Menyeberang ke dunia paralel yang sangat mirip Bumi tempat jiwanya berasal, Ron mendapatkan sistem yang unik.
[Sistem Pembantu Super berhasil diikat!]
Dengan keberadaan sistem yang mendukungnya, banyak sekali kekuatan super yang dia peroleh.
Dalam iming-iming sistem yang sangat manis, tidak ada jalan yang bisa Ron pilih selain memulai jalan hidup yang tak terbayangkan.
Satu per satu pertolongan dan permintaan bantuan muncul, sistem akan membawanya ke berbagai dunia, tidak terkecuali dunia film, kartun, bahkan anime untuk membantu semua karakter.
Superman membutuhkan teman curhat? Ron siap untuk membantunya!
Putri Elsa ingin hidup bersama adiknya? Pasti akan Ron kabulkan!
Naruto ingin punya teman bermain yang seru? Ron bersedia mengajaknya bermain!
Nobita mau menjadikan Shizuka sebagai istrinya? Mungkin Ron akan wujudkan keinginannya!
Krilin ingin memiliki fantasi baru? Uhuk! Ron bisa memberinya seri terpanas dari dunianya!
Tanpa sadar Ron menjadi sosok terkuat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riizer13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23: Membantu Anak Melawan Ayah
Ron tidak menjawab pertanyaan Mark, pandangannya terfokus pada sosok yang sedang terbang mengarah ke mereka berdua.
Sosok itu adalah Omniman, alias ayah dari Mark. Dengan wajah bengis menatap ke arah Ron.
"Menjauhlah, aku yang akan melawan ayahmu," kata Ron dengan suara datar.
Dengan sedikit dorongan, tubuh Mark mundur sejauh beberapa kilometer sebelum akhirnya jatuh ke tanah.
"Hei, jangan gegabah! Ayahku terlalu kuat!" teriak Mark yang mencoba memperingati Ron.
Namun sayang, Ron tak peduli dengan peringatan Mark, tatapannya tertuju pada Omniman.
Nolan atau Omni man terbang sangat cepat menuju Ron, dia tidak mengubah arah terbangnya menuju Mark, terlihat dia marah kepada Ron.
Tidak ada rasa takut di wajah Ron, di dalam hatinya dia menantikan pertarungan tangan yang hebat dengan sosok kuat ini.
Dalam sekejap, Omniman muncul di depan Ron lalu meninju ke arah wajahnya.
Bum!
Gelombang kejut terjadi saat hantaman pukulan Omniman mengenai Ron, disusul oleh suara dentuman yang keras.
Mark yang berada di bawah bisa melihat dampak dari pukulan Omniman cukup jelas. Pukulan yang sangat kuat.
"Hanya segitu."
Ketika Omniman mengira sosok Ron terpental akibat pukulannya, dia melihat bahwa tinjunya yang mengandung kekuatan besar entah kapan berhasil ditangkap oleh Ron dengan satu tangan.
Bola mata biru Omni-Man membulat karena keterkejutan di hatinya. "Kamu?"
Rasa terkejut menghilang, digantikan oleh kemarahan yang besar terlukis di wajahnya.
"Arghhh!"
Begitu Omni-Man hendak menarik tangannya, dia merasa tangannya ditahan oleh tang besar dan kokoh.
Mau sekuat apa pun dia mencoba, tangannya tak bisa lepas dari cengkeraman Ron.
Hanya dengan sedikit kekuatan, jari-jari Ron meremas kepalan tangan Omni-Man hingga mengeluarkan suara tulang yang patah.
"Pergilah dan jangan pernah ke Bumi lagi," kata Ron dengan nada yang sangat datar.
Ron melempar seluruh tubuh Omni-Man dengan sedikit tenaga ke atas langit.
Walaupun hanya sedikit tenaga, dampak lemparan Ron begitu kuat, tubuh Omni-Man terus melayang ke langit hingga menembus atmosfer Bumi.
"Bagaimana bisa dia sekuat itu?!!"
Nolan berhasil mengendalikan kembali tubuhnya yang terpelanting hingga ke luar angkasa.
