NovelToon NovelToon
Anak Genius Milik Sang Milliarder

Anak Genius Milik Sang Milliarder

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Lari Saat Hamil / Anak Genius / Anak Kembar / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: eli_wi

"Ma... Ma... Papa atu mana? Tata Dindin, Papa atu ladi dipindam ama ante-ante dilang di pelempatan. Matana ndak ulang-ulang," Seru seorang gadis cilik bernama Rachel Helene R dengan mata bulat polosnya.

"Diam, Achel. Mama nanti nanis," seru Ronand Oliver R, yang merupakan kembaran dari Rachel.

Perpisahan antara sepasang manusia yang saling mencintai, membuat dua anak kembar kekurangan kasih sayang terutama dari sang ayah. Diusir oleh mertua karena mengandung bayi perempuan, padahal sang suami belum mengetahui kehamilannya. Tak disangka oleh perempuan bernama Chiara Jane itu jika ia melahirkan anak kembar dan salah satunya adalah laki-laki.

Akankah kedua anak kembar itu bisa kembali menyatukan kedua orangtuanya? Dengan otak cerdasnya, ia berusaha menghalangi orang-orang yang ingin kedua orangtuanya berpisah. Akankah Chiara mau untuk mempertemukan kembali si kembar dan ayahnya? Ikuti kisah si kembar yang lucu dan menyebalkan namun berotak genius hanya di Noveltoon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eli_wi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perkara Nama

"Lati-lati mana ladi yang halus atu pelcaya? Dahal macih ada atu, pelempuan tantik dan cekci. Tok ya... Malah cukana cama yang danteng juda," ucap seorang anak perempuan yang entah sejak kapan datangnya.

Sepasang mata polos tengah menatap Julian dan John yang masih berpelukan. Setelah tersadar, keduanya langsung saling melepaskan pelukan dan berdiri sedikit menjauh. Julian menatap anak perempuan yang tadi berada di gendongan seorang laki-laki.

"John... Dia an..."

"Benar, Pak." jawab John dengan cepat sebelum Julian menyelesaikan pertanyaannya.

"Napa Om nanis? Abis utus cama Om ini?" tanya anak perempuan yang tak lain adalah Rachel sambil menunjuk ke arah John.

Julian yang perasaannya tadi sedang terharu dan bahagia bisa melihat anaknya secara jelas, moodnya mendadak buruk. Ternyata Rachel datang ke sini pada saat yang tidak tepat. Padahal ia memeluk John karena rasa terimakasih sudah memberikan informasi penting tentang Chiara.

"Ini hanya pelukan laki-laki dan rasa terimakasih karena pekerjaannya bagus," ucap Julian menjelaskan dengan kaku.

"Tu kila talna caling cuka. Belalti anti Achel boleh juda pelut-pelut wowok kalna inin beltelimakacih," ucap Rachel dengan polosnya membuat Julian menatapnya gemas sekaligus horor.

"Tidak boleh peluk-peluk lawan jenis sembarangan. Hanya boleh sama saudara atau orangtua," ucap Julian menjelaskan dengan pelan.

"Namanya siapa?" lanjutnya bertanya untuk menahan gejolak dalam dadanya yang ingin sekali segera memperkenalkan dirinya sebagai Papa dari anak di depannya ini.

"Lachel," jawab Rachel dengan antusias.

"Pecel?" tanya Julian membuat Rachel berkacak pinggang.

"Lachel. Pandilanna Achel talo abang cama Mama," seru Rachel tak terima.

"Panggil sayang aja deh," ucap Julian sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Dasal lati-lati. Cudah pandil cayang, tapi abis tu ditindal." ucap Rachel dengan gaya sok jual mahalnya. Tangan bersidekap di depan dada, kemudian melengoskan wajah ke samping. Seperti perempuan dewasa yang sedang digombali tapi pura-pura cuek. Julian sangat terkejut melihat tingkah anaknya yang centil.

"Namanya Rachel, Pak. Kembarannya bernama Ronand," bisik John tepat pada telinga Julian.

John sudah geregetan melihat interaksi antara keduanya. Perkara nama dan panggilan saja ribet. John tahu kalau Julian ingin segera memeluk Rachel namun belum bisa. Pasti anak itu akan kaget dan ketakutan dipeluk orang asing. Julian harus berbicara terlebih dahulu dengan Chiara.

"John, dia benar anakku kan? Chiara dan aku nggak centil begini lho. Nurun dari siapa dia begini?" tanya Julian dengan pelan.

"Mungkin menurun dari Omanya," jawab John dengan asal.

Julian meluruhkan bahunya lemas saat mendengar ucapan John. Apa karena saat hamil Chiara begitu kesal dan kecewa dengan Mama Martha? Sehingga anak perempuannya sangat cerewet dan centil mirip Mama Martha. Jika keduanya bertemu, pasti tidak akan ada yang mau mengalah ketika berdebat.

"Napa talian main bicik-bicik? Badi infolmaci cama Achel cini dong. Ntal bial Achel cebal cama ibu-ibu tomplek cini," seru Rachel yang merasa dicueki.

"Astaga, John. Jiwa tukang gosipnya kuat banget kaya Mama," ucap Julian lagi dengan pelan.

"Ini rahasia orang dewasa. Anak kecil seperti kamu, tidak boleh tahu." jawabnya pada Rachel yang terlihat penasaran dengan obrolan keduanya.

"Lahacia apa? Lahacia bial jadi taya ditu, Om?" tanya Rachel sambil mengerutkan dahinya bingung.

"Iya. Rahasia biar jadi orang kaya," ucap Julian dengan asal.

