NovelToon NovelToon
Menjadi Sekretaris Bos Mafia

Menjadi Sekretaris Bos Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Mengubah Takdir
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Rizky Handayani Sr.

Xera Abilene Johnson gadis cantik yang hidup nya di mulai dari bawah, karena kakak angkat nya menguasai semua harta orang tua nya.
Namun di perjalanan yang menyedihkan ini, Xera bertemu dengan seorang pria dingin yaitu Lucane Jacque Smith yang sejak awal dia
menyukai Xera.
Apakah mereka bisa bersatu?? Dan jika Xera mengetahui latar belakang Lucane akan kah Xera menerima nya atau malah menjadi bagian dari Lucane??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rizky Handayani Sr., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Malam itu, langit diliputi awan kelabu, dan udara yang masuk lewat jendela terasa menggigit. Api di perapian ruang makan berusaha mengusir dingin, tapi keheningan di antara mereka berdua lebih menusuk dari suhu manapun.

Lucane dan Xera duduk berhadapan, dengan meja panjang dan cahaya temaram dari lampu gantung di atas kepala mereka. Piring-piring hampir tidak tersentuh. Hanya dentingan sendok sekali-dua kali terdengar, sebelum akhirnya sunyi pecah oleh suara Lucane.

“Apa yang kau pikirkan?”

Nada suaranya datar, tapi mata tajamnya menatap dalam ke arah Xera. Dia telah lama mempelajari bahasa tubuh manusia.

Dan Xera terlihat menyimpan sesuatu.

Xera menunduk sejenak, lalu mengangkat pandangannya. Wajahnya tidak lagi ragu, dan suara yang keluar dari bibirnya lebih tenang dari sebelumnya.

“Tidak. Aku hanya ingin tahu apa kau benar-benar menginginkanku, Tuan?”

Lucane menahan napas sejenak, lalu menjawab, pasti. Tegas.

“Tentu saja.”

Hening. Tapi kali ini, Xera tidak menunduk. Ia balas menatap mata pria itu dengan keberanian baru.

“Kalau begitu nikahi aku.”

“Dan beri aku kekuatan untuk melenyapkan Alexi.”

Kata-katanya meluncur begitu saja. Tanpa jeda. Tanpa rasa malu. Tidak ada lagi Xera yang penuh ragu dan ketakutan. Yang duduk di hadapan Lucane malam itu adalah seorang wanita yang telah disakiti dan memutuskan untuk bertarung.

Lucane tersenyum. Pelan. Penuh perhitungan dan ketertarikan.

Dia menyandarkan tubuh ke kursinya, menatap Xera seperti menilai sebuah lukisan mahal yang baru menunjukkan rahasianya.

“Itu akan sangat mudah, Xera.”

“Dengan tanda tangan di surat nikah, kau akan menjadi bagian dari Smith Dan musuhku, akan menjadi musuhmu.”

“Dengan satu perintah dariku, kau bisa menghapus nama Alexi dari semua catatan di negeri ini baik sebagai pewaris, ataupun sebagai manusia.”

Xera tersenyum samar, tapi matanya tetap tajam.

“Aku tidak ingin jadi wanita yang disembunyikan di balik perlindunganmu, Lucane. Aku ingin berdiri di sampingmu. Bahkan di medan perang yang paling gelap.”

Lucane menatapnya lama. Lalu berdiri, mendekat perlahan.

“Maka kita buat perjanjian.”

Dia berdiri di samping Xera, mengulurkan tangan.

“Menikahlah denganku. Dan mulai malam ini, kekuasaan Smith bukan hanya milikku. Tapi milik kita.”

Xera menatap tangan itu, lalu menggapainya.

Dan di tengah malam yang dingin, di meja makan yang selama ini selalu sepi lahirlah sebuah aliansi berbahaya antara cinta dan pembalasan.

* * * *

Hari itu mendung menggantung di luar jendela tinggi kantor Lucane. Ruangan berdesain gelap, penuh garis tegas dan ketertiban. Lucane duduk di balik meja, sedang meninjau laporan terakhir dari Max soal Alexi.

Lalu pintu terbuka.

Bukan ketukan. Bukan izin.

Seorang wanita masuk anggun, percaya diri, mengenakan mantel panjang berwarna wine-red dan kacamata hitam besar. Rambutnya panjang bergelombang, kulit pucat bersinar, dan wangi parfum mawar hitam langsung memenuhi ruangan.

Lucane mendongak. Matanya sempat menyipit. Lalu kembali datar.

“Vivian.”

Wanita itu melepas kacamatanya. Matanya tajam dan tenang, seperti dulu namun kini ada sesuatu yang lebih berbahaya di sana.

“Lucane. Lama tidak bertemu.”

Lucane hanya diam menatap Vivian dengan malas.

