Mengulang Kisah

Mereka terbang menuju rumah, dalam perjalanan kembali, Alena banyak memikirkan hal-hal yang harus dilakukan untuk membantu Oscar. Ia sangat mengkhawatirkan Alena.

Sesampai dirumah ia bertemu dengan Tante Meisha dan Lyka. Ia sedikit tidak memperdulikan mereka karena dikepala nya kali ini hanya Oscar.

Alena memasuki kamar nya yang sudah lama ia tidak tempati. Ia mulai membersih kan kamar. sementara Eric akan tinggal dirumah Alena sampai masalah perusahaan nya selesai, ia akan tidur di kamar tamu.

*tok tok*

"kak Lena boleh Lyka masuk?" ucap Lyka pelan

"masuk aja ngga dikunci"

Lyka berjalan menuju Alena, ia memberikan sesuatu yang telah dititipkan oleh Oscar.

"apa ini?"

"dari abang Oscar" ucap nya

Alena ragu mengambilnya. Sebuah kotak kecil, namun Alena tidak membukanya.

" bang Oscar sudah cerita tentang hubungan kalian" ucap Lyka.

Alena membulatkan matanya, ia menutup pintu kamar nya dan kembali menuju Lyka.

" bisakah kamu rahasiakan ini dulu sama semua orang?" bisik Alena pada Lyka.

Lyka pun mengangguk, Oscar pun berkata seperti itu sebelum nya.

"aku tau kak Lena pasti datang membantu nya, dia pasti senang memiliki pacar yang baik seperti kak Lena" ucap Lyka mengeluarkan airmata.

Melihat adik tiri nya menangis ia pun memeluknya.

" tolong jangan bilang siapa pun tentang ini, dan jangan bilang pada Oscar juga jika aku membantu nya" bisik Alena.

"kenapa?" Lyka penasaran.

"papi melarangku, ini demi perusahaan" ucap Alena ragu

Lyka menghembuskan nafas nya " kak Lena tenang aja aku ngga akan bilang kesiapa-siapa, walau pun aku ngga ngerti tapi bang Oscar pasti mengerti"

Alena pun mengangguk.

Lyka pun keluar kamar dan Alena melanjutkan membersihkan kamar nya.

**********

Ke esok kan hari nya Alena mencari profesor yang telah membantu Oscar.

"maaf prof Luqman?" tanya Alena ketika akhirnya dia menemukan profesor tersebut

Profesor tersebut sempat bingung, dan akhirnya Alena pun memperkenalkan diri nya.

Profesor tersebut akhirnya menceritakan masalah Oscar dari awal sampai akhir. Dan Alena baru mengetahui kenapa Oscar bisa sampai keluar dari rumah sakit tersebut setahun yang lalu. Profesor pun menceritakan masalah Oscar yang baru saja terjadi dan semua berawal dari setahun yang lalu.

" ia di fitnah, pada awal nya dia bisa bangkit tapi akhir nya mereka menjatuhkan Oscar kembali, mereka sangat jahat " ucap profesor tersebut.

Alena sudah mengetahui siapa dalang dari semua masalah Oscar. Ia pun mulai bergerak menyelidiki secara diam - diam untuk membantu Oscar.

Ia mulai mencari dokter serta semua yang berkaitan dengan operasi pasien VIP pada saat itu.

" apa yang dia janjikan sama anda sehingga anda tidak jujur?" Tanya Alena.

dokter tersebut diam, ia nampak bingung diberi pertanyaan oleh orang asing, Eric pun keluar dari persembunyian.

" dia Alena Odelia pemilik rumah sakit yang sesungguhnya, jadi ceritakan apa yang sebenar nya terjadi " ucap Eric.

Selama ini dokter beserta staff karyawan tidak mengetahui siapa pemilik rumah sakit tempat mereka bekerja. Mereka hanya mengetahui Eric adalah CEO rumah sakit tersebut. Sehingga Eric di segani di rumah sakit.

Mendengar penjelasan dari Eric, dokter tersebut sangat takut, ia pun menceritakan hal yang sebenarnya. Alena pun diam-diam merekam pengakuan dari dokter tersebut.

Tidak sampai di situ, Alena juga melanjutkan interogasi dengan beberapa perawat yang ikut serta dalam operasi itu. Alena pun melakukan hal serupa, melakukan perekaman secara diam-diam. Mereka pun mengakui kesalahan mereka dan akan bertanggung jawab atas kesalahan mereka.

