NovelToon NovelToon
Aku Memilih Menyerah, Mas!

Aku Memilih Menyerah, Mas!

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyesalan Suami
Popularitas:219k
Nilai: 4.9
Nama Author: devi oktavia_10

Arumi Larasati 24th, wanita cantik terlahir dari keluar sederhana, terpaksa menikah dengan Dion Erlangga 26th seorang pengusaha muda yang sangat sukses.

Mereka menikah karena perjodohan para kakek mereka, baik Arumi mau pun Dion tidak bisa menolak perjodohan tersebut.


Sikap Dion yang dingin dan acuh, bukan lah masalah untuk Arumi, Arumi tetap melayani suaminya itu dengan sepenuh hati, walau yang diperhatikan acuh tidak acuh kepadanya.

Hingga suatu hari Arumi mengetahui fakta, bahwa sikap dingin Dion itu hanya berlaku untuk dirinya, tidak untuk para sahabatnya.

Kini Arumi sadar, bahwa sang suami belum bisa menerima pernikahan mereka, dari pada menahan sakit lebih banyak lagi, Arumi memilih menyerah dalam pernikahannya.

Dan apakah Dion bisa menerima itu...?

Yukkk... kepoin cerita selanjutnya... ☺

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

Dion pulang kerja sedikit larut malam, karena memang sedang banyak kerjaan yang harus dia tangani di akhir tahun ini.

Dion melangkah dengan gontai menuju kamarnya, ada perasaan hampa yang Dion rasakan saat ini, biasanya sang istri menyambutnya pulang kerja, selarut apa pun Dion pulang, pasti Arumi akan menunggunya dengan senyum manisnya, namun sudah bebarapa hari ini, tidak ada Arumi lakukan, Dion pulang pasti mendapati sang istri sudah tidur nyenyak, pagi pun begitu, tidak ada lagi suara lembut sang istri membangunkannya.

Cek lek...

Dion masuk ke dalam kamar, dengan keadaan kamar yang sudah temaran, karena sang istri sudah pulas dalam tidurnya.

Dion memandangi sang istri dengan perasaan tak menentu, ada banyak rasa sesal di datanya tapi dia tidak tau cara untuk meluluhkan hati wanita itu.

Dion melangkah mendekati tempat tidur, dan duduk di sisi sang istri yang sudah tidur pulas itu, Dion memandangi wajah cantik istrinya itu, wanita yang sudah tiga tahun dia nikahi, wanita yang sangat dia cintai, tanpa sadar dia melukai wanita itu karena sikapnya, membuat wanita cantik itu berubah.

"Maaf." bisik Dion mencium dahi sang istri sangat dalam.

"Apa yang harus mas lakukan, agar kamu kembali seperti dulu lagi, mas tersiksa melihat kamu seperti ini." bisik Dion mengusap sayang kepala Arumi.

Puas memandangi istrinya itu, dan puas meluapkan apa yang ada di hatinya, Dion bangkit menuju kamar mandi, untuk membersihkan tubuhnya.

Arumi lansung membuka matanya, air mata meleleh di pipi Arumi, ada rasa bersalah bersarang di hatinya, telah memperlakukan suaminya seperti itu, dia tau semua yang di lakukannya itu dosa, tapi rasa sakit di hatinya membuat dia seperti ini.

Setelah Dion masuk ke kamar mandi, ponsel Dion berbunyi dengan nyaringnya, awalnya Arumi abai saja, namun lama kelamaan di merasa terusik, siapa yang malam malam menelpon suaminya itu.

Akhirnya Arumi bangkit dari tidurnya, mengambil ponsel sang suami, melihat siapa yang menelpon suaminya tengah malam ini, walau belum di nyatakan terlalu malam di ibu kota pukul 10 malam, tapi tetap saja itu sudah tidak etis, sepenting apa orang itu menelpon semalam ini.

"Diana" gumam Arumi, menahan kesal, dia meletakan kembali ponsel sang suami, Arumi kembali ke atas pembaringannya, dia akan melihat apa reaksi sang suami dengan telpon Diana itu.

