NovelToon NovelToon
Dibalik Cerita Laraku

Dibalik Cerita Laraku

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Selingkuh / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga / Pihak Ketiga / Mantan
Popularitas:698
Nilai: 5
Nama Author: Sherly

Hari ini aku ingin menceritakan kisah seorang
wanita, Dengan sahabatnya. wanita yang
pendiam ternyata menyimpan sejuta luka, dari
awal dimana dia harus menderita penyakit
yang mematikan. lalu ditambah lagi dirinya di
perkosa lalu di maki maki oleh calon suaminya.
namun dirinya sasar disa'at kesedihan itu
berlangsung ia tak sendirian melainkan ada
sahabatnya yang menemani. dikala dirinya
menjalani pengobatan.


Apakah wanita yang bernama natta akan
membalas dendam?
apakah natta akan mati begitu saja?.

Yuk baca selengkapnya biar tau kisah natta dan
elli sedari awal. mohon ma'af novel ini akan
mengadung bawang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sherly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Natta Dan Elli

Setelah nya ambulan beserta elli yang duduk di bagian belakang itu berangkat, tim medis ada juga yang memberikan selang oksigen agar mempermudahkan pasien bernafas.

***

Sesampainya dirumah sakit natta mendapatkan pertolongan. Dokter dista pun juga tepat waktu dari rumah ke rumah sakit.

"Dok tolong selamatkan temen saya!?." Kata elli memohon kepada dista

"Baik saya akan lakukan yang terbaik untuk pasien." Jawab natta lalu ia pun masuk meninggalkan elli seorang diri diluar pintu I,C,U

Dirinya terduduk sambil memeluk lututnya, takut? Cemas? Khawatir? Semua menjadi satu di pikirannya. 

Gelisah? Iya 

Elli berdiri lalu mondar mandir bagai kan setrika'an, ia melihat lampu merah yang ada diatas ruangan belum juga padam. Menambah rasa ke khawatiran elli.

'Ya allah jangan ngkau ambil dia, tolong berikan kesembuhan buatnya. Jangan ngkau uji kami seperti ini, kami tidak sanggup ya allah hiks.' elli menangis dalam diam. Ia bersujud di hadapan pintu ruang ICU memohon kepada sang pencipta.

Selang berjalannya waktu sudah menujukan pukul 14:47 hampir jam 3 sore. Dista pun keluar dengan keringat yang membanjiri keningnya.

"Gimana dok?." Baru saja dista keluar elli pun segera mempertanyakannya.

"Pasien sekarang baik-baik saja!? Akan tetapi sel kanker semakin lama semakin merayap ke tubuhnya. Oh iya saya hanya bisa menyarankan beliau harus menjalani kemoterapi. Jika dia mau segera hub saya ya nanti saya kasih kartu namanya, agar mudah menghubungi saya jika ada apa-apa." Kata dista lalu ia pun memberikan dokumen-dokumen untuk di tandatangi jika ada kesetujuan kemo.

"Baik dok nanti saya akan coba bujuk dia? Dan nanti saya akan hubungi dokter." dista mengangguk ia memahami situasi ini

"Karna beliau harus mau tak mau menjalani kemoterapi, jika nanti pasien sudah sadar akan saya buat kan jadwal kemo nya ya? Kalau begitu biarkan dulu pasien beristirahat. Saya permisi dulu." Pamit dista di barengi suster dibelakangnya.

"Baik dok trimakasih banyak?." Jawab elli sebelum dista meninggalkan nya.

Elli sedikit lega karna sahabatnya sudah tenang, sehingga ia pun pergi keluar untuk mencari buah.

Setelah elli mendapatkan semua belanja'an yang ia inginkan, selanjutnya dirinya kembali ke ruangan.

"Cemilan sudah, nasi sudah, terus baju ganti natta sudah, apa lagi ya? Oh iya air mineral belum tapi beli di kantin aja sebentar mumpung lewat."  Gumam nya pada diri sendiri sehingga elli pun pergi kekantin, untuk membelikan roti dan juga air mineral.

Setelah dirasa semua sudah lengkap elli pun kembali ke ruangan. Ia berharap saat dirinya datang sahabatnya sudah sadarkan diri.

Disepanjang lorong-lorong rumah sakit, ia selalu berdoa

"Semoga kamu cepat sehat ya tta agar kita bisa berkumpul bersama lagi." Harapan elli sungguh besar buat sahabat nya itu. 

Akan tetapi umir tidak bisa di  prediksi allah lah yang maha tau umur setiap manusia.

.

.

.

Hari semakin sore elli pun segera kembali keruangan sahabatbya, baru sampai di ujung ia melihat ada seorang lelaki yang mencurigakan. Elli yang meresa penasaran dirinya pun segera menghampiri.

"Hey! Siapa disana!." Pekiknya namun orang itu pun keburu pergi. Namun elli tak mengejarnya  ia lebih mentingin kesehatan sahabatnya.

