NovelToon NovelToon
Cinta Sang CEO Dingin

Cinta Sang CEO Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Mafia / Balas Dendam / CEO / Bullying di Tempat Kerja / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: Sang_Imajinasi

Di kota megah Aurelia City, cinta dan kebencian berjalan beriringan di balik kaca gedung tinggi dan cahaya malam yang tak pernah padam.

Lina Anastasya, gadis sederhana yang keras kepala dan penuh tekad, hanya ingin bertahan hidup di dunia kerja yang kejam. Namun, takdir mempertemukannya dengan pria paling ditakuti di dunia bisnis Ethan Arsenio, CEO muda yang dingin, perfeksionis, dan berhati beku.

Pertemuan mereka dimulai dengan kesalahpahaman konyol, berlanjut dengan kontrak kerja yang nyaris seperti hukuman. Tapi di balik tatapan tajam Ethan, tersembunyi luka masa lalu yang dalam… luka yang secara tak terduga berhubungan dengan masa lalu keluarga Lina sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 35

Matahari terbenam di Aurelia City, memandikan lantai 50 yang sunyi dengan cahaya oranye dan ungu. Pemandangan itu biasanya menenangkan Ethan. Hari ini, itu terasa seperti ejekan.

Dia tidak beranjak dari kursinya.

Kertas-kertas yang dia pukul tadi masih berserakan di lantai marmer, seperti daun-daun kering di musim gugur. Kantor yang biasanya rapi dan terkendali itu kini berantakan, mencerminkan kekacauan di dalam kepalanya.

Buktinya terlalu rapi. Itu bohong!

Dua kalimat itu berbenturan di benaknya. Seumur hidupnya, dia beroperasi di atas satu fondasi kebenaran yang tak tergoyahkan Hermawan Anastasya adalah penjahatnya. Ayahnya adalah korbannya.

Fondasi itu baru saja retak.

Dia benci perasaan ini. Perasaan tidak tahu. Perasaan... salah.

Kebanggaan mencegahnya menelepon Beni dan meminta maaf. Kebanggaan mencegahnya memerintahkan Elena untuk mempekerjakan Lina kembali. Tapi dia adalah seorang CEO. Ketika sebuah sistem rusak, dia memperbaikinya. Dan sistemnya sekarang rusak parah.

Dia membutuhkan data. Data yang tidak bias.

Dia mengambil ponsel pribadinya, mengabaikan lusinan email bisnis yang menumpuk. Dia menekan nomor yang jarang sekali dia hubungi, nomor yang tidak ada hubungannya dengan Menara Arsenio.

Telepon berdering empat kali.

"Ethan?" Suara wanita yang lembut dan penuh keanggunan terdengar, diwarnai keterkejutan. "Tumben sekali kau menelepon di jam kerja. Ada apa? Kau baik-baik saja?"

Itu ibunya, Katerina Arsenio. Seorang wanita sosialita yang hidup di dunianya sendiri yang terpisah dari bisnis kotor suaminya.

"Ibu," kata Ethan, suaranya lebih datar dari biasanya, mencoba mengendalikan emosinya.

"Aku baik-baik saja. Aku perlu bertanya sesuatu."

"Tentu, Sayang. Apa saja."

Ethan ragu-ragu sejenak. "Ini tentang Ayah. Dan masa lalu."

Keheningan di seberang sana. Suara Katerina langsung berubah dingin. "Ethan, apa pun itu, jangan. Ayahmu sudah tenang. Jangan ungkit-ungkit..."

"Hermawan Anastasya," potong Ethan, tidak memberinya waktu untuk menghindar.

Keheningan total. Kali ini, keheningan itu dipenuhi rasa takut.

"Demi Tuhan, Ethan," bisik Katerina. "Kenapa kau menyebut nama itu?"

"Jawab saja, Bu," desak Ethan. "Apa yang Ibu ingat tentang dia?"

Dia mendengar ibunya mengambil napas dalam-dalam. "Dia... dia mitra ayahmu. Ayahmu sangat memercayainya. Lalu... ada skandal itu. Penggelapan. Ayahmu bilang dia menusuk kita dari belakang. Itu menghancurkan hati ayahmu, Ethan. Itu mengubahnya."

"Aku tahu ceritanya," kata Ethan tidak sabar. "Apa yang Ibu ingat? Bukan apa yang Ayah bilang."

