Zhao Jinyue, putri keempat Bangsawan Jing kehilangan segalanya setelah Pangeran Rui—sang suami—mendapatkan gelar Putra Mahkota.
Dia yang seharusnya menjadi Putri Mahkota tidak hanya dikhianati, tetapi juga difitnah dan dibunuh dengan kejam.
Zhao Jinyue pikir kematian tragisnya adalah akhir dari segalanya, tanpa diduga dia malah lolos dari lubang neraka dan kembali di hari Kaisar menjatuhkan titah pernikahan untuknya.
Dengan kenangan menyakitkan yang membekas di ingatannya, Zhao Jinyue mana mungkin bersedia mengulangi kesalahannya dengan menikahi Pangeran Rui dan membiarkan kakak ketiganya menjadi selir samping, bahkan bersedia menyetarakan status mereka.
Di kehidupan ini, Zhao Jinyue akan menjadi wanita yang berbudi luhur di mata dunia. Namun, diam-diam merencanakan pembalasan dan berbalik menaiki kapal Pangeran Runan, musuh bebuyutan Pangeran Rui.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itsme AnH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Saling Mencintai
Saat larut malam seperti ini, seharusnya semua orang sudah berlayar ke pulau kapuk.
Namun, skandal memalukan yang diciptakan oleh Pangeran Rui dan Yi Nan membuat penghuni Kediaman Bangsawan Jing terpaksa bangun dari mimpi indah dan meninggalkan pembaringan mereka masing-masing.
Dan kini, semua orang telah berkumpul di aula utama dengan Yi Nan yang merupakan tersangka utama berlutut di tengah-tengah ruangan.
Pandangan yang menyiratkan penghinaan berbaur kebencian bergiliran tertuju pada Yi Nan dan Pangeran Rui.
Hanya saja, tidak ada yang berani secara terang-terangan memberikan komentar jahat.
Bagaimanapun, salah satu dari mereka adalah pangeran kerajaan, sedangkan satu lainnya putri dari Tuan Kedua.
Meski Yi Nan hanyalah anak seorang selir, tetap saja Tuan Kedua sangat memanjakannya.
Bahkan, Tuan dan Nyonya Bangsawan memperlakukan Yi Nan dengan baik.
Terlebih, Yi Nan juga memiliki hubungan yang baik dengan Jinyue.
Itu sebabnya, orang-orang hanya bisa mengutuk di dalam hati masing-masing.
'Yang Mulia dan Nona Ketiga belum menikah, tapi wanita itu sudah tidak sabar merangkak ke atas ranjang pangeran. Sungguh tidak tahu malu!'
'Dasar wanita pengg0da!'
'Wanita beracun!'
"Kasihan sekali Yue'er ... dia menganggap Yi Nan seperti kakaknya sendiri, tapi begini balasan yang dia dapatkan." Nyonya Bangsawan bersedih untuk putrinya, dia menatap Yi Nan dengan pandangan kekecewaan dan meluahkan keluhannya pada sang suami yang duduk di sampingnya.
Tuan Bangsawan menepuk lembut punggung tangan istrinya sambil memberikan tatapan menenangkan. "Aku akan mendapatkan keadilan untuk Yue'er kita."
Yi Nan tidak berani mengangkat pandangannya dan hanya bisa menundukkan kepala dengan sangat menyedihkan, dia tampak seperti korban yang teraniaya dan butuh perlindungan.
Memang benar, dialah yang mengundang Jinyue untuk datang ke Paviliun Awan.
Yi Nan ingin Jinyue menyaksikan secara langsung percintaannya dengan Pangeran Rui dan menyadari betapa mereka saling mencintai!
Jadi, meskipun adik sepupunya itu bergelar Putri Pangeran, tetap dialah yang menjadi pemilik hati sang pangeran.
Jinyue memang menyaksikan segalanya sesuai harapan Yi Nan, tetapi bukan akhir seperti ini yang dia inginkan.