Tak lama Dion keluar dari dalam kamar mandi, Arumi kembali pura pura tidur.

Setelah memakai pakaiannya ponsel Dion yang tadi sudah diam, kembali berbunyi, Dion mengambil ponselnya itu.

"Hallo... Ada apa Di? " tanya Dion tanpa basa basi.

......

"Ini sudah malam, gue nggak bisa." ucap Dion.

.....

"Tapi istri gue sudah tidur." jawab Dion lagi.

......

"Hhmmmm... Baiklah." jawab Dion pada akhirnya.

Arumi yang mendengar jawaban sang suami, tanpa sadar meremas selimut yang dia pakai.

Dion kembali masuk kedalam ruang ganti, untuk mengganti pakaiannya.

Sungguh hati Arumi bergemuruh melihat itu.

"Baiklah mas, saatnya kamu harus memilih, kamu memilih menemui perempuan itu, aku mengalah, mas, aku benar benar mundur, ternyata rasa bersalahmu itu hanya kebohongan belaka, penyesalan mu itu tidak ada artinya." gumam Arumi miris.

Cek lek...

"Rum... " kaget Dion melihat sang istri sudah duduk di pinggir tempat tidur.

Arumi hanya menatap datar kearah Dion.

"Mau kemana mas, ini sudah larut malam? " tanya Arumi berusaha meredam gejolak di dadanya.

"Oh... Itu." Dion bingung mau jujur atau berbohong kepada Arumi, karena dia tau Arumi akan marah klau tau dia akan pergi menemui Diana

Arumi tau suaminya ingin berbohong, hanya bisa tersenyum miris, ini tidak bisa di biarkan, sekali berbohong, dia akan menciptakan kebohongan lainnya, dan hubungan mereka makin tidak sehat, apa lagi si perempuan gatel itu selalu mencari perhatian dari sang suami.

"Kok, diam." tanya Arumi.

"Ah... Itu, tadi ada rekan mas telpon, katanya ada sedikit masalah sama proyek yang kami kerjakan." ucap Dion pada akhirnya.

Arumi mengangguk angguk tanda mengerti.

"Mas keluar sebentar ya, mas janji akan cepat pulang." izin Dion menatap sang istri.

"Apa tidak bisa di selesaikan besok siang saja? " tanya Arumi.

"Tidak bisa, sayang." ujar Dion.

"Oh..." sahut Arumi.

"Mas pergi ya.? " ucap Dion lagi.

"Klau aku melarang, mas akan tetap pergi? " tanya Arumi lagi.

"Hanya sebentar sayang, mas tidak akan lama." ucap Dion mulai dengan raut tidak enak.

Arumi kembali mengangguk, sudah tau langkah apa yang harus dia ambil.

"Pergi lah." ucap Arumi menahan sesak, ternyata dirinya bukan lah prioritas untuk suaminya, demi wanita lain suaminya berani berbohong kepadanya, lalu... Untuk apa lagi dia bertahan, sudah saatnya dia menyerah, dan pergi menjauh, tidak ada gunanya untuk bertahan dengan laki laki yang mengaku mencintainya, tapi masih bisa memprioritaskan wanita lain, lebih baik dia pergi bukan, biarkan laki laki itu bahagia dengan wanita yang bisa membuat dia tertawa dan bercanda ria itu, dia akan menyongsong masa depannya yang sempat terhenti.

"Kamu tidak apa apakan, mas janji akan pulang cepat." ucap Dion.

"Tidak apa apa, dia lebih penting dari pada istri mu kan, jadi pergilah." ucap Arumi tersenyum masam.

Deg....

"Apa maksud kamu? " kaget Dion, apa Arumi tau siapa yang ingin dia temui.

"Ahhh... Maksud aku, pekerjaan lebih penting dari aku." ujar Arumi lagi.

Dia kembali membaringkan tubuhnya.

"Tentu saja, ini juga demi masa depan kita. " ujar Dion.

"Hmm... Pergi aja." usir Arumi sudah menutup mata.

"Arumi, jangan gini dong, suami mau berangkat tapi kamu malah merajuk." ujar Dion kehilangan kesabarannya.

