Sebuah cerita yang mengisahkan si MC untuk bertarung demi menaikkan peringkatnya. Semua orang memiliki peringkatnya masing masing,dari terendah sampai yang tertinggi. Namun,tugas dia bukan hanya menaikkan peringkatnya, namun ia juga terpilih sebagai....-.
RANKING BATTLE adalah sebuah cerita yang berhubungan dengan peringkat, dan level.Semua orang memiliki lambang di lehernya masing masing, sebagai tanda peringkatnya.Tokoh Utama:Fai Penasaran?🙃.Bacalah😉.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Karya Penulis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 14
Michael langsung melihat keatas. Dan benar saja, Fai sudah ada di atas nya.
Tampak Michael penuh dengan kesigapan, dan pastinya ia tidak akan membiarkan Fai memukul nya dengan mudah.
Namun, tanpa di sadari, dan tanpa di prediksi oleh Michael. Fai salto di udara. Itu benar benar tidak diprediksi oleh Michael, apa lagi bagi anak baru seperti Fai.Sangat di luar nalar.
Sing!!
Pedang Fai menghantam pedang Michael. Yang membuat pedang Michael ter campak.
Michael benar benar terkejut, tak bisa berkata kata, karena peraturan pemenang adalah, pedang mengenai lawan, dan pedang terjatuh.
Tanpa teknik, tanpa Swordmanship, Fai hanya menebas dengan Auranya.
Tugh!!
Fai mendarat dengan sempurna dan keren pastinya.
"Kau kalah.." Kata Fai sembari melihat Michael. Tidak dengan tatapan meremehkan, namun dengan tatapan bahwa ia hanya kebetulan.
Terlihat Michael sangat shok, mulutnya sedikit ternga nga. "Kau anak baru..?!" Sekali lagi Michael benar benar terkejut, bertanya walau sudah tahu, seakan tak ingin menerima kekalahannya.
Tak ada jawaban. Fai tampak mengambil pedang Michael. "nih pedang mu.." Kata Fai dengan sedikit seringaian, bahwa menandakan dirinya bukan yang pantas di remehkan.
Melihat itu, Michael menerimanya, bahwa ia benar benar kalah dari anak baru yang ia anggap lemah ini. Dan tersenyum kecil. "Kau hebat Fai.." Kata nya. Sembari mengambil pedang yang di todor kan Fai.
Lalu Sensei Quir menyebarkan nya, dengan suara tegas. Memberi tahu semua Murid.Dan sepertinya Fai lah yang menang duluan.
Dengan begitu, semua Murid tahu, bahwa ada seseorang yang lebih dulu sudah menang.
'Fai, anak itu..' Batin Zar yang tengah bertarung. Tak nyangka Fai, anak baru, bisa menang lebih dulu dari nya, bahkan Maks kalah.
Bagi yang sudah menang, boleh istirahat, dan di perbolehkan untuk melihat yang lainnya bertarung, tapi jangan mengganggu mereka.
Dan sekarang Fai sedang istirahat, minum minuman kaleng, sembari melihat yang lainnya bertarung.Dan pastinya Fai sangat terkesima melihatnya.
Setelah semuanya selesai.
'Kok aneh ya..' Batin Fai. Merasakan sesuatu yang akan berubah, seakan dirinya ingin menjadi yang lain, dan benar saja.. Ia mendapat Bintang.
'Aku dapat Bintang!' Kata batin Fai, melihat Bintang di depannya, yang sekarang Fai sedang menutup matanya. Jadi Bintang hanya akan terlihat bagi yang mendapat nya saja - Di dalam imajinasi mereka, imajinasi yang nyata. Dan itu sangat terang, sampai sampai Fai sedikit membuka mulutnya, dan tersenyum bahagia.
Lalu di buka nya matanya. "Aku udah punya Bintang!" Kata Fai kepada Khal yang telah menghampiri Fai. "Bagus lah!" Sambut Khal dengan suara yang ikut senang mendengarnya.
Namun tak lama, Zar juga datang menghampiri mereka. "Selamat ya Fai.." Kata Zar dengan senyum nya."Selamat ya.. Kau menang pertama.. " Lanjut Zar melanjutkan pujiannya."Iya.. Fai, kau hebat.." Kali ini Khal yang memuji nya.
Melihat dirinya di puji, membuat pipi nya sedikit merah, dan mengeluarkan senyuman malu. "Makasih Zar, Khal.." Kata Fai.
"Baiklah anak anak.. Besok kalian pre, karena kalian udah menggunakan Mana kalian.." Kata Sensei Quir menutup pertemuan mereka. " Ya! Sensei!" Jawab Murid Murid dengan tegas.
Mendengar itu semua Murid langsung bergegas pulang, begitu juga dengan Fai, dan tidak lupa membawa pedang nya.
