Bagaimana jadinya jika seorang dokter cantik yang selalu ceria dan petakilan bertemu dengan seorang tentara yang memiliki sifat dingin dan juga galak? akankah mereka bisa bersatu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 17 Misi Penyelamatan
Cinta mulai membuka matanya. Posisi Cinta sudah duduk di kursi dengan tubuh terikat tali dan mulut ditutup lakban. Cinta kaget kala melihat Patricia pun ada di sana dan mendapatkan perlakuan yang sama.
"Kalian akan menjadi sandera kami, dan kalian akan menjadi barang barter supaya kami bisa membebaskan Jonas," ucap Yacob.
"Semoga Kapten Reynold dan yang lainnya segera menyelamatkan kami," batin Cinta.
Reynold dan para anggotanya sedang menyusun strategi untuk misi penyelamatan Cinta dan Patricia. Mereka harus hati-hati karena kelompok pemberontak itu kejam dan tidak segan-segan melukai sampai membunuh korbannya.
"Nanti malam kita harus pergi ke markas mereka dengan membawa Jonas karena hanya dia yang tahu di mana markas mereka. Yang lainnya harus siap-siap jaga karena takutnya mereka berkhianat dan tidak menepati janji," ucap Kapten Reynold.
"Ya, Allah bagaimana dengan keadaan Cinta? semoga mereka tidak ngapa-ngapain Cinta," ucap Lucy khawatir.
"Kita yakin saja, Kapten Reynold dan anggotanya akan bisa menyelamatkan Cinta dan Patricia," sahut Hugo.
***
Malam pun tiba...
Kondisi kampung Asoka saat ini sangat mencekam, tapi mereka tidak merasa takut karena pemerintah sudah mengirimkan bantuan Tentara lagi ke sana.
"Bawa Jonas ke sini!" perintah Kapten Reynold.
"Siap!"
Beberapa anggota masuk ke dalam markas bawah tanah, dan mereka membawa Jonas yang mereka tahan di sana. Jonas sama sekali tidak memperlihatkan wajah yang takut, justru raut wajah Jonas memperlihatkan seakan-akan dia menantang. Jonas menyunggingkan senyumannya kala beberapa anggota Tentara datang dan membawanya keluar.
"Sudah dipastikan, kelompokku berhasil menyandera seseorang makanya mereka membawaku keluar," batin Jonas santai.
Reynold menatap tajam ke arah Jonas kala orang itu berdiri tepat di depan Reynold. "Kamu tunjukan di mana markas kelompok kalian, tadi mereka mengirim peringatan jika mereka ingin barter tapi kamu jangan macam-macam, kamu harus nurut kepada kami atau nyawa kamu tidak akan selamat," ucap Kapten Reynold dingin.
Jonas tersenyum. "Nyawa dibayar dengan nyawa, saya adalah orang paling penting jadi mereka tidak akan berkhianat asal kalian juga tidak berkhianat. Atau nyawa sanderaan mereka akan berakhir tragis," sahut Jonas.
Anggota Reynold memegangi Jonas untuk masuk ke dalam hutan. Tanpa sepengetahuan Jonas dan kelompoknya, Reynold sudah memerintahkan anggota yang lainnya menyebar di seluruh hutan itu. Mereka mengawasi gerak-gerik Reynold, bahkan mereka adalah para penembak jitu dan tim khusus yang sudah sangat terlatih.
Dean dan Tara berjalan di depan, Jonas di pegangi oleh dua anggota di tengah dan di belakang ada Reynold yang matanya bagaikan elang memperhatikan setiap sudut.
"Hati-hati, kelompok bersenjata itu ternyata mengirim mata-mata juga di balik semak," bisik Kapten Reynold lewat alat komunikasi.
Hingga setelah cukup lama berjalan, terlihat dari kejauhan sebuah gubuk tapi penjagaannya sangat ketat. Kelompok pemberontak itu memegang senjata api lengkap. Reynold sudah sangat berkeringat, bukan karena dia takut dengan mereka tapi yang dia takutkan Cinta dan Patricia diapa-apain di dalam.
Pada saat jarak mereka berada di 5 meter, Yacob menghentikan langkah semuanya. "Berhenti!" teriak Yacob.
Semuanya berhenti, tidak lupa kelompok bersenjata itu mengarahkan senjata apinya ke arah Reynold dan yang lainnya. Reynold maju ke depan dan berdiri berhadapan dengan Yacob. "Kami sudah membawa Jonas, sesuai janji kalian juga harus keluarkan Dr.Cinta dan Dr.Patricia," seru Kapten Reynold dingin.