Arumi lansung terduduk dan menatap Dion dengan tatapan tajamnya.

"Aku salah lagi!, bukannya sudah aku bilang, pergilah." tajam Arumi menatap nyalang.

"Giman mas mau pergi klau kamunya begini." des*h Dion.

"Kamu ini aneh ya mas, aku larang kamu tetap ingin pergi, aku bilang pergi aja, juga salah lagi, mau kamu apa sih, pergi ya tinggal pergi, toh ucapan aku ini nggak penting buat kamu." marah Arumi bangkit dari tempat tidur, dan masuk ke kamar mandi, lalu membanting pintu kamar mandi dengan sedikit kencang.

Tentu saja membuat Dion terlonjak kaget.

"Astaga." gumam Dion.

Sementara di dalam kamar mandi sana, Arumi sengaja menyalakan air kran, air matanya menetes di pipinya, sakit di dadanya semakin menusuk.

"Kakek, maaf. Aku nggak bisa bertahan lagi, aku menyerah, aku ingin hidup bahagia kek." isak Arumi.

Tok...

Tok..

"Arumi... Mas berangkat ya." ujar Dion sedikit keras, karena Diana kembali menelponnya.

Arumi tidak mau menyahut, namun Dion tetap pergi meninggalkan sang istri, tanpa sadar kepergiannya itu akan membuat dia akan kehilangan sang istri untuk selamanya.

Bersambung....

Haii.... Jangan lupa like komen dan vote ya... 😘😘😘

1
Desmeri epy Epy
lanjut thor
Isabela Devi
yalah kan yg salah dion bukan arumi
Irnawati Irna
gercep banget mertua langsung konek wkwkwk
Mangisi Hutahayan
Setiap orang harus tau darimana asalnya.
lanjut thorr👍👍🙏
ariyan
Wulan kau maunisa yg punya otak sekolah doang yg pinter,harga diri kamu 0🤦
Bak Mis
dasar di bilangin baik "malah ngelunjak, ibu dan anak sama aja mau kaya tapi gak mau capek ya
☠ᵏᵋᶜᶟ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳ɳҽˢ⍣⃟ₛ♋
mamam noh kalau perlu rekam baik" diotak mu
☠ᵏᵋᶜᶟ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳ɳҽˢ⍣⃟ₛ♋
Wulan itu anak teman nya mama mertua Arumi yg ditampar itu bukan ?maaf AQ lupa🙏🙏
Suhartini Wahono
libas aja tuh bakal pelakor.......akuuurrrrr/Good/
Daulat Pasaribu
wulan pelacur gk tau malu...
bisa bisanya nyuruh arumi cerai,apa hak dia nyuruh org cerai
Ani Basiati
lanjut
Wahyu Suriawati
Wulan percuma kamu berpendidikan tapi sikap dan sifat mu mu kayak jalang
Ma Em
Wulan yg tidak tau diri masa mau jadi pelakor dia rela jadi istri kedua demi bisa menikah dgn Dion, malah suruh Arumi meninggalkan Dion pede banget kamu Wulan blm tentu Dion mau sama kamu, sudahlah Dion pecat saja si Wulan .
Isabela Devi
diana Diana pada hal kamu di sekolahkan oleh org tua Dion knp kamu bisa berbuat sejahat itu
ChikoRamadani
si ulat bulu kena mental hahahha
mana bilangnya arumi cuma ibu rumah tangga ternyata pemilik perusahaan AL GrOup ....
bapak wulan kerja dsitu oalah wulan salah pilih lawan dirimu....
Teh Euis Tea
hshaha rasain km wulan salah orang km salah orang🤣🤣🤣🤣🤣
Putri Laely
lanjut Thor
Marisa Hafizoh (hafizoh_17)
ramaikan yuk novel author hafizoh judul "Dianggap Miskin Oleh Keluarga Istri"
Isabela Devi
hajar dia doni spy dion melek matanya tuh
Isabela Devi
bagus di panggil tapi sayank paling nnti itu perempuan bisa ketemu Dion di kantor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!