Lebih dari 5 tahun menjalin kasih, Ugara terpaksa menikahi sepupu dari kekasih nya.
Meski sudah menerima permintaan kekasih nya namun Ugara ditinggalkan wanita yang dinikahi nya, Vania membuat pernikahan palsu dengan lelaki yang amat adik sepupu nya cintai, hanya demi membalaskan sakit hati nya.
Namun yang tak mereka kira akan identitas Ugara, hingga pada kenyataan nya, Vania istri yang dikira istri Ugara ternyata adalah istri dari calon suami mantan kekasih nya Vanila.
Bagaimana Ugara dapat menangani wanita seperti Vania?....
Apakah cinta dimasa depan dengan wanita baru atau kah dengan kisah lama yang akan berlanjut?
Yuk ikuti kisah Ugara dan lika-liku kehidupan nya mendapatkan kebahagiaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RayY_n, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18.
Vania tahu jika saat ini baik Vanila mau pun Kamil sedang memilih baju pengantin dan cincin pernikahan mereka.
"Memang dimana mereka?",tanya Vania kepada mata-mata yang dia kirim untuk memantau gerak-gerik suami nya itu.
"UA,CORP mall nona",ucap si mata-mata.
Vina mengangguk lantas segera melihat daftar yang Kamil beli untuk Vanila, Vania tersenyum tipis.
"Aku sudah transfer bayaran mu",ucap vania.
Lalu mata-mata yang tak lain adalah Bram mengangguk dengan cepat dan pergi.
"Kau benar-benar membuat ku muak mas, jangan salahkan aku",ucap Vania menyimpan bukti-bukti yang dia dapatkan.
Tak berapa lama muncul Kamil di tempat dimana Vania juga sedang duduk, ya Vania sengaja memanggil suami nya yang sedang berkencan mesra dengan calon istri nya itu.
Vania sengaja memesan beberapa hidangan favorit Kamil karena ingin memanjakan lelaki itu.
"Sudah lama beib?",tanya Kamil sambil mengecup pipi bumil cantik yang selalu berdandan sexy itu.
"Nggak juga aku baru saja datang",ucap Vania disertai dengan senyum yang sangat menawan membuat Kamil merasa lega.
"Ayo makan dulu sayang, kamu pasti cape kan?",tanya Vania karena dia tahu kelemahan Kamil adalah disanjung dann dimanjakan.
"Baik lah",ucap Kamil.
Kamil lantas tersenyum karena kelakuan Vania yang makin memanjakan dan tahu apa pun yang dia inginkan.
Sementara Vania nampak tersenyum sinis melihat kebodohan suami nya.
"Jangan menipu ku",gumam Vania dalam hati.
Di lantai 25 gedung termegah nampak seorang lelaki muda yang tampan sedang sibuk dengann dokumen nya.
"Bagaimana?",tanya lelaki itu yang tak lain adalah Ugara.
"Beres",ucap asisten nya yang tak lain adalah Ryan.
"Tapi pihak keluarga Radaka nampak protes karena mereka telah membayar dp nya tuan muda",lanjut Ryan.
"Apa kompensasi nya sudah diberikan?",tanya Ugara.
"Sudah, awal nya menolak namun akhir nya mereka menerima setelah sedikit saham properti dari DAREX INDUSTRIES",ucap Ryan.
"Berapa persen?",tanya Ugara.
"Hanya 2 persen saja tuan ku",ucap Ryan.
"Baik lah bisa di maklumi",ucap Ugara begitu saja.
"Baik lah saya permisi",ucap Ryan yang di jawab anggukan saja oleh Ugara.
Ryan keluar menuju kantor seberang yang tak lain kantor Sweta.
"Ada apa?",tanya Sweta.
"Hanya ingin bermanja dengan istri manis ku saja",ucap Ryan lalu memeluk Sweta yang sedang mengerjakan dokumen.
"Nanti ada yang lihat",ucap Sweta lirih.
"Paling si tuan muda dan asisten utama nya si bermuda itu",ucap Ryan.
"Nanti Bram ngamuk loh",ucap Sweta sambil terkikik geli.
Ryan tak peduli dan langsung mencumbu istri nya yang semakin cantik ketika bekerja.
"Apa tidak ada kamar, kalian berdua bekerja tapi tak melihat tempat!",ucap Bram, membuat sepasang suami istri itu nampak tersipu.
"Maka nya cari pacar, supaya ada penyaluran hasrat",ucap Ryan sengaja memprovokasi Bram.
"Sialan kau!",ucap Bram.
"Iri bilang bro",ucap Ryan.
