Rawa Belakang Rumah

"Assalamualaikum warahmatullah."

"Assalamualaikum warahmatullah."

Jreeeeeng.

Ujung mata Andre menangkap seseorang yang tengah berdiri di depan pintu kamar nya, tidak jelas itu siapa namun dapat dipastikan bahwa sosok tersebut memakai kafan putih tertutup dan dugaan Andre mengarah itu adalah pocong. sungguh begitu banyak sekali ragam setan yang ada di rumah ini, satu persatu mereka mulai menampakkan diri.

Padahal saat ini Andre pun sedang menunaikan ibadah tapi tetap saja mendapatkan gangguan, mungkin karena Andre belum sepenuhnya khusuk seperti Bima, sebab iblis jelaslah tahu mana yang begitu busuk dan mana yang masih timbul keraguan di dalam hati ini terutama di hati Andre.

"Tidak ada, padahal tadi aku jelas melihat ada yang berdiri di sini." batin Andre setelah selesai sholat.

Ketika dia menoleh ke arah pintu ternyata sudah tidak ada apapun lagi di sana, rasanya tidak mungkin tak di Andre salah lihat karena jelas seperti ada orang yang memang tengah berdiri dan yang pasti ujung mata Andre pun menangkap sosok tersebut.

"Allahu Akbar!"

Andre terjengkang ke belakang setelah menatap ke depan kembali dan di hadapannya ada seorang iblis dengan wajah hancur mengerikan, darah menetes dari wajah sosok tersebut membasahi sajadah yang sedang Andre pakai, pada saat ini masih tengah hari karena Andre melaksanakan sholat Zuhur.

"Assalamualaikum."

Gemetar tubuh Andre karena iblis ini malah mengucapkan salam pada dirinya, jelas ini menjadi sebuah ketakutan yang begitu besar karena seorang iblis saja mampu mengucapkan salam sehingga dapat di pastikan bahwa iblis tersebut memiliki kekuatan yang sangat besar. jangankan Andre yang hanya manusia biasa dan tidak tahu soal hal gaib, bahkan ustad pun bisa dibuat merinding apa bila iblis yang di tangani nya hafal bacaan Al-quran.

"Heheheheeee.....

Tawa iblis ini begitu seram sehingga membuat tubuh Andre kaku tidak bisa bergerak, lidah pun terasa keluh untuk mengucapkan nama Allah sehingga Andre hanya bisa terpaku dan menatap nya tanpa berkedip. yang sebelum nya sudah seram tapi yang kali ini jauh lebih seram, mungkin karena dia sedang sholat sehingga terasa begitu berbeda.

"Aroma tubuhmu begitu ku sukai karena selama ini banyak barang milik iblis yang kau makan." seringai iblis yang ada di hadapan Andre.

"Mau ke manapun kau pergi maka itu tidak akan mengubah hal ini, kau sama saja dengan kami." iblis tersebut mengusap wajah Andre menggunakan tangan nya yang berdarah.

"Ya Allah, tolong lindungilah aku." Andre gemetar tidak berdaya.

"Kau tentu tahu kan bahwa perbuatan Ayah mu seperti itu, kenapa tidak kau terus kan saja?" iblis ini bertanya seolah dia memang begitu tahu perbuatan Pak Min.

Di sini Andre baru menyadari kenapa dia selalu di datangi oleh arwah yang begitu mengerikan, mungkin ini adalah karma dari perbuatan Pak Min selama ini setelah membunuh banyak manusia untuk di ambil darah dan di jadikan makanan. sudah pasti tubuh Andre dipenuhi dengan barang kotor, sebab yang memberi makan selama ini adalah Pak Min dan itu hasil dari uang memuja asu baung.

"Andre!" Bima masuk ke dalam kamar dan melihat teman nya yang sedang tegang.

"Hei kau kenapa?" Bima mengguncang bahu Andre.

"Ak...aku...Y Allah!" Andre mengusap wajah nya sendiri karena dia sungguh ketakutan.

"Istigfar, tarik nafas mu pelan saja." Bima berusaha menenangkan Andre.

