Kisah ini menceritakan seorang anak kecil yang harus menjadi korban ke egois san orang tua... dia bernama Vera Arsiana... bayi berumur 8 bulan, dia terpaksa harus di bawa oleh sang kakek untuk menjauhi Keluarga baru dari Mamah dan papahnya
Ada yang penasaran ngga dengan cerita ini yuk kita mampir
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Intanpsarmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25
Mang Tubi masih tidak percaya dengan informasi yang dia dapatkan. mang Tubi tidak tahu saja Lily membuat tambang seperti itu. agar tidak harus menggali tanah-tanah disana dan membuat kerusakan bagi bumi
"I ini luar biasa, baiklah saya harap kalian berkerja dengan setia. bila dari kalian ada yang menghianati Queen, saya sendiri yang akan menghabisi nyawa kalian" ucap tegas mang Tubi. pak Akbar pun mengangguk, dia juga tahu karena dulu sebelum kerja dia juga mendapatkan ancaman dari yang menghubungi nya
"Anda tenang saja, saya pastikan mereka tidak berkhianat.... semua sudah melakukan sumpah darah oleh Asisten pribadi Nona Vera" ucap pak Akbar. mang Tubi mengerutkan keningnya
Dia bertanya-tanya apa maksud dari asisten pribadi, dia tidak tahu kalau majikan kecil nya itu memiliki asisten pribadi. dia hanya mengangguk tanpa menjawab
...----------------...
Sedangkan Vera dia sibuk ngurus kedua adiknya, saat ini Vera dan adik nya berada di mall terbesar di kota Z, Mahesa yang paling aktif, karena ini pertama kalinya bagi kedua adiknya masuk kedalam mall, Vera juga sudah menepati janjinya yang akan membawa beberapa teman kedua adiknya itu. dan juga membawa seorang wanita paruh baya, dia menempati ketiga anak itu dan paruh baya itu di paviliun yang berada di sebelah kiri
Awalnya Vera mengajak mereka tinggal di mansion nya, tau mereka menolak karena mansion itu terlalu mewah. Vera juga menyekolahkan anak-anak yatim-piatu itu, Vera tidak membedakan antara kedua adiknya dan kelima anak itu
Mereka bersekolah yang sama dengan Mahesa dan Sabrina, awalnya mereka menolak karena itu sekolah elit, tapi Vera terus membujuk mereka. kelima anak itu terharu dan bahagia ternyata kakak pertama kedua sahabatnya itu sangat baik, mereka juga berjanji dalam hati mereka. kalau mereka tidak akan membuat orang baik itu kecewa, mereka akan lebih giat belajar
Dan saat ini Vera juga membawa mereka untuk bermain, Vera duduk memperhatikan ketujuh adiknya itu. Vera tersenyum puas dia bisa membuat mereka tertawa lepas seperti itu
"Queen anda mendapatkan misi.... bantu seorang wanita paruh baya yang sedang di bully oleh pegawai butik dan beberapa gadis muda yang sombong"
Vera yang tadi tersenyum lebar langsung berubah, dia pun berdiri dari duduknya, dia meminta Bi Herti dan mbak Tini menjaga ketujuh adik nya itu, dia juga meminta dua bodyguard yang tadi mengikuti nya tetap menjaga keamanan adiknya
Vera pun keluar dari tempat bermain, dia berjalan menuju butik yang di maksud Lily dan benar saat dia masuk melihat wanita paruh baya itu di dorong oleh salah satu wanita yang lebih tua tiga tahun darinya
BUG
Wanita paruh baya itu terduduk. Vera melotot dan mendekati mereka semua, saat salah satu akan menyiram paruh baya itu Vera pun langsung menghadang dan baju bagian belakang nya terkena minuman boba
Semua orang langsung terdiam, Vera pun langsung membantu wanita paruh baya itu untuk berdiri
"Nenek tidak apa-apa kan? apa pinggang nenek sakit?" tanya Vera. sedangkan ketiga wanita remaja itu dan pelayan yang membully itu langsung tersentak, apa lagi pakaian Vera yang membuat mereka saling tatap, pakaian Vera merek terkenal, dan itu hanya di buat sepuluh buah saja. harga nya bisa membeli motor second beat
Setelah membantu Nenek-nenek itu Vera pun langsung berbalik menatap tajam ke arah empat orang itu
"Dasar para manusia tidak berguna... apa begini cara kalian memperlakukan orang yang lebih tua? gue tidak habis pikir kalian bisa berbuat rendah membully seorang wanita tua.... apa salah nya Haa?" teriak Vera. ke empat itu tersentak mendengar teriakkan kencang Vera, bahkan orang-orang yang tadi menonton pun ikut tersentak
