Shutttt.... Ini rahasia kita, akan ku ceritakan kisah masa lalu ku pada kalian semua yaitu cerita pertemuan ku dengannya yang membuat semua air mata menghilang dan kekejaman dunia sirna...
Note : Ada 3 segi prespektif, setiap prespektif menceritakan kisahnya sendiri menurut sudut pandangnya.
Bab I : past story of Hao Ling the love
Bab II : past story of Yuan the sacrifice
Bab III : ----
Saya harap penyuka novel fantasi timur masih banyak dan kompak semua, terimakasih buat yang sudah baca novel saya mohon untuk tinggalkan like dan komentar yang membangun ya gaisss 🐼🐼🐼
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Belzebub, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Didikan Yuan
Dengan semangat kelompok satu berlari maju menyerang Yuan yang tampak berdiri sembari tersenyum dengan tenang, kemudian dengan teknik beladiri yang mereka pelajari semuanya menyerang Yuan.
Semua yang melihat pertandingan itu merasa sangat terpukau dengan gerakan Yuan yang mampu mengimbangi gerakan 5 murid yang menyerangnya menggunakan senjata sungguhan.
Yuan memanfaatkan ketidak seimbangan murid-murid yang menyerangnya dan mematahkan serangan mereka dengan gerakan sederhana.
Hingga dalam beberapa tarikan nafas, kelima murid itu terpental ke belakang akibat serangan tapak yang dilancarkan oleh Yuan.
Salah seorang murid kemudian memberikan perintah pada hewan jiwanya yang berubah seekor kera besar berwarna putih untuk menyerang.
Kera besar itupun melompat dan menyerang Yuan dengan beberapa gerakan yang tampak beringas, namun kembali terpental ke belakang setelah bertukar serangan selama 20 tarikan nafas.
Tidak mau menyerang, semua murid hendak kembali menyerang dengan serangan penuh menggunakan teknik pamungkas mereka bersama hewan jiwa mereka.
Namun satu persatu dari mereka tumbang hanya dengan beberapa gerakan sederhana dari Yuan yang begitu kuat dan cepat, bahkan hewan jiwa yang memiliki kesadaran kuat dan mustahil untuk di tumbangkan justru pingsan setelah menerima pukulan Yuan.
Pertandingan yang memakan waktu 10 menit itupun berakhir dengan tumbangnya semua anggota kelompok satu dalam waktu berdekatan.
"Kelompok dua ?"Ujar Yuan sembari tersenyum dan mempersilahkan kelompok dua untuk bersiap setelah semua anggota kelompok satu yang pingsan di pindahkan.
Melihat kegagalan kelompok satu sebelumnya membuat kelompok dua menjadi tegang, mereka penasaran apakah orang yang berdiri di depan adalah guru Yuan yang biasanya lembut dan ramah atau apakah orang lain karena kini dia tampak sangat mengerikan.
"Tunggu apalagi ? Majulah.."Ujar Yuan dengan santai.
Meski sempat ragu, semua anggota kelompok dua bergerak maju dan menyerang. Kali ini mereka langsung menggunakan teknik pamungkas mereka dan juga mengerahkan hewan jiwa untuk ikut menyerang bersama namun hasilnya, mereka justru kalah hanya dalam waktu lima menit.
"Kalian terlalu terburu-buru dan tidak kompak saat menyerang sehingga gerakan kalian jadi acak-acakan dan mudah di tebak."Ujar Yuan mengomentari kesalahan kelompok dua.
Tanpa berlama-lama kelompok tiga maju untuk menghadapi Yuan, mereka dikalahkan dengan waktu kurang dari 7 menit dan begitupun dengan kelompok seterusnya yang bernasib tidak jauh berbeda dengan kelompok sebelumnya.
Sampai tibalah giliran kelompok 6 yang menjadi harapan terakhir semua murid yang sudah babak belur namun masih semangat dan menaruh harapan pada kelompok 6 yang berisikan murid terbaik.
"Ayo, kalian harus berhasil ! Jangan gagal seperti kami sebelumnya."Ujar para murid menyemangati dengan kondisi babak belur.
Seperti yang sudah diduga, kelompok enam berisi murid terbaik dan diantara mereka adalah Hao Ling, Han Yu, Dong Chie, Ryu Han dan Ling Zhu.
