NovelToon NovelToon
ISTRI KANDUNG

ISTRI KANDUNG

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Cinta Terlarang / Keluarga / Angst / Romansa / Dark Romance
Popularitas:46k
Nilai: 5
Nama Author: Vebi_Gusriyeni

Penolakan Aster Zila Altair terhadap perjodohan antara dirinya dengan Leander membuat kedua pihak keluarga kaget. Pasalnya semua orang terutama di dunia bisnis mereka sudah tahu kalau keluarga Altair dan Ganendra akan menjalin ikatan pernikahan.

Untuk menghindari pandangan buruk dan rasa malu, Jedan Altair memaksa anak bungsunya untuk menggantikan sang kakak.

Liona Belrose terpaksa menyerahkan diri pada Leander Ganendra sebagai pengantin pengganti.

"Saya tidak menginginkan pernikahan ini, begitu juga dengan kamu, Liona. Jadi, jaga batasan kita dan saya mengharamkan cinta dalam pernikahan ini."_Leander Arsalan Ganendra.

"Saya tidak meminta hal ini, tapi saya tidak pernah memiliki kesempatan untuk memilih sepanjang hidup saya."_Liona Belrose Altair.

_ISTRI KANDUNG_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vebi_Gusriyeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16 : Harusnya Kebahagiaan Itu Milikku

...🥀...

...🪞LIONA & LEANDER🪞...

Leander kembali sibuk dengan masakannya, dengan Liona yang masih setia melihat suaminya tanpa mengalihkan pandangan sedikit pun.

Masakan selesai, Leander membawa masakan itu ke depan untuk bisa dinikmati oleh saudara dan iparnya.

“Akhirnya setelah sekian lama kita bisa menikmati masakan seorang Leander,” seloroh Tristan yang menatap makanan di depannya dengan tatapan lapar.

“Iya ya, terakhir kali makan masakan dia sekitar setahun yang lalu,” tambah Galen lalu menarik piring ke depannya dan Karina.

“Jangan banyak bicara, makan saja.” Semua tertawa karena Leander mulai kesal diledek terus.

Liona menyuap makanannya lalu memejamkan mata, saking enak masakan suaminya itu. Tanpa banyak bicara, Liona terus menyuap mie di piringnya dan memakan ayam yang ada di tepi piring.

Leander mengusap lembut kepala Liona yang seakan tidak peduli dengan yang lain. Istrinya begitu fokus menghabiskan makanan dan menunjukkan wajah berbinar.

“Ini sangat enak,” puji Liona yang membuat Leander tersenyum senang.

Mereka semua kembali bersenda gurau sehabis makan dan Karina merekam kehangatan itu lalu mempostingnya di sosial media pribadinya.

Dalam video itu juga terekam kemesraan Leander dan Liona saat mereka saling suap-suapan hingga Leander mendekap istrinya itu dengan gemas.

Tak ada lagi kesedihan di hari itu, yang ada hanya kemesraan, kehangatan, kebersamaan yang telah lama tidak mereka rasakan, dan cinta yang sudah lama terbenam di dasar bumi.

Karena kekenyangan, Liona tertidur di sofa dengan kepala yang ia rebahkan di kedua paha Leander. Sama halnya dengan Karina yang kini tertidur di pelukan Galen.

“Tiga hari lagi kita pulang, tadi papa bilang, mama sudah lebih baik lagi dan sudah mau diajak ke dokter.” Tristan memberikan informasi karena dia yang dihubungi oleh Gibran.

“Baguslah, kondisi mama memang cukup menjadi akhir-akhir ini. Semoga pengobatan kali ini membuat mama lebih baik lagi,” sambut Galen yang dibenarkan oleh mereka semua.

Tak lama ponsel Liona kembali berdering di atas meja. Sementara ponsel Leander yang dimainkan oleh Liona di dalam kamar tadi masih ada di tangan wanita itu.

Leander meraih ponsel istrinya dan melihat nomor Narel terpampang jelas. Leander langsung mendecih kesal dan menggeser tombol hijau di layar.

“Ada apa lagi? Sudah kubilang jangan hubungi istriku lagi,” bentak Leander.

“Maaf, aku benar-benar butuh bicara dengan Liona. Beri aku kesempatan, hanya kali ini.”

