NovelToon NovelToon
Namaku Ayu

Namaku Ayu

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:56.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mizzly

Warning 21+


Aku masih suci sebelum kejadian itu. Aku masih ranum dan bersih seperti namaku, Ayu.

Semuanya berubah. Kebahagiaanku runtuh. Aku harus meninggalkan laki-laki yang mencintaiku demi laki-laki lain yang bahkan tidak kukenal.

Sanggupkah aku melewati kehidupan baruku. Kehidupan bak roller coaster yang kadang menjungkirbalikkan hidupku?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mizzly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

"Tapi..waktu itu kan kamu bilang kalau persyaratan pertama kita masih boleh berhubungan dengan pacar tapi harus kita akhiri hubungannya. Aku kan sudah mengakhiri hubungan aku dengan Dewa. Sekarang gantian dong, kamu yang harus mengakhiri hubungan kamu dengan Sheila?!"

Dio kembali tersenyum lagi, apalagi mendengar perkataanku barusan kupikir Ia akan ingat janjinya dulu kok malah tersenyum senang sih?

"Kamu lupa? laki-laki kan boleh punya istri 2? he..he..he..."

"Pokoknya aku gak mau ya kalau kamu sampai poligamiin aku!" Aku bicara dengan tegas.

"Posesif banget sih kamu sama aku, Yu. Kayak takut kehilangan aku banget gitu. Emangnya kamu udah mulai cinta ya sama aku?"

Aku kaget dengan ucapan Dio. "Ih ge er. Pokoknya awas ya kalau aku sampai kamu poligamiin!"

"Sudah ah aku mau mandi. Gerah." Dio lalu mulai bangun dari duduknya namun aku cegah.

"Tunggu dulu. Kamu belum jawab permintaanku."

"Permintaan apa? Biar aku gak poligami? Yaudah nanti aku pilih salah satu diantara kalian. Beres kan?" Dio lagi-lagi tersenyum penuh kemenangan.

"Ya gak bisa gitu dong. Gak perlu milih kan kita udah menikah. Kenapa harus milih lagi? kamu tinggal putuskan saja pacar kamu seperti aku mutusin Dewa. Perjanjian awal kita menikah kan kayak gitu."

Dio berjalan ke arahku lalu berjongkok dan menatap wajahku yang sekarang tepat di depannya. Ia mengelus lembut wajahku sambil tersenyum. "Jadi kamu mau aku milih kamu gitu?"

Deg.. detak jantungku kok gak beraturan ya dengan jarak kami yang sedekat ini? Dengan jarak sedekat ini aku bisa liat Dio lebih jelas lagi. Hanya satu kata, ganteng.

Sorot matanya tajam namun ada kelembutan yang kulihat di dalamnya apalagi saat mengelus wajahku seperti ini. Hidungnya yang mancung dan alisnya yang tebal menambah sempurna wajah miliknya. Kenapa aku baru menyadari ya ketampanan laki-laki yang sekarang menjadi suamiku ini?

Aku menganggukan kepalaku sebagai jawaban pertanyaan Dio.

Dio tersenyum lagi. Oh my God... ganteng banget. "Yaudah mandi bareng aku yuk. Tadi kamu bilang kita udah nikah? Hmm?"

Wajahku pasti sudah memerah sekarang. Entah sudah semerah apa.

"Diem aja nih." Dio makin mendekatkan wajahnya padaku. Nafasnya pun terasa di kulitku. "Gak mau ikut aku mandi nih?"

Tanganku mendorong dada Dio pelan. "Jauhan dikit ya.." kataku dengan gugup.

"Kenapa? Grogi?" Dio tak juga menjauhkan tubuhnya dariku.

"Kamu... kan punya pacar..." hal itu yang terlintas di pikiranku.

Dio tersenyum lagi. "Terus kenapa? Sheila kan pacarku. Kalau kamu kan istriku."

Aku menutup mataku. Pasrah akan apa yang akan Dio lakukan terhadapku. Kutunggu beberapa saat namun tidak ada yang dilakukannya. Hanya hembusan nafasnya saja yang masih terasa di wajahku.

Aku beranikan diri membuka mataku lagi. Dio masih tersenyum memandangku. "Kenapa? nunggu aku beraksi ya?"

Aku merasa amat malu. Untuk sesaat tadi aku pikir Dio akan menciumku namun itu hanya khayalanku saja.

Aku memukul dada Dio. "Udah sana mandi. Jangan jahil melulu sama aku." omelku.

