Asih gadis berparas cantik yang merupakan salah satu kembang desa, banyak laki-laki yang mengejar cintanya tak hanya pemuda desa, duda dan laki-laki beristri pun mengejar cinta Asih. Namun kemalangan menimpa nya Asih ditemukan seorang warga tergeletak tak bernyawa disalah satu kebun warga. Siapakah orang yang tega berbuat keji terhadap Asih?
Yuk baca terus kisahnya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arztha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Rama terdiam saat Surti bertanya. Sebenarnya ia ingin sekali mengungkap kematian Asih.
"Aku mau cari saksi saksi dulu mbak, aku mau cari tau siapa aja yang terakhir bersama Asih di malam naas itu. Apa mbak ada liat Asih jalan sama siapa malam itu? "
Surti menggeleng ia pun tak tau terakhir Asih bertemu siapa.Mereka pun terdiam dengan pikiran nya masing-masing.
"Coba tanya si mbok deh mas, terakhir Asih pergi sama siapa. "
"Iya mbak nanti aku tanya ke mbok. "
"Nggak terasa ya ngobrol ngobrol ternyata sudah siang. Aku pamit dulu ya mas, InsyaAllah aku bakal bantu mas untuk mengungkap kematian Asih. "
Rama tersenyum senang akhirnya ada juga yang mau membantu mengungkap kematian Asih. "Terimakasih ya mbak udah mau membantu ku. "
Surti mengangguk. "Aku pamit ya mas ,salam sama si mbok aku pulang dulu. Assalamu'alaikum. "
"Wa'alaikumussalam."
Setelah Surti pamit Rama masih terdiam di bangku depan rumah mbok Inah. Ua bingung mau mulai darimana menyelidiki kasus Asih ini. Tidak ada nya CCTV di desa agak menyulitkan nya.
🍀🍀🍀
Sore di desa Rengas.
"Mbok, Rama mau jalan jalan sebentar ya mbok. "
"Mau jalan jalan kemana nak Rama? "
"Mau keliling keliling sebentar mbok, udah lama Rama nggak keliling sini aku mbok. "
"Oh yasudah hati hati nak Rama, jangan sampai maghrib ya pulang nya. " pesan mbok Inah.
"Iya mbok siap. "
Jam menunjukkan pukul 15.30 suasana desa Rengas terbilang cukup ramai, warga masih banyak yang melakukan aktivitas di luar rumah..
"Mas Rama mau kemana nih? " sapa salah satu ibu ibu disana.
"Mau keliling aja bu. "
"Oalah, sendirian aja mas? "
"Iya bu, aku lanjut jalan lagi ya bu. "
"Silahkan mas. "
Saat baru jalan beberapa langkah Rama pun bertemu dengan bapak bapak warga desa Rengas.
"Wah ada mas Rama, mau kemana mas? " tanya si bapak kepada Rama.
"Mau keliling pak, sudah lama saya nggak keliling kampung. "
"Mampir dulu sini mas Rama, kita ngopi ngopi dulu. Silahkan duduk. "
"Iya Pak, tapi nggak usah dibuatkan kopi saya tadi baru habis ngopi di rumah. "
"Oh gitu yasudah saya buatkan teh saja ya, masa tamu main nggak dibikinin minum sama sekali. "
Rama pun akhirnya mengiyakan ajakan salah satu warga untuk mampir kerumahnya. Di kesempatan ini sekalian ia ingin bertanya tentang kematian Asih.
"Mas Rama pacarnya Asih ya mas? "
Ram apung mengangguk. "Ia pak, saya teman dekatnya Asih. "
"Mas Rama sudah tau sebelumnya kalau Asih sudah nggak ada? "
Rama pun menggeleng. "Belum pak rencana saya kesini akan membuat kejutan untuk Asih eh malah saya yang terkejut pas sampai di sini. "
"Oalah, kejutan apa mas? "
"Sebenernya saya pulang ke desa ingin melamar Asih pak. "
"Ya Ampun, tapi Asih sudah pergi duluan ya mas. Mas sudah lama pacaran dengan Asih? "
"Sudah pak sejak saya SMA. Tapi kita LDR saya diterima kerja di kota. "
"Pantes mas Rama nggak pernah keliatan lagi di desa ini ya padahal dulu mas Rama rajin sekali ikut kegiatan kegiatan di desa ini. "
"Ia pak., Oiya bapak tau kematian Asih tuh gimana? "
"Kematian Asih tuh misterius mas, pak Kades sudah mencari tau tetapi sampai sekarang tidak ketemu siapa pelakunya, warga pun yang penasaran banyak yang mencari tau tapi sama tidak membuahkan hasil. "
"Sebelumnya memang tidak ada yang tau ya Asih kemana dan jalan sama siapa? "
"Nggak ada kayaknya mas. "
Rama pun mengusap dagunya berfikir. Kenapa tidak ada petunjuk sama sekali siapa dalang pembunuhan Asih ini.
Sore pun sudah berlalu waktu maghrib sebentar lagi tiba. Rama pun berpamitan kepada si bapak yang punya rumah.
"Sudah mau maghrib pak, saya pamit pulang ya. "
"Baik mas Rama kalau ada waktu main saja ke sini. "
"Iya Pak, terimakasih sudah temanin ngobrol. "
"Sama sama mas. "
"Yasudah saya pamit, assalamu'alaikum. "
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. "
Rama pun segera pulang kerumah mbok Inah sebelum maghrib tiba. Suasana desa yang tadinya ramai sekarang menjadi sepi sekali. Pintu pintu rumah pun sudah tertutup rapat.
"Wih ada teman lama nih yang balik ke desa. " tegur Andre kepada Rama.
Rama pun terpaksa menghentikan langkahnya dan menyapa temannya.
"Assalamu'alaikum bro. " ucap Rama sambil mengulurkan tangannya.
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh Ram, dari mana lo? udah lama bener nggak liat lo. "
"Abis jalan jalan sore ndre eh malah kesorean. " kekeh Rama.
"Ayo main kerumah nanti malam. " ajak Andre.
"InsyaAllah ndre, saya balik dulu ya sudah maghrib. "
"Bentar bentar. Lo tinggal di mana Ram? "
"Saya nginep di rumah mbok Inah ndre. "
"Rumah Asih? "
Rama pun manggut-manggut.
"Ngapain? "
"Ya nginap lah ndre. "
"Ohhh"
"Ya udah ah saya duluan Ndre. "
Adzan pun berkumandang Rama pun mempercepat langkahnya agar cepat sampai di rumah.
Andre pun menatap kepergian Rama dan bertanya tanya.
"Tumben tuh anak balik ke desa, mau ngapain ya dia? "