"Natta? Lebih baik aku cek aja kedalam." Gumamnya dengan khawatir elli segera masuk, lalu mengecek kondisi natta dari ujung kepala sampai kaki, lalu mengecek infus nya kemudian ngecek bagian lain dan kolong tempat pasien.

Nihil? 

Akan tetapi semua membuat elli semakin was-was dan harus selalu mengawasi sahabatnya.

"Aku harus lebih waspada? Pokoknya nggak boleh ada orang yang menyakitinya. Tadi saja ada orang yang mengintip, apalagi nanti pasti orang itu akan berusaha menyakiti natta?." Gumamnya penuh dengan kecemasan

"Natta, kamu lekas sadar ya? Aku disini akan menemani proses kesembuhanmu?." Lirihnya sehingga tanpa ia sadari. Jemari natta bergerak sehingga membuat elli tersenyum

"Eeeemmh? Dimana aku ini?." Ucapnya lirih

"Kamu ada dirumah sakit? Gimana kondisi kamu sekarang, apanya yang sakit aku panggilkan dokter dulu ya." katanya setengah khawatir

"Hmm? Aku udah ngerasa lebih baik kok."Jawab nya dengan nada pelan saat elli menawarkan dipamggilkan dokter natta pun mengangguk.

Tanpa lama-lama elli memencet tombol merah di atas tempat tidur natta. Sehingga memudahkan dirinya untuk memanggil dokter

Tanpa lama pun dokter dista tiba diruangan pasien, lalu menyapa lembut elli saat ber papasan dengannya

"Hallo natta gimana kondisinya sekarang? Apa yang kamu rasakan." Kata dista sambil mengecek denyut nadi juga ngecek pernafasannya.

"Udah mendingan dok alhamdulilah? Hmm paling masih mual sama lemes aja?." Sahut natta sambil menyunggingkan senyum, sedari tadi waktu membuka mata pun dirinya sudah bisa tersenyum kepada sahabatnya

"Ya mungkin tadi efek bius penenang saja itu? Soalnya kamu awal datang kesini tantrum sih? Nanti juga hilang!? Oh? Iya oksigen nya jika tidak sesak lagi boleh dilepas ya nanti?." Natta mengangguk dokter dista pu  menoleh kearah elli

"Gimana dok?." Sebelum dista berbicara kini lebih terdului elli.

"Oh pasien sudah membaik. Akan tetapi pasien biarkan istirahat total dulu. Besok tolong di ingatkan kembali untuk ikut jadwal kemo. Kalau tidak kondisinya akan memburuk, dia juga tidak bisa mengandalkan obat obatan saja?." Pinta dista dan elli pun mengangguk sebenar nya tanpa dibicarakan pun natta sudah bisa mendengarkan

"Baik dok, saya akan berusaha lagi untuk mengaturnya nanti." Jawab elli kemudian dokter pun mengangguk.

"Yasudah kalau begitu kabari saya segera, saya juga harus permisi, jika ada sesuatu lagi pencet saja tombol merahnya." Kata dista dan elli tersenyum

"Baik dok trimakasih." Sahutnya sebelum dokter dista pergi, kini tinggal lah elli dan natta didalam ruangan rumah sakit.

"Kamu sih bandel!? Kenapa nggak mau kemo kan semua ini juga demi kamu!?."Elli berusaha mengingatkan sahabatnya namun natta hanya tersenyum lalu mengangguk

"Iya insya allah aku nggak akan lupa jadwal ku kemo, tapi aku mau kamu temenin aku ya?." Natta memelas elli hanya bisa menghela nafasnya lalu menggangguk dan tersenyum

"Elli?." Panggil natta sambil melirik sahabat nya itu yang sedang mengupas apel.

"Hmm." Jawab elli dengan deheman

"El kalau aku pergi, aku ingin di kuburkan dekat ibu dan ayahku ya?."Sahutnya tiba-tiba membuat elli tersedak buah

"Uhuk uhuk, huk uhuk. Kamu ini ngomong apa'an sih? Nggak ada ya yang namanya mati mati? Lagian kan aku mau kamu itu sehat dan terus semangat?."Pinta elli sambil menyondorkan buah yang udah di kupas, untuk natta yang sa'at ini sedang senderan di ujung brankar.

"Kan namanya mati nggak tau juga ell, oh iya kapan pulang." Sahut natta

"Wait kamu baru aja bangun, masak udah minta pulang aja! Aaahhhh? Nggak! nggak!, kamu harus tetap disini istirahat!? Ti tik!?."Kata elli yang memarahi sahabatnya

.

.

.Bersambung...

1
Anindya
Iya ma , mata janji akan butut sama tante viona , matra ingin mama sembuh dan nggak sakit lagi .” Jawab ny
Anindya
Jery ,viona , aku minta tolong Anterin ke rumah sakit ya , sekarang ! ” Ajak nya terburu buru
Anindya
Tanda baca nya di perbarui lagi thor , antara koma , titik dan tanda tanya keadaan bukan keada’an . Haha..ha ? Seharusnya nya haha…ha… semangat menulis , salam dari author d’ baban abay ya
momoy: ookey
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!