Dengan wajah panik dirinya melayang menghadap arah di mana Ron melemparnya.
Tertulis jelas rasa takut di mata Omni-Man, dia belum pernah bertemu sosok yang sekuat Ron sama sekali.
Tepat ketika dia bertanya-tanya di hatinya, sosok Ron muncul di belakang sambil mengepal tinjunya.
"Tampaknya kamu keras kepala."
Bum!!
Begitu kalimat tersebut keluar, Omni-Man yang hendak berbalik melihat siapa yang ada di belakangnya, merasakan energi yang dahsyat dari punggungnya.
Perasaan nyeri yang luar biasa menjalar hingga ke seluruh tubuh sebelum tubuhnya terjun bebas menuju daratan.
Efek visual gelombang kejut muncul saat Ron memukul telak punggung Omni-Man.
Di sisi Omni-Man sekarang, tubuhnya terasa sangat sakit, seperti seluruh dagingnya sedang dicabik-cabik oleh harimau yang lapar.
Dia sama sekali tidak bisa bergerak, membiarkan tubuhnya terus jatuh ke bawah dan menabrak tanah.
"Ke–kenapa seperti in—"
Duar!
Sebuah tinju mentah tiba-tiba menghantam pipi kanan Omni-Man bersamaan dengan sesuatu yang jatuh.
Ron muncul lagi di depan Omni-Man dengan tinjunya yang dipenuhi kekuatan fisik Superman.
"Jangan salahkan aku, aku sudah memberimu kesempatan barusan, tapi menyia-nyiakannya."
Tanda tanya muncul di atas kepala Omni-Man. Dia bahkan belum sempat kabur, tiba-tiba dia dipukul dari belakang oleh Ron.
Kecepatan gerak Ron tak bisa diimbangi Omni-Man, bahkan reaksinya tak bekerja ketika Ron memukulnya.
Adegan selanjutnya terlihat sadis, Ron terus melayangkan tinjunya hingga menciptakan ilusi mata seribu tangan.
Mulut Omni-Man yang sempat terbuka seketika langsung tertutup lagi. Dia hanya diam dan menikmati rasa nyeri akibat pukulan berat Ron yang sangat mengerikan.
Setiap pukulan yang Ron terbangkan mengandung efek hantaman yang tak terbayangkan. Satu pukulannya mampu menghancurkan bukit hingga menjadi bongkahan tanah.
Sekarang Omni-Man merasakan betapa kuatnya tinju Ron yang diarahkan ke tubuhnya secara bebas.
"Uhuk!"
Begitu Ron berhenti memukuli Omni-Man dengan pukulan seribunya, segumpal darah keluar dari tubuh Omni-Man, membasahi tanah di samping wajahnya.
Kondisi tubuh Omni-Man saat ini mirip dengan ayam geprek. Tulang dan dagingnya hancur tak lagi berbentuk seperti manusia.
Pada bagian kepalanya, terdapat banyak jejak hantaman kepalan tangan Ron hingga ketampanan Nolan rata dengan daging.
Darah merah ada di mana-mana, tempat Ron meninju Omni-Man dalam keadaan berbaring di tanah sudah digenangi oleh darah kental.
"Hei! Kumohon jangan bunuh ayahku!"
Mark yang masih dalam keadaan terluka tiba-tiba muncul sambi memanggil Ron untuk menghentikan aksinya.
Kedua tangan Ron masih dalam keadaan mengepal dan dilumuri darah Omni-Man. Penampilannya sangat menyeramkan, seperti seorang pembunuh yang telah berhasil menyiksa targetnya.
Perlahan Ron bangkit setelah menahan tubuh Omni-Man yang terkapar tidak sadar.
Meskipun keadaannya begitu tragis, Ron bisa merasakan detak jantung Omni-Man masih berfungsi normal, dia masih belum mati.
"Tolong jangan bunuh ayahku!" Mark mendarat di depan Ron dan bersujud.
Mark memohon kepada Ron hingga dirinya bersujud agar ayahnya tidak dibunuh.
