Bintang Masa Lalu

"Nyonya.. ada telepon dari pak Bagas..kata nya handphone nyonya tidak aktif..." kata bi sumi sambil berjalan menghampiri ku

"Iya bi nanti saya telepon balik mas Bagas.. " jawabku sambil melipat pakaianku dan memasukkan nya ke koper.

"Nyonya jadi berlibur dengan non aya,...? " tanyanya sopan

Aku mengangguk

"Sama pak dokter ya nyonya...? " selidiknya sambil tersenyum

Aku memicingkan mataku dan tersenyum "Kepo....." canda ku

"Ih,.. nyonya... "

"Lagian kemarin di ajak nggak mau,..? " ujarku pura-pura kesal

"Ih... kan saya tau... kalian nggak mau di ganggu.."

"Apa sih bibi..., ini kan acara liburan aya. " dalihku

"Hmmm... saya sudah tau kok nyonya , jangan pura-pura lagi,.. " delik nya penuh arti

"Lalu menurut bibi gimana..? "

"Soal apa nyonya..? " bi sumi mengerlingkan bola matanya

"Kalau soal liburan bagus dong... untuk non aya biar nggak sedih terus, kepikiran ejekan non silvi.. kalau soal dokter Adrian itu nyonya lebih tau dari bibi... " jelas nya sambil senyum-senyum

Aku tertawa kecil melihat tingkah laku bi sumi.

"Tapi, nyonya... kalau di lihat-lihat dokter Adrian itu baiiiiiik banget sama nyonya dan non aya... Melihat kalian bertiga tuh... seperti keluarga cemara.. "

Aku kembali tertawa mendengar ucapan bi sumi

"Tapi, saya belum kepikiran sampai sana bi.., kasihan aya dia pasti masih kepikiran sama ayah nya.. " ucapku pelan

Bi sumi mengangguk..

"Pelan-pelan saja nyonya.. lagi pula saya lihat dokter Adrian sudah dekat sekali sama non aya.. "

"Do'akan yang terbaik ya bi... " pintaku tulus

"Pasti nyonya,.. bibi selalu mendoakan kebahagiaan kalian.. "

"Terima kasih bi... "

"Ya sudah saya mau telepon dulu mas Bagas ya bi,.. koper nya tolong di bawa ke bawah saja.. biar besok pagi tinggal di masukkan ke mobil.. " pinta ku

"Baik nyonya... "

Aku bergegas mencabut handphone ku dari charger... dan mengaktifkan nya.. terlihat beberapa panggilan tak terjawab dari bagas..

dengan malas aku menelepon nya balik

"Halo mas, ada apa..? "

"aku hanya ingin mengingat kan besok lusa kalian harus datang ke pernikahan ku.. "ujar nya

"Kenapa harus mas, kita kan sudah tidak ada hubungan apa-apa.. " jawabku tegas

"Setidaknya suruh aya hadir atau nanti aku suruh orang jemput.. "

Aku tersenyum sinis

"Ternyata sampai akhir pun kamu tidak pernah mengerti perasaan kami mas.. " ucapku kesal

"Kiran aku mohon,.. ibu ingin kita berkumpul di sini.. "

"Cukup mas..!! aku sudah tidak mau mendengar lagi omongan mu tentang ibumu.. jangan paksa kami untuk datang terutama aya.. dia belum siap menerima ibu baru..!! "

"Siap, tidak siap dia harus Terima..! " teriak bagas di sana

"Kamu benar-benar egois mas, ...!! "

"Aku tekan kan...aku dan maria tidak akan datang , bilang sama ibumu jangan pernah memaksakan kehendaknya lagi pada kami..!! "

"Kirana..!!!

Aku langsung menutup handphone ku dan terduduk lemas di sisi tempat tidur...

" Hingga akhir pun kamu tetap menuruti ibu mu meski itu menyakiti kami.. "gumam ku perih.

...****************...

"Nyonya... dokter Adrian sudah datang... " ucap bi sumi sambil tersenyum menatap aku dan maria bergantian..