Semua orang tampak bersiap dengan senjata mereka masing-masing, sementara aku hanya menggunakan tangan kosong yang dilapisi elemen es.
Berbeda saat dirinya melawan 5 kelompok sebelumnya, Yuan tampak lebih bersiap.
Ling Zhu tiba-tiba bersiul dan memunculkan seekor burung terselimuti api yang melesat dengan cepat ke arah Yuan yang langsung menghindar dari serangan burung Phoenix api.
"Itu tadi hampir saja."Ujar Yuan sembari tersenyum.
Tanpa menunggu aba-aba atau taktik yang direncanakan rekan-rekannya, Ling Zhu seorang diri langsung melesat cepat menghampiri Yuan dan langsung menyerangnya menggunakan pedang dengan Phoenix yang juga ikut membantunya.
Tanpa jedah sedikitpun Ling Zhu menyerang dengan beringas menggunakan bermacam-macam teknik pedang kepada Yuan, burung Phoenix milik nya juga ikut menyerang namun serangan mereka bisa di patahkan oleh Yuan bahkan memukul mundur keduanya.
Ryu Han yang melihat Ling Zhu bersikap tidak sabaran dan bertindak seenaknya mencoba untuk menegurnya."Kau gila ?! Bagaimanapun juga dia itu guru Yuan yang tidak bisa dikalahkan seorang diri, menyerang seperti itu tidak akan membuatnya terluka ! Sebaiknya lakukan bersama-sama."
"Berisik ! Jika kalian tidak maju, biar aku sendiri yang melakukannya."Ujar Ling Zhu dengan dingin kemudian kembali melesat maju untuk menyerang Yuan.
"Dasar, kau selalu berhasil membuat orang lain merasa kesal."Ujar Ryu Han sembari ikut melesat maju untuk membantu Ling Zhu.
Terjadi pertarungan hebat di antara ketiganya yang menyita perhatian guru-guru yang tidak sengaja melintas untuk melihat mereka saling bertukar pukulan dan serangan, dimana Ryu Han yang selalu sial dan biasanya bersikap tidak kompeten justru bisa bertahan dengan teknik tangan kosongnya dan mampu mengimbangi Yuan selama beberapa tarikan nafas sebelum akhirnya terdorong mundur.
"Lumayan."Ujar Yuan memuji Ryu Han.
"Lihat kemana kau !"Dari samping Ling Zhu mengayunkan pedangnya ke arah Yuan, namun serangan itu di patahkan dengan Yuan yang sudah menghilang dari tempatnya berdiri dan kembali muncul di belakang Ling Zhu dalam hitungan detik.
Yuan hendak melancarkan pukulan namun dirinya tertahan oleh semacam jaring, ternyata laba-laba iblis milik Dong Chie yang melakukannya dari kejauhan.
Melihat kesempatan itu Ling Zhu dengan cepat langsung memutar tubuhnya dan melakukan gerakan tebasan memutar, namun Yuan memanfaatkan hal itu untuk melepaskan tangannya dari jeratan jaring laba-laba dan melesat ke arah Dong Chie.
Karena gerakan Yuan terlalu cepat, Dong Chie kini berada di posisi tidak siap dan hendak menerima pukulan namun Han Yu datang tepat waktu dan cepat langsung menyerang menggunakan tombaknya sehingga memaksa Yuan untuk melompat ke belakang guna menghindari hunusan tombak yang di kerahkan Han Yu.
Dan siapa sangka ternyata dari atas udara Hao Ling melesat dengan mengerahkan pukulan yang di arahkan ke punggung Yuan, kemudian dengan cepat Yuan menggunakan teknik peringan tubuh dan kembali melompat ke atas sehingga berhasil menghindari serangan Hao Ling.
"Taktik yang cukup pintar, namun belum cukup untuk mengalahkan ku. Kamu lupa aku bisa terbang ?"Ujar Yuan yang melayang di atas udara.
Dari arah samping burung Phoenix kembali menyerang Yuan di atas udara, namun tidak bertahan lama sampai burung itu terhempas ke tanah dan menghilang.
"Waktu main-mainnya sudah habis, waktunya kalian tidur."Ujar Yuan kemudian melesat ke arah Han Yu.
Han Yu yang terkejut dengan kedatangan Yuan yang tiba-tiba langsung bertahan dengan memiringkan tombaknya, namun pukulan Yuan terlalu kuat untuk dapat di tahan olehnya, membuat Han Yu harus terhempas ke belakang dan pingsan.