"Oh jadi benar tadi kamu ngarepin dicium sama aku ya?" Dio memancing lagi.

"Enggak kok." jantungku berdetak makin kencang. Perpaduan antara grogi, malu dan apa ya, mungkin aku juga berharap.

Muach. Dio mencium bibirku secepat kilat. Aku diam saja masih tidak percaya atas apa yang Ia lakukan.

Tangan Dio mengusap pipiku lembut. "Kamu cantik, Yu." perkataannya membuatku melambung tinggi. Kenapa aku gampang sekali digombalin sama Dio, padahal aku sudah kebal digombali banyak laki-laki sebelumnya.

Dio mendekatkan kembali wajahnya dan menciumku lembut. Dia mengangkat wajahnya lagi dan tersenyum melihat reaksiku. Dio mencium aku lagi, kali ini lebih hot dan aku pun terbawa suasana. Aku membalas ciumannya.

Aku sedang menikmati ciuman yang Dio berikan namun tiba-tiba Dio melepaskan ciumanku. Sambil tetap memegang wajahku Dio tersenyum. "Aku gak mau lanjutin lagi selama kamu masih mengkonsumsi pil KB itu. Aku hanya mau melakukannya dengan wanita yang bersedia menjadi ibu bagi anak-anakku." Dio lalu mencium hidungku dan lalu berdiri meninggalkanku seorang diri.

Aku masih tidak percaya semua ini terjadi. Kupegang dadaku yang sejak tadi berdegup kencang. Dan perasaan apa ini? Kenapa aku merasa kecewa Dio tidak melanjutkan perbuatannya? Apa aku sebegitu menginginkannya?

Oh God... apa aku sudah kecanduan Dio? Aku yakin cintaku hanya untuk Dewa tapi kenapa sekarang aku menginginkan Dio juga?

*****

POV Dio

Hampir saja...

Kunyalakan shower kamar mandi dan mengguyur tubuhku yang masih berbusana lengkap.

Hampir saja aku kelepasan lagi.

Ayu.. kenapa kamu selalu membuatku lost control kayak gini?

Selama berpacaran dengan Sheila aku tidak pernah seperti ini. Malah Sheila terlalu agresif. Kalau tidak aku tolak sudah beberapa kali Sheila mengajakku tidur. Aku juga tidak yakin apakah Sheila masih perawan seperti saat aku melakukan pertama kali dengan Ayu.

Aku harus menjaga jarak nih kalau depan Ayu. Bahaya. Tapi tunggu, tadi aku yakin kalau Ayu mau melanjutkannya jika aku terus menggodanya. Aku yakin itu.

Tapi aku yang takut. Aku takut tidak bisa mengontrol diriku dan menjadi ketagihan seperti cerita teman-teman lelakiku.

Kalau disuruh pilih antara Ayu dan Sheila tanpa berpikir panjang pasti aku akan memilih Ayu. Aku memang belum mencintainya tapi setidaknya Ayu lah yang cocok menjadi istriku bukan Sheila yang malah asyik meniti karirnya dan melupakanku.

Ada satu hal yang mengganjal dalam hatiku yaitu Ayu yang tidak mau punya anak dulu sebelum kami saling mencintai. Bagiku punya anak dari Ayu atau Sheila tidak masalah. Aku suka sekali dengan anak kecil dan aku ingin punya anak secepatnya. Ya walau penghasilanku yang tidak seberapa.

Sekarang pikiranku sudah jernih lagi. Selesai mandi aku kembali ke halaman belakang rumah. Aku hanya bisa menyalurkan hobbyku ya saat weekend ini. Sejak menikah dengan Ayu aku harus antar jemputnya pulang kantor sedangkan tugas kantorku kadang belum selesai. Aku dapat ijin pulang on time karena berjanji akan menyelesaikan pekerjaan kantornya di rumah.

Aku sudah tidak pernah diomeli atasanku lagi. Semenjak menikah dan sadar kalau aku bertanggung jawab menghidupi Ayu maka aku kerja lebih rajin lagi. Sekarang malah atasanku banyak memuji pekerjaanku. Banyak perubahan yang kualami ternyata setelah menikahi Ayu. Perubahan yang positif tentunya.

"Kamu sedang membuat apa?" wangi sabun dan shampoo yang digunakan Ayu tercium pertanda Ayu juga baru saja selesai mandi.

"Bikin miniatur furniture." jawabku tanpa mengalihkan pandangan dari kursi mini yang kubuat. Aku tidak mau seperti tadi yang hampir saja lost control dan ingin menerkam Ayu.

