Istriku! Oon?

Selamat Membaca

Eric Alaric Wiguna dan Mini Chacha Pramesti, di bawah nama samaran Alessandro dan Sofia Moretti, tiba di Shkodër, Albania Utara. Kota ini terasa lebih tua, lebih keras, dan lebih tersembunyi. Mereka memilih untuk bertemu dengan Vera, bankir Conti yang loyal, di teras kafe yang menghadap Danau Shkodër.

Eric dan Mini duduk di meja, Eric tampak santai tetapi matanya selalu mengawasi sekeliling. Mini mengenakan pakaian yang mahal dan mencolok, bertindak persis seperti 'Sofia Moretti'—istri kaya yang sedikit manja.

Vera tiba. Ia adalah seorang wanita elegan berusia empat puluhan, dengan tatapan yang tenang namun tajam—seseorang yang terbiasa menangani uang kotor.

"Selamat datang, Signor Alessandro dan Signora Sofia," sapa Vera, duduk di seberang mereka.

"Vera," Eric berbicara, suaranya tenang. "Kami di sini untuk mengurus investasi real estat. Tapi sebelum itu, kami perlu mengamankan aset lokal kami. Matriark telah membekukan sebagian besar aset. Kami butuh aliran dana baru, segera."

Vera tersenyum tipis. "Dana darurat sudah disiapkan. Conti Group selalu memenuhi kewajiban. Tapi, Tuan Moretti, ada rumor di kalangan bankir: Capo Conti yang asli menghilang dan digantikan oleh orang lain."

Ini adalah jebakan. Vera menguji loyalitas Eric, dan apakah dia benar-benar Capo Conti yang diasingkan.

Mini merasakan jantungnya berdebar, tetapi ia ingat instruksi Eric: kekuatan pasangan.

Mini tiba-tiba meraih tangan Eric, mengelusnya dengan cincin pertunangan barunya. Ia mencondongkan tubuhnya ke depan, tatapannya dingin, memancarkan rasa memiliki yang kuat.

"Vera," sela Mini, dengan aksen Italia yang sedikit kaku namun tegas. "Suamiku tidak menghilang. Dia sedang membersihkan rumput liar di kebun kami. Nenek mertuaku terlalu tua untuk memahami investasi modern di Balkan. Kami datang ke sini untuk mengambil kendali, dan kami datang dengan dana segar."

Mini melepaskan sarung tangannya secara dramatis, menunjukkan cincin Seguro yang berukir rumit. Cincin itu berkilauan di bawah sinar matahari sore. Itu adalah sinyal rahasia yang ia pelajari dari Eric.

"Cincin ini, Vera," kata Mini, suaranya pelan dan mengancam. "Ini adalah tanda tangan suamiku. Dan aku, istrinya, memegangnya. Jika kau loyal, kau akan mendapatkan keuntungan besar dari investasi real estat kami. Jika tidak..."

Mini tidak perlu melanjutkan. Vera adalah seorang bankir Mafia; dia mengerti bahwa cincin itu adalah simbol kekuasaan dan bahwa Mini adalah kunci yang dicari Matriark. Loyalitas Vera langsung bergeser ke pihak yang memegang kunci.

Vera tersenyum, kali ini tulus. "Selamat datang di Balkan, Signora Sofia. Sekarang, mari kita bicara bisnis nyata."

Setelah memastikan loyalitas Vera, Eric mengarahkan pembicaraan ke tujuan utama mereka: Silvio Valerius.

"Vera, kami butuh informasi tentang pergerakan Valerius. Ayah mertuaku... dia mengincar properti yang kami minati," Eric berbohong, menggunakan sandi bisnis untuk menyembunyikan kenyataan bahwa Silvio adalah Ayah kandung Mini.

Vera mengeluarkan tablet kecil. "Silvio Valerius bukan mengincar properti, Tuan Moretti. Dia mengincar Jaringan Supply Chain Laut Hitam. Dia bekerja sama dengan klan lokal di Montenegro, menggunakan pelabuhan kecil di Kotor. Dia berada di suatu tempat di daerah pegunungan Montenegro, mengendalikan operasi dari sana."

Vera menunjukkan Eric peta terenkripsi. "Kantor rahasia Silvio berada di sebuah biara tua yang tersembunyi di atas pegunungan Durmitor, Montenegro. Itu adalah pusat operasi Valerius sejak Klan Conti menguasai pelabuhan di Italia."

"Biara tua? Kenapa biara?" tanya Mini.

Vera mengangkat bahu. "Para pendeta di sana adalah sekutu lama Klan Valerius. Mereka memegang arsip Valerius yang sangat berharga. Itu mungkin berisi informasi tentang Il Vero Nome Anda, Signora."

Eric dan Mini bertukar pandang. Ini adalah informasi yang sangat vital.

Eric segera memindahkan dana besar ke rekening Vera sebagai "biaya konsultasi". "Terima kasih, Vera. Jaringan distribusi baru Conti di Balkan akan dimulai besok."

Tepat setelah Vera pergi, Mini menarik Eric ke tempat yang lebih tersembunyi.

"Eric, kita punya masalah yang lebih besar dari Silvio," bisik Mini, wajahnya serius. "Aku merasakan sesuatu. Bukan dari Vera, tapi dari orang lain di kafe ini. Pakaian mereka tampak baru, tapi mereka terlalu tenang."

Mini menunjuk ke tiga pria di sudut kafe yang sedang minum kopi. "Mereka bukan Pirozzi. Mereka tidak takut. Mereka datang dengan perintah langsung."

Eric menatap mereka. Tiga pria itu memang terlihat terlalu bersih untuk preman lokal.

Eric meraih tangan Mini dan menariknya menuju mobil sewaan. "Kau benar. Itu Penjaga Matriark. Mereka mengamankan tempat itu bahkan sebelum Vera tiba. Mereka membiarkan Vera berbicara agar kita mengira kita berhasil. Sekarang mereka akan mengambil kita."

Saat Eric dan Mini masuk ke dalam mobil, Eric melihat sebuah drone kecil terbang rendah di atas kafe.

"Sial! Nenek Alessandra mengawasi kita!" Eric mengumpat.

Eric memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi, menuju perbatasan Montenegro. Mereka harus meninggalkan jejak venture capitalist dan memasuki celah gunung yang berbahaya.

Mini melihat ke belakang. Tiga pria itu masuk ke mobil mereka. Mereka diburu. Eric dan Mini kini menuju pegunungan terjal Montenegro, markas musuh bebuyutan mereka, Silvio Valerius.

BERSAMBUNG.