❌Warning! Di larang Spam Promo disini, pliss masih novel baru, silahkan promo di Novel yang sudah End. ❌
Menceritakan tentang kehidupan Arya dan Jenar setelah memiliki baby twin J. Dimana rumah tangga mereka akan di uji.
Penasaran gak sih? Penasaran dong. Kuy simak dan ikuti perjalanan mereka, jangan lupa tekan Love yaa 🥳🥳🥳🥰🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Encus nya di pecat!
"Jenar akan mengurus anak anak Jenar sendiri!" Ucap Jenar mengalihkan pandangan semua orang. Sedangkan tak jauh dari sana Nina yang pengasuh Javie tengah menunduk dengan tubuh bergetar.
"Sayang, kamu masih sakit. Dan juga ini bukan salah dia." Ucap Arya lembut membuat Jenae langsung menatap tajam ke arah nya.
Glek.
Arya sampai menelan Saliva nya dengan kasar kala melihat mata Jenar yang seperti kobaran api menyala.
"Je, kamu yakin sudah tidak membutuhkan Nina dan Ratih?" Tanya Tamara lembut.
"Biarkan mbak Ratih disini tapi Jenar gak mau melihat Nina lagi." Kata Jenar datar.
"Je, apa gak sebaiknya kita beri Nina kesempatan kedua sayang? Javie memang sedang dalam masa ingin tau yang akut di umur segitu. Kasian Nina bila harus kehilangan pekerjaan nya." Kata Tamara iba.
"Iya Je, lagian ini juga kecelakaan tanpa di sengaja. Nina sedang kwalahan jagain dua anak, bagaimana bila nanti Ratih juga kualahan jagain twin J?" Sambung Bian.
"Kecelakaan?" Tanya jenar membeo dengan menatap tajam ke arah Nina.
"Iya sayang, biarkan dia tetap disini." Ucap Arya sambil mengusap bahu Jenar.
"Kamu kenapa selalu membela orang lain dari pada aku sih Mas! Gak cukup kamu kehilangan satu anak dan sekarang kamu mau anak kita pergi lagi iya hah!" Teriak Jenar dengan lelehan air mata dan tubuhnya kembali bergetar.
"Sayang hey bu bukan begitu maksud Mas." Ucap Arya jadi serba salah.
"Bukan begitu bagaimana kalau kenyataan nya kamu selalu begitu!" Seru Jenar.
"Kalian semua gak tau bagaimana nasib Javie kalau misal tadi Jenar tidak melihat nya bagaimana?" Teriak Jenar dengan berderai air mata.
"Vier lebih mengerti dari Javie, Vier cukup anteng bila sudah menemukan mainan kesukaan nya. Masuk akal gak kalau dia bilang kualahan sedangkan Vier sedang anteng dengan kelinci!" Ucap Jenar dengan suara yang mulai lemah.
Semua terdiam membenarkan ucapan Jenar, bahkan saat terjadi keributan Vier pun masih tetap anteng. sedangkan Nina semakin ketakutan sambil merem@s ujung bajunya.
"Gak cuma sekali dua kali mah, Jenar melihat dia fokus dengan dunia nya sendiri tanpa memperdulikan anak Jenar. Jenar masih diem selama itu tidak menyakiti anak Jenar. Tapi lihat sekarang Javie hampir menjadi korban. Hampir saja Jenar kehilangan Javie hiks hiks hiks." Jenar langsung terduduk di lantai menangis membayangkan Javie yang terus menangis sambil berusaha bernafas dalam air.
"Sayang kita ke kamar sekarang." Ucap Arya membantu Jenar untuk bangun. "Bian tolong bantu bawa anak anak." Titah Arya kepada Bian.
Kini hanya tinggal Tamara dan kedua encus twin J yang berada di ruang tengah. Tamara geram karena ternyata dirinya sudah di bohongi oleh pengasuh cucunya. Ingatkan kejujuran adalah hal paling utama bagi keluarga Tamara.
Dan kini ia telah di bohongi apalagi menyangkut cucu nya. Membuat emosi nya semakin membuncah.
"Mana hape kamu!" Ucap Tamara datar.
"Ma maafkan saya Nyonya, sa saya tidak akan mengulangi nya lagi." Ucap nina meminta maaf. Nina terlalu terlena dengan kebaikan keluarga Pranata sehingga sering melakukan semua hal seenaknya.
Tamara segera beranjak dari duduknya dan mengambil hape yang selalu berada di kantong saku Nina. Di bukanya hape tersebut untuk melihat isinya. Bukan Tamara lancang, Tamara hanya ingin tau dengan siapa Nina berinteraksi sehingga mengabaikan cucu nya.
Andai Nina fokus dengan hape nya karena menyangkut keluarga, Tamara akan memberikan kompensasi pada Nina tapi apa ini? Tamara sampai membulatkan matanya dengan sempurna kala melihat isi chating WA di hape Nina.
𝚒𝚝𝚞 𝚊𝚠𝚊𝚕𝚗𝚢𝚊 𝚐𝚒𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚔𝚘𝚔 𝚋𝚎𝚕𝚕𝚊 𝚍𝚒 𝚙𝚊𝚔𝚜𝚊 𝚖𝚗𝚒𝚔𝚊𝚑 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚛𝚘𝚋𝚎𝚛𝚝