Maria langsung berlari ke luar

"Saya yakin sebentar lagi, dokter Adrian akan melamar nyonya... " tebakan nya membuatku menahan senyum

"Kiran,.... sudah siap? " Adrian masuk dengan menggendong maria di punggung nya

aku mengangguk dan langsung berpamitan pada bi sumi

"Have fun ya kalian.. " ucap bi sumi , membuat aku dan Adrian tertawa

"Ok,.. bi sumi Terima kasih.. " jawab ku sambil melambaikan tangan saat kami sudah naik ke mobil Adrian

"Bye.. bye.. bi sumi.. " pamit Maria riang.

sepanjang jalan maria terus mengoceh dengan riang.. segala yang dia lihat pasti di tanyakan.. Adrian selalu menjawab nya dengan sabar.. kadang aku tersenyum melihat Adrian kewalahan menjawab pertanyaan Marisa yang kadang Random..

"Aku sudah pesan penginapan di sisi pantai.. , biar pemandangan nya lebih bagus ,kalian pasti suka.."ujar Adrian saat kami sudah sampai di tempat yang di tuju.

setelah check-in kami melangkah ke kamar masing-masing

"Kamu pesan 2 kamar dri..? " tanyaku pelan setelah sampai di pintu kamar dan Marisa sudah masuk ke dalam

"Iya.. 2..kenapa udah nggak sabar mau sekamar sama aku ya.. " bisik nya membuat ku memukul bahu nya pelan.

...****************...

Sungguh aku tak pernah menyangka bila kebahagiaan ku justru akan terwujud dengan sosok orang yang sama...

Setelah hampir 2 jam kami menikmati barbeque di tepi pantai.. hari pun mulai gelap

"Mah... lihat bintang nya bagus.. " ujar maria menunjuk langit yang malam ini penuh bintang

Aku dan Adrian tersenyum melihat langit yang di tunjuk maria.

"Aya suka bintang..? " tanya Adrian sambil menggendong maria ke pangkuan nya sedang kan aku duduk di sebelah nya

"Suka om.. cantik.. bintang nya bersinar.. " jawab maria berbinar

"Om juga dulu pernah melihat bintang, yang paling bersinar di antara bintang yang lain... " ucap Adrian pelan sambil menatap ku..

"Memang ada om...? " tanya maria penasaran

"Ada dong... bintang akan lebih terlihat cahaya nya saat malam semakin gelap.. " jelas Adrian

Mata kami saling beradu saat maria sibuk menghitung bintang. tangan kiri Adrian menggenggam jemariku...

"Om,.. aya ngantuk.. "

Adrian tersenyum "Om gendong kamu ke kamar ya.. "

Sementara aku mengikuti dari belakang.. Adrian merebahkan maria dengan pelan

"Terima kasih dri.. hari ini maria terlihat sangat bahagia.. " ucapku tulus

Adrian menghampiri ku.. dan menyibak rambut ku lembut.

"Lalu kamu... apa kamu bahagia kiran..? "

Aku mengangguk dan mendekatinya hingga tak ada jarak di antara kami

"Mau ke kamarku..? " bisik Adrian aku menggeleng pelan

"Aku nggak bisa ninggalin maria.. "

"Tenang saja.. kamar ini terhubung langsung dengan kamar ku.. jadi kalau maria bangun.. kita bisa langsung lewat sini.. " jelas Adrian sambil menuntunku tiba ke kamar nya

"kok bisa? "tanya ku heran karena ada pintu yang terhubung ke kamar Adrian..

"Ini kamar khusus yang aku pesan.. " bisik Adrian langsung merebahkan ku ke atas kasur.

"Kiran... kau adalah bintang ku... selama nya akan jadi bintang ku yang selalu memberi ku cahaya saat aku dalam kegelapan.. " bisik nya tulus

Aku tersenyum .. menikmati kembali kecupan-kecupan nya yang hangat.. sentuhan-sentuhan yang perlahan selalu membuatku terlena dalam setiap permainan nya.. begitu lembut.. namun membuatku selalu terbakar.. dan terjerat dalam candu yang tak berkesudahan.

 Kami berdua terkulai lemas setelah pertempuran yang cukup panas tadi.. aku menatap Adrian yang terlelap di sebelahku..

"Kamu salah dri,.. justru kaulah bintang ku.. dari dulu hingga sekarang, saat aku mulai menyerah dengan hidupku ,kau hadir kembali dari masa lalu..memberi ku kebahagiaan baru" batinku.

Aku pun segera beranjak ke kamar mandi lalu perlahan kembali ke kamar maria .