Ini benar-benar memalukan bagi Yi Nan, gelar gadis baik dan berbudi luhur yang selama ini melekat di dahinya pasti tercoreng berkat skandal ini.
Di sisi lain, Pangeran Rui duduk dengan gagah tanpa meniggalkan sikap angkuhnya seolah-olah kejadian memalukan itu sama sekali tidak melibatkan dirinya.
Sebagai pangeran kerajaan, siapa yang berani menyalahkan apalagi sampai menghakiminya?
Meski demikian, tetap saja sang pangeran harus menghormati Bangsawan Jing yang merupakan pejabat penting istana.
Dia harus memberikan penjelasan kepada semua orang, terutama terhadap Jinyue!
"Yang Mulia, di siang hari Kaisar telah menurunkan dekret pernikahan untukmu dan putriku. Namun, di malam hari kamu malah berselingkuh dengan keponakanku. Bagaimana kamu menjelaskan masalah ini?" Sebagai seorang jenderal, Tuan Besar Zhao selalu menjadi orang yang blak-blakan sehingga kata-kata yang dia ucapkan cukup frontal.
Jinyue yang duduk tidak jauh dari kedua orangtuanya memasang ekspresi menyedihkan seolah-olah apa yang dilakukan Yi Nan dan Pangeran Rui benar-benar telah melukai hatinya.
Namun, dia tersenyum miring di balik sapu tangan yang menutupi hidung dan bibirnya begitu mendengar kata-kata Bangsawan Jing. 'Ayah layak menjadi seorang jenderal! Dia sangat lugas dan keren!'
Detik selanjutnya, tatapan jahat Jinyue yang dipenuhi dendam tertuju pada Yi Nan. 'Di kehidupan sebelumnya, kau mempermalukan aku, mencemarkan nama baikku dan menghancurkan hidupku. Di kehidupan ini, aku akan mengembalikan semuanya padamu ... satu per satu!'
"Tuan Zhao, aku dan Yi Nan saling mencintai. Jadi, aku akan mengambilnya sebagai selir di hari aku menikahi putrimu, Jinyue."
Tidak ada rasa bersalah dari sikap yang ditunjukkan Pangeran Rui, bahkan nada bicaranya sangat santai seolah-olah yang dia hadapi bukanlah calon mertuanya.
Dia bahkan tidak terlihat sedang memberikan penjelasan atau pun tengah berunding untuk meminta persetujuan Bangsawan Jing, melainkan menjatuhkan keputusan yang tidak boleh diganggu-gugat oleh siapa pun.
Tuan Bangsawan melayangkan tatapan tajam pada Pangeran Rui sambil menggertakkan giginya menahan geram.
Jika bukan seorang pangeran yang sedang berbicara, Bangsawan Jing pasti sudah mematahkan giginya.
Berani-beraninya dia mengaku cinta pada keponakanku, tapi masih berniat menikahi putriku.
Bajyngan!
Jika tidak mengenang Jinyue telah tergila-gila pada Pangeran Rui sejak kecil, Bangsawan Jing tidak akan menuntut penjelasan dari sang pangeran.
Dia hanya perlu menemui Kaisar dan menggunakan jasanya terhadap negara untuk meminta pembatalan pernikahan.
Karena Jinyue yang menjadi korban dan akan menjalani pernikahan itu, maka Bangsawan Jing terpaksa meminta pendapat sang putri.
"Yue'er, bagaimana menurutmu?" Tatapan Bangsawan Jing melembut dan penuh kasih ketika tertuju pada Jinyue. "Apa kamu tetap ingin menikah dan membiarkan kakak sepupumu menjadi selir di hari pernikahanmu? Siapkah kamu menjadi lelucon ibukota dan membiarkan orang-orang menertawakanmu?"
Bangsawan Jing memang mempertanyakan pendapat Jinyue, tetapi dia juga sengaja menyebutkan konsekuensi yang diterima jika putrinya tetap bersikeras ingin menjadi istri Pangeran Rui.
Bagaimanapun, Pangeran Rui telah mengaku cinta pada Yi Nan di depan semua orang.