Seekor rubah putih menyerang Yuan dengan beringas, namun dengan cepat dapat di kalahkan dan rubah itupun menghilang.
Dong Chie kemudian mencoba untuk menyerang menggunakan senjata nya berupa sarung tangan api dan sempat bertukar beberapa serangan sampai dia akhirnya terpental dan menabrak hewan jiwa nya hingga pingsan.
Hao Ling kemudian maju dan menyerang Yuan dengan teknik kitab jantung naga.
"Bukankah ini adalah teknik dari kita yang aku berikan ?"Ujar Yuan sembari menghindari setiap serangan Hao Ling dengan mudah.
Hao Ling hanya diam dan terus menyerang walaupun sia-sia karena Yuan mengetahui setiap gerakan yang terkandung didalamnya.
"Percuma saja."Ujar Yuan, kemudian melakukan serangan tapak yang sempat di tahan oleh Hao Ling dengan menyilangkan tangannya,
Namun serangan Yuan terlalu kuat hingga membuatnya terpental ke belakang.
"Cukup bagus, nona Ling."Yuan hendak melangkah pergi, namun dirinya baru sadar sekarang kedua kakinya sedang tertahan oleh es yang muncul di lantai.
"Apa ?"Yuan tidak menduga hal itu karena sepertinya mereka sengaja mendorong dirinya masuk ke dalam perangkap.
Ryu Han yang sejak tadi tidak terlihat kini muncul bersama seekor panda gemuk dan langsung menyerang Yuan sebelum dia terbebas dari es yang menahan kedua kakinya.
Tapi rencana itu tetap saja tidak berguna karena Yuan bisa menghancurkan es yang menahan kakinya dengan mudah, kemudian menahan serangan tangan kosong dari Ryu Han dan panda gemuk miliknya.
"Ku akui kalau teknik tangan kosong mu cukup bagus."Ujar Yuan santai sembari bertukar teknik dengan Ryu Han dan hewan jiwa nya.
"Namun, masih terdapat celah."Ujar Yuan kemudian berhasil menyerang mengenai perut Ryu Han hingga membuatnya terjatuh ke posisi berlutut dan tidak bisa bertarung lagi.
Kini yang tersisa hanya Hao Ling dan Ling Zhu yang masih sadar namun sudah kelihatan kelelahan tanpa ada satupun dari mereka yang serangannya mengenai Yuan dengan telak.
Melihat kelompok 6 yang sudah tidak mungkin melanjutkan, membuat semangat orang-orang padam namun suara tepukan tangan Yuan membuat semuanya kembali senang.
"Bagus, pertarungan yang di tunjukan oleh kelompok 6 sudah cukup membuatku merasa puas. Jadi kali ini aku akan mengijinkan kalian semua ikut."
"Horee !!!"Semua murid bersorak senang.
"Kita akan berangkat dua hari lagi, jadi selama masih ada waktu kalian boleh beristirahat dan berlatih secara mandiri, lalu...."
Yuan kemudian memunculkan pedang naga yang merupakan hewan spiritnya, kemudian mengalirkan sejumlah Qi pada pedang aneh itu yang kemudian pedang tersebut mengeluarkan butiran cahaya yang menyembuhkan semua luka ringan yang di alami semua murid dengan cepat.
Semua murid terpana melihat cahaya-cahaya itu berjatuhan dan terasa hangat ketika menyentuh mereka, bahkan luka ringan yang mereka alami kini sudah hilang sepenuhnya.
Han Yu, Dong Chie dan Ryu Han kini tampak sudah sadar dan kembali ke kondisi prima mereka setelah butiran cahaya itu menyentuh mereka.
"Maaf karena sudah terlalu kasar, karena jika tidak guru akan merasa khawatir jika harus membiarkan kalian berkeliaran di hutan bintang tanpa mengetahui batas kemampuan kalian dengan jelas, sehingga guru harap kalian semua mengerti dan tidak memasuk kejadian tadi ke dalam hati."Ujar Yuan.
Semua murid bersorak dengan semangat karena sama sekali tidak merasa menaruh dendam atau kekesalan, karena bagi mereka pelatihan ini adalah bagian terbaik dari menjadi murid sekte Golden Scarlet serta merupakan hal lumrah terjadi di setiap sekte.