"Bim, rumah ini memang ada yang tidak beres!" Andre berkata pelan.

"Dari awal sudah ku katakan pada mu, sekarang kita harus bagaimana?" Bima menatap sahabatnya ini.

"Aku sudah tidak punya uang lagi kalau mau beli rumah di kota atau di mana saja, pulang kembali pun aku tidak mungkin karena aku tidak sanggup." Andre menggeleng sembari memasang wajah sedih.

Hinaan orang kampung dan juga teman sebayanya lah yang membuat Andre tidak sanggup untuk pulang kembali di desa, semua warga mengatai Pak Min karena selama ini banyak yang menjadi korban dari sate geteh kentel. makanan haram itu di jual pada semua warga, sedangkan itu berbahan baku yang begitu najis serta kotor.

...****************...

"Kau lihat itu? dia hanya muncul sesaat dan kemudian menghilang!" Xavier menatap siluman ular ungu.

"Kenapa pas muncul tadi tidak langsung kau tangkap?!" Jalak berkata kesal.

"Lalu mau diapakan apa bila sudah di tangkap?" Xavier malah bertanya balik pada ular ungu.

"Ya kan bisa di tanya, ini di cari pun tidak bisa ketemu!" rutuk Jalak.

"Kau ini paham konsep nya atau tidak? kita di sini adalah tamu, kita bukan mau menangani kasus ini tapi kita hanya melihat saja!" jelas Xavier.

Jalak menggaruk kepalanya yang tidak gatal karena sebenarnya dia pun geram ingin mencari iblis yang ada di rumah ini, tapi ternyata mereka datang di sini hanya untuk melihat saja apa pergerakan nya, bukan untuk membantai ataupun ikut campur dalam urusan mereka. tidak ada yang menyuruh mereka untuk melindungi dua pemuda tersebut, sebab dari mereka juga belum ada yang minta tolong pada ratu ular.

Xavier datang ke sini lagi karena dia penasaran dengan adanya pohon rambutan yang tumbuh dengan dendam dari seorang arwah, bila para iblis yang melihat maka dapat di pastikan mereka melihat akar yang berdarah-darah mulai dari akar tersebut sampai di pohon atas.

"Kurang kerjaan kalau begini nama nya!" Jalak merutuk kesal.

"Lah kan memang kita sedang tidak ada kerjaan jadi tidak masalah dong kalau kita santai di sini." Xavier menjawab enteng.

"Ya kan kalau tahu gini aku lebih baik pacaran saja dengan Arini." Jalak melengos kesal.

"Biar kau tidak bosan maka lebih baik kau bagikan tips padaku bagaimana cara nya mengejar wanita dan merasa wanita itu sangat kita cintai." Xavier tersenyum licik.

Memang tidak salah dia menjadi Dewa iblis karena licik nya bukan main, kalau melihat senyum dia yang seperti itu maka siapa saja bisa mengira bahwa Xavier masih menjadi dewa yang sangat jahat. mungkin sebagian iblis lain masih menduga bahwa dia kerap memakan bayi, padahal sekarang sudah insaf sama seperti ratu ular.

"Kau belum resmi juga pacaran sama Yasmin?" tanya siluman ular ungu.

"Udah sih, tapi aku belum pacaran yang lengket seperti yang lain ya contoh nya seperti diri mu lah." jawab Xavier.

"Tunjukan sikap mencintai dan sedikit beri rangsangan agresif." Jalak memainkan mata genitnya.

Xavier yang mendengar jadi teringat bahwa saat itu Yasmin lah yang memulai ciuman terlebih dahulu, mungkin saja gadisnya itu sedang menunggu saat nanti Xavier memulai ciuman nya seperti dia kala itu.

"Kau lihat itu? aku akan melihat area rawa dulu!"

Xavier bergegas pergi karena mata nya menangkap seseorang yang tengah berdiri di sana, bila nanti bisa maka ia ingin mengajak bicara karena ingin tahu apa yang telah terjadi di rumah ini dan kenapa begitu banyak arwah.

Selamat sore Besti jangan lupa like dan komennya ya, salam hangat dari Mak NJ.