khirani alesya putri seorang siswi sma ahir mengalami kekacauan dalam sekolah nya setelah rotasi kelas yang dilakukan sekolah setiap tahun,ia berjumpa dg bayu endrian laksmana . teman sekelas nya yg menjadi pengganggu ketenangan belajar khiran.
khiran yg tomboi pintar dalam pelajaran bahkan menguasai semua olah raga,jadi kacau setelah bertemu dg bayu.iya hampir putus asa karena mengecewakan orang tuanya.
khiran berhasil menyingkirkan bayu dalam hidup nya dan bertemu kembali dg bayu setelah 7 tahun berpisah..bagaimana kah kelanjutanya..kita nikmati keseruan dan kerendeman mereka bareng2 yuuk...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon minie MIRROR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18 kami hanya meminta jangan pernah mencemarkan nama baik keluarga.
"teh,ada yg ingin bapak bicarakan." bapak menyodorkan sesuatu ,mata kiran terbelalak dan berkaca2.
"ini...!" raut kekecewaan nampak di wajah bapak.
Kiran meremas benda itu kuat2 dan tampa sadar meneteskan air matanya.
"bapak kecewa sama kamu teh.." ibu yg baru masuk ikut menangis ,ibu sudah tahu tentang masalah ini.
"bapak juga dapat laporan dari tetangga beberapa minggu yg lalu,,bahwa teteh sering di anter oleh laki2 dan kepergok sedang berpelukan di pinggir lapangan..!" bapak menatap nanar pada putri sulung nya itu.
Kiran makin sesenggukan dan meremas kuat2 benda itu.
"kami tidak pernah meminta apapun dari anak2 kami,kami hanya meminta jangan pernah mencemarkan nama baik keluarga,dan belajar yg rajin.." walau pun bapak tak mengeluarkan air matanya ,tapi mata bapak sudah merah dan basah.
"bapak tidak akan melarang kamu menjalin kasih dengan lawan jenis karena itu naluriah,tapi bukan sekarang.
Ada waktunya,bapak minta belajarlah dulu yg sungguh sungguh.."
Kiran tiba2 bersimpuh di kaki bapak dan ibu nya ,dia sesenggukan dan meminta maaf dengan suara yg tak jelas karena tertelan air matanya.
Kiran terbata bata dan terus mengucapkan kata maaf pada kedua orang tua nya,ia tahu ia salah.
Hari di mana kiran mengalami kecelakan,bapak di datangi seseorang di warung bubur beliau.
"pak ,apa bisa saya berbicara dengan bapak sebentar..?" orang itu menunggu warung bapak sudah sepi,kebetulan ini tengah hari.jadi warung bapak sudah akan berkemas2 untuk pulang.
"ooh bisa nak,silahkan duduk . Mau bicara apa..?" orang itu langsung menyodorkan beberapa lembar kertas atau lebih tepat nya foto2 kiran dan bayu.
Dari mulai moment kunang2,pas kiran dan bayu berhimpitan di tembok toilet dan waktu kiran tengah di cium kening nya oleh bayu di belakang toilet sekolah dan, terahir saat bayu mengelus dan memakai kan helm pada kiran.
"maaf pak,saya tahu bagai mana kiran. Dan saya merasa kasihan padanya,pasti ini karena pengaruh bayu.
Anak itu memang terkenal pembuat masalah dan pembuat onar disekolahan,saya belum melaporkan hal ini pada pihak sekolahan." bapak memandangi foto2 itu dengan perasaan kecewa dan dada yg sakit teramat dan sulit untuk di jelaskan.
"saya tahu,kiran murid yg pintar dan baik.." orang itu pergi setelah berbicara panjang lebar dan mengatakan tak akan melaporkan hal ini pada sekolah ,asalkan kiran mau menjauhi bayu.
Dengan alasan sebelum kepergok oleh anak lain atau bahkan pihak sekolah,yg berujung kiran akan di D.O oleh pihak sekolah nanti nya.
bapak bernafas dengan sesak karena rasa tertekan juga sakit kepala karena terus memandangi foto2 tersebut ,bapak tidak percaya dengan semua ini.
beliau terus memandangi foto kiran yg berciuman dengan bayu yg berlatar belakang kunang2 berterbangan.
Mungkin terlihat sangat estetik untuk sebuah seni,tapi tidak untuk bapak.
Foto itu benar2 mimpi buruk bagi beliau,beliau merasa gagal mendidik putri sulung nya itu.
Tampa sadar bapak menitik kan air matanya,di tambah lagi beberapa jam kemudian bapak mendapat kabar kiran kecelakaan,dan benar saja. kiran bersama bayu yg membuat bapak semakin tidak habis pikir.
Kiran sudah berangkat sekolah walau pun masih memar di bagian betis nya,kiran pun berjalan dengan sedikit terpincang.
Dia segera duduk di bangku nya,masih sepi karena kiran berangkat lebih awal,kakinya masih sakit untuk mengendarai motor.
jadi dia di antar bapak sebelum bapak pergi jualan.
"bebi..!" sekar meli dan fia berlari menghampiri kiran.
Mereka sudah tahu perihal kecelakaan kiran,tapi kiran tak memperbolehkan meli dan kawan2 untuk menjenguk nya.
Kiran sudah menceritakan tentang foto itu pada meli,hanya pada meli saja.
Jadi ketika bayu dan kawan2 mengajak nya untuk menjenguk,meli memiliki sejuta alasan untuk menolak nya.
