Ujian rumah tangga yang tidak pernah usai. Kekecewaan seorang istri yang sedang mengandung harus menyaksikan suaminya menikah lagi.
Rasyid tidak punya pilihan lain harus mengetahui wanita yang mengaku telah menghamilinya. Rasyidi berbohong kepada istrinya dan melangsungkan akad pernikahan tanpa sepengetahuan sang istri.
Tetapi jalan Tuhan jauh lebih indah yang membuat Cilla sang istri tahu. Cilla berpikir suaminya akan menghentikan semuanya dan nyatanya tetap melanjutkan pernikahan itu.
Cilla memilih untuk mengalah dengan semua rasa sakit hati yang tidak akan pernah sembuh, memilih untuk pergi dan hanya meminta kepada sang pencipta untuk menghilangkan seluruh perasaan cinta yang begitu besar kepada suaminya tanpa tersisa apa-apa.
Sampai 8 tahun kemudian Cilla kembali dengan kehidupan yang baru dan ingatan yang baru tanpa tersisa orang yang pernah dia cintai.
Bagaimana pertemuan suami istri itu kembali setelah bertahun-tahun?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 34 Sedih
"Gama!"
Ditengah pembicaraan itu akhirnya Cilla sudah menyusul putranya dan sekarang berdiri di hadapan mereka bertiga.
"Bunda," sahut Gama.
"Kamu lain kali tidak boleh seperti ini. Bagaimana jika tadi ada kendaraan yang melaju cepat, kamu hanya membuat Bunda khawatir saja," ucap Cilla memberi teguran kepada putranya itu.
"Jangan dimarahi seperti itu. Anak kecil memang cepat berkembang dan pasti melakukan sesuatu tanpa berpikir dulu. Saya berterima kasih kepada kalian, semoga pernikahan kalian selalu diberkahi yang maha kuasa," ucap Kakek tua tersebut tanpa mengetahui apapun memberikan doanya.
Cilla mengerutkan dahi mendengar perkataan kakek tua tersebut dan kakek tua itu tidak berbicara lagi dengan berpamitan tersenyum lalu berlalu dari hadapan mereka bertiga.
"Kenapa dia berbicara seperti itu? Kenapa menyimpulkan begitu cepat bahwa aku dan...., tidak mungkin juga," batin Cilla geli sendiri saat mendapatkan doa dengan orang yang berdiri di sebelahnya dan sementara Rasyid menatap seduh kepergian kakek tua tersebut.
"Aku juga mengharapkan agar Tuhan mengabulkan doa-doa yang terucap itu," batin Rasyid.
Rasyid membuyarkan lamunannya dan melihat ke arah Gama.
"Gama, Bunda kamu ada benarnya. Kamu tidak boleh keluar dari mobil begitu saja, ini tempat umum dan juga jalan lintas, kendaraan bisa saja melaju cepat tanpa bisa mengendalikan kelajuan mereka. Kamu harus hati-hati," ucap Rasyid juga memberikan nasehat kepada anak kecil tersebut.
"Gama hanya ingin membantu Om Rasyid," jawab Gama.
"Terima kasih kamu sudah membantu Om," ucap Rasyid tersenyum mengusap pucuk kepala Gama.
"Gama ayo kita langsung kembali saja!" ajak Cilla.
Dia juga tidak ingin putranya terlalu akrab dengan Rasyid, mengingat bagaimana istri Rasyid yang membuat Cilla keluarga itu terlalu sombong.
*****
Gama sedang berada di kamarnya yang sedang belajar, tetapi di tengah keseriusannya belajar tiba-tiba saja dia mengingat bagaimana Andrean memperlakukan seseorang dengan kasar.
"Bukankah Bunda mengatakan jika Allah sangat membenci orang-orang yang melukai orang lain. Lalu kenapa Om Andrean sampai seperti itu?" tanyanya tampak begitu khawatir jika pria yang selama ini dekat dengannya, obrolan mereka cukup panjang dengan banyak candaan dan ternyata melihat di depan matanya bahwa pria itu bukanlah pria yang baik.
"Om Rasyid sangat baik, mau membantu orang lain. Mikayla beruntung sekali memiliki Ayah seperti Om Rasyid," ucapnya lagi.
Anak sekecil itu harus berperang batin antara melihat sosok pria yang akan menjadi ayahnya dan juga sosok pria yang sudah menjadi Ayah temannya.
"Gama sudah selesai belajar?" Gama buyar dari lamunannya melihat Cilla yang menghampirinya.
"Hampir selesai Bunda," jawab Gama.
"Ya sudah kalau nanti sudah selesai. Gama istirahat saja, Bukankah besok di sekolah ada kegiatan," ucap Cilla.
"Bunda akan kesekolah besok?" tanya Gama.
"Benar," jawab Cilla.
"Yeeee!" sahut Cilla.
"Om Andrean juga besok akan kesekolah," lanjut Cilla.
Ekspresi Gama langsung berubah ketika nama pria tersebut harus diucapkan kembali.
"Om Andrean ingin ikut partisipasi dalam kegiatan besok di sekolah Gama," lanjut Cilla.
"Begitu," sahut Gama tampak tidak semangat.
"Ya sudah kalau begitu, kamu Langsung istirahat saja. Jangan banyak bicara dan jangan banyak melakukan hal-hal ini," ucap Cilla membuat Gama hanya menganggukkan kepala dengan tidak adanya semangat pada dirinya.