Jika pernikahan yang diatur Kaisar tetap diselenggarakan sesuai rencana, maka Jinyue hanya akan mendapati kamar pengantinnya kosong.
Dia akan ditinggalkan oleh sang pangeran di malam pernikahannya!
Bukankah itu akan menjadi lelucon untuknya?
Semua orang mungkin merasa iba padanya, tetapi mereka pasti akan menertawakannya!
Wajah Pangeran Rui tampak masam, dia jelas tak senang dengan kata-kata Bangsawan Jing yang mengandung provokasi.
Menurutnya, Tuan Bangsawan sedang mempengaruhi Jinyue untuk membatalkan pernikahan mereka.
"Jinyue, aku dan Yi Nan baru kali ini bersama. Tolong minta ampun untuk Yi Nan dan aku, aku akan berbuat baik padamu di kemudian hari."
Pangeran Rui ingin mengakhiri segalanya di sini, dia berharap Jinyue membelanya dan menghentikan Bangsawan Jing membuat masalah semakin rumit.
Ekspresi Bangsawan Jing semakin buruk, dia tidak membiarkan Jinyue berbicara dan segera menyambut kata-kata Pangeran Rui dengan sarkas.
"Yang Mulia, aku belum menjatuhkan hukuman untuk Yi Nan, tapi kamu sudah meminta ampun untuknya. Kamu benar-benar membuka mataku dan membuatku salut. Cintamu untuk Yi Nan sangat besar dan tulus!"
"Yue'er, kamu juga melihatnya, kan? Hanya ada Yi Nan di hati pangeran, lalu di mana posisimu?" Bangsawan Jing masih berusaha membuka mata dan hati Jinyue, berharap putrinya tidak lagi tergila-gila pada Pangeran Rui.
Jinyue tahu, Bangsawan Jing tidak ingin dia menjalani kehidupan menyedihkan di dalam istana tanpa cinta sang pangeran.
"Ayah, aku melihatnya." Jinyue merasakan kehangatan merambat di dalam hatinya.
Di masa lalu, dia seringkali mengabaikan nasihat ayah dan ibunya untuk tidak menikah dengan kerabat kerajaan.
Padahal, itu adalah salah satu bentuk kasih sayang mereka pada Jinyue karena berebut dengan wanita lain untuk mendapatkan cinta suami tidaklah mudah.
Lebih baik menikah dengan orang biasa yang tidak akan pernah mendua!
"Tuan, Yang Mulia dan Yi Nan saling mencintai, mereka tidak pantas dihukum." Lin Da yang merupakan ibu Yi Nan ketakutan ketika mendengar Bangsawan Jing mengungkit perihal hukuman, jadi dia segera bersuara. "Tuan, tolong, ampuni Yi Nan kali ini saja."
Detik selanjutnya, dia menatap Jinyue dengan penuh permohonan dan berkata, "Yue'er, mintalah ampunan dari Tuan Besar untuk kakakmu, ya? Bagaimanapun, kalian berdua akan melayani pangeran bersama-sama nanti ... jadi kamu harus berdamai dengannya."
"Apa ada yang mengira kau bisu jika kau diam saja?!" Tuan Kedua menatap tajam pada sang selir yang menurutnya membuat suasana semakin keruh.
"Tuan, aku hanya—"
"Diamlah!" seru Tuan Kedua penuh peringatan.
Dia sadar diri, keluarganya bisa menikmati hidup enak berkat jasa kakaknya pada negara dan di dalam Kediaman Bangsawan, Zhao Linghe-lah yang menjadi kepala keluarga serta pengambil keputusan.
Tidak ada tempat baginya untuk bernegosiasi, apalagi bagi Lin Da yang hanya seorang selir.
Terlebih, putrinya memang telah membuat kesalahan besar.
"Saudara Kedua, bagaimana menurutmu?" Bangsawan Jing mengangkat sebelah alisnya saat menatap adik laki-lakinya. "Apa putrimu tidak layak dihukum?"
terima kasih