"Bawa mereka keluar!" titah Yacob.
"Baik, bos."
Tidak lama kemudian, mereka pun membawa Cinta dan Patricia keluar. Tubuh keduanya sangat lemah karena tidak diberi makan sama sekali. Reynold mengepalkan tangannya kala melihat kening Cinta berdarah akibat pukulan kelompok pemberontak itu.
"Apa kamu memukul dia?" tanya Kapten Reynold geram.
"Itu bukan apa-apa, hanya peringatan saja karena dia berani memberontak," sahut Yacob dengan senyumannya.
"Kalian mengingkari janji, kami tidak pernah menyiksa Jonas selama ini tapi kenapa kalian berani memukul dia!" bentak Kapten Reynold.
"Sudah saya bilang, dia berani berontak makanya dipukul. Sudah jangan banyak basa-basi, kita hanya bisa barter satu. Jonas ke sini, dan siapa yang mau kalian barter diantara Bu dokter ini," ucap Yacob.
Tim Reynold membelalakkan matanya. "Apa, salah satu? tapi di dalam surat peringatan, tidak ada kata-kata harus barter salah satu berarti kalian harus menyerahkan keduanya," seru Dean.
Seketika tawa Yacob pecah. "Kalian salah baca, kita hanya bisa barter satu jadi kalian harus pilih salah satu dari mereka siapa yang akan dibarter dengan Jonas," ucap Yacob.
"Brengsek, kalian berani ingkar janji!" geram Kapten Reynold.
Dia hendak maju, tapi kelompok pemberontak itu langsung menodongkan senjata mereka ke arah Reynold membuat Reynold menghentikan langkahnya. "Reynold, aku saja yang dibarter, kamu tidak mungkin 'kan membiarkan aku dibawa sama mereka. Ingat, selama ini orang tuaku sudah banyak membantu kamu dan mamamu. Bahkan Papaku sudah pernah membiayai kamu untuk masuk Tentara, masa iya sekarang kamu tidak mau menyelamatkanku," seru Patricia.
Reynold terdiam, lalu dia menoleh ke arah Cinta. Tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut Cinta hanya air mata yang berjatuhan dari mata cantiknya.
"Ayo cepat, waktu kalian tidak banyak!" bentak Yacob.
Reynold benar-benar sangat bingung dengan situasi seperti ini. Dia tidak bisa jika harus memilih salah satu antara Cinta dan Patricia karena memang seharusnya dia menyelamatkan keduanya.
"Saya beri kalian waktu satu menit," ucap Yacob.
Reynold menoleh ke arah Dean dan Tara. "Bagaimana ini, Kapten?" seru Tara.
"Aku tidak bisa menyelamatkan salah satu dari mereka, aku harus bawa keduanya," sahut Kapten Reynold.
Dean menghampiri Reynold dan membisikan sesuatu. "Kita selamatkan dulu satu sesuai keinginan mereka, nanti kita cari cara untuk menyelamatkan satunya lagi," bisik Dean.
"Tidak bisa, Dean. Kalau kita selamatkan satu orang, yang satu lagi bagaimana? kita tidak akan tahu nasibnya akan seperti apa," sahut Reynold merasa kesal kepada sahabatnya itu.
"Tapi untuk saat ini, itu yang terbaik daripada kita tidak bisa menyelamatkan keduanya. Aku yakin, nanti kita bisa menyelamatkan yang satunya lagi," ucap Dean.
"Bagaimana, siapa yang akan kalian barter?" tanya Yacob kembali.
"Reynold, kamu harus selamatkan aku. Kamu masih ingatkan apa kata-kata terakhir Papa aku? apa kamu mau Papa aku kecewa jika kamu mengingkari janji kamu," ucap Patricia.
Reynold masih diam, dia memang sempat berjanji jika dia akan selalu menjaga Patricia dan benar apa yang dikatakan Patricia jika seorang Tentara itu tidak boleh ingkar janji.
"Baiklah, kami sudah memutuskan dan kami akan barter Jonas dengan Dr.Patricia," tegas Kapten Reynold.
Cinta membelalakkan matanya dan menatap Reynold dengan deraian air mata. Dia tidak menyangka jika Reynold akan memilih Patricia. Sedangkan Patricia menyunggingkan senyumannya, dia merasa jika Reynold memang masih mencintainya makanya dia lebih memilih menyelamatkan dirinya dibandingkan Cinta.