Mengulang Kisah

Mengulang Kisah

Suatu Sore

" mami kamu sudah setahun pergi, papi butuh pendamping hidup, papi akan menikahi seseorang "

Rasa tak percaya dengan ucapan papi nya, namun Alena paham betul siapa papi nya. Beliau bukan seseorang yang bisa ia bantah keputusan nya. Alena hanya bisa menahan tangis nya.

Mami Alena sudah setahun ini telah pergi meninggalkan nya karena sakit. Namun rasa sedih masih menyelimuti hatinya.

Alena berjalan menuju kamar. Meninggalkan papi nya yang masih berada dimeja makan. Rasa sedih bercampur kesal menjadi satu.

Ia mengambil kuas lalu menorehkan cat di atas kanvas nya, kanvas selalu menjadi media untuk nya untuk meluapkan segala emosi yang ia rasakan saat itu.

*ting*

Alena mengambil handphone nya dan melihat pesan yang ia terima. Seketika ia bergegas mengambil kunci mobil nya dan pergi.

Sesampai nya di suatu tempat ia melihat Lucas dengan seorang pria sedang bergelut liar, saling menyakiti satu sama lain.

" stoop ! " teriak Alena.

Namun suara Alena tidak terdengar oleh riuh nya suara orang yang sedang melihat mereka berkelahi. Alena pun berlari menghampiri.

*buk!*

Seketika penglihatan Alena menjadi kabur dan gelap. Ia pun tersungkur jatuh ke tanah.

Alena membuka matanya kembali setelah beberapa menit kemudian. Kapalanya masih terasa sakit.

" Kamu ngga apa-apa sayang? " tanya Lucas

Ia melihat Lucas ada didepan nya dengan wajah yang lebam dan sedikit terluka.

" kamu ada masalah apa? Kenapa kamu berkelahi? " cecar Alena sembari memegang wajah Lucas.

Lucas menggelengkan kepalanya " hanya salah paham kecil saja "

Namun Alena tidak percaya dengan alasan Lucas.

" ngga mungkin hanya kesalah pahaman kecil sampai begini? "

" beneran sayang " Lucas meyakinkan Alena sembari menggenggam tangan nya.

*tok tok*

Seketika Lucas berdiri melihat siapa yang datang menjenguk Alena.

" kamu lagi ! Keluar kamu dari sini !"

" papi dia cuma mau nolong Alena " bela Alena

" nolongin apa?! gara-gara kamu ikut campur urusan dia kamu jadi begini ! "

" maaf om " Lucas menunduk kan kepala nya.

" bukan salah dia om, tapi salah saya " tiba-tiba ada suara seorang pria yang menghampiri.

Alena melihat pria tersebut dengan wajah yang juga sedikit lebam, ia memiliki mata yang dingin. Pria itu menggunakan jas putih nya dengan mengalungkan stetoskop di leher nya.

" Oscar, kamu tugas disini? " tanya papi Alena, matanya sangat berbinar setelah melihat pria tersebut. Sementara Alena dan Lucas saling melihat karena ketidak tahuan mereka , Papi dan Oscar saling mengenal satu sama lain.

" maaf om, tadi ada kesalah pahaman saya dengan dia, dan tidak sengaja memukul Alena " ucap pria tersebut dengan datar sembari melihat lebam yang ada diwajah Alena.

Alena sedikit terkejut pria tersebut mengetahui namanya.

Pria itu mendekatkan wajahnya melihat secara teliti wajah Alena, tangan halus nya menyentuh wajah Alena dengan lembut.

Jantung Alena berdegup kencang, seketika Alena memalingkan wajah serta mengalihkan pandangan nya.

" oh, tidak apa-apa, biasa masih muda, jiwanya masih membara " ucap papi Alena

" ini obatnya dan boleh pulang " ucap Oscar datar meninggalkan mereka bertiga.

" ok makasih Oscar" ucap Papi Alena

" kamu pulang, dan jangan pernah temui Alena lagi ! "ucap papinya kepada Lucas.

" papi ! "

Lucas memegang tangan papi Alena.

" maafin saya om, saya janji kejadian ini ngga akan terulang lagi, saya akan jaga Alena"

" kamu mengerti kan bahasa manusia?! Jauhi Alena ! "

Papi Alena segera menggandeng anaknya pulang ke rumah. Dia tidak ingin mendengar kan apa yang akan di ucapkan oleh Lucas.

