Laras tidak pernah kekurangan uang sama sekali,bahkan hidupnya bergelimang harta dan sialnya dia tidak pernah berpacaran dengan lelaki manapun.
Namun kini dia merasa tertantang dengan pemuda tampan yang merasa kehidupannya sama seperti dirinya menurut prasangakanya,bahkan dia menjadikan lelaki tampan itu penghangat ranjangnya.
Sebut saja Laras gila,karena berani membawa seorang lelaki ke rumahnya dan bahkan Laras begitu tertarik dengan lelaki tampan ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aries, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Laras sudah berada di rumah keluarga Arkana,namun suasana begitu mencekam dan dia tidak menyukai suasana mengerikan seperti ini.
“Ayo ke atas”ajak Arkana terhadap Laras.
Laras mengangguk setuju,dia mengikuti langkah Arkana dari belakang dan merasa bisa menghela nafasnya lega dengan menghindari suasana mencekam di ruangan tamu barusan.
“Ada apa dengan mereka?”tanya Laras penasaran.
Arkana menarik Laras untuk duduk di pangkuannya,dia masuk ke dalam pelukan Laras dan merasa begitu lelah soal warisan keluarganya.
“Ceritakan”pinta Laras dengan lembut,dia menyadari Arkana sedang rapuh saat ini.
“Jika aku tidak menginginkan warisan keluargaku,apa kamu mau hidup sederhana bersamaku?”tanya Kevin lirih.
“Aku tidak masalah sama sekali,karena ada perusahaan ayah ku yang bisa kamu pimpin nantinya”balas Laras yang tidak masalah dengan warisan keluarga Arkana.
“Maksudku bukan seperti itu”ucap Arkana menghela nafasnya kasar.
“Aku mengerti maksud kamu,tapi aku ingin kamu berusaha dan berdiri di kaki kamu sendiri.Aku tidak mempermasalahkan soal warisan keluarga kamu,karena aku tidak perduli soal harta warisan keluarga kamu sama sekali.”
“Terimakasih,karena kamu masih mau menerima aku.”
“Aku tidak mempermasalahkannya sama sekali,karena yang terpenting kamu mau berusaha melakukan yang terbaik untuk menghidupiku nantinya”jelas Laras.
Arkana mengangguk mengerti,dia menatap Laras dan masih dengan perasaan yang sama mencintai Laras sepenuh hatinya.
“Bersihkan tubuh kamu,pilih baju yang mambuat kamu nyaman”perintah Arkana.
Laras mengangguk mengerti,dia berjalan ke arah kamar mandi dan mengikuti perintah Arkana.Sedangkan Arkana,dia kembali ke ruang tamu untuk mendengar kelanjutan percakapan keluarganya.
...****************...
“Aku tidak pernah keberatan sama sekali,aku sudah berusaha membantu di perusahaan dan aku tidak mengharapkan menjadi pewaris di perusahaan”kata Arkana dengan tegas.
“Syukurlah,jika kamu sadar diri”ucap sepupu Arkana.
Arkana menatap sepupunya yang menyebalkan,karena sejak kecil sepupunya ini begitu menbenci Arkana dan dia tidak tau penyebabnya apa.
“Sudah cukup,kenapa harus kami yang selalu mengalah? Ayah terlalu pilih kasih,bahkan Arkana selalu yang di korbankan!!!”
“Salahkan saja,karena kalian tidak mampu mengambil hati kakek”kata sepupu Arkana menyeringai.
“Diam kamu,kamu tidak tau posisi kamu di sini dan ayah kau terlalu memanjakan orang tidak tau diri ini”kata ayah Arkana kesal.
“Sudah cukup!!! Aku malas mendengar perdebatan soal warisan yang tidak jelas ini,jika dia mampu mengambil alih perusahaan ya silahkan!!! Aku tidak pernah menghalanginya sama sekali,namun kalau dia gagal menangani perusahaan kakek…”ucap Arkana menggantung dan melihat sepupunya ini.
“Sudah,tidak perlu di lanjutkan.Jika dia gagal,berarti dia tidak mampu menangani perusahaan dan aku akan menyerahkan keputusan terhadap kamu”kata sang kakek pada akhirnya.
“Selalu saja Arkana yang bertanggung jawab dari kekacauan yang di buatnya,aku kesal dengan ayah”kata ibu Arkana tidak terima.
“Aku juga kesal,karena ayah terlalu pilih kasih.”kata ayah Arkana.
“Sudahlah,kalian tidak perlu berpikir seperti itu.Lebih baik,kalian istirahat saja”ucap kakek Arkana dan berdiri dari duduknya.