'Kebetulan sekali ya.. Besok pre. Sebaiknya aku ke hutan' Kata batin Fai. Langsung mempercepat lajunya, mengingat bahwa ada Rayen menunggu.
*Sesampainya di hutan*
Kali ini Fai tidak berteriak seperti pertama tadi, ia sekarang tahu betapa berbahaya nya itu. Jadi ia memutuskan untuk mencarinya sendiri, di hutan yang begitu luas ini. Celingak celinguk di setiap langkah yang ia ambil.
"Kau mencari ku..?" Tanya Rayen yang berbaring di dahan pohon. Yang membuat Fai sedikit terkejut, itu tepat di atasnya, di atas kepala.
Tugh!
Rayen melompat turun, dan pastinya dengan gaya. "Ada apa..?" Tanya Rayen setelahnya. "Makasih" Kata Fai, tanpa basa basi dan berpikir dua kali.
"Berkat latihan mu, aku dapat Bintang!" Lanjut Fai, seketika perasaan Fai menjadi semangat, apalagi mengingat ia menang dengan salto tadi. Berharap Rayen juga melihat nya. " Itu bagus.. Jadi, kau mau ku beri latihan lagi..?" Tanya Rayen menebak apa yang di pikirkan Fai.dan pastinya itu benar, Fai ingin latihan dari Rayen lagi, ia merasa bila latihan bersama Rayen, dirinya akan semakin kuat lagi dan lagi.
"Niatnya sih begitu.. Tapi, apa kau mau..-" Kata Fai, lalu di potong oleh Rayen dengan cepat dan pasti. "Tentu.. Kenapa tidak..?" Kata Rayen, yang membuat Fai manjadi sangat bersemangat lagi."Lagi pula, kau besok akan melawan Golem" Lanjut Rayen melanjutkan.
Dan tentunya Fai tidak akan menolaknya. "Kalau begitu, tunggu apa lagi? Ayo mulai!!" Kata Fai dengan sangat bersemangat.
"Minjem pedang mu.." Kata Rayen tiba tiba, sembari mengambil pedang Fai yang Fai taruh di pinggang nya."Hindari serangan ku.." Kata Rayen setelah akhirnya ia menodorkan pedang nya kepada Fai."Baiklah.." Dengan penuh percaya diri.
Lalu Fai mengeluarkan cengiran nya. 'Ini dia yang ku tunggu tunggu.. Akhirnya dia menunjukkan kekuatannya..' Kata batin Fai. Dan tentunya Fai sangat ingin melihat peringkat tertinggi memegang pedang, yang bahkan itu pedang yang sama yang di pakai oleh Fai.
Swush!!
Suara terjangan yang begitu kencang dan pesat, sampai mengeluarkan bunyi angin, yang seakan akan angin pun di kalahkan oleh nya.
Dan dalam sekejap pedang yang di genggam Rayen telah berada di depan mata Fai, ujung pedangnya, hampir mengenai matanya. Tanpa step atau suara yang di sadari oleh Fai. 'Apa itu?! Cepat sekali.. Inikah kekuatan peringkat ter atas..?!' Tanya batin Fai takjub sekaligus terkejut. 'Itu tinggal di sentil..!' Lanjut batin Fai, meneteskan keringat.
"Kenapa kau tidak menghindarinya..?" Tanya Rayen setelahnya. Dan tetap masih menodorkan pedang nya ke mata Fai.
"Kau tidak memberi aba aba.." Jawab Fai. "Di pertarungan asli tidak ada yang memberi aba aba.." Ujar Rayen dengan suara keren dan kiasan. Sembari menurunkan pedangnya. "Ulangi lagi!" Pinta Rayen.
Dan
Swush!!
Lagi lagi ia mengeluarkan suara angin. Dan seketika sudah hilang dari pandangan Fai. Dan sebenarnya tidak hilang, ia hanya melompat, tapi sakin cepat dan kuat nya lah ia, maka nya bisa membuat kesan seakan teleport ke atas.
'Di atas! Mana?' Batin Fai setelah melihat keatas.Di lihatnya tidak ada apa apa. Dan ternyata gerakan Sang Peringkat Tertinggi tidak hanya sebatas imajinasi Fai, bahkan sekarang Rayen telah berada jauh dari nya, di belakangnya. Dan itu di luar prediksi Fai.
Yang imajinasi adalah sesuatu yang bisa ia lakukan ketika ia kuat, dan berarti yang Fai bisa lakukan hanya sebatas itu saja. Di luar kepala, di luar jangkauan.
Yang berarti menunjukkan bahwa Rayen benar benar telah jauh melampaui Fai. Maka nya Fai tak dapat memprediksi gerakan selanjutnya yang akan ia lakukan. Karena pikirannya berbeda, cara bertarungnya berbeda. Fai hanya sebatas itu saja.
/Smile/