“Semua saudara Oliver lelaki. Aku tak percaya jika gadis manis itu dititipkan pada pria.” — Arline Franklin
“Aku juga lelaki. Kau pikir aku ini wanita?!” — Arthur Franklin
Arthur Franklin. Pria dingin dan misterius itu sangat mencintai 3 hal dalam hidupnya. Pekerjaan, wanita dan alkohol. Sayangnya, Arline yang merupakan kakak kandungnya menitipkan anak tirinya, Hailey Owen kepada Arthur, si pria pecinta wanita.
Akankah gadis manis itu tetap aman saat berada di bawah pengawasan dan penjagaan Arthur? Atau … Hailey malah menjadi mangsa, seperti wanita lainnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sheninna Shen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Temukan Satu Wanita
...“Temukan satu wanita yang bisa kau ajak serius." — Arline Franklin...
Keesokan harinya, sudah waktunya bagi Arthur dan Hailey untuk kembali ke Los Angeles. Penerbangan mereka kali ini dari Frankfurt. Bandara yang tak jauh dari kediaman Oliver.
Di saat Hailey sedang sibuk berpelukan dengan Oliver menumpahkan semua kerinduan yang belum hilang, di saat itu juga Arline mendekat ke arah Arthur. Pria dengan mantel hitam itu terlihat sedang mengangkat beberapa koper milik dia dan Hailey dari bagasi mobil ke trolly.
“Arthur ….” Arline memanggil adiknya dengan tatapan sendu. Ada rasa takut-takut untuk mengatakan sesuatu yang tak seharusnya. Tapi lebih baik untuk ia tanyakan karena khawatir. “Apa … kau sudah melupakan Lyodra?”
Mendengar Arline menyebut nama Lyodra, seketika wajah Arthur berubah dingin. Auranya mendadak hitam dan suram. Mata biru itu menjadi sangat dingin.
“Untuk apa kau menanyakan dia lagi?”
“Sudah lama aku tak melihatmu tertawa. Tapi kemaren sore, kau tertawa lepas dengan Hailey. Apa jangan-jangan kau sudah memiliki pacar di LA?” tanya Arline penasaran.
Arthur terdiam. Benar juga apa yang kakaknya katakan. Jika diingat-ingat lagi, kapan terakhir kali ia tertawa? Namun, akhir-akhir ini, sejak bersama Hailey. Kebiasaannya mendadak berubah.
“Arthur …,” Arline memegang lengan adiknya. “Berhentilah bermain dengan perempuan lain. Sudah cukup bagimu melepaskan kekesalanmu pada kebiasaan itu.”
“Aku tahu … kau menjadi seperti ini karena Lyodra, kan?”
“Lupakan wanita itu. Kau juga harus bahagia, Arthur.”
Arthur tertawa pelan mendengarkan ucapan Arline. Ia menangkap perasaan khawatir kakaknya itu. Kini ia memegang kedua bahu Arline dan menatap kedua mata biru wanita itu.
“Aku sudah lama move on. Hanya saja … aku sudah terbiasa hidup dengan s3ks. Sulit untu—”
“Temukan satu wanita yang bisa kau ajak serius,” potong Arline dengan ekspresi yang serius. “Bercinta sepuasmu dengan wanita itu dan berikan aku keponakan. Setidaknya kau harus memiliki keluarga dan keturunan.”
“Karena aku hanya bisa memiliki keluarga. Tapi tidak dengan keturunan,” imbuhnya pilu.
“Uncle!” Hailey tiba-tiba memanggil Arthur yang saat itu sedang berbicara dengan Arline. Wanita muda itu berlari kecil dan langsung memeluk Arline dari samping. “Mom. Kalian sedang melepas rindu ya?”
Arline langsung mengubah topik dan memeluk Hailey dengan penuh kasih sayang. Benar-benar seperti anak sendiri. Selain karena ia tak bisa memiliki anak, akibat tumor rahim yang membuat rahimnya terpaksa diangkat. Hailey juga merupakan anak yang ceria, membuat Arline senang dengannya.
“Hm. Aku sedang menasihati Uncle-mu ini. Kalau kau punya teman yang sedang jomblo, kenalkan saja padanya. Aku lelah melihatnya yang sering bermain dengan wanita-wanita tak jelas.”
“Wah … kau benar Arline! Aku saja sampai kesal sendiri melihat wanita yang berbeda-beda masuk ke ruangan kantornya!”
“Hei, mereka itu karyawanku!” sela Arthur yang tak terima. Pasalnya, saat Hailey sedang menunggunya di kantor waktu itu, memang ada begitu banyak wanita yang silih berganti masuk ke ruangannya dan memberikan beberapa berkas pekerjaan.
“I don’t think so,” cibir Hailey pada Arthur. “Kau ‘kan punya sekretaris. Kenapa wanita-wanita itu harus bolak-balik masuk ruangan. Tapi tidak melalui sekretarismu saja?”
Arthur terdiam. Wanita yang ia anggap sepele itu, ternyata berfikir sejauh itu. Padahal, selama ini ia memang sengaja menyuruh karyawan wanita menyerahkan langsung beberapa berkas padanya. Yah, apalagi kalau bukan karena ingin memakai beberapa dari wanita yang silih berganti masuk ke ruangannya?
