NovelToon NovelToon
Secretly Loving You

Secretly Loving You

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintapertama / Nikahmuda / Tamat
Popularitas:9.7M
Nilai: 5
Nama Author: ErKa

"Dear hati ...

Mengapa kau begitu buta? Padahal kau tahu dia sudah berkeluarga. Mengapa masih menaruh harapan besar kepadanya?"

Hati tak bisa memilih, pada siapa ia akan berlabuh.

Harapan untuk mencintai pria yang juga bisa membalas cintanya harus pupus begitu ia mengetahui pria itu telah berkeluarga.

Hatinya tak lagi bisa berpaling, tak bisa dialihkan. Cintanya telah bercokol terlalu dalam.

Haruskah ia merelakan cinta terlarang itu atau justru memperjuangkan, namun sebagai orang ketiga?


~Secretly Loving You~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ErKa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch 16 - Tidur di Bahumu

Ah, kenapa menjadi seperti ini? Kenapa hanya aku dan Pak Armand yang berangkat? Kenapa karyawan lain juga tidak diikutsertakan? Bagaimana aku akan meluruskan perasaan kalau kami akan bersama selama seminggu ini?

Arsha!! Fokus, fokus!! Fokuskan pikiranmu. Pak Armand adalah atasanmu. Tidak boleh ada hubungan asmara sesama rekan kerja. Itu artinya, tidak boleh memiliki perasaan terhadap beliau. Dan, bersama beliau selama seminggu ini hanya urusan pekerjaan. Tidak lebih dari itu!! Tata hati dan fokuskan pikiranmu. Bekerjalah dengan benar. Jangan membuat kesalahan lagi!!

Berangkat dengan pemikiran seperti itu, aku mencoba untuk mengistirahatkan pikiran dan tubuh yang penat ini.

***

Entah mengapa, weekend datang begitu cepat. Tanpa kusadari, hari Jum'at telah tiba. Biasanya aku akan menyambut kedatangan hari Jum'at dengan bahagia. Bagaimana tidak, itu adalah hari terakhir bekerja bagi kami. Namun, euforia itu tidak kurasakan untuk kali ini.

Perasaanku menjadi tak karuan. Bayangan wajah Pak Armand kembali menari-nari. Niat yang coba kuluruskan selalu berhasil patah tiap kali melihat sosoknya di depan mata. Bagaimana aku akan menghadapi waktu seminggu ini?

"Sudah selesai packing?"

Aku mengedarkan pandang ke arah suara. Kulihat Pak Armand telah berdiri di pintu sekat partisi ruanganku. Seperti biasa, kedua tangan saling menyilang di dada. Menatapku dengan datar. Keasyikan melamun membuatku tak sadar dengan kehadirannya.

"E-eh??" Terlalu terkejut, membuatku berdiri dengan tiba-tiba dan membuat kursiku terdorong ke belakang hingga membentur tembok.

"I-iya Pak?"

"Kamu sudah selesai packing?"

"S-sudah Pak ...."

"Pesawat kita jam 11. Jam 5 travel akan menjemputmu. Siap-siap."

"Baik Pak."

Selesai mengatakan hal itu, Pak Armand berlalu pergi. Meninggalkan jantungku yang tak baik-baik saja ini.

"Huft. Baru segini aja udah deg-degan. Gimana seminggu nanti?"

***

Tepat pukul 5 pagi, Innova Reborn berwarna hitam berhenti di depan kontrakan. Sebelumnya, aku sudah memberitahu kedua orangtua mengenai tugas luar kota ini. Seperti yang sudah bisa diduga, reaksi mereka sangat berlebihan.

Mereka membekaliku berbagai makanan rumahan seolah-olah di tempat training tidak ada makanan. Bahkan Ayah berniat untuk ikut ke Bogor.

Awalnya sulit untuk merubah pikiran Ayah. Beliau tetap bersikukuh untuk ikut menemani. Namun setelah tahu bahwa aku pergi bersama Pak Armand, beliau menjadi lebih tenang dan memutuskan untuk mempercayakanku pada Pak Armand.

Pak Armand bisa dipercaya. Tapi aku tidak yakin dengan diriku sendiri. Bagaimana bila nantinya aku salah bersikap dan menunjukkan perasaan?

"Sudah siap?"

Lamunanku buyar ketika melihat sesosok pria bertubuh tinggi besar keluar dari kendaraan beroda empat itu dan berjalan ke arahku.

Rambut tersisir rapi. Wajah yang sangat maskulin dan tampan. Mata tajam yang selalu tak menunjukkan reaksi apapun.

Pria itu mengenakan atasan sweater berwarna biru dongker yang digulung sampai lengan. Sementara bawahan mengenakan blue jeans. Sepatu sport berwarna putih semakin menambah daya tariknya.

Bagaikan pusat medan magnet, mata ini tak bisa berhenti menatapnya. Aku hanya bisa terpaku, menatap ciptaan Tuhan yang sempurna datang mendekat padaku.

