Rawa Belakang Rumah

Rawa Belakang Rumah

Bab 1. Membeli rumah

Andre menatap rumah yang masih nampak kotor karena belum di bersihkan, tapi dia tidak masalah karena selama ini pun dia memiliki sikap yang berani dan tidak ada rasa takut di dalam hati. dari pada di kota yang penuh hiruk pikuk dan sudah pasti kehidupan di sana begitu boros, maka Andre pun memutuskan untuk tinggal di rumah ini saja.

Sebenar nya dia dulu tinggal di sebuah kampung, namun karena ada tragedi yang kurang enak maka Andre pun memutuskan untuk pindah saja dari sana dan membawa semua harta. bisa dibilang Andre adalah anak orang kaya sehingga untuk beli apa pun ada, sekarang telah memiliki mobil sendiri dan punya rumah yang baru ia beli.

Rumah yang terletak di pertengahan antara kampung dan juga kota, kotak bisnis Andre sudah mengakar karena bila membuka usaha kuliner di sini sudah pasti akan banyak mobil yang berhenti untuk singgah dan makan, setiap harinya begitu banyak mobil travel lewat.

Pasti nanti setelah melihat ada yang buka usaha makanan di sini mereka akan berhenti dulu untuk singgah, apalagi mencicipi rasa makanan yang enak dan juga lezat maka dapat di pastikan mereka akan berlangganan. kalau pun tidak enak tapi bila yang jualan sendiri maka sudah pasti akan laku juga, lebih jarak desa dan juga kota cukup jauh sehingga mereka akan lapar di tengah jalan.

"Kau yakin akan tinggal di sini, Ndre?" Bima bertanya menatap sahabatnya.

"Yakin lah, ini kalau sudah di bersihkan nanti ya baguslah tidak seram lagi." Andre menjawab sembari membuka pintu rumah.

"Agak terpencil dan suasananya juga begitu dingin, aku kok merinding ya." Bima memang agak penakut.

"Kita tuh semangat kalau mau memulai sesuatu, lokasi nya cocok sekali kalau kita membuka usaha di sini, entah kalau kau mau buka bengkel kalau aku sih mau buka warung makan." Andre berkata sembari menatap sekitar rumah yang begitu kotor dan berdebu.

Daun kering berserakan di mana-mana karena memang sudah lama sekali rumah ini di tinggalkan oleh pemilik yang lama, alasannya karena mereka pindah ke luar kota dan tidak bisa mengurus rumah ini lagi. Andre membeli langsung dari tangan pemilik sebelum nya, cukup murah Karena rumah sebesar ini hanya di hargai seratus lima puluh juta saja.

Ada tiga kamar yang kosong dan nanti akan di huni oleh Bima dan juga Andre di sini, namun bila merasa dia tidak mungkin berani untuk tinggal di kamar sendiri. sebab dilihat dari situasi rumah saja terlihat begitu angker dan menyeramkan, entah memang karena belum di bersihkan atau memang rumah ini ada penunggu nya.

"Pemilik sebelumnya pergi karena apa sih, Ndre?" Bima bertanya penasaran.

"Pindah ke luar kota, rasa nya dari tadi kau sudah bertanya tiga kali lah soal ini." Andre geram pula lama-lama.

"Ya kan takut nya ini rumah ada sesuatu makanya di tinggal." Bima sudah punya rasa cemas tersendiri.

"Udah lah, buang pikiran buruk mu itu biar tidak ada hal buruk yang terjadi pada kita." Andri mulai mengambil sapu karena mau membersihkan sekitar rumah.

"Ah andai saja aku punya orang tua dan punya banyak uang maka tidak mungkin aku mau ikut dia." batin Bima yang merasa tidak nyaman di rumah ini.

"Sudah, kau itu di bilangi masih saja ngeyel." Andre tahu kalau Bima masih kepikiran.

"Sumpah demi Tuhan kalau aku merasa sangat tidak nyaman." jujur Bima.

"Belum biasa saja kau dengan tempat ini." Andre tetap berusaha untuk meyakinkan teman nya.

Bima pun tidak bisa menjawab lagi karena dia memang hanya menumpang, diyakinkan saja hatinya bahwa ini semua hanya firasat buruk yang tidak berdasar, lagi pula mungkin nanti nuansa akan berbeda ketika sudah di bersihkan dengan rapi. untuk sekarang masih terlihat angker karena sudah lama tidak di huni, jadi memang harus di bersihkan rapi.