“Aku harap,dia tidak mengecewakan!!”kata Arkana yang langsung pergi meninggalkan ruang tamu,karena takut Laras menunggu dirinya.
Arkana langsung masuk ke dalam kamar,dia melihat Laras yang memakai kemeja putih miliknya dan terlihat begitu seksi.
Apalagi posisi Laras sedang menonton drama di laptop miliknya,dia penasaran apa yang di tonton Laras saat ini.
”Kau cantik sayang”puji Arkana dan duduk di samping Laras.
Laras menatap ke arah Arkana yang sudah kembali,dia tersenyum ke arah Arkana dan langsung memberikan ruang terhadap Arkana.
“Aku cantik”kata Laras yang melihat ke arah laptop.
“Iya,kamu cantik sekali”ucap Arkana menyelipkan tangannya di pinggul Laras.
“Terimakasih”balas Laras yang begitu fokus.
Arkana ikut menonton drama bersama Laras,namun Laras tidak menduga ada adegan panas di drama tersebut dan dia mencuri-curi pandang ke arah Arkana.
Apalagi merasakan jemari Arkana yang mengelus-elus perutnya,dia merasa suasana aneh dan entah kenapa dirinya semakin dekat dengan Arkana.
Arkana menyadari curi-curi pandang Laras,malah dia merasa gemas dengan tindakan Laras dan ingin sekali mencubit pipinya yang tembem.
Jemari Arkana membuka salah satu kancing kemeja yang di kenakan Laras,tangannya masuk ke dalam kemeja yang di kenakan Laras dan menyadari Laras tidak memakai bra.
“Kamu tidak memakai dalaman sayang?”tanya Arkana dengan pandangan masih ke arah laptop.
“I-iya”balas Laras mulai tidak karuan.
Apalagi merasakan remasan Arkana,membuat tubuhnya panas dan dia malah menyaksikan ciuman panas di dalam drama.
Laras merasakan puncak gundukan kenyalnya di mainkan Arkana,dia merapatkan tubuhnya pada Arkana dan nafasnya mulai naik turun.
Tanpa pikir panjang,Laras berpindah tempat dan duduk di pangkuan Arkana.Dia melepas kancing kemeja yang tersisa dan memperlihatkannya terhadap Arkana.
Arkana langsung meraup gundukan kenyal Laras,dia mendengarkan erangan Laras atas tindakannya dan terasa begitu candu di telinganya.
“Ahhh”
Laras meremas rambut Arkana,dia merasakan Arkana yang menghisap gundukan kenyalnya dan memainkannya dengan lembut.
Arkana memberikan tanda merah di gundukan kenyal Laras,dia langsung menghentikan tindakannya dan beralih mencium bibir Laras.
Laras membalas ciuman Arkana dan bahkan memberikan akses untuk lidah Arkana,agar masuk ke dalam mulutnya dan mereka bermain lidah.
Arkana mengelus punggung Laras,dia menghentikan tindakannya dan tidak mungkin bercinta di rumah keluarganya.
“Kenapa?”tanya Laras menatap manik mata Arkana.
“Takut ada yang mengetuk pintu”balas Arkana tersenyum.
Laras mengangguk mengerti,dia membenarkan pakaiannya agar terlihat rapi dan mereka memilih melanjutkan menonton drama.
“Menginap di sini yah”ucap Arkana mengelus rambut Laras dengan lembut.
“Terserah kamu,lagian di rumah juga tidak ada orang tuaku”kata Laras yang fokus pada drama.
Arkana paham dengan perkataan Laras,dia tidak keberatan menemani Laras tiap hari dan dia sudah di percayakan orang tua Laras untuk menemani Laras nantinya.
“Ayo tidur,besok kamu harus kuliah”perintah Arkana yang langsung menggendong Laras ke ranjang.
“Tapi kan belum selesai”cemberut Laras.
“Besok lagi sayang,jarak rumah ke universitas jauh loh”peringat Arkana.
Laras terpaksa setuju dan membaringkan tubuhnya di ranjang dengan posisi nyaman,dia menatap Arkana yang tidak tidur di sampingnyao
“Kenapa tidak ikut tidur?”tanya Laras cemberut.
“Aku ada pekerjaan,kamu tidurlah duluan”perintah Arkana yang langsung mencium kening Laras.
“Jangan kemalaman tidurnya”kata Laras perhatian.
Arkana mengangguk setuju,dia meninggalkan Laras di kamarnya sendirian dan dirinya jelas pergi ke ruang kerja untuk menyelesaikan pekerjaannya yang tertunda.