“Tidak.”

“Tolong, hanya kali ini dan aku tidak akan mengganggu Liona lagi. Please.”

Leander akhirnya luluh dan memberikan kesempatan pada Narel untuk bicara. Leander menepuk-nepuk pelan pipi Liona namun tak ada respon. Liona justru semakin meringkuk dan membenamkan wajahnya ke perut Leander, karena hangat, Liona kembali tidur dengan pulas.

“Istriku sedang tidur, besok saja hubungi dia.”

“Aku perlu bicara sekarang, beri kesempatan, kumohon.”

Leander menghela napas dan kembali membangunkan Liona, kali ini istrinya bangun dengan mata merah karena bangun terpaksa.

Liona mengucek pelan kedua matanya. “Apa?” tanyanya dengan suara serak.

“Mantan bajingan kamu itu ingin bicara, perlu katanya.” Leander menyodorkan ponsel itu pada Liona.

Liona mengambil ponselnya dan langsung memutuskan panggilan lalu mematikan ponsel begitu saja. Ia kembali membenamkan wajah di perut Leander yang saat ini sedang duduk bersandar di sofa.

Leander tertawa melihat tingkah lucu itu. Ia mengusap lembut kepala Liona dan bergumam, “That’s my wife!”

Galen, Tristan, dan Zion dengan serentak mengangkat gelas alkohol mereka dan mengacungkan pada Leander.

“Cheers!” seru mereka serempak, suara gelas berdenting tajam memenuhi ruangan yang remang-remang. Leander menatap mereka dengan senyum tipis, mengangkat gelasnya sebagai balasan, rasa hangat alkohol mulai menyebar di tenggorokannya, mengusir penat sejenak dari hari yang panjang.

“Sepertinya pria itu akan lebih gencar lagi menghubungi Liona.” Galen memberitahu.

“Coba saja, aku penggal kepalanya,” balas Leander tegas.

“Aku rasa, pria seperti itu sangat memalukan. Kalau dia masih bersikeras menemui Liona atau ingin bicara lagi, berarti dia tidak memiliki harga diri,” tutur Tristan.

“Harga diri dia memang tidak ada di mataku,” balas Leander ringan.

...***...

Dua hari berlalu dan Aster yang kini telentang pasrah setelah selesai melayani Feter meraih ponselnya. Seperti biasa, dia akan scroll sosial media dan lagi-lagi menunjukkan postingan Karina tentang liburannya.

Aster melihat betapa bahagia mereka dan yang semakin membuat dirinya terpukul adalah kebahagiaan Liona bersama Leander.

Aster mematikan ponselnya itu dan menutup wajahnya dengan telapak tangan lalu meremas rambutnya sendiri. Si tua Feter saat ini tengah berendam di dalam kamar mandi untuk menyegarkan dirinya.

“Leander, aku mencintaimu tapi untuk masuk ke dalam keluargamu sangat tidak mungkin bagiku. Aku pikir kau tidak akan menerima Liona secepat ini,” lirihnya dengan bahu yang perlahan bergetar.

“Aku pikir, kau menaruh perasaan yang sama padaku karena kita sudah biasa bersama sejak kecil. Aku pikir pernikahanmu dengan Liona hanya bersifat sementara mengingat penyakit yang dialami oleh ibumu. Tapi kenapa semua jadi begini? Kenapa kamu dan Liona bahagia? Liona hanya anak pungut yang tidak berhak atas dirimu,” tambahnya lagi lalu menangis sambil membenamkan wajah ke bantal.

Satu jam setelahnya. Aster kembali ke rumah dan mendapati kedua saudara serta ayah dan ibu tirinya tengah makan malam bersama. Mereka semua tertawa ringan, begitu pula dengan Samaira yang terlihat sangat ceria.

“Wah, bahagia sekali anda akhir-akhir ini ya, Samaira. Apa karena anakmu itu sudah bahagia dengan suaminya?” kata Aster sambil mendekat ke arah mereka, semua terdiam dan menatap Aster yang terlihat kusut.

Maskara di matanya juga sudah meluber ke mana-mana, rambutnya yang kusut serta wajah dengan makeup yang telah luntur.