"Awas kau!",ucap Bram lalu memukul meja.
"Itu lah jomblo pelampiasan nya ya cuma pintu itu",ucap Ryan.
Sementara Bram langsung menuju ruangaan paling ujung yang megah yang tak lain adalah kantor milik Ugara.
"Bos",ucap Bram, Ugara mendongakkan kepala nya lantas segera mengangguk.
"Saya sudah berikan data yang wanita itu mau",ucap Bram.
"Lalu?",tanya Ugara
"Wanita itu merencakan seperti perkiraan anda",ucap Bram.
"Baik lah",ucap Ugara.
Vanila yang sudah selesai makan dari restoran jepang hendak memesan taksi namun ponsel nya berdering, ada nama Larasati disana.
"Iya Ra",jawab Vanila.
"Kamu dimana?",tanya Larasati.
"Aku di UA mall kenapa?",tanya Vanila.
"Bisa kita ketemu, aku juga di UA mall, di lantai 3 food court",ucap Larasati.
"Tentu, aku segera kesana",ucap Vanila.
Vanila berjalan sebentar keluar lalu menuju food court, dia melihat Larasati sahabat nya nampak sangat cantik duduk di food court.
Vanila memeluk nya dari belakang, Larasati pun tertawa karena nya.
"Dasar gadis aneh",ucap Lara.
"Kok kamu datang nggak bilang-bilang?",tanya Vanila.
"Aku sedang cari gaun buat acara nikahan kamu loh",ucap Larasati.
"Maaf ya kita nggak gunakan braids meid, jaadi nggak bisa lihat kecantikan mu",ucap Vanila agak muram wajah nya.
"Hei non, itu tidak masalah melihat mu menikah dan bahagia dengan lelaki yang kau cinta saja aku sudah bahagia",ucap Larasati tulus.
Vanila nampak tersenyum, Larasati tahu jika lelaki yang akan menjadi suami Vanila bukan lah lelaki yang sangat dia cintai.
Nasib memang mempermainkan mereka, maka nya Larasati takut jatuh cinta apa lagi Lara juga memiliki kakak tiri.
"Terimakasih ya Lara",ucap Vanila.
Larasati sudah menganggap Vanila sebagai adik nya sendiri, wajah Vanila mengingatkan diri nya akan adik nya yang sudah tiada, begitu pun sebalik nya.
"Ayo duduk kita makan",ucap Lara.
"Aku baru saja makan",ucap Vanila.
"Bukan kah calon suami mu pergi setelah mengantarkan mu membeli gaun",ucap Larasati lalu menutup mulut nya dengan kedua tangan nya.
"Kau menguntit ku",tanya Vanila sambil mata nya menyipit.
"Tidak, kan aku kebetulan belanja, saat di toko perhiasan tadi mau mengejar mu tapi kau keburu naik, tapi dua pelayan yang melayani tadi bilang jika calon suami mu itu pernah memilih cincin pernikahan dengan seorang wanita, setelah aku meminta foto mereka tapi mereka bilang itu hanya candaan",ucap Larasati.
Tiba-tiba jantung Vanila berdetak, tapi appa mungkin Kamil membohongi nya, mereka memang kenal lewat aplikasi ponsel laaalu dekat.
Vanila belum tahu latar belakang secara mendetail, namun jika lelaki itu berniat baik Vanila akan sangat senang sekali dan menerima pinangan lelaki itu.
"Jangan dipikirkan mungkin itu hanya iseng saja, atau ada yang mirip wajah nya",ucap Larasati.
Vanila nampak mengangguk.
"Mana belanjaan mu?",tanya Larasati nampak clingukan mencari.
"Sudah dikirim ke rumah, mas Gara yang kirim",ucap Vanila.
"Kau harus ingat dia kakak ipar mu, tapi memang perasaan cinta tak bisa. Memilih",ucap Larasati.
"Aku tahu, oleh karena itu aku menerima lamaran Kamil, asal dia pria yang baik itu sudah cukup",ucap Vanila.
"Apa kau akan tetap pergi ke penelitian?",tanya Larasati.
"Tidak kami akan membangun perusahaan sendiri",ucap Vanila.
"Kalau begitu undang aku bergabung, biar kita bisa satu tim lagi",ucap Larasati.
"Tentu kakak ku sayang",ucap Vanila.
"Ayo aku antar kau pulang",ucap Larasati.
"Baik lah, mungkin gaun pengantin ku sudah sampai",ucap Vanila dengan bersemangat sekali.
"Semoga pria mu adalah pilihan yang tepat",ucap Larasati dalam hati, berdoa untuk sahabat terbaik nya.
