NovelToon NovelToon
Aris Anak Indigo

Aris Anak Indigo

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Epik Petualangan
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Izza naimah

Aris putra abraham adalah anak indigo yang menolak menjadi indigo. dia merasa Tuhan salah teknis ketika menciptakannya dengan kelebihan yang bisa melihat makhluk tak kasat mata. setiap kali bertemu makhluk halus aris selalu menghindar. selain takut, dia juga tak sudi terjun ke dunia perhantuan. sampai seorang gadis Misterius penuh dengan teka-teki, Miya Aluna Dhawa.saat berdekatan dengan gadis dada Aris terasa sangat sakit dan Aris juga melihat kalau Miya di penuhi puluhan makluk halus yang menggerogoti jiwanya, hingga Aris mengasah kemampuan nya untuk memecahkan teka-teki pada gadis itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izza naimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

"mama? " Miya menoleh ke pintu yang terbuka sendiri. tanpa kata meninggalkan ponselnya di meja dan bergegas menemui mamanya.

"Miya.. "

Miya melihat ke kanan lorong. sosok wanita berbaju merah merangkak kesakitan ke arahnya. sebelah kanan wajahnya hancur, penuh darah dan belatung, sementara yang kiri pucat pasih.

Miya mematung di tempat,wajah itu wajah mamanya. ia takut sekaligus sedih.

" mama... "

" tolong mama... mama kesakitan... "hantu wanita itu mengulurkan tangannya pada Miya. jarinya yang busuk menghitam mencoba meraih gadis itu. dari matanya keluar air mata darah.

" tolong mama... "

Miya tak tega melihatnya. seburuk apa pun, hantu wanita itu tetaplah mamanya. Miya mengulurkan tangan.

Tiba-tiba hantu tersebut melompat menimpa Miya, lalu mencekiknya seraya cekikikan.

" MATI!! "

Miya kelabakan, kakinya menantang-nantang lantai. dadanya sesak bukan main. di tengah kesadarannya yang menipis, Iya melihat hantu wanita itu terpental ke belakang.

"Akkhh! Siapa kamu?!"

Miya tak tahu apa yang ia lihat nyata atau hanya halusinasi. Aris datang Entah dari mana, merapatkan hantu wanita itu ke dinding lalu mencekiknya dengan.

hantu wanita itu menjerit histeris, lama-kelamaan wujudnya berubah menjadi sosok kepala domba dengan dua tanduknya di kepala, tubuhnya berbulu. dia terbakar hingga akhirnya lenyap seperti Debu. selesai mengurus sosok itu, Aris mendekati Miya.

"Aris.. " air mata Miya menetes di ujung mata, sebelum kesadarannya benar-benar hilang.

***

Aris mandar-mandir di depan jendela kamarnya, gelisah memikirkan Miya. Gadis itu tiba-tiba saja menghilang dari sambungan telepon setelah mengatakan mama. dan setelah itu hanya terdengar bunyi kresek kresek.

Aris ingin sekali kerumah Miya untuk melihat keadaan gadis itu, tapi di sini masih ada Om Panji dan keluarganya, mana mungkin dikasih izin pergi sama mama papa, apalagi Leon belum pulang.

"Miya.. "

"iya, Miya kenapa? lo dari tadi miya miya mulu. gue juga lagi bingung ini mikirin Miya" tanpa sadar Aris menjawab suaranya sendiri. tidak ada rasa takut karena cemas lebih mendominasi dirinya.

Harus melihat kemunculan seseorang dari balik kain jendela. berdiri di balkon menghadap ke arahnya. Penasaran, Iya lantas mendekat, kemudian menyikat kainnya. Kosong. tidak ada siapapun. namun Aris yakin kalau yang tadi berdiri di sana adalah Lingga, gambarannya di alam. Entahlah, sepertinya Aris mulai mempercayai mimpinya.

Aris melangkah ke balkon, menunduk dan melihat ke bawah.

"Ris! "

" iya, ma" Aris keluar kamar.

Mama memukul pundak putranya.

" kamu ini main kabur aja. Ayo makan" kemudian berjalan lebih dulu.

Aris mengekor.

" Bang Jack udah pulang?"

" masih belum. kita makan dulu aja, kayaknya Kakak kamu pulangnya masih lama lagi"

Dari tadi kek.

sampai di ruang makan Aris duduk di tempatnya semula, dan langsung mengambil udang crispy kesukaannya.

" savier sama Siena mana om? "

" main di belakang"

" Paling juga ngobok-ngobok kolam ikan kamu" tambah mama.

"HAH! MINUL! " Aris bergegas berlari ke belakang menyelamatkan minul.