“Kenapa memangnya kalau aku bahagia? Dan kenapa juga kau membawa-bawa putriku?” balas Samaira dengan wajah menantang.

Jedan berdiri lalu meminta putrinya untuk duduk, dia sendiri tidak mau cari masalah dengan Samaira karena Samaira bisa saja meninggalkan dia dan anak-anaknya lalu meminta perlindungan pada Leander. Tentu itu akan mencoreng nama besarnya.

Aster menepis tangan ayahnya dan menatap benci ke arah Samaira. “Kau dan anakmu itu hanya jalang tidak tau diri, kalian hidup hanya dari belas kasihan keluarga kaya dan kalian sombong dengan hal itu? Cuih.” Aster meludah ke samping dan itu menyulut emosi Samaira.

“Jalang? Jangan samakan kami dengan dirimu, Aster. Kau pikir aku tidak tau seberapa polos dirimu ini hah? Atau kau ingin aku membeberkan hal itu pada publik agar karirmu selesai?” ancam Samaira yang membuat Aster langsung membulatkan matanya.

“Kau ... Berani kau mengancamku?” geram Aster sambil menunjuk wajah Samaira.

“Kenapa tidak? Aku bisa saja menghancurkan kalian semua dengan mudah, karena...,” ujar Samaira menggantung lalu tersenyum sinis dan kemudian melanjutkan lagi. “Menantuku seorang pria terpandang dan terhormat. Satu kali saja aku mengeluh pada Liona, kalian semua selesai.” Samaira meninggalkan meja makan dengan begitu angkuh.

Aster ingin menyusul tapi ditahan oleh Jedan, ia bahkan sampai meronta dan mengamuk. Untungnya Arsen dan Fabrizio ikut memegang adiknya itu, jelas sekali oleh mereka kalau Aster sedang mabuk, karena dari mulut Aster tercium alkohol yang menyengat.

“Kita tidak bisa cari masalah dengan keluarga Ganendra, terutama Leander. Kita semua bisa hancur nanti,” ingat Jedan kepada ketiga anaknya.

“Leander itu milikku, aku yang harusnya dicintai bukannya Liona. Aku yang seharusnya dikelilingi kebahagiaan itu, bukan Liona. Akuu!!” teriak Aster dengan menggila sambil mengacak-ngacak rambutnya sendiri dan meraung hebat bagai orang stres.

...----------------...

1
Olivia Dir
Gak tau malu ya ni org
Olivia Dir
Ih gemes tau gak sih kalau Leander ini udh mode posesif akut begini 🥰🥰 akunya makin kecintaan dong
Syaqilla
Korban si Leander selanjutnya nih bakalan jadi sapi panggang
Syaqilla
Mode posesif on/Chuckle/
Radella
Ni org minta dicincang ama Leander ya, ditambah Liona langsung lepas genggaman tangan Leander
Radella
Aw kok aku yg baper sih
Mesafa Snit
Anjay apaan nih?
Mesafa Snit
Pria yg selalu bikin gue yg baca jungkir balik/Kiss//Kiss//Kiss/
Syami Girly
Weh weh weh weh weh, Luciana? Really?
Syami Girly
Suka banget kalau Leander udh masuk mode posesif gini /Proud//Proud/
Azizah Nurlia
Eh eh apaan nih?? Jangan bilang udh pernah tidur bareng juga /Sob//Sob//Sob/
Azizah Nurlia
Kenapa sih yg keluar dri mulut Leander mengenai Liona selalu bikin baper parah/Drool//Drool//Drool/
Sisca Cemeniy
Whatt??? kan benar, jadi badai si Luciana ini
Sisca Cemeniy
Gak di respon langsung disamperin 🤣
Jiwo Wiggu
Dia ini gak bisa gak ngendus bininya barang sehari aja/Doge//Smirk/
Jiwo Wiggu
Mode posesif Leander lagi on/Chuckle//Sly//Heart/
Adhisty Madrie
Dia gak sadar ya kalau semalam dia ngigo
Adhisty Madrie
Dia sampai gak tidur ya Allah 🥰
Ciyoxi Radelly
Leander emang siaga banget ya
Ciyoxi Radelly
Gak dibiarin Liona sakit sendiri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!