Bangkitnya Istri Tidur Sang CEO

.

.

Aleta saat ini sedang berada di depan rumah yang sederhana, kacamata hitam nya melekat menutupi mata cantik nya . tak lama orang yang ia tunggu itu keluar bersama dengan seorang wanita paru baya yang penampilan nya sangat sederhana

terlihat keduanya saling berpelukan dan setalah nya wanita mudah itu pergi dengan taksi online yang sudah di pesan nya. Aleta menatap kepergian taksi itu dengan wajah datar nya, setelah taksi yang di tumpangi wanita itu tidak terlihat lagi baru lah Aleta keluar dari mobil nya.

saat ini pakaian wanita itu sudah ia ganti begitupun dengan gaya rambut dan penampilan nya karena sebelum kisini ia menyempatkan diri telebih dahulu untuk membeli pakai baru dan juga ke salon untuk mengganti penampilan nya.

dan dengan langkah santai yang terlihat sangat anggun , Aleta masuk kedalam pekarangan rumah yang sederhana, tanpa menunggu waktu yang lama Aleta mengetuk pintu rumah itu dengan wajah nya yang masih terlihat sangat datar

tak lama wanita paru baya keluar dan menatap nya dengan heran , Aleta tersenyum smirk melihat nya

" apa aku boleh masuk nyonya " ucap nya dengan nada suaranya yang terdengar sangat tegas tetapi menusuk

jangan lupa di kehidupan sebelum nya ia adalah seorang agen rahasia jadi hal seperti ini hanyalah hal yang sangat gampang baginya.

" anda siapa..? " tanya wanita paru baya itu yang tak lain adalah Luna ibu Paula

Aleta mengulurkan tangan kanan nya ke arah wanita itu dengan terseyum tipis " saya Bunga, dan saya teman putri anda Paula " ucap nya

Luna yang mendengar itu langsung tersenyum ramah apa lagi ia melihat penampilan wanita itu yang seperti nya wanita itu bukanlah wanita yang sebarangan.

" teman nya Paula... maaf bibi tidak tau, ayo silahkan masuk, dan baru saja Paula pergi " ucap Luna mempersilahkan Aleta untuk masuk kedalam rumah sederhana nya

Aleta masuk dan duduk di sofa yang sedikit usang yang ada di ruang tamu " maaf rumah nya bibi sangat lah kecil " ucap Luna

Aleta hanya tersenyum kacamata hitam masih melekat di mata cantik nya " oh ya bibi aku dengar Paula sebentar lagi akan menikah apa itu benar? " tanya Aleta

" banar nak, Paula akan menikah dengan pewaris tunggal kelurga Geoffrey " jawab Luna dengan cepat

Aleta menganggukkan-anggukkan kepalanya. tetapi diam-diam ia merekam semua percakapan ibu kandung dari Paula itu .

" tapi aku dengar pewaris tunggal keluarga Geoffrey itu sudah mempunyai istri bibi, bagaimna bisa Paula menikah dengan nya " tanya Aleta ia sengaja ingin memancing ibu dari Paula itu

Luna tersenyum dan tampa ragu ia mengatakan semua nya kepada Aleta " itu hanya hal gampang nak, Paula berhasil menyingkirkan istri dari pria yang bernama Roger itu dan tentunya perlakuan nya itu tidak di ketahuih oleh keluarga Geoffrey, dan nyonya besar Geoffrey sangat lah bodoh ingin mempercayai semua nya " jelas Luna tanpa ragu sedikit pun

Aleta terlihat tersenyum mendengar nya " tapi apa keluarga Geoffrey mengetahui jika ibu itu adalah ibu kandung nya Paula? " tanya Aleta lagi , tetapi kali ini Luna menatap curiga kepadanya karena ia terus bertanya seperti itu

Aleta yang mengetahui itu segera membuka tas nya dan mengambil dua tumpuk uang dari dalam sana dan meletakkannya di atas meja

" untuk ibu..." ucap Aleta tersenyum

dan seketika mata Luna menyala saat ia melihat uang sebanyak itu di hadapan nya baru saja ia ingin meriah uang itu tatapi ucapan Aleta menghentikan nya.