...🌸...
📍Los Angeles International Airport, California.
“See you, Arthur!” Hailey melambai ke arah Arthur sambil mendorong trolly yang tersisa koper miliknya. Sementara koper Arthur sudah masuk ke dalam bagasi taksi.
Arthur yang baru saja meletakkan kopernya, ia langsung berlari dan mengambil koper Hailey dari atas trolly.
“Hei!” sergah Hailey yang baru saja ingin melipir ke taksi di belakang. “Tujuan kita berbeda!”
“Besok masih libur. Istirahat di apartemenku saja,” beber Arthur tanpa peduli. Ia menutup pintu bagasi mobil dan menarik wanita itu masuk ke dalam taksi.
“Kau yakin aku akan istirahat di apartemenmu?!” Hailey menatap tak percaya pada Arthur. Ia memicingkan matanya dan menatap penuh selidik ke arah Arthur.
Sementara Arthur, pria itu tak peduli dan hanya diam. Ia menyandarkan kepalanya ke sandaran kursi, kemudian ia memejamkan matanya. Rasa lelah karena perjalanan jauh membuat ia ingin segera merebahkan tubuh ke atas ranjang.
Hailey berdecak sebal saat Arthur tak mengindahkan ucapannya. Ia pun ikut menyandarkan tubuhnya dan menatap ke arah hiruk pikuknya kota metropolitan itu.
Tak membutuhkan waktu yang lama, kini taksi yang mereka tumpangi sudah tiba di lobby apartemen Arthur. Supir taksi mengeluarkan koper-koper dari bagasi, kemudian Arthur membayar taksi tersebut bersamaan dengan tips.
Arthur mendorong koper miliknya dan Hailey. Lalu Hailey, wanita itu ikut berjalan di sisinya sambil menatap waspada ke arah Arthur.
“Hei, Arthur. Aku ini masih jetlag. Jadi—”
“Iya. Berisik.” Keluh Arthur dengan wajahnya yang datar. Padahal ia juga sedang jetlag.
Mendengarkan ucapan Arthur. Hailey pun akhirnya bersorak girang.
Setelah menaiki lift dan menuju ke apartemen, keduanya langsung masuk ke kamar masing-masing. Hailey langsung melepaskan mantel beberapa pakaian lainnya. Ia membuang semuanya ke atas lantai. Hanya tersisa short pant dan tanktop hitam yang membalut tubuh.
“Haahhh!” Hailey menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang sambil membentangkan kedua tangannya. “Pria tua itu kenapa menjadi aneh?”
“Apa jangan-jangan dia jadi depresi karena sudah beberapa hari tak bercinta?” kekeh Hailey menertawakan Arthur. “Apa aku pesankan seorang wanita penghibur sebagai kado buatnya?”
“Atau … aku pesankan pria untuknya? Aku penasaran, akan segila apa dia nanti?” Hailey kembali tertawa terbahak-bahak membayangkan ekspresi Arthur jika ia memesankan pria untuk menemaninya.
Karena usil, Hailey pun bangkit dari tidurnya, kemudian ia berjinjit keluar. Kepalanya menoleh ke kiri dan ke kanan, memastikan sosok yang dipikirannya ada di sekitar atau tidak.
"Ohooo," seru Hailey dengan suara yang perlahan namun penuh penekanan. Ia pun berjinjit keluar dan menuju ke arah kamar Arthur.
Rasa penasaran yang begitu besar membuat Hailey mengintip kamar Arthur yang tak tertutup itu. Matanya membulat dengan besar saat melihat pemandangan di atas kasur.
Siapa lagi kalau bukan Arthur yang sedang tidur dengan telanj4ng dada? Dan posisi pria itu tidur telungkup. Mempertontonkan otot yang kekar dan indah. Hailey dibuat kepanasan. Biasanya pemandangan seperti itu hanya bisa ia nikmati di video, foto dan hanya sebatas bayangan fana? Lalu sekarang? Pemandangan indah itu benar-benar di depan mata!
Wanita nakal itu berjinjit masuk ke kamar Arthur. Ia mendekat selangkah demi selangkah ke arah ranjang yang Arthur tempati.
"Oh my ghossss. Pria tua ini hot sekaliii," batin Hailey berteriak. Ia membuka kamera di ponselnya. Kemudian memotret punggung kekar Arthur.
Cekrek!
"Sial! Aku lupa mematikan suaranya!" Rutuk Hailey dalam hati. Ia menggigit bibirnya dengan kuat. Kedua tangan yang sedang memegang ponsel langsung bergetar.
"Apa yang kau lakukan?" Suara bariton Arthur terdengar dingin saat wajah yang sebelumnya membelakangi Hailey, kini wajah itu menatap ke arah Hailey dengan mata yang masih mengantuk.
...🌸...
...🌸...
...🌸...
...Bersambung .......
lanjut kk,,,
lanjut kak,,,!!!☺️
lanjut Thor,,!
❤❤❤❤❤
❤❤❤❤❤
❤❤❤❤❤