NovelToon NovelToon
Wanita Istimewa

Wanita Istimewa

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Mafia / Single Mom / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Serena Muna

Berkisah mengenai Misha seorang istri yang baru saja melahirkan anaknya namun sayangnya anak yang baru lahir secara prematur itu tak selamat. Radit, suami Misha terlibat dalam lingkaran peredaran obat terlarang dan diburu oleh polisi. Demi pengorbanan atas nama seorang istri ia rela dipenjara menggantikan Radit. 7 tahun berlalu dan Misha bebas setelah mendapat remisi ia mencari Radit namun rupanya Radit sudah pindah ke Jakarta. Misha menyusul namun di sana ia malah menemukan sesuatu yang menyakitkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Serena Muna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Karma Itu Datang

Keesokan harinya, Warung Bahagia tidak lagi ramai. Sebaliknya, warung itu dipenuhi oleh wartawan yang membawa kamera dan mikrofon. Kabar tentang Misha, wanita yang dituduh sebagai perebut suami orang, sudah menyebar luas. Video yang diunggah Bu Ratmi menjadi viral.

"Mbak Misha, bisa berikan komentar tentang video yang viral itu?" tanya seorang wartawan.

"Apakah benar Anda adalah perebut suami orang?" tanya wartawan lain.

Misha hanya bisa diam. Ia tidak tahu harus menjawab apa. Ia terlalu lelah untuk melawan, terlalu lelah untuk membela diri.

Tiba-tiba, Bu Ratmi maju. Ia mengambil alih posisi, seolah ia adalah juru bicara resmi. Wajahnya yang penuh senyum, kini dipenuhi kebohongan. "Iya, benar! Wanita ini adalah pelakor!" teriak Bu Ratmi, suaranya meyakinkan.

Wartawan langsung mengerumuni Bu Ratmi. "Apakah Anda tahu lebih banyak tentang wanita ini?" tanya mereka, antusias.

"Tentu saja!" jawab Bu Ratmi. "Dia itu wanita tidak benar! Dia datang ke sini untuk menggoda suami-suami kami! Dia merusak rumah tangga orang! Dulu, dia juga dipenjara karena kasus narkoba!"

Tuduhan Bu Ratmi membuat Misha terkejut. Ia tidak menyangka, Bu Ratmi akan membongkar rahasia masa lalunya. Air mata Misha mengalir, membasahi pipinya. Ia merasa sangat malu.

Wartawan-wartawan itu terus bertanya, mencari detail-detail yang bombastis. Bu Ratmi dengan senang hati memberikan semua informasi, menambahkan bumbu-bumbu yang membuatnya terlihat lebih menarik. Ia menceritakan tentang Misha yang ditinggal suami, tentang Misha yang masuk penjara, dan tentang Misha yang menggoda suami-suami orang.

"Apa yang Anda rasakan, Ibu?" tanya seorang wartawan.

"Saya hanya ingin membersihkan kampung kami dari orang-orang seperti dia!" jawab Bu Ratmi, wajahnya dibuat-buat prihatin. "Dia itu sumber masalah!"

Misha tidak bisa lagi menahan amarahnya. Ia maju, menatap Bu Ratmi dengan tatapan penuh kebencian. "Kenapa Ibu begitu jahat?! Kenapa Ibu selalu memfitnah saya?!"

Bu Ratmi tidak peduli. Ia hanya tertawa sinis, menantang Misha. "Saya tidak memfitnah! Semua yang saya katakan itu benar!"

Keributan itu menarik perhatian warga. Pak Raharjo dan Bu Lastri segera menghampiri, mencoba menenangkan situasi. Namun, kerumunan wartawan terlalu besar. Mereka tidak bisa berbuat apa-apa.

"Sudah! Cukup! Kami akan laporkan kalian ke polisi karena membuat onar!" teriak Pak Raharjo.

Wartawan-wartawan itu akhirnya pergi, meninggalkan Warung Bahagia yang kini hening. Misha hanya bisa terduduk di lantai, menangis. Ia merasa, ia tidak bisa lagi bertahan. Semua penderitaan ini terlalu berat. Ia hanya ingin menghilang. Ia hanya ingin semua ini berakhir.

****

Di tengah kesibukan kantornya, Rendy membuka laptop. Sebuah artikel berita dengan judul sensasional menarik perhatiannya. "Wanita Penggoda yang Pernah Dipenjara Akibat Narkoba, Kini Hancurkan Rumah Tangga Orang Lain." Hati Rendy berdebar. Ia tahu, artikel itu pasti tentang Misha, wanita yang ia temui di jembatan. Wajahnya yang damai, kini terlihat di layar, dihujani makian dan fitnah dari netizen.

Rendy mematikan laptopnya dengan kesal. "Brengsek!" gumamnya. Ia tidak percaya dengan semua berita itu. Ia tahu Misha bukan wanita seperti itu. Rendy ingat, terakhir kali ia bertemu Misha, wanita itu menangis di bawah guyuran hujan. Air matanya terlihat sangat tulus, dan kesedihan di matanya begitu nyata.

Tanpa pikir panjang, Rendy menelepon sekretarisnya. "Tolong cari tahu semua informasi tentang seorang wanita bernama Misha. Dia bekerja di sebuah warung makan bernama Warung Bahagia di Jakarta Barat. Cari tahu semuanya, dari masa lalunya hingga kasus viral yang sedang menimpanya."

"Baik, Pak Rendy," jawab sekretarisnya.

