Detektif Arthur dihantui oleh kecelakaan mengerikan yang merenggut ingatannya tentang masa lalunya, termasuk sosok seorang gadis yang selalu menghantuinya dalam mimpi. Kini, sebuah kasus baru membawanya pada Reyna, seorang analis forensik yang cerdas dan misterius. Semakin dalam Arthur menyelidiki kasus ini, semakin banyak ia menemukan kesamaan antara Reyna dan gadis dalam mimpinya. Apakah Reyna adalah kunci untuk mengungkap misteri masa lalunya? Atau, apakah masa lalu itu sendiri yang akan membawanya pada kebenaran yang kelam dan tak terduga? Dalam setiap petunjuk forensik, Arthur harus mengurai teka-teki rumit yang menghubungkan masa lalunya dengan kasus yang sedang dihadapinya, di mana kebenaran tersembunyi di balik teka-teki forensik yang mengancam kehidupan mereka keduanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sintasina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di Antara Pertengkaran dan Kecurigaan
Reyna, tidak tahan lagi melihat pertengkaran yang tidak ada ujungnya itu, akhirnya menengahi mereka. "Cukup!" suaranya sedikit meninggi, namun tetap terdengar lembut. Ia menghela nafas panjang. "Tidak bisakah kalian sehari saja tidak bertengkar atau mendebatkan sesuatu yang tidak terlalu berguna?"
Arthur, masih merasa jengkel, langsung mengalihkan wajahnya. Ia memilih untuk mengalihkan perhatian dengan membuat kopi, seolah ingin menghindari percakapan lebih lanjut. Gerakannya tampak sedikit kasar, menunjukkan sisa-sisa kekesalannya.
Noah, dengan sigap, berbalik menghadap Reyna. Ia memasang wajah melas, seperti anak anjing yang meminta belas kasihan. Bibirnya kembali dicemberutkan, menunjukkan betapa "sakitnya" ia. "Reyna… badanku sakit dan nyeri di sekujur tubuh…"
Reyna menatap Noah lalu menghela nafas. "Itu karena kau tidur di lantai, hanya itu," katanya, suaranya terdengar sedikit kesal namun tetap lembut. Noah langsung mengangguk setuju. Ia akan selalu setuju jika itu Reyna yang mengatakannya. Berbeda cerita jika orang lain yang mengatakan hal yang sama. Suasana sedikit mereda, walaupun masih terasa sedikit tegang. Ketiganya kembali melanjutkan pagi hari mereka, masing-masing dengan pikiran dan kegiatannya sendiri.
Arthur duduk santai di sofa, menyeruput kopinya dengan tenang. Ia menatap keluar jendela, menikmati suasana pagi yang cerah. Namun, ketenangan itu seketika buyar ketika suara deru sepeda motor terdengar dari luar.
Reyna, yang juga mendengarnya, berjalan ke jendela dan melihat kedatangan Inspektur Jaxon. Ia langsung membukakan pintu untuknya.
Inspektur Jaxon turun dari sepeda motornya. Ia sedikit terkejut melihat seorang perampok terikat di tiang depan rumah, namun hanya sesaat. "Ada perampok lagi?" tanyanya, suaranya terdengar datar, seolah itu hal yang sudah biasa terjadi. Reyna hanya mengangguk. "Ya," jawabnya singkat.
Tiba-tiba, Reyna merasakan sesuatu yang keras dan lebar menyentuh punggungnya. Ia menoleh sedikit ke belakang dan mendapati Arthur sudah berdiri di sana, tepat di belakangnya. Arthur menatap Inspektur Jaxon dengan ekspresi datar. "Perampok itu lebih amatir daripada perampok minggu lalu," katanya, suaranya terdengar agak meremehkan, menunjukkan rasa kurang terkesan dengan kemampuan perampok tersebut.
Inspektur Jaxon menghela nafas panjang. Dengan perlahan dan hati-hati, ia melepaskan ikatan tali yang mengikat perampok tersebut. Perampok itu masih terbaring tak sadarkan diri, mungkin karena pingsan atau hanya tertidur pulas.
"Aku heran, kenapa banyak sekali perampok yang selalu menganggu kita…" gumam Inspektur Jaxon, suaranya terdengar sedikit frustrasi. "Bahkan di kantor-kantor lain pun sering terjadi hal serupa. Mereka tiba-tiba datang dan meminta kita menyerahkan apa yang kita miliki. Seakan-akan mereka sengaja dikirim untuk mengganggu penyelidikan kita."
Arthur, yang memperhatikan perampok yang terbaring itu, berjalan mendekatinya. Ia menekan-nekan pelan bagian tubuh perampok itu dengan kakinya, seolah sedang memeriksa apakah perampok itu benar-benar tidak sadarkan diri. "Apa mereka sebenarnya dikirim oleh seseorang untuk mengganggu kita? Agar kita teralihkan dari penyelidikan utama?" tanyanya, suaranya terdengar penuh curiga. Ia menatap Inspektur Jaxon dengan tatapan penuh pertanyaan. Suasana pagi yang awalnya tenang kini berubah menjadi sedikit menegangkan, dipenuhi dengan kecurigaan dan pertanyaan.
Mendengar pertanyaan Arthur, Reyna juga merasa ada sesuatu yang ganjal. Lima atau lebih perampok telah datang mengganggu mereka dalam beberapa waktu terakhir. Ini bukan lagi sebuah kebetulan. Ia menatap Inspektur Jaxon dengan pandangan penuh selidik. "Apakah para perampok selama ini tidak ditanyai apa modus mereka?" tanyanya, suaranya terdengar serius. Ia curiga ada sesuatu yang disembunyikan, atau mungkin ada keterkaitan antara para perampok tersebut.