" anak abi! "

" duluan aja, mah. Aris nyusul"

benar saja dua tuyul itu sedang mengobok-ngobok air dengan ranting daun mangga yang jatuh.

kurang ajar!

"HEH!" Aris menjauhkan savier dan Siena dari kolam.

" kalian ya! bandel banget jadi bocah! kalau diobok-obok airnya nanti ikannya pada mabok. Kalian mau gantiin Minul sama Ocit kalau misalnya mereka mati?!"

Aris berkecak pinggang di depan kedua sepupunya, persis seperti emak-emak yang sedang memarahi anaknya.

Sienna melengkungkan bibirnya ke bawah, seperti ingin menangis. sakit hati dimarahi Aris.

Savier memiringkan kepalanya melihat sang adik.

" hayooo... Kak Aris. Siena nangis. savier aduin ke pakde sama bude" bocah itu ngacir masuk ke dalam.

"Hah! " Aris hendak mengejar, namun kembali lagi untuk menggendong Siena.

" Pakde, Kak Aris mukul Sienna sampai nangis" savier melirik Aris sinis.

sontak semua mata tertuju pada Aris. Papa dan Mama kompak melototinnya.

Aris buru-buru menjelaskan.

" enggak! Aris nggak mukul Siena, cuma marahin doang. kalau beneran dipukul, Siena pasti nggak mau digendong Aris"

Bener juga.

gadis kecil itu kini malah menyembunyikan wajahnya di jeruk leher Aris, pura-pura menangis.

Savier hanya menambah cerita supaya Aris dimarahi.

"Siena betul dipukul sama Kak Aris?" tanya papa.

Siena mengguk. savier tersenyum puas.

Aris panik sendiri.

sontoloyo sialan. kejam sekali fitnah mereka.

" sini kamu, Aris!"

" pa.. "

" sini! "

Aris pasrah. Papa mengambil Sienna dan mangkunya.

" lihat ini, Kak Aris Jahat kan, Pakde jewer telinganya"

" Akhhhh! " Aris pura-pura teriak kesakitan, lalu menangis kejar.

Siena cekikikan, sementara savier tertawa girang Seraya melompat-lompat.

" huhuhu... Awas ya Papa Sienna untuk kakak Aris" Aris merangkul Om Panji.

"AAA!! " Siena melompat ke pangkuan Papanya.

" gak, Kak Aris bercanda" ujar Panji.

Aris kembali ke kursinya. ia menyalakan tatapan permusuhan pada savier, bocah itu pun membalasnya tak kalah kejam. saat para orang tua makan, dua bocah itu menonton televisi.

di tinggal berdua begini, savier yang malah kalem, sedangkan Siena pecicilan. lompat-lompat di sofa sampai naik-naik ke sandaran Safa. hingga tak sengaja gadis kecil itu melihat ke arah atas, wajahnya langsung sumringah.

" Kak Leon!"

suaranya sontak menarik perhatian orang-orang yang ada di meja makan, mereka pikir Leon sudah pulang.

" Kak Leon pulang nak, na? "

" itu kak- " Siena menunjuk ke atas, tapi kemudian wajahnya kelihatan bingung.

" kak Aris? "

Ya, yang dia lihat ternyata Aris bukan Leon. Gadis itu semakin bingung. di atas ada Aris dan di meja makan juga ada Aris. Kenapa harus ada dua?

"ini, Kak Aris nya di sini" kata Panji.

Aris diam saja, hanya dia yang mengerti maksud Sienna. di atas sana ada Lingga. entah apa maksudnya menampakan diri di depan Sienna. melihat Lingga, Aris jadi teringat pada Miya lagi.

Gadis itu baik-baik saja kan?

****

Aris tersentak bangun dari tidurnya saat merasa ada yang mencekik lehernya. bola matanya mengedar ke seluruh sudut kamar, takutnya ada makhluk halus yang memang sengaja mengganggunya ketika tidur. tapi sejauh ini aman-aman saja, itu berarti Aris hanya mimpi buruk.

melihat jam, masih Pukul satu dini hari. Aris haus, jadi Iya ke dapur untuk minum. baru akan masuk dapur, iya terperanjat pelan mendapati Leon sedang duduk di meja makan dengan segelas air putih di tangannya. suasana rumah gelap, penerangan hanya dari cahaya lampu dari luar.

Lirik lagu, itu benar-benar Leon atau hantu yang menyerupai?

" Bang?"

" hah?! " Leon tersentak kaget. reaksi berlebihannya membuat Aris heran.

" belum tidur loh?" tanya Leon.

" kebangun gara-gara mimpi buruk" Aris menghidupkan lampu dapur, lalu berjalan menuju kulkas.

" lo baru pulang?"

.

.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!