"Kacih Achel cedikit lahaciana dong, Om. Achel mau jadi olang taya. Ndak ucah taya banet, ditit aja. Yang peting, bica antu Mama beli matanan." ucap Rachel dengan polosnya.

Ucapan Rachel itu membuat Julian langsung menatap pada John. Sepertinya ia harus meminta informasi banyak tentang kehidupan Chiara pada John. Ia seperti orang bodoh, yang tidak mengetahui apapun tentang anak dan istrinya.

Mendengar ucapan Rachel, ia yakin jika kehidupan mereka jauh dari kata berkecukupan. Rasa bersalah menelusup dalam hatinya. Hidupnya bergelimangan harta, terutama setelah perusahaannya maju. Namun anak dan istrinya malah hidup dalam ekonomi menengah ke bawah.

"Nanti Om kasih tahu. Sekarang Rachel pulang dulu. Nanti Mama nyariin. Kasihan Mama, nyariin Rachel yang pergi terlalu lama." ucap Julian membuat Rachel menepuk dahinya pelan.

"Ataga... Achel lupa," seru Rachel yang langsung berlari pergi karena mengingat sesuatu.

"Mama, cabena ndak ada. Buat masatanna ndak ucah pate cabe. Denelin omonan tetanda caja, cudah pedas tuh mulutna." serunya membuat Julian hanya bisa menggelengkan kepala.

"Sama. Omongannya juga ajaib dan pedas. Nggak difilter dulu," ucap Julian yang hanya bisa pasrah tentang fakta bahwa Rachel sangat mirip dengan Mama Martha.

***

"Abang ladi apa?" tanya Rachel yang duduk di depan Ronand.

Ronand sedang memperbaiki TV dan kipas angin milik Ayudia. Tadinya Ayudia akan membuangnya saja karena sepertinya memang sudah rusak parah. Namun Ronand memintanya agar diperbaiki dulu. Walaupun Ayudia tak yakin, namun ia membiarkan Ronand melakukan apapun pada kedua barang itu.

"Ndak bica liat?" ucap Ronand membuat Rachel kesal dengan kembarannya itu.

"Bica. Tapi tan Achel cuma baca-baci. Ditu caja ndak peta lho," gerutu Rachel yang sebenarnya ingin menarik perhatian Ronand. Sudah kebiasaan Ronand, jika sedang fokus pada sesuatu pasti tidak bisa diganggu atau diajak main.

"Mau apa, Achel?" tanya Ronand menghentikan pekerjaannya karena kasihan pada Rachel yang kini bergulingan di atas karpet.

"Nah ditu dong. Jadi towok tuh yang peta cama pelempuan," seru Rachel sambil mencoba bangun dari posisi bergulingannya.

"Abang, Achel ndak bica banun ini. Tolonin bulu," serunya yang kesusahan bangun.

"Matana diet. Badan gemblot dipelihala," ucap Ronand sambil membantu Rachel untuk duduk.

"Ndaklah, apa itu diet? Lemakna ndak lela peldi dali badan atu," ucap Rachel dengan acuh.

Padahal Chiara selalu bilang pada Rachel agar mengurangi jajan. Chiara tak mau Rachel terlalu banyak jajan sembarangan di luar. Namun anak itu, selalu saja tahu caranya mendapatkan makanan. Hal itu membuat badannya menjadi lebih gemuk dibandingkan kembarannya. Bahkan Rachel sangat susah makan sayur dan buah.

"Jadi kenapa?" tanya Ronand yang mengetahui jika adiknya seperti akan membahas sesuatu penting.

"Tadi atu temu Om danteng yang ada di TV watu itu. Yang milip cama abang," ucap Rachel dengan pelan sambil melihat ke arah sekitarnya. Khawatir jika ada orang yang mendengar pembicaraan mereka.

"Dimana?" tanya Ronand yang begitu terkejut dengan ucapan kembarannya.

"Di lapanan cana. Bawa mobil badus. Itam, haldana mahal. Buat beli cabe, dapat belapa biji itu abang? Talo mobilna dijual. Tadi Achel lupa beli cabe dala-dala temu Om danteng itu," ucap Rachel sambil mencoba menghitung berapa cabai yang bisa dibelinya dengan jari mungilnya.

Deg...

1
Ita Xiaomi
Papa Fabio dan Mama Martha lg ngintip ya?😁.
Ita Xiaomi
🤣🤣🤣.
tia
di tunggu update nya thor
Penulis Eli: Nanti malam kak
total 1 replies
Adinda
lanjut thor
Adinda
kalau besar Achel jadi gadis bar bar 🤣
Adinda
🤣🤣🤣
Adinda
ayo Achel buat oma mu kalah debat🤣🤣🤣
Putri Laely
lanjut Thor
tia
achel masih kecil matre 😄😄
Ita Xiaomi
🤣🤣🤣.
tia
semakin tegang dan konyol 🤣
Yuni Martopo
/Rose//Rose//Rose/
Agustina Amy
Bagus ceritany
saljutantaloe
duuhh gemes bgt deh sama rachel pengen tak iket bibir na
oma ada saingan tuh cucu super cerewet
kasian opa sakit kepala tuh
tia
ngakak berjamah 🤣🤣🤣
Ita Xiaomi
Berharap Bang Tigor dpt pekerjaan yg bagus.
Ita Xiaomi
🤣🤣🤣. Achel nak dilawan.
Ita Xiaomi
Auto error Mama Martha😁.
Agustina Amy
asiik nich ma" martha pny tandingannya...
tia
ditunggu updatenya thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!