"Belakang sana sepertinya hutan agak tebal ya?" Andre membuka pintu belakang.

"Mana?" Bima juga ikut melihat dan sampai keluar dari rumah ini untuk memastikan sekitaran.

"Awas ada hewan, kau ini sembarangan saja kalau melangkah." Andre memarahi Bima karena dia tidak melihat dulu keadaan.

Bleeeeeep.

Baru saja Andre berkata demikian tapi Bima malah sudah tenggelam karena dia tidak sengaja menginjak rawa yang cukup dalam di bagian belakang rumah, karuan saja pria ini menjerit ketakutan karena dia mengira ini adalah lumpur hidup. Andre juga panik karena mendadak Bima masuk ke dalam rawa itu, karena mereka juga belum tahu pasti soal daerah kawasan ini.

"Tolong aku, Ndre!" Bima menjerit ketakutan karena rawanya memang dalam.

"Kan sudah ku katakan untuk berhati-hati tapi kok malah sembarangan saja berjalan!" Andre menarik tangan Bima.

"Tarik cepat, aku takut ada sesuatu ini yang di bawah sana!" Bima terus berontak untuk segera keluar dari dalam rawa yang sangat luas.

Jarak rumah dan juga rawa ini hanya sekitar dua meter dan sepertinya itu tidak sampai, tapi aneh nya rumah ini mampu bertahan seolah tidak terkikis oleh rawa yang ada di situ, Bima segera keluar dan menarik nafas lega karena itu tadi hanya lah rawa biasa.

"Jangan jangan sampai rumput di sana itu tetaplah rawa ya?" Andre menatap belakang rumah yang begitu luas.

"Gila apa, masa iya sampai belakang sana semuanya rawa!" Bima tidak percaya.

"Sebaik nya dibersihkan saja supaya bisa kelihatan apakah itu tanah atau rawa juga seperti ini, rumah pun rawa apa lagi yang jauh sana." gumam Andre pelan.

"Ini sungguh gila, duitmu banyak kenapa lah kau beli rumah di sekitar sini." keluh Bima karena dia merasa rumah ini semakin banyak misteri nya.

Andre tidak menjawab karena sebenar nya andai kata bisa maka dia tidak ingin pindah dari rumah yang sebelum nya, namun karena terjadi hal yang sangat buruk maka Andri memutuskan untuk pergi dengan membawa semua uang yang di miliki orang tua dia.

"Kau kenapa kok malah jadi muram?" Bima menatap wajah sahabat nya.

"Tidak apa apa, ayo lah kita bereskan rumah ini agar nanti bisa segera istirahat." aja Andre tidak ingin memperpanjang pembicaraan.

"Aku mandi dulu lah, masa seperti ini bentuk ku." Bima mengusap lumpur yang ada di tubuh.

"Kamar mandi seperti nya ada yang di bagian belakang sana lah." Andre menunjuk bagian belakang.

"Enggak, tadi di kamar ada yang punya kamar mandi juga kok." Bima menyahut cepat.

Andre pun membiarkan Bima yang membersihkan diri di dalam kamar mandi itu saja, yang penting bisa di gunakan dan tubuh Bima bisa bersih juga, kasihan melihat temannya berlumuran lumpur gara-gara salah pijak.

halo Besti kita luncurkan yang baru lagi jangan lupa like dan komennya kalian semua ya, ayo pada ingat nggak ini Andre yang mana.

Terpopuler

Comments

Jeje kwok 12🌹

Jeje kwok 12🌹

apakah ini andre anaknya pak min ya kan dia kabur bawa semua uang hasil pesugihan itu🤔

2025-09-29

4

🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒

🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒

jgn jgn ini si Andre anak nya pakmin ya /Facepalm/jgn jgn dia mau bukak warung sate lagi /Facepalm/bukan nya udah enak pergi ke kota hidup di kota ini malah pergi lagi ke kampung beli rumah di kampung cuman pindah kampung doang 🤣malah mau berurusan sama hantu lagi kan /Facepalm/nasib nasib 🤭

2025-10-02

0

nara 🇮🇩 🇹🇼

nara 🇮🇩 🇹🇼

weleh weleh andre anaknya pak min,,jare Nyang kota kok malah diperbatasan,,iku omah malah cedak rawa rawa pula,piye akhir kisah urip,e andre selamat apa celaka

2025-09-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!