Selama 2 Minggu Alena melakukan interogasi secara diam-diam, karena Alena tidak ingin dalang dari semua ini mengetahui bahwa ia sedang dicurigai, sehingga ia tidak bisa berkutik dan berdalih lagi pada saat yang tepat.

"Eric besok kita meeting besar seluruh kepala dokter beserta kepala staff harus hadir" ucap Alena

Eric pun mengangguk, ia memberitahukan berita tersebut ke seluruh warga rumah sakit tempat Oscar dulu bekerja.

Warga rumah sakit pun heboh, mereka belum pernah mendengar ada rapat besar di rumah sakit. Dan Baru kali ini rapat itu dilakukan.

Eric melihat Alena tampak lelah, ia menemani Alena beberapa hari ini. Mereka kurang beristirahat demi kasus yang dihadapi Oscar. Alena bertekad membersihkan nama baik Oscar dahulu, setelah itu ia akan mengurus perusahaan nya.

Sesungguhnya Eric setengah hati membantu Alena menangani kasus Oscar, Eric merasa cemburu pada Oscar, karena Eric diam-diam menyukai Alena.

*******

Malam ini Eric duduk ditaman rumah Alena ia ingin menghilangkan penat. Eric melihat kearah langit. Ia sedang mencari angin dan menghirup udara malam.

" sepertinya mau hujan " ia berbicara dalam hati.

Ia melihat awan kelabu yang menyaru warnanya di dalam kegelapan malam. Eric berdiri dan ingin kembali ke kamar. Namun langkah nya terhenti, mata nya tertuju pada wanita yang ia sukai selama ini.

Eric belum memiliki kesempatan untuk menyatakan perasaan nya pada Alena.

Ia berdiri memandang Alena yang berdiri di balkon depan kamar nya. Namun di sisi lain, Alena tidak menyadari bahwa Eric telah memperhatikan nya. Hingga rintik hujan turun, mereka pun masuk ke kamar masing-masing.

Sebelum masuk kamar Eric menabrak Lyka, Eric tidak melihat Lyka ada di depan nya karena ia buru-buru berlari masuk ke dalam rumah.

"aww" pekik Lyka yang terjatuh.

" eh maaf " Eric pun membantu Lyka untuk bangun.

Lyka hanya tersenyum tipis, dan meninggalkan Eric sendiri. Eric pun kembali melangkah ke kamar nya.

Selama Eric tinggal bersama Alena, ia jarang sekali berinteraksi dengan Lyka, karena menurut Eric, Lyka adalah gadis yang pemalu, ia pun pernah mencoba menyapa dan mengajak nya ngobrol Lyka, namun Lyka tidak merespon terlalu banyak. Sehingga Eric menjadi segan untuk menyapa nya kembali.

*tok tok*

" Eric " panggil Alena dari balik pintu

Eric terkejut, tidak biasanya Alena datang ke kamar nya. Ia pun membuka pintu kamar nya. Eric melihat Alena dan Lyka ada dihadapan nya.

" Ric tolong bantuin Lyka ngerjain tugas sekolahnya, bisa?" pinta Alena

Eric melihat Lyka yang tersenyum tipis dan tersipu malu.

" boleh, di ruang TV aja ya soalnya kamarku lagi berantakan " ucap Eric

"hahaha, emang pernah rapih??" ledek Alena

" sialan! Rese kamu!" umpat Eric

Mereka pun berjalan menuju ruang TV. Alena pun menemani nya karena Lyka memintanya untuk ditemani.

Alena membawa laptopnya, ia juga mengerjakan pekerjaan nya. Eric pun membantu Lyka mengerjakan tugas nya. Sesekali Alena melihat interaksi Eric dengan Lyka. Ia tersenyum tipis. Lena melihat Lyka yang terkadang mencuri pandang pada Eric.

" Lyka, apa kamu punya pacar?" tanya Alena tiba-tiba.

" hah, eh ehm ngga, kenapa? " Lyka menjawab terbata-bata.

" ngga apa-apa nanya aja" ucap Lena

"masa sih? Bohong kali. Masa cewe secantik ini ngga punya pacar?" ucap Eric becanda.

Lyka tersipu malu saat diri nya dibilang cantik oleh Eric.

" emang kamu sendiri punya pacar? " Alena menggoda Eric.

" ngga sih " jawab Eric

" ya udah jadian aja kalian berdua, sama-sama jomblo kan, hahaha" celetuk Alena.

Ucapan Alena kembali membuat Lyka tersipu malu. Tapi tidak dengan Eric yang menyukai Lena, ia tidak begitu senang dengan ucapan Alena tersebut dan ia pun tidak merespon apa-apa atas ucapan Alena.