*Important*
novel ini ekslusif ada hanya di NovelToon,bila ada di platform lain, bearti plagiat
tolong bantu report
"Ketika dunia mengandalkan pedang dan sihir, aku membawa napalm dan artileri. Oh, dan saldoku? Error Tak Terbatas." Rian, seorang buruh pabrik yang mati karena kelelahan, mengira hidupnya berakhir. Namun, dia membuka mata sebagai Zephyrion IV, Kaisar boneka di dunia Terra Vasta—sebuah planet yang 1.000 kali lebih luas dari Bumi. Nasibnya buruk: Negaranya di ambang kebangkrutan, dikelilingi musuh, dan nyawanya diincar oleh menterinya sendiri. Tapi, Rian tidak datang dengan tangan kosong. Dia membawa "Omni-Store System"—sebuah toko antardimensi yang mengalami ERROR fatal. Saldo Poin: UNLIMITED (∞).
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sukma Firmansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 14: Menara Hitam dan Token Kebebasan
Rawa-rawa Teluk Utara adalah tempat yang menyedihkan. Tanahnya becek, berbau belerang busuk, dan dipenuhi nyamuk sebesar jempol. Bagi orang biasa, ini adalah neraka. Bagi Zephyr, baunya seperti uang.
Sepatu bot Zephyr tenggelam beberapa sentimeter ke dalam lumpur hitam saat dia melompat turun dari jip Willys yang baru dibelinya untuk transportasi darat. Di belakangnya, konvoi truk pengangkut pasukan berhenti.
Ribuan tawanan perang Vexia (yang ditangkap di Pertempuran Lembah Celah Angin) diturunkan dari truk. Mereka terlihat kurus, kotor, dan putus asa. Kaki mereka dirantai satu sama lain.
"Baunya busuk sekali, Yang Mulia," keluh Alistair, menutupi hidungnya dengan sapu tangan. "Apakah kita benar-benar akan membangun masa depan di lumpur ini?"
"Hidungmu terlalu sensitif, Alistair," kata Zephyr sambil berjalan menuju titik tengah rawa yang tanahnya agak keras. "Ini bau kemajuan."
Zephyr berhenti di sebuah tanah lapang. Dia melihat sekeliling. Tidak ada apa-apa selain ilalang dan genangan minyak mentah yang merembes ke permukaan.
"Sistem," perintah Zephyr dalam hati. "Buka [Infrastructure Pack]. Deploy Oil Pumpjack Unit (Unit Pompa Angguk) dan Storage Tank."
[DEPLOYING ASSET...]
[Biaya: Gratis (Hadiah Tier 2 Early Access)]
Tanah bergetar hebat.
Burung-burung rawa beterbangan panik. Para tawanan Vexia menjerit ketakutan, mengira ada gempa bumi atau monster tanah yang bangkit.
Di depan mata mereka, keajaiban (atau teknologi) terjadi.
Cahaya biru menyelimuti area seluas lapangan bola. Dari dalam cahaya itu, struktur baja mulai terbentuk. Tiang-tiang pancang menembus tanah lumpur, mencari batuan keras di bawahnya. Mur dan baut terpasang sendiri dengan kecepatan kilat.
Dalam lima menit, sebuah menara baja setinggi 15 meter berdiri kokoh. Di sebelahnya, sebuah mesin dengan kepala besar seperti palu raksasa mulai bergerak naik turun dengan irama ritmis.
NGIIIK... DUM... NGIIIK... DUM...
Suara pompa minyak itu terdengar asing dan mengintimidasi. Minyak hitam pekat mulai mengalir melalui pipa menuju tangki penampungan perak yang berkilau.
"Itu... Menara Setan..." bisik seorang tawanan tua, jatuh berlutut.
Zephyr berbalik menghadap ribuan tawanan itu. Dia naik ke atas tumpukan pipa baja agar terlihat oleh semua orang.
"DENGAR!" suara Zephyr menggelegar.
Ribuan pasang mata menatapnya. Mata yang penuh ketakutan dan kebencian.
"Kalian pikir hidup kalian sudah berakhir?" tanya Zephyr. "Kalian pikir aku akan menyiksa kalian atau menjual kalian sebagai budak tambang?"
Hening.
"Aku tidak butuh budak," lanjut Zephyr. "Budak itu kerjanya lambat dan malas. Aku butuh Pekerja."
Zephyr mengangkat sebuah koin logam sederhana di tangannya. Koin itu bukan emas, bukan perak. Itu koin besi tipis yang dicetak kasar dengan lambang Gear (Gerigi).
"Ini adalah Token Buruh. Mulai hari ini, mata uang kalian bukan Emas, tapi ini."
"Satu hari kerja keras membangun jalan dan pipa \= 1 Token."
"Makan siang \= 1 Token."
"Obat-obatan \= 2 Token."
Zephyr tersenyum tipis.
"Dan jika kalian berhasil mengumpulkan 1.000 Token, kalian bisa membeli satu hal yang paling berharga."
"Apa itu?" teriak seorang tawanan yang berani.
"Kebebasan," jawab Zephyr. "Kalian akan dilepaskan dari status tawanan, diberi kewarganegaraan Aethelgard, dan diberi sebidang tanah di kota baru yang akan kita bangun di sini."
Suasana berubah. Harapan mulai muncul di mata mereka. Bukan kerja paksa seumur hidup, tapi kerja kontrak dengan tujuan jelas.
Tiba-tiba, seorang pria bertubuh kekar dengan bekas luka bakar di wajahnya maju ke depan, menyeret rantai kakinya. Dia menatap Zephyr dengan tatapan menantang, tidak seperti tawanan lain yang tunduk.
