Pedang Naga Langit dan menusukkannya ke dinding batu, mengukir pegangan kokoh di atas kepala Ling Ye.
"Pegang ini!" seru Xiao Chen.
Ling Ye dengan tangan gemetar meraih gagang pedang yang dipegang Xiao Chen. Keterikatan Qi Yin-Yang dari kedua pecahan batu naga tiba-tiba beresonansi, memberi Xiao Chen kekuatan ekstra untuk menahan bobot Ling Ye yang tertarik ke bawah oleh gravitasi.
Melihat mangsanya lolos secara vertikal, Harimau Emas itu menjadi frustrasi. Ia mendongak ke atas, mata emasnya menyipit. Harimau itu menarik napas dalam-dalam, dan dari tanduknya, Qi kuning yang kuat mulai terkumpul dan memadat.
"Harimau itu akan menembak Qi Serangan!" teriak Xiao Chen, matanya melebar karena terkejut.
Harimau Emas itu melepaskan raungan keras dan melontarkan bola Qi kuning yang berputar dengan kecepatan tinggi ke arah mereka. Serangan ini ditujukan untuk menghancurkan seluruh dinding batu di atas mereka.
Wajah Ling Ye dan Xiao Chen pucat pasi. Mereka tahu serangan itu akan menjadi akhir yang brutal bagi mereka.
Pada saat kritis itu, naluri Ling Ye mengambil alih. Ia adalah Perisai Bakpao yang kini bersemayam di dalam tubuh Baja Bakpao!
"PERISAI PUTIH!"
Ling Ye melepaskan Batu Naga Putih dari genggamannya. Batu itu terangkat melayang ke udara tepat di depan mereka, dan Qi Putih susu yang sangat tebal memancar keluar, membentuk perisai semi-transparan yang melengkung melindungi mereka.
DUAARR!
Bola Qi kuning Harimau Emas menghantam perisai putih Ling Ye dengan kekuatan ledakan dahsyat. Dinding batu di sekitar mereka hancur berkeping-keping, tetapi perisai Qi Putih berhasil menahan benturan itu, hanya bergetar keras dan retak tipis sebelum menghilang.
Xiao Chen dan Ling Ye terbatuk hebat dan hampir jatuh karena getaran, tetapi mereka selamat.
Harimau Emas di bawah terdiam. Ia menatap tajam ke arah dua bocah yang dilindungi oleh Qi Putih yang bersih dan purba. Ia mencium aroma Naga Kuno dari Qi itu, aroma yang tidak dapat diganggu gugat oleh predator tingkat tinggi seperti dirinya.
Harimau itu menghela napas berat, seolah mengakui kekalahan dalam permainan ini. Ia berbalik perlahan, aura keagungannya kembali, dan tanpa memandang ke belakang lagi, ia melompat elegan ke dalam semak-semak, menghilang ke kedalaman hutan.
Keheningan yang Memekakkan Telinga kembali menyelimuti mereka.
Xiao Chen dan Ling Ye tetap tergantung kaku di dinding batu selama beberapa detik, jantung mereka berdetak liar seperti genderang perang. Mereka menatap reruntuhan di bawah, tempat Harimau Emas tadi berdiri.
"Kita... kita selamat," bisik Ling Ye, suaranya tak percaya.
"Ya," jawab Xiao Chen, suaranya serak namun kini dipenuhi kebanggaan aneh. Ia menatap Ling Ye. "Kau... kau adalah Perisai Sejati, Ling Ye. Kau menyelamatkan kita."
Dengan Harimau Emas pergi, mereka akhirnya bisa menuruni tebing dengan aman. Mereka tahu, Artefak Yin dan Yang yang mereka bawa telah menjadi kutukan sekaligus anugerah yang menjaga mereka tetap hidup. Perjalanan menuju Ibukota Kekaisaran kini terasa lebih nyata dan jauh lebih berbahaya.
makanya pembaca langsun hiatus