Mark menyaksikan dengan jelas bagaimana Ron dengan mudah mengalahkan ayahnya yang kuat.
Entah bagaimana Ron bisa memilih kekuatan fisik yang jauh lebih kuat dari ayahnya.
"Baiklah, aku takkan membunuh ayahmu." Ron melayang di depan mata Mark.
Kemudian Ron membersihkan darah Omni-Man di tubuhnya, menggunakan Simbiot Venom yang merayap sembari mengisap darah dari gen yang kuat ini.
Mark terkejut melihat ada yang aneh dengan pakaian Ron, tapi dia fokus meminta ampunan atas kejahatan ayahnya kepada Ron.
Ron mengangkat tangannya sedikit, sebuah kursi es yang besar terbentuk di atas tanah.
Duduk di atas kursi besar es dan memandang Mark dengan tatapan serius. "Kamu tahu tujuan ayahmu datang ke dunia ini?"
"Aku tahu ... tapi aku tidak mau ayahku mati." Mark menggelengkan kepalanya dengan penuh keengganan.
Sebuah ingatan di mana Mark dihajar habis-habisan oleh ayahnya terputar di benak Ron.
Cara Omni-Man sebagai ayah saat melukai anaknya begitu sadis dan tak kenal ampun. Hingga Mark tak berdaya dia masih memukulinya.
Melihat sikap Mark yang masih menyayangi ayahnya membuat Ron diam.
Ron mengembuskan napas ringan, memilih menuruti permintaan Mark. "Kamu tak bisa menutup mata bahwa ayahmu tidak berada di pihak manusia, aku harap kamu bisa bertanggung jawab atas pilihanmu sendiri."
"Pasti, aku berjanji ayahku takkan pernah kembali ke Bumi dan menjadikan Bumi wilayah kekuasaan Viltrumites!"
"...."
Mata Ron memindai sikap Mark remaja ini. Walau remaja ini berkata seolah itu mustahil, tapi dari matanya Ron bisa menemukan ketegasan dan keberanian yang besar.
Ada kemungkinan bahwa Mark akan menepati janjinya meski terdengar sulit.
Ron menjentikkan jarinya, Chakra Kurama berwarna oren melompat lalu membungkus seluruh tubuh Omni-Man.
Chakra Kurama membantu sel-sel tubuh Omni-Man beregenerasi lebih cepat, menyembuhkan lukanya dengan durasi yang sedikit.
Sekali lagi Invincible dikejutkan oleh kekuatan aneh Ron.
Sikapnya sedari tadi hanya diam sambil memeluk ayahnya yang pelan-pelan pulih dari luka beratnya.
Tepat ketika Ron dan Mark menunggu Omni-Man sadar, beberapa pesawat jet tempur muncul dan menembakkan rudal ke arah mereka bertiga.
"Pengganggu yang menyebalkan," gumam Ron sedikit sebal.
Selanjutnya, chakra oren muncul di belakang tubuh Ron, berkembang begitu cepat hingga membentuk kepala rubah dengan ukuran raksasa.
Rudal-rudal yang tertuju ke arah Ron meledak ketika terkena Chakra Kurama.
Pertahanan Mode Chakra Kurama tampilan penuh tak boleh dianggap rendah. Rudal-rudal kecil yang diluncurkan jet tempur masih bisa ditahan tanpa mendapat kerusakan.
Berikutnya, tangan Ron melebar, sihir es dan salju bergerak mengeluarkan angin dingin yang tersebar ke segala arah.
Lapisan es terbentuk di udara, menumpuk cepat hingga membuat pelindung es berbentuk setengah bola dengan ukuran begitu besar.
Ron memutuskan untuk membuat pelindung kedua dari sihir es, menahan serangan-serangan militer di dunia ini.
Beberapa saat kemudian, sosok Omni-Man yang cedera parah kini telah sembuh 80 persen, dia sadar dan langsung melihat Ron berdiri di hadapannya.
"Tolong jangan bunuh aku! Aku akan pergi dari Bumi sekarang, kumohon beri aku kesempatan!!"