***

Acara keberangkatan itu diwarnai dengan adegan yang cukup lebay. Beberapa kali Ibu memelukku erat sembari meneteskan air mata. Sementara Ayah menepuk-nepuk bahu Pak Armand, memintanya untuk menjagaku. Adegan ini seolah-olah mereka tengah melepas putri semata wayang untuk menikah dengan pria pujaannya.

Drama itu selesai sepuluh menit kemudian. Dan, di sinilah aku sekarang. Di dalam sebuah mobil travel yang mana penumpangnya hanya aku dan Pak Armand.

Beliau tidak duduk di sebelah supir, melainkan memilih untuk duduk di sebelahku.

Tubuh kami hanya berjarak tidak lebih dari tiga puluh senti. Jarak yang cukup dekat. Jarak yang tidak aman untuk jantungku yang mudah sekali berdetak dengan kencang.

Jarak yang cukup dekat ini membuatku mampu menghidu aroma tubuhnya secara tak sengaja. Campuran aroma peppermint dan woody yang menenangkan. Membuatku mabuk kepayang. Ah, maksutku mabuk dalam aromanya. Aku benar-benar terbuai dan terlena.

***

"Ar? Arsha? Bangun. Kita sudah sampai."

Jangan ganggu aku! Aku tidak ingin bangun. Aku betah di sini. Wangi dan hangat. Benar-benar nyaman ....

"Arsha? Kita sudah di bandara. Bangun." Kurasakan guncangan lembut di pundak. Aku ingin mengabaikan, namun guncangan itu terus-terusan datang. Benar-benar mengganggu tidur nyamanku.

"Ehm .... Apasih? Aku nggak mau bangun ...."

"Kita sudah di bandara. Satu jam lagi pesawat berangkat. Kalau tidak segera bangun, kita akan terlambat check in ...."

Hah? Aku sangat familiar dengan suara ini. Bandara? Pesawat?!

Sedikit demi sedikit pikiranku mulai terkumpul. Suara tadi adalah suara Pak Armand, dan kami tengah berada dalam perjalanan. Menyadari hal itu membuatku segera membuka mata dengan cepat.

Hal paling memalukan kembali kulakukan. Andaikan bisa, aku ingin kembali berpura-pura tidur dan menganggapnya tak terjadi apa-apa.

Ternyata aku tertidur sembari merangkul lengan Pak Armand dengan kedua tangan!! Sementara kepalaku bersandar dengan nyaman di bahunya. Dan, kenapa lengan baju Pak Armand basah?

Ja-jangan bilang .... Ah, tidak, tidak. Itu tidak mungkin. Tapi, kenapa bisa basah? Kalau keringat, sangat tidak mungkin. Mobil ini suhunya sangat dingin. La-lalu, a-a-apakah itu bekas air liurku??!!! Arrrghhhh!! Huaaaaaa!! Mau ditaruh dimana mukaku ini?!!

***

Happy Reading 🤗

NB : Maaf ya genk kalo pendek2. Doain bisa konsisten dan rajin UP ya genk 🥺 Kalau sesuai outline, cerita ini bakal panjaaaaaaaaaaang 🤣🤣 Temenin aku sampe cerita ini selesai ya genk2 suyung 😚🤗

Meskipun membutuhkan waktu yang tak pasti, tapi sekali cerita itu kubuat, inshaAlloh aku komitmen akan menyelesaikan genk. Makasih yang udah setia dan bersabar menanti novel ini update ya 🤗🤗

Untuk info update atau info novel, bisa add ig-ku @erka1502 atau fb : ErKa. Makasih suyung2kuuuh 🤗🤗🤗

1
Endang Sulistia
bagus banget Thor...
Endang Sulistia
huuff...akhirnya sadar juga si nadya
Endang Sulistia
ada ya cewek kayak Nadya.,pengen aja nampol pala nya biar normal
Endang Sulistia
BESTie Abang si nay rupanya
Endang Sulistia
gak mungkin ...mencurigakan
Endang Sulistia
gini kan enak...rame jadinya
Endang Sulistia
kenapa nih si Nadya?
Endang Sulistia
jaga martabat ortumu nay..
Endang Sulistia
duuaarr...jedder..
Endang Sulistia
ngilu aku..
Endang Sulistia
Arsa,arka arman
Endang Sulistia
padahal bahu yg sebelah blom kena iler tuh 🤭🤭
Endang Sulistia
gak papa Thor..dijelasin aku pun bingung, yg penting ngertilah...🤭🤭🤭
Endang Sulistia
cie..cie...masnya tau aja
Endang Sulistia
arab maklum 🤪🤪🤪
Endang Sulistia
biar besok besok si Arsa dah gak banyak kerjaannya trus bisa deh di ajak jalan2 Ama si bos. 😘😘😘
Endang Sulistia
kejam banget si mas Arman...Arsa kan pengen kencan 🤭🤭🤭
Endang Sulistia
heran sama yg marah2 sama anak baru, namanya dia masih baru ya pasti masih grogi lagi pula yg lama aja masih aja ada yg khilap..
Endang Sulistia
si Arsa ...gayanya mau bebas, eh baru sehari dah ketakutan 🤭🤭🤭
Endang Sulistia
aturan dari si bos kaku itu..bukan dari perusahaan 🤭🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!