"Buat apa?" Ayu melihat-lihat koleksi furniture yang aku buat.

"Iseng aja. Nyalurin hobby."

"Bagus-bagus kok. Warnanya juga menarik. Kenapa gak dijual saja?"

Aku tertawa pelan. "Siapa yang mau beli miniatur kayak gini Yu? Buat rumah-rumahan barbie?"

"Hmm... iya ini kan mininya. Kalau dibuat ukuran besar mungkin bisa saja laku."

"Iya kalau laku. Kalau sudah buat tapi gak laku gimana? Aku gak punya tabungan Yu kalau uang yang kupakai jadi modal dan tidak balik wah bisa ngutang sana-sini jadinya." lagi-lagi aku pesimis. Itulah alasan aku masih bekerja di perusahaan Papa. Aku berharap suatu hari nanti Papa akan memodali usaha furnitureku jika aku menurut setiap kemauannya.

Ayu terdiam mendengar jawabanku. Kesempatan ini kupakai untuk menatapnya yang terlihat sedang berpikir keras. Ayu benar-benar cantik, tak bosannya aku menatap wajahnya. Tanpa aku sadari aku sudah berjalan mendekatinya dan mencium bibirnya. Aku sudah kecanduan sepertinya dan sulit untuk berhenti.

1
Siti Zamarah
baik yaa ayuuu
Siti Zamarah
mening udahan sama.dio tapi ngga balik dewa juga
Ida Rodiah
Luar biasa
kalea rizuky
lanangan kampret helehh munafik sumpah lo laki setia mau cwek. telanjang kagak bakaln tergoda pasti kepikiran anak istri
kalea rizuky
laki. najis
kalea rizuky
pergi aja yu cwok. bodoh gini
kalea rizuky
mundur yu jd wanita berharga dikit janda gpp toh km krja bukan pengangguran dio mah oon lemot
kalea rizuky
dio ya plin-plan males cerai aja yu.
Inooy
novel terindah karena pure g ada pelakor2an,,aq suka bgt cerita nya..qta sebagai pembaca d ajak utk belajar memahami sebuah masalah tanpa menimbulkan kesalahpahaman..
dr cerita ini qta belajar ikhlas menerima keadaan, belajar menekan ego demi kelangsungan hidup dn belajar kesetiaan....
benar2 nih cerita bagus pake bgt,,qta g d bikin emosi hanya karena kelakuan pelakor yg bikin naik darah, d sini hanya bercerita tentang perjuangan seorang anak yg mo merintis usaha nya tanpa mendompleng nama besar ayah nya,,,perjuangan seorang suami yg bekerja keras demi menghidupi kluarga nya tanpa meminta bantuan kluarga nya yg kaya raya,,perjuangan seorang pria utk selalu setia pada istrinya yg meninggalkan suami nya dn perjuangan seorang istri yg mo menerima suami nya apa ada nya bukan ada apa nya,,dengan segala kekurangan dn kelebihan nya....dn cerita nya g lebay kaya cerita2 pada umum nya,,aq benar2 speechless utk novel yg satu ini..
rasa nya bintang 5 dn 4 jempol rasa nya kurang utk cerita sebagus ini,,makasih banyak2 ka Author udh bikin cerita sebagus ini 👍👍👍👍❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Sarina Hendri
Thor aku da maraton 3kali ke novel mu dan aku suka sama ceritanya
Mizzly: baca anaknya Ayu juga yuk tapi di Fizzzoo judulnya Tante Senang Tante Bayar 😍
total 1 replies
aryuu
berasa real banget ceritanya... asli ceritanya berkualitas ❤️
adisty aulia
Yuu kamu bisaaa..
Pilih mundur✊️
Fatimah Ajja
lah ngapain bingung,kan papanya masih ada,biar perusahaan dipimpin sendiri,dia ngebeswrin perusahaan furniture nya sendiri,gitu aja kok repot
ntar papanya meninggal kan akhirnya warisan buat dia juga
Fatimah Ajja
Pajero=panas jobo Jero🤣
Putri Dhamayanti
makanya tegas dong jd cowo, pilih jan rakus mau semuanya
Putri Dhamayanti
hahaha... saking baiknya ampe masih nyebut pacar yg dia cintai, wuarrbyasah mama mertua yg baik ini... 😂😂😂😂
ardan
luarbiasa
Wilda Mawadiyah
Luar biasa
🌻🌹Wathyýyy🌹🌻
🤣🤣🤣
Les Tari
rekomendasi baget
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!