Ada jeda lagi. "Aku ingat... istrinya," kata Katerina pelan. "Wanita yang baik. Dan mereka punya anak perempuan kecil. Seumuran denganmu, mungkin sedikit lebih muda. Selalu membawa buku gambar."

Ethan memejamkan matanya. Lina.

"Setelah skandal itu," lanjut Katerina, suaranya kini bergetar, "Hermawan datang ke rumah kita. Berkali-kali. Dia... dia memohon di depan gerbang. Menangis. Dia bilang dia dijebak. Dia ingin bicara dengan Ayah."

"Dia meninggal bangkrut, patah hati..." Kata-kata Lina kembali terngiang.

"Dan Ayah?" tanya Ethan.

"Ayahmu tidak mau menemuinya," bisik Katerina. "Dia bilang pria itu sudah mati baginya. Dia menyuruh keamanan mengusirnya. Setelah itu... kami tidak pernah mendengar tentang mereka lagi. Ethan... kenapa kau menanyakan ini?"

"Tidak ada alasan," kata Ethan datar, kebohongan itu terasa hambar di lidahnya.

"Hanya... meninjau beberapa berkas lama. Terima kasih, Bu."

Dia menutup telepon sebelum ibunya bisa bertanya lagi.

Dia menatap ke luar jendela, ke kota yang gelap.

Dijebak. Menangis di depan gerbang. Anak perempuan kecil dengan buku gambar.

Cerita ibunya tidak membuktikan Hermawan tidak bersalah. Tapi itu membuktikan bahwa pria itu percaya dirinya tidak bersalah. Itu membuktikan kehancuran Lina adalah nyata.

Dan ayahnya, sang pahlawan, telah menolak untuk mendengarkan.

Perasaan dingin menjalari tulang punggung Ethan. Jika Hermawan Anastasya dijebak, lalu siapa penjebaknya? Dan siapa manajer keuangan yang "pindah ke luar negeri" itu?

Kekacauan di kantornya tiba-tiba memiliki fokus baru. Dia tidak lagi marah pada Lina. Dia marah pada kebohongan yang telah membangun seluruh hidupnya.

Dia mengambil telepon di mejanya. Bukan ponsel pribadinya. Telepon kantor.

Dia menekan nomor kepala keamanannya.

"Ya, Presdir?"

"Aku mau kau cari seseorang," kata Ethan, suaranya sedingin es. "Lina Anastasya. Dia tidak lagi bekerja di sini. Dia mungkin menggunakan nama gadis ibunya."

"Apa yang harus kami lakukan jika kami menemukannya, Tuan? Mengawasi?"

Ethan menatap stasiun kerja Lina yang kosong. Dulu dia menyebutnya "aset". Dulu dia menyebutnya "senjata". Dia salah.

"Tidak," kata Ethan. "Bukan pengawasan. Aku mau... perlindungan. Diam-diam. Aku tidak mau ada yang tahu."

"Perlindungan, Tuan?"

"Cari tahu di mana dia. Pastikan dia aman. Jangan dekati dia. Jangan hubungi dia. Laporkan padaku setiap hari. Dan... cari tahu apakah dia punya masalah... finansial."

Dia menutup telepon.

Dia masih seorang raja di dalam kantor yang berantakan. Tapi untuk pertama kalinya, dia merasa sangat, sangat sendirian.

1
Putra
ljutttttttttttt
Putra
mntppp
Alex Hutagalung
tak bakalan dibolehin Ethan mengundurkan diri, karna Ethan sendiri udah mulai suka Ama Lina 🤭
Alex Hutagalung
semangat thor
Sang_Imajinasi: terimakasih 💪
total 1 replies
Dedi
lnjut thor
Dedi
bagussss
Sang_Imajinasi: terimakasih 🙏
total 1 replies
Sheryn
😍😍
Sheryn
seru ni
Sheryn
bagussss
Sang_Imajinasi: terimakasih 🙏
total 1 replies
Fitriani
lanjutkan
Indah Ratna
yah baru tahu rasa Lina recent🤣
Indah Ratna
😍😍😍
Indah Ratna
🤣🤣😍
Indah Ratna
good thor
Sang_Imajinasi: terimakasih 🙏
total 1 replies
Ardi
gantung lanjutan thor
Ardi
good
Sang_Imajinasi: terimakasih 🙏
total 1 replies
Ardi
😍😍😍
Putra
lanjut thor
Putra
mantappp
Sang_Imajinasi: terimakasih 💪
total 1 replies
Putra
gasdd pol
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!