NovelToon NovelToon
MAHDI

MAHDI

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Iblis / Mata-mata/Agen / Hantu / Tumbal
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: David Purnama

Mahdi mengunjungi Ishwar tua yang tengah sakit. Ishwar mengenali siapa orang itu. Tamu dari masa lalu.

Tapi ada perlu apa Mahdi kembali menemui Ishwar setelah puluhan tahun berlalu?

Perjalanan Mahdi berkeliling waktu demi mewujudkan kebenaran.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hotel Tak Bernama

Sebuah hotel berbintang yang terletak tidak jauh dari kawasan pariwisata.

              Orang-orang bilang kalau membangun hotel sebesar dan sebagus ini di wilayah ini adalah sebuah kesalahan. Karena jauh-jauh hari sudah bisa diprediksi tempat wisata di daerah ini sepi peminat.

              Alih-alih mengurungkan niat untuk membangun hotel atau memperbaharui rencana dengan membangun usaha yang lebih masuk akal. Hotel berbintang yang tidak mempunyai nama ini pun tetap didirikan dan telah beroperasi hingga sekarang.

              Hasilnya tentu saja tidak menguntungkan karena orang-orang yang datang untuk berlibur ke tempat ini sedikit sekali. Jadinya pengunjung hotel pun jarang sekali ada.

              Namun di kala waktu tertentu hotel ini bisa menjadi sangat ramai pengunjung. Dan tamu-tamunya bukan orang biasa.

              Itu pun kejadiannya tidak pasti. Bisa beberapa tahun sekali.

              Begitulah kata orang-orang di daerah ini.

              Rupanya tempat penginapan tak bernama ini punya maksud lain kenapa didirikan. Pemilik hotel ini tidak salah langkah. Memang tujuan hotel ini dibangun untuk hal-hal demikian.

              Ternyata pemilik hotel ini adalah salah seorang dari praktisi ilmu hitam dari golongan jahat yang sudah sangat berpengalaman. Hotel ini lah yang selama ini menjadi tempat rahasia berkumpulnya dukun-dukun santet dan kawan sejawatnya.

              Di sini lah pertemuan penting itu akan diselenggarakan.

              Waktunya adalah pada esok hari.

              Mahdi datang lebih awal.

*

              Mahdi sampai di hotel itu waktu siang bolong. Tepat ketika matahari sedang tinggi-tingginya.

              Mahdi sudah berada di meja lobi. Tapi belum ada satu pun pegawai hotel yang kelihatan.

              Mahdi bahkan harus menunggu sampