Seorang Dokter Militer wanita era modern yang tangguh tiba-tiba melakukan perjalanan waktu ke dalam novel yang dibaca olehnya.
Seketika menjadi seorang nona muda yang lemah, selalu ditindas oleh seorang selir dan anaknya .
Dokter Militer itu jelas tahu bagaimana jalan cerita novel tersebut , karena sudah masuk ke dalam cerita maka dia akan mengubah jalan cerita dengan caranya sendiri .
Tanpa dukungan kalian maka novel ini tidak akan berarti ❤️ jangan lupa Vote,Like serta Komentar .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Abu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 14
Permaisuri murka , kaisar masih mengira jika Cheng Ran adalah Cheng Yu untuk itu terlihat melindunginya dari amukan.
" Dasar jalang !! Pengawal seret wanita itu , beraninya merayu kaisar ". Teriak Permaisuri .
" Siapa yang berani menyentuhnya !! Keluar kalian semua !! nona Cheng adalah selirku ". Tegas kaisar.
" Yang mulia kau ". Kata permaisuri .
Pangeran ketiga tidak menyangka jika Cheng Ran begitu berani naik ke ranjang kaisar .
" Dasar wanita murahan !! dia berulang kali merayuku ternyata masih tidak puas juga sampai merayu kaisar ". Gumam Pangeran ketiga .
Pangeran kedua terlihat sengaja menyindir pangeran ketiga karena wanitanya bermain belakang .
" Bisa memainkan dua pria sekaligus , itu luarbiasa . Wanitamu memang luarbiasa ". Sindir pangeran kedua .
" Dia bukan wanitaku !!". Kata Pangeran ketiga.
" Tidak semua orang tahu tapi aku tahu dengan jelas bagaimana kalian berhubungan bahkan seperti suami istri ". Kata Pangeran kedua.
" Kau !! ". Kesal Pangeran ketiga .
" Kenapa ? tidak terima , bukankah itu fakta . Ternyata selama ini kau tidur dengan ibu tirimu wkwkwk ". Ujar Pangeran kedua sambil menggoda pangeran ketiga.
Pangeran ketiga merasa kesal karena telah dipermalukan oleh pangeran kedua .
Melihat wanitanya aman dari reputasi buruk , pangeran kedua segera mencari Cheng Yu.
" Dimana Cheng Yu saat ini ?". Kata pangeran kedua .
Sudah mencari kemana - mana ternyata malah duduk bersantai dengan pangeran Yong .
Pangeran ketiga menghampiri mereka .
" Paman , nona Cheng ? mengapa kalian disini ". tanya pangeran kedua.
Keduanya terdiam , tidak mengatakan apapun . membuat pangeran kedua tampak bingung.
" Ada apa sebenarnya ?". kata pangeran kedua.
Cheng Yu tiba - tiba merasa kesal dan segera pergi .
" Ehh nona Cheng , mau kemana ?". Kata pangeran kedua .
Dan pangeran Yong pun memberitahu Pangeran kedua jika Cheng Yu sedang kecewa padanya .
" Mengapa dia kecewa padaku ?". Heran pangeran kedua.
" Karena kau mempercayai yang sedang terjadi ? ". Ungkap Pangeran Yong.
" Apa ? jadi karena itu , paman harus membantuku ". Mohon pangeran kedua.
" Kau bukan anak-anak lagi, jika kau terus membiarkannya seperti itu maka pria lain akan mengejarnya ". Kata pangeran Yong.
" Ma-maksut paman ?". panik Pangeran kedua.
" Kau lihat sendiri nanti ". Kata pangeran Yong.
" Apakah paman akan mengejarnya ?". Tebak pangeran kedua .
" Mengapa aku harus mengejarnya ?". Kata Pangeran Yong.
Pangeran kedua mulai berpikir , merasa pikirannya kacau maka dia segera pergi mencari Cheng Yu.
*Deg*
Pangeran kedua terkejut melihat pangeran Leng yang sedang mendekati Cheng Yu.
" Apakah pria yang dimaksud paman adalah dia ?". tebak pangeran kedua.
Keberadaan pangeran Leng membuat pangeran kedua terusik , dia segera mencari cara untuk mengusirnya dari negara Daxia.
Cheng Yu memanfaatkan pangeran Leng untuk membalas putri keenam .
" Mengapa kau terus membuntutiku ?". Risih Cheng Yu.
" Aku hanya ingin mengobrol denganmu, apakah tidak boleh ". Kata Pangeran Leng .
" Asalkan itu menguntungkan maka aku bisa menerima ". Ujar Cheng Yu.
" Kau begitu perhitungan ". Kata pangeran Leng .
" Jika tidak ada yang dibahas , jangan mengikutiku lagi ". Kata Cheng Yu.
" Ehh tunggu nona Cheng ". Panggil Pangeran Leng .
" Ada apalagi ?" . Kesal Cheng Yu .
" Aku bisa membantumu". ujar Pangeran Leng.
" Katakan ! bantuan apa yang kau tawarkan ." tanya Cheng Yu.
" Aku tahu kejadian hari ini direncanakan putri keenam ". Ungkap pangeran Leng .
Pangeran kedua tidak menyangka jika putri keenam ingin menargetkan Cheng Yu.
" Lalu ?". Kata Cheng Yu .
" Aku bisa membalaskan dendammu padanya , bagaimana ?". Ujar Pangeran Leng.
" Yakin ingin membalaskan dendamku, lalu bagaimana caranya kau membalaskan dendamku ". Tukas Cheng Yu.
" Kau kira aku ini pangeran bodoh, hal-hal seperti ini sudah sering kuhadapi ". Kata Pangeran Leng dengan percaya diri.
" Bagaimana jika aku tidak membutuhkan bantuanmu pangeran Leng ?". Ujar Cheng Yu.
" Sudah kuduga , kau bukan wanita yang mudah dirayu . Kau wanita yang cerdik , aku sangat mengagumi itu ". Ungkap Pangeran Leng .
" Apa tujuanmu !". tegas Cheng Yu .
Pangeran Leng semakin kagum pada Cheng Yu karena dia tidak seperti wanita biasanya .
" Aku ingin kita berteman ". Kata Pangeran Leng.
" Maaf, aku tidak suka berteman. Jangan menggangguku lagi ". Kata Cheng Yu .
Pangeran kedua menyadari jika Cheng Yu memang berbeda dengan wanita lainnya, seorang pangeran leng yang tampan , berbakat ditolak olehnya .
" Apakah Cheng Yu menjaga hatinya untukku, dia menolak pangeran Leng untukku ". Ujar Pangeran kedua .
Ibu suri meminta Cheng Yu untuk mengunjunginya , pangeran yong diperintahkan untuk menjemputnya .
" Tuan, sepertinya ibu suri sangat menginginkan anda menikah dengan nona Cheng ". Kata Jinglan.
" Jika kau bersuara lagi , lebih baik pergilah ke barak berlatih dengan para prajurit ". Kata Pangeran Yong dengan nada dinginnya m
Jinglan langsung mengisyaratkan diri untuk mengunci mulutnya .
Pangeran Yong menjemput Cheng Yu , namun dia tidak turun dari keretanya.
Jendral Cheng memaksa Cheng Yu untuk tidak berlama-lama .
" Jangan sampai membuat pangeran Yong marah, pergilah ". Desak Jendral Cheng.
" Ayah !!". Kesal Cheng Yu .
" Yu'er jangan mempersulit kami , kau tahu sendiri siapa pangeran Yong itu ". Kata Cheng Zhi .
" Dia sama seperti kita , manusia kan ". Kata Cheng Yu .
" Kau ini masih saja berbelit ". Kata Cheng Zhi yang mengangkut tubuh adiknya layaknya seperti mengangkut sekarung beras.
" Kakak !! turunkan aku , aku bukan sekarung beras !!!". teriak Cheng Yu.
Cheng Zhi berhasil membawa adiknya ke depan kediaman lebih tepatnya di depan kereta pangeran Yong .
" Salam pangeran Yong ". ucap Cheng Zhi.
Cheng Zhi memberi isyarat agar Cheng Yu masuk ke dalam kereta .
Begitu masuk ke dalam kereta , dia melihat pangeran Yong yang duduk dengan tenang dengan mata terpejam .
" Ada apa dengannya ?". Gumam Cheng Yu.
Cheng Yu yang penasaran segera mendekati pangeran Yong , namun ketika dia hendak berpindah tempat , kereta mulai berjalan membuat tubuhnya terlempar ke arah pangeran Yong .
Bibir Cheng Yu menempel ke pipi pangeran Yong .
" Ahhh sialan mengapa bisa se ceroboh ini ". batin Cheng Yu.
Kedua mata pangeran Yong langsung melotot , dia hampir melempar tubuh Cheng Yu namun gadis itu malah menarik pakaian pangeran Yong .
*Cruakk*
" Aahhh apalagi ini astaga sungguh sial hari ini ". batin Cheng Yu yang mulai panik .
Pakaian pangeran Yong terbuka sehingga memperlihatkan bentuk dada bidangnya yang sangat indah .
Secara alami mata Cheng Yu tidak bisa tertahankan untuk terus menatap dada pangeran Yong .
" Sudah puas melihatnya ". Kata Pangeran Yong.
" Ahh belum ". Jawaban Cheng Yu membuatnya malu sendiri.
Pangeran Yong langsung menutup dadanya dengan kasar .
" Aduhhh mengapa hari ini aku tiba-tiba menjadi bodoh ". batin Cheng Yu dengan merutuki kebodohannya .
Sampai di istana Weiyan , pangeran Yong menyuruh Cheng Yu segera turun karena hari ini ada urusan mendesaknya.
" Katakan pada ibu suri , aku tidak bisa menghadap karena ada urusan mendesak ". ujar Pangeran Yong .
" Baiklah ". Kata Cheng Yu .
Setelah Cheng Yu turun dari kereta , pangeran Yong langsung meraba pipi kanannya yang sempat disosor bibir Cheng Yu.
Tiba - tiba dia teringat mimpinya dengan Cheng Yu yang sangat intim.
" Tidak, ini tidak boleh mengganggu ketenangan pikiran ". Gumam Pangeran Yong.
Pangeran Yong tidak bisa mengendalikan dirinya saat mengingat mimpinya , mimpi itu seolah sangat nyata .
Sentuhan bibir Cheng Yu sangat persis dengan mimpi pangeran Yong .
" Tuan, kita sampai ". kata Jinglan .
Jinglan merasa heran karena pangeran Yong tidak keluar .
" Mengapa tuan tidak keluar ?". Heran Jinglan.
Merasa khawatir dengan atasannya, Jinglan langsung melihat keadaan pangeran Yong.
" Mengapa tuan berkeringat begitu banyak ?". Gumam Jinglan .