Papi Alena tidak menyukai Lucas, karena menurutnya Lucas hanya memanfaatkan Alena.

" Minggu depan papi akan menikahi mama nya Oscar dan kamu juga siap-siap untuk ikut tes masuk kuliah di luar negeri. Jadi jangan banyak main, jangan sia-siakan hidup mu untuk hal yang tidak penting!"

Betapa terkejutnya Elena, ternyata dokter tersebut adalah calon kakak tiri nya.

" papi egois ! "

" Alena !"

Alena pergi ke kamar nya, dan menjatuhkan dirinya diatas tempat tidur nya, ia menangis dengan keras.

Hatinya sakit, ia merasa akan dibuang oleh papinya setelah papinya akan menikahi wanita lain nanti.

***

Alena Merasakan sentuhan lembut jemari di rambutnya. Aroma tubuh yang ia rindukan selama ini menyeruak di hidung nya.

"Alena"

Suara lembut yang ia kenal memanggil namanya. Ia mulai membuka mata dan melihat sosok mami nya yang ada didepan nya.

" mamiii ! Alena kangen, mami jangan pergi " ucap Alena menangis sedih.

Mami nya tersenyum.

" apa pun yang terjadi kamu harus bahagia "

***

*dddrrrttt*

Alena membuka matanya " ah itu mimpi, Alena rindu mami "

mata sembab nya menerawang jauh mengingat kebersamaan dirinya bersama mami nya dulu.

Ia tersadar dari lamunan nya, ia melihat jam dinding sudah menunjukkan jam setengah 6 sore. Warna Jingga merubah warna kamarnya, langit sore ini terlihat indah, matahari yang mulai meredup sinar nya, berganti dengan sinar bulan.

*tok tok*

Alena turun dari tempat tidur nya dan membuka pintu kamarnya.

" maaf non, tuan papi tadi pesen disuruh buka handphone "

" oh oke mba makasih"

Alena pun melihat handphone nya yang ternyata mati kehabisan baterai. Ia pun dengan segera mengisi baterai handphone nya.

" malam ini papi tunggu kamu di restoran seperti biasa, papi akan perkenalkan kamu dengan seseorang "

Pesan dari papi nya membuat hati Alena kesal, ia tidak ingin bertemu wanita pengganti mami nya. Akan tetapi ia tidak punya kekuatan untuk menolak nya.

Dengan berat hati ia menemui papi nya untuk makan malam bersama dengan calon ibu tiri nya.

Langkah kaki nya berat menuju ruang makan yang telah dipesan oleh papinya. Sebelum tangan Alena membuka pintu ruang tersebut, ia menarik dalam nafas nya. Ia pun membuka pintu tersebut.

Alena melihat wanita tersebut berada disamping papi nya, disamping kiri nya ada seorang anak remaja perempuan dengan wajah sendunya dan tentunya ada Oscar disana.

"kenalin ini Tante Meisha, dia yang nantinya akan menjadi istri papi " ucap papi nya.

Alena tersenyum tipis, dan wanita tersebut bertingkah seolah-olah diri nya sudah menjadi nyonya.

"wah Alena cantik banget ternyata aslinya" ucap wanita tersebut.

Lagi-lagi Alena hanya tersenyum tipis dan sinis.

" ini anak nya Tante Meisha yang akan jadi adik kamu namanya Lyka dan yang sana kamu sudah tau, dia Oscar dia akan menjadi kaka mu" papi Alena memperkenalkan anggota keluarga wanita tersebut.

Alena tidak terlalu memperdulikan perkenalan tersebut, ia mengambil tempat duduk tepat di samping Oscar.

Entah kenapa walau sikap nya dingin dengan ekspresi yang datar, Alena lebih nyaman berada di dekat dengan Oscar.

" kami akan melangsungkan pernikahan kami Minggu depan, bagaimana menurut kalian?"

Oscar tersenyum sinis " apa pendapat kami masih kalian butuhkan? Bukan kah kalian sudah mempersiapkan semua nya? " ucap Oscar.

Alena melirik kagum melihat keberanian Oscar, selama ini Alena tidak memiliki nya, ia tidak punya keberanian untuk bicara didepan papinya, ia terlalu takut untuk mengungkapkan isi hatinya. Ia hanya akan menjadi anak penurut untuk papi nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!