Walaupun sekar yg paling peka di antar mereka,tapi meli adalah orang yg paling bijaksana dan pandai membuat alasan,tapi bukan alasan yg di buat buat ya kawan..🙊.
Bayu menatap kiran dengan senyum manis nya ketika masuk kelas,dan mendapati gadis itu sudah duduk di bangku nya.
Tapi kiran tidak merespon dan bermuka datar kemudian memalingkan wajah nya.
Bayu pikir kiran lagi bed mood ,jadi dia segera duduk di bangku miliknya dan segera mengeluarkan buku tulis nya karena guru sudah masuk kelas dan pelajaran akan segera di mulai.
Bel istirahat berbunyi,bayu masih memandangi kiran yg akan beranjak dari kelas.
Kiran terlihat berbincang dengan geng nya kemudian keluar di papah sekar karena kaki nya masih cukup ngilu.
"sekar..anterin gue ke kamar mandi ya,takutnya kepeleset.
kaki gue masih sakit,ntar lu tunggu depan pintu ajah," sekar mengangguk dan meli sama fia menuju kantin.
Mereka akan bertemu disana ,bayu meminta sekar untuk pergi dia berjanji akan menjaga kiran.
Sekar percaya ajah,karena kan sikap bayu selama ini lumayan baik pada kiran ,bayu memang penuh perhatian.
Kiran membuka pintu toilet dan terkejut mendapati bayu yg tengah tersenyum manis.
"kamu...!" kiran memasang wajah jutek nya.
"sayang..kok jutek sih,emang nggak kangen sama abang..?" bayu masang wajah jail nya,ia berusaha menggoda kiran.
"nggak lucu..!" justru jawaban ketus yg di dapatkan oleh bayu.
Bayu sempat bengong kemudian tersadar setelah melihat kiran berjalan terpincang.
"aku bantuin kamu jalan ya..?" bukan ucapan terima kasih justru bayu mendapat kan hempasan dari kiran.
"gue bisa sendiri..!" kiran sedikit berteriak,dia sudah menggunakan kata gue kembali.
Bayu mematung,dan segera berlari karena kiran terpeleset dengan kakinya yg belum seimbang akibat masih sakit dan memar memar.
Area sekitaran tempat itu memang basah dan licin,kiran memekik dan mau tidak mau kiran menerima bantuan bayu yg sigap memapah dirinya.
Ondernya pun sedikit basah,tampa sadar kiran mengeluarkan air matanya tapi ia langsung menyeka dengan cepat sebelum bayu mengetahui nya.
Bukan tentang sakit dikakinya,tapi sakit di uluh hatinya yg sulit untuk di jelaskan.
Bayu dan kiran berjalan pelan karena kiran tertatih tatih.
"hem..mereka belum jera...!" ada seseorang yg memandang bayu dan kiran dari balik tembok kelas kosong.
Kiran mengatakan ingin ke UKS saja dan meminta bayu untuk memanggil meli kesana.
Bagai kawanan lebah ,meli sekar dan fia berbondong2 dengan berisik menuju UKS.
Mereka menanyakan ini dan itu perihal kiran terpeleset,jadi gaduh deh tuh UKS.
"kiran,kamu di panggil di suruh keruang kepala sekolah.." itu gina ,teman sekelasnya yg juga teman satu tenda nya sat kemping dulu.
Ke gaduhan berhenti,mereka saling pandang.
"ada apa kiran..?" fia bertanya pada kiran.
"entahlah..kok gue jadi deg deg an ya...?!" kiran penasaran dengan apa yg terjadi.
"mel..elu anterin gue kesana ya,? Gue masih sakit kalau jalan sendiri." meli mengangguk ,sekar dan fia kembali ke kelas karena bel masuk sudah berbunyi.
"bapak harap kamu menjaga sikap kiran,ujian akan di adakan dua minggu lagi.." kepala sekolah berbicara pada kiran, meli di biarkan menunggu di luar ruangan karena tak memiliki kepentingan ,juga sudah ada wali kelas kiran disana.
"ibu juga tahu kamu murid yg baik dan pintar,jangan sampai masalah ini tersebar dan terdengar oleh murid2 lain yg akan berakibat pada keterpaksaan kami untuk mengeluarkan kamu.." ibu anita,wali kelas nya mengelus punggung kiran.
Kiran hanya menunduk kecewa dan mata berkaca2.
Ya..pihak sekolah mendapat kan laporan dari seorang siswa yg tak mau di sebutkan namanya,panggil saja x😆,bahwa dia memergoki kiran dan bayu melakukan perbuatan tak senonoh di area sekolah.
"kami juga tahu,bahwa bayu lah yg pembuat masalah..atau kalau kamu mau bersaksi dan bisa membuktikan bahwa kamu mendapat paksaan dari bayu.
Kami akan mengeluarkan teguran yg keras untuk bayu...!" kepala sekolah berkata dengan penuh pertimbangan,bukan tampa sebab kepala sekolah berkata demikian.
Karena memang beberapa bulan ini mendapat laporan bahwa bayu sering mengerjai kiran.
"saya akan menyelesaikan nya sendiri pak,saya janji nggak akan merusak nama baik sekolahan." kiran keluar dari ruangan kepala sekolah kemudian meli memapah nya kembali.
Meli tak mau banyak bertanya karena melihat raut wajah kiran yg sedih,bairkan saja gadis ini yg akan bercerita sendiri.