Rendy menutup telepon, lalu menyandarkan tubuhnya di kursi. Pikirannya melayang, mengingat kembali pertemuannya dengan Misha. Ia ingat, ia pernah memakinya, menghinanya, dan menuduhnya sebagai pengemis. Namun, Misha tidak pernah melawan. Misha hanya menangis, air matanya membasahi pipinya yang kusam. Rendy merasakan penyesalan yang mendalam.

Satu hari, dua hari, Rendy menunggu kabar dari orang suruhannya. Ia tidak bisa fokus bekerja. Pikirannya terus tertuju pada Misha. Ia membayangkan Misha yang kini harus menghadapi caci maki dari seluruh Indonesia. Hatinya terasa sakit.

Telepon Rendy berdering. Sekretarisnya menelepon. "Pak, saya sudah dapat semua informasinya."

"Baik. Kirimkan semua laporannya ke email saya sekarang juga," jawab Rendy, suaranya terdengar tegas.

Rendy membuka emailnya. Ia membaca laporan itu dengan seksama. Laporan itu menceritakan semua hal tentang Misha. Dari masa lalunya yang bahagia bersama suami dan anak, tragedi kematian anaknya, Radit yang masuk ke dalam sindikat narkoba, hingga vonis 20 tahun penjara yang Misha terima. Rendy membaca setiap kata, hatinya terasa perih. Ia tidak menyangka, Misha sudah melalui penderitaan yang begitu berat. Ia membaca tentang Misha yang keluar dari penjara lebih cepat karena remisi, dan usahanya untuk mencari Radit.

Kemudian, ia membaca laporan tentang pertemuan Misha dengan Radit. Ia membaca tentang Radit yang sudah punya keluarga baru, tentang gugatan cerai, dan tentang Misha yang kembali hancur. Rendy juga membaca tentang Bu Ratmi, wanita yang selalu memfitnah Misha, dan tentang video viral yang kini menyebar di media sosial.

Rendy menutup laptopnya. Ia mengepalkan tangannya. "Sialan!" umpatnya. Ia merasa sangat marah. Marah pada Radit yang pengecut, marah pada Bu Ratmi yang jahat, dan marah pada dirinya sendiri yang pernah menghina Misha.

Rendy memutuskan, ia tidak bisa tinggal diam. Ia harus membantu Misha. Ia harus membersihkan nama baik Misha. Ia harus membuat orang-orang tahu, bahwa Misha adalah wanita baik-baik. Ia tidak tahu bagaimana caranya, namun ia tahu, ia harus melakukannya. Rendy bangkit dari kursinya. Ia mengambil kunci mobilnya, lalu berjalan keluar kantor. Ia tahu, ia harus menemui Misha. Ia harus meminta maaf. Dan ia harus membantunya.

****

Rasa sepi menyelimuti Warung Bahagia. Meja-meja yang biasanya penuh kini kosong. Para pelanggan enggan datang karena takut ikut menjadi sasaran fitnah. Misha berdiri di depan warung, menatap jalanan yang sepi. Hatinya terasa sakit. Sejak berita viral itu, banyak istri yang datang ke warung untuk menjemput suami mereka, menuduh Misha dengan kata-kata kasar.

"Dasar wanita murahan! Jauh-jauh dari kampung cuma untuk menggoda suami orang!" seorang wanita berteriak, menarik tangan suaminya.

Misha hanya bisa diam. Ia sudah lelah. Lelah dengan semua hinaan ini. Ia menunduk, membiarkan air matanya jatuh ke tanah.

Dari seberang jalan, Bu Ratmi melihat semua itu. Ia tertawa bahagia, lalu berjalan mendekat. "Lihat, Misha! Itulah balasan untuk wanita seperti kamu! Kamu pikir kamu bisa bahagia di atas penderitaan orang lain?!"

Misha tidak menjawab. Ia hanya terus menangis.

Tiba-tiba, sebuah mobil SUV mewah berhenti di depan warung. Jantung Misha berdebar. Ia tahu, mobil itu milik Rendy. Ia melihat Rendy keluar dari mobil, lalu berjalan lurus ke arah Bu Ratmi. Wajahnya yang tampan kini dipenuhi amarah.

Bu Ratmi terkejut. "Mau apa kamu?!" bentaknya.

Rendy tidak menjawab. Ia hanya menatap Bu Ratmi dengan tatapan tajam. Di belakangnya, dua orang polisi datang. Salah satunya membawa sebuah surat.

"Ibu Ratmi?" tanya salah seorang polisi.

"Iya, saya. Ada apa, Pak?" tanya Bu Ratmi, bingung.

"Kami menerima laporan dari Bapak Rendy atas tindakan penyebaran berita bohong dan pencemaran nama baik. Ibu kami tangkap," jawab polisi itu, suaranya tenang.

Wajah Bu Ratmi memucat. "Penangkapan? Berita bohong? Tidak, Pak! Saya tidak bohong! Semua yang saya katakan itu benar! Dia itu memang wanita tidak benar!" teriaknya, menunjuk Misha.

Polisi itu menggelengkan kepala. "Kami sudah melakukan penyelidikan. Semua berita yang Ibu sebarkan adalah fitnah. Sekarang, Ibu ikut kami ke kantor polisi untuk dimintai keterangan."

Bu Ratmi histeris. Ia tidak terima. "Tidak! Tidak! Saya tidak salah! Dia yang salah! Misha yang salah!" teriaknya. Ia mencoba melarikan diri, namun polisi menahannya.

Bu RT dan ibu-ibu lain yang melihat itu, terkejut. Mereka tidak bisa berkata-kata. Mereka tidak menyangka, Bu Ratmi akan ditangkap.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!