"Ka kamu jangan ikut campur... wanita tua itu mau mencuri, dia sudah memegang baju itu" ucap wanita muda yang memakai pakaian sempit di tubuhnya itu
"Yakin ingin mencuri? bagaimana kalau dia ingin membeli?" tanya Vera dengan nada mengejek
"Eh... dia tuh orang miskin, kami tahu dia itu yang suka jualan gorengan keliling yang deket sekolah kami, mana ada duit dia buat beli baju itu" jawab salah satu Uget-uget gatal
"Ti tidak... saya ingin membeli baju itu untuk hadiah cucu perempuan saya, saya sudah menabung tiap hari, saya hanya ingin membeli bukan mencuri" ucap lirih Paruh baya itu. Vera langsung menatap mengejek ke tiga uget-ugetan itu
"Hear... kalian dengar itu, dia ingin membeli bukan mencuri? seenak nya kalian menuduh nya mencuri, bagaimana kalian mengganti bajuku? kalian lihat baju ku terkena minuman yang kalian siramkan ke nenek itu" ucap congak Vera. dia sengaja membuat ketiga remaja itu tak berkutik
"Dan kamu... kamu itu seorang pelayan butik ini, tapi seenaknya kamu mengatakan nenek itu pencuri... apa karena kamu melihat baju itu ada di tangan nya jadi kamu menuduhnya mencuri? bagaimana dengan mereka?" ucap Vera sambil menunjuk orang-orang yang sedang memegang baju
Mereka pun yang di tunjuk langsung menyimpan baju-baju itu, karena mereka tidak ingin di tuduh mencuri. Vera tersenyum mengejek, pelayan itu diam dan menunduk
"Kenapa kau diam... ayo jawab, dasar minim etika... aku tidak tahu pemilik butik ini mendapatkan kesialan apa sampai mempekerjakan orang seperti mu" ucap Vera dengan tatapan remeh pada orang yang berdiri di depan nya
"Lily.... buat kejadian ini Viral, aku yakin ketiga keluarga para Lontong itu akan malu" ucap Vera
Lily pun langsung tersenyum, ini yang dia suka dari QUEEN nya itu. langsung membuat para orang tak tahu malu itu jera
"Cih.... ternyata kalian juga miskin? gaya aja selangit, buat bayar baju ku saja kalian tidak mampu... benar-benar membuat malu keluarga kalian" ucap Vera. dia pun mengambil uang di tasnya dan lempar ke wajah pelayan itu
"Lain kali tanya dulu jangan asal percaya... ini gue bayar dengan harga diri loe juga, itu baju harganya dua ratus ribu, sisanya buat beli etika loe yang tertinggal di pasar loak" ucap Vera sambil memberikan baju itu kepada salah satu pelayan untuk membungkus nya. semua yang nonton meringis saat mendengar dan melihat Vera melempar uang segepok
"Aku juga bilang apa... kamu itu jangan percaya dulu, aku yakin kejadian ini akan segera di ketahui bos" bisik kesal teman nya yang tadi membantu nenek-nenek itu. pelayan itu menunduk dia benar-benar malu dan kesal apa lagi Vera sampai melemparkan uang itu kewajahnya. dia menatap kesal Vera dan kedua tangan nya mengepal
"Jangan cari masalah dengan orang kaya, kamu lihat dia di ikuti pengawal, aku yakin dia bukan orang biasa" bisik lagi teman nya itu. dan membuat pelayan itu pun langsung berdiam
Tidak mungkin dia melawan orang kaya, bisa-bisa dia yang akan mati di tangan wanita remaja itu. Vera pun langsung membawa nenek-nenek itu keluar, sedangkan bodyguard Vera menatap tajam ke tiga remaja itu
"Kalian akan menyesal, sudah membuat baju Queen saya kotor" ucap nya dengan nada dingin, dan dia pun memotokan wajah ketiga itu. lalu dia mengirim kepada orang kepercayaan Vera yang berada di dunia bawah
Seketika badan ketiga nya menegang, mereka saling tatap dan lari kucar kacir
Vera sudah kembali, dan dia juga memberikan baju itu kepada nenek-nenek itu, dan dia sekarang sedang duduk di restoran. dia juga sudah menghubungi Bi Herti untuk membawa adik-adik nya kesini
"Queen video itu sudah viral...."
Vera mengangguk, sambil mengaduk minuman milik nya. dia puas dengan pekerjaan Lily, Sedangkan di ketiga rumah remaja itu sudah terjadi kegemparan
PLAK
"Apa kamu gila... ayah pikir kamu sudah berubah ternyata semakin menjadi, astaga... salah apa aku memiliki putri yang dungu dan suka mencari masalah, mulai besok kau tidak perlu sekolah lagi.... Jangan keluar kau dari rumah, kalau sampai keluar ayah tidak segan-segan memotong kakimu" teriak ketiga ayah Remaja itu
TBC
Jangan lupa untuk like komen dan vote ya guys.... satu like satu dukungan kalian untuk kami para penulis