"Kau pembohong!" teriak pria itu. "Raja-raja selalu berbohong! Kau hanya akan memeras keringat kami sampai mati, lalu membuang mayat kami ke rawa!"
Zephyr tidak marah. Dia justru tertarik. Dia mengaktifkan [Mata Penguasa].
DING! Special Character Detected.
TARGET: Kael (30 Tahun)
Asal: Bekas Insinyur Tambang Vexia (Wajib Militer Paksa).
Loyalitas (Vexia): -80 (Benci bangsawan Vexia yang membakar desanya).
Loyalitas (Zephyr): -10 (Skeptis/Tidak Percaya).
Bakat: Teknik Sipil (A), Kepemimpinan Buruh (B+).
Trait: Iron Will (Tidak bisa diintimidasi dengan rasa sakit).
"Siapa namamu?" tanya Zephyr tenang.
"Kael! Mantan kepala tambang Batu Bara Distrik 9!" jawabnya lantang.
"Bagus, Kael. Kau Insinyur?" Zephyr melompat turun, berdiri tepat di depan pria besar itu. "Kau bilang aku pembohong. Baiklah. Aku beri kau tawaran."
Zephyr menunjuk mesin pompa minyak yang sedang bekerja.
"Mesin itu butuh perawatan. Pipa-pipa itu butuh jalur yang stabil di atas rawa. Aku butuh Mandor yang mengerti struktur tanah, bukan prajurit bodoh yang cuma bisa mencangkul."
Zephyr melempar kantong kecil berisi 50 Token ke dada Kael.
"Ini gaji pertamamu di muka. 50 Token. Cukup untuk makan enak seminggu."
Kael menangkap kantong itu, bingung. Beratnya nyata.
"Lepaskan rantainya," perintah Zephyr pada penjaga.
"T-tapi Yang Mulia, dia berbahaya!" protes penjaga.
"Lepaskan."
Rantai Kael dilepas. Dia menggosok pergelangan tangannya yang lecet, menatap Zephyr dengan tatapan yang sulit diartikan. Dia bisa saja menyerang Zephyr sekarang. Jaraknya dekat.
Tapi Zephyr menatapnya dengan tenang. Mata Zephyr seolah berkata: Coba saja kalau kau mau mati konyol.
Kael menatap mesin raksasa di belakang Zephyr. Sebagai insinyur, dia terpesona pada kepresisian alat itu. Dia tahu bangsawan Vexia tidak akan pernah bisa membuat benda sehalus ini.
"Apa tugas saya?" tanya Kael, suaranya merendah.
Loyalitas (Zephyr): 20/100 (Tertarik Profesional).
"Pimpin mereka," Zephyr menunjuk ribuan tawanan lain. "Bangun jalan dari sini ke pelabuhan dalam 10 hari. Gunakan material yang kuberikan. Jika kau berhasil, aku angkat kau jadi Kepala Dinas Pekerjaan Umum."
Kael menggenggam kantong token itu erat-erat. Akhirnya, ada seseorang yang menghargai skill-nya, bukan darah kelahirannya.
"Sepuluh hari terlalu lama," dengus Kael. "Beri saya semen yang cukup, saya selesaikan dalam tujuh hari."
Zephyr tersenyum lebar. "Deal."
Sore itu, transformasi dimulai.
Suara cambuk penjaga digantikan oleh suara instruksi Kael yang tegas.
"Kau! Angkat batu itu ke sana! Kau! Campur semennya! Jangan malas atau tidak makan malam!"
Ribuan tawanan bekerja bukan karena takut dipukul, tapi karena mereka ingin Token. Mereka ingin makan daging (yang dijual di Kantin Sistem Zephyr seharga 1 Token) dan mereka ingin bebas.
Zephyr mengamati dari jauh, duduk di kap mobil jipnya sambil meminum air mineral dingin.
"Alistair," panggil Zephyr.
"Ya, Yang Mulia?"
"Kau lihat itu? Itu namanya Kapitalisme Terpadu. Mereka bekerja untukku, aku bayar mereka pakai uang mainan (Token), lalu mereka kembalikan uang itu padaku untuk beli makan. Uangnya berputar, pekerjaannya selesai, dan aku tetap kaya."
Alistair menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Itu... terdengar sedikit curang, Yang Mulia."
"Itu bukan curang, Alistair. Itu Ekonomi."
Tiba-tiba, sebuah notifikasi sistem muncul di depan mata Zephyr. Notifikasi yang ditunggu-tunggu.
[MISSION UPDATE: INDUSTRIAL REVOLUTION]
Syarat 1: Kilang Minyak Lokal (Terbangun).
Syarat 2: Pelabuhan Aktif (Selesai - Dijaga Elara).
Syarat 3: Produksi Pertama (100 Barel).
[TIER 2: MODERN ERA (1950-2000) - UNLOCKED!]
[Fitur Baru Terbuka:]
Kendaraan Udara (Aviation): Helikopter & Pesawat Baling-baling.
Komunikasi: Radio Jarak Jauh (Long Range).
Senjata: RPG-7, Mortar 120mm.
Mata Zephyr berbinar. Akhirnya.
Langit bukan lagi batas.
"Alistair," Zephyr berdiri, menatap langit sore yang mulai gelap. "Siapkan landasan pacu darurat di dekat pantai."
"Landasan pacu? Untuk apa, Yang Mulia? Kita tidak punya burung besi."
"Belum," koreksi Zephyr. "Tapi besok pagi... kita akan punya mata di langit."
Jadinya seperti pertarungan Fantasy sihir dengan teknologi modern/militer keren banget
Semoga semakin ramai pembacanya ya kakak author tetap semangat berkarya
Tetap semangat thor 💪
tetap semangat thor 💪
sudah di riview
Keren thor lanjutkan 💪💪