Cilla kemudian keluar dari kamar tersebut, setelah memastikan putranya akan langsung beristirahat.
****
Arya baru saja keluar dari kediaman majikannya.
"Kenapa tuan Ramos memerintahkanku untuk menyelidiki siapa Andrean?" tanya Arya dengan kebingungan yang baru saja mendapatkan perintah dari Ramos.
Arya melihat mobil berhenti di depannya dan sopir membukakan pintu mobil tersebut yang tak lain adalah Lulu. Lulu melihat Arya sebentar dan kemudian langsung berlalu dari hadapan Arya, sepertinya Lulu masih marah pada kekasihnya itu.
"Lulu!" tegur Arya membuat Lulu menghentikan langkahnya dengan Arya langsung berdiri di hadapan Lulu.
"Kamu masih marah padaku?" tanya Arya dengan menatap dalam.
"Aku tidak punya kepentingan apapun untuk marah kepada kamu. Aku tidak tahu harus marah atau tidak," jawab Lulu.
"Lulu aku minta maaf, selama ini sudah berpikiran yang buruk-buruk dan menyalahkan kamu dan begitu juga dengan keluarga kamu. Aku meminta maaf dengan semua yang terjadi pada kamu. Aku tahu ini sebenarnya adalah hal sulit bagi kamu dan juga keluarga kamu, tetapi posisiku juga menjadi teman Rasyid dan aku juga tahu apa yang dialami,"
"Lulu di sini, aku tidak membela siapa-siapa. Aku tidak ingin terjadi kesalahpahaman di antara kita berdua. Aku benar-benar minta maaf," ucap Arya berusaha membujuk kekasihnya itu dan Lulu hanya diam saja.
Arya kemudian memegang kedua tangannya membuat Lulu langsung melepaskan dengan cepat.
"Apa-apaan sih kamu? Bagaimana tiba-tiba jika ada yang keluar dari rumah atau tiba-tiba ada yang datang," ucap Lulu kesal dengan ekspresi wajahnya tampak panik.
"Aku tidak peduli ada yang datang atau ada yang keluar dari rumah. Aku bahkan akan memeluk kamu jika kamu tidak memaafkan ku. Biarkan saja orang-orang mengetahui bagaimana hubungan kita dan memang itu yang aku inginkan. Aku ingin lebih berjuang lagi kepada kamu. Aku tidak takut dengan ayah kamu atau kedua kakak laki-laki kamu," ucap Arya secara gentleman ingin mengungkapkan hubungannya.
"Iya aku memaafkan kamu," sahut Lulu dengan cepat, tidak ingin kekasihnya itu macam-macam.
"Kamu memaafkanku agar kita terus bisa berhubungan sembunyi-sembunyi dan tidak menginginkan aku mengungkapkan hubungan kita kepada keluarga kamu?" tanya Arya.
"Bukan itu maksudku. Ini bukan waktu yang tepat," jawab Lulu.
"Ya sudah, aku mengerti apa yang kamu pikirkan saat ini. Baiklah, tidak perlu khawatir. Aku akan menunggu waktu yang tepat untuk kita berdua," ucap Arya membuat Lulu menganggukkan kepala.
"Bagaimana dengan Rasyid? Apa kamu menyampaikan kepadanya tentang Cilla sebenarnya belum pernah menikah?" tanya Lulu memastikan pada kekasihnya itu.
"Aku belum membicarakan apa-apa dengan Rasyid. Tetapi sepertinya memang aku harus membicarakan semua ini," jawab Arya.
"Kamu kenapa sih harus terus membantu dia. Kamu nggak bisa jaga rahasia dan biarkan saja dia mengetahui bahwa Cilla akan menikah. Kenapa kamu itu sangat menyebalkan," umpat Lulu kembali kesal pada kekasihnya itu.
"Lulu pria yang akan dinikahi Cilla adalah laki-laki yang saat ini sedang bersaing dengan Rasyid. Kamu tidak tahu jika Rasyid mengalami kesulitan dalam perusahaannya. Perusahaannya sudah diambang kehancuran karena grup Antam beberapa kali menarik investor dan juga klien dari mereka dan sampai saat ini Rasyid belum bisa menghadapi masalah ini,"
"Kamu coba bayangkan apa yang di otak Rasyid saat ini saat mengetahui menikah dengan laki-laki menjatuhkannya," ucap Arya.
"Ini semua hanya kebetulan saja. Masalah bisnis adalah masalah bisnis dan...."
"Kamu tahu tidak jika tuan Ramos saat ini memerintahkanku untuk menyelidiki siapa Andrean. Andrean juga mengajukan kerjasama pada perusahaan dan ditolak. Kita mengetahui sendiri bagaimana tuan Ramos orang yang sangat bijak dan pasti memberi banyak kesempatan kepada orang-orang yang ingin bergabung dengan perusahaan. Tetapi sekelas grup Antam yang sangat besar bisa ditolak dan bukankah pasti ada sesuatu," jelas Arya membuat Lulu terdiam.
"Aku juga sebenarnya merasa ada yang aneh pada calon suami Cilla," batin Lulu yang tidak berani mengungkapkan apa yang dia pikirkan.
Bersambung......