" jangan di ambil dulu ini ada syarat nya " ucap Aleta

Luna menatap wanita cantik yang saat ini menatap nya dengan santai di balik kacamata hitam nya .

" apa? " tanya Luna dengan bingung nya

Aleta menarik senyuman tipis nya selain licik wanita paru baya itu juga sangat lah bodoh dan mudah sekali di sogok dengan uang yang nilai nya tidak seberapa ini.

" jawab pertanyaan ku yang tadi " ucap Aleta

" oh itu... baik lah bibi akan menceritakan semua nya, apa lagi kau ini teman nya Paula kan, dan sepertinya orang kaya , memang putriku itu sangat lah pintar mencari teman dan calon suami " ucap Luna

Aleta hanya diam setalah nya Luna mulai menceritakan semua nya " keluarga Geoffrey tidak mengetahui jika bibi adalah ibu kandung nya Paula, dan Paula sudah menyewa orang tua bayaran untuk menjadi orang tua sementaranya, dan kebetulan orang tua bayaran nya itu juga mempunyai masalah dengan keluarga Geoffrey di masa lalu , dan mereka ingin membalas nya " jelas Luna

" hhmm... terimakasih bibi, dan sekarang semua uang ini akan menjadi milik bibi " setelah nya Aleta pergi dari sana dengan membawa bukti yang sangat kuat.

Roger pria itu masih terus mencari Aleta ia sudah mulai prustasi karena tidak kunjung mendapatkan dimana keberadaan istrinya itu .

" sebaiknya kita kembali tuan " ucap Martir yang kini pria itu juga ikut bersama nya karena Roger menghubungi nya dan memintanya untuk menjadi sopir nya.

" tidak Martin ini sudah jam sepuluh malam tetapi keberadaan Aleta tidak kunjung di temukan " ucap Roger

" atau jangan-jangan nyonya pergi meninggalkan tuan karena tuan ingin menikah lagi "ucap Martin dan hal itu berhasil mendapatkan tatapan tajam dari Roger

" pernikahan ini hanya permainan saja setalah kebusukan wanita itu terbongkar maka semua nya akan berakhir " ucap Roger

" dan Cinderella dan sang pangeran akan hidup bahagia di dalam istananya tanpa gangguan penyihir jahat " ucap Martin asal

" ck diam lah, bukan waktu nya untuk bercanda sekarang " kesal Roger rasanya ia ingin sekali memukul kepala Marin dari belakang .

Martin diam dan terus melajukan mobil bosnya itu hingga ponsel Roger bergertar dan entah itu getaran yang keberapa pria itu tidak tau. Roger yang sangat pusing dan prustasi itu langsung menjawab panggilan telepon yang masuk tanpa membaca namanya terlebih dahulu

" Astaga kakak kenapa baru mengangkat nya , kakak baca pesan yang aku kirimkan cepat " ucap Pricilla saat panggilan sudah tersambung dan setelah nya wanita itu memutuskan panggilan telepon tanpa mendengar ucapan dari Roger

Roger menghela nafasnya dengan kasar dan membuka pesan yang di kirimkan oleh Pricilla itu .

" apa yang Aleta lakukan kepanapa dia mengunjungi banyak tempat yang berbeda-beda" gumam Roger karena Pricilla baru saja mengirimkan kepadanya dimana saja Aleta pergi dan membeli sesuatu hingga saat ini wanita itu belum kunjung pulang.

" coba tuan telepon nyonya Aleta siapa tau ponsel nya sudah bisa di hubungi " ucap Martin

Roger kembali menelpon nya dan benar apa yang dikatakan oleh Martin posel wanita itu sudah aktif , dak tak lama suara Laeta terdengar di seberang sana

" kau kemana aja sayang... kenapa hilang begitu saja, aku khawatir mencarimu " tanya Roger saat panggilan telepon sudah tersambung

" aku baik-baik saja dan kembali ke hotel ada yang ingin aku beri tahu kepadamu " setelah nya panggilan pun berakhir, Roger bernafas dengan legah

" kembali ke hotel " ucap nya kepada Martin

.

.

.