"Apa kau tidak merindukan ku Lucane" ucap Vivian percaya diri

"Untuk apa kau kesini" tanya Lucane datar

"Untuk bertemu dengan kamu sayangg" jawab Vivian lalu menghampiri Lucane dan membelai lengan pria itu

"Menjauh lah dari sini Vivian. Semua sudah berakhir." Tegas Lucane

"Ah, Baiklah aku fikir kau sangat merindukan ku makanya aku menghampiri mu. Tapi aku sangat merindukan mu Lucane" ucap Vivian

"Keluarlah!! Atau aku memanggil Security kesini" ucap Lucane lagi

"Ok ok, aku akan pergi. Tapi lain kali aku akan datang lagi" Ucap nya Lalu Vivian pun pergi begitu saja.

Saat sedang keluar Di depan pintu Vivian bertemu dengan Xera yang hendak mengantar berkas ke ruangan Lucane. Sejenak Vivian menatap Xera dengan heran namun kemudian dia berlalu begitu saja.

Xera pun masuk meletakan berkas itu kepada Lucane.

"Ini berkas yang anda minta tuan" ucap nya sopan

Lalu saat Xera hendak keluar Lucane memanggil nya.

"Jangan salah faham, dia Vivian dulu..." Belum sempat Lucane berkata lagi Xera pun memotong nya.

"Siapa pun dia aku harap bukan seseorang yang anda cintai tuan" ucap Xera tersenyum lalu pergi begitu saja.

Sebenarnya Xera sedikit cemburu karena dia melihat kedekatan kedua nya tadi dan beberapa orang berbisik jika Vivian masalah lalu Lucane.

Xera melangkah cepat di lorong setelah keluar dari ruangan Lucane. Wajahnya tetap tenang, senyum sopan masih tergambar tapi dadanya terasa berat. Ada rasa tidak nyaman yang tak bisa dia buang.

Dia tahu, Lucane bukan tipe pria yang gampang diusik masa lalu. Tapi Vivian dengan penampilannya, kepercayaan dirinya, dan tatapan tajam itu jelas bukan wanita biasa.

“Dulu.” Kata Lucane bergema di kepalanya. Tapi "dulu" seperti masih terlalu dekat.

* * * *

Sementara itu, di dalam ruangan Lucane

Lucane masih menatap pintu yang tadi tertutup saat Xera pergi. Dia tahu, tatapan mata Xera tidak bisa dibohongi.

“Dia cemburu...” gumam Lucane pelan, hampir seperti bicara pada dirinya sendiri.

Dia membuka berkas yang tadi Xera bawa, tapi pikirannya kosong. Sorotan mata Xera senyumnya yang tenang namun penuh luka membekas lebih dalam dari yang dia kira.

Lucane menekan tombol interkom di mejanya.

“Juan, kirimkan mobil. Aku akan keluar malam ini.”

* * * *

Malam Hari – Balkon Mansion

Xera duduk seorang diri lagi, kali ini tidak membawa teh. Hanya dirinya dan pikiran-pikiran yang saling bertabrakan di kepala.

Clara sempat mengiriminya pesan

“Katanya Vivian adalah tunangan tuan Lucane dulu. Tapi batal sebelum diumumkan. Tidak ada yang tahu kenapa.”

Xera tidak ingin tahu. Tapi tetap saja dia mencari tahu.

Dan saat itu langkah kaki terdengar. Lucane muncul, mengenakan jas hitam yang belum sempat dilepas, berdiri di ambang pintu balkon.

“Aku tidak pernah mencintai Vivian,” ucapnya tanpa prolog.

Xera menoleh pelan, namun tidak langsung menjawab.

“Mungkin aku tidak pantas bertanya. Aku hanya sekretarismu,” ucap Xera pelan, senyum pahit menghiasi wajahnya.

Lucane menghampiri, lalu duduk di sampingnya.

“Kau bukan sekretarisku lagi, Xera. Kau tahu itu. Dan aku tidak ingin kau menanggung keraguan seperti itu sendirian.”

Xera menatap mata pria itu, dan untuk pertama kalinya malam itu, dia membiarkan air matanya jatuh tanpa suara.

“Aku tidak kuat jika harus bersaing dengan bayangan masa lalumu, Lucane…”

Lucane menghapus air mata di pipi Xera dengan ibu jarinya, lalu berkata pelan tapi tegas

“Kalau Vivian kembali untuk membuatmu merasa kecil, maka aku akan pastikan dia tahu satu hal bahwa tidak ada wanita lain yang bisa menggantikan tempatmu di sisiku. Karena aku tidak mencari ratu dari darah bangsawan, Xera… aku mencari ratu yang bisa berdiri di neraka bersamaku.”

Xera menahan napas.

Dan malam itu, di tengah udara yang dingin dan langit yang gelap, bukan hanya cinta yang tumbuh di antara mereka, tapi tekad yang mulai menyatu.

"Ntah lah perasaan apa yang aku rasakan saat bersama mu, tapi yang jelas aku baru merasakan perasaan ini Xera. Kita akan menikah Vivian bukan halangan apa pun" lanjut lucane

Xera sendiri juga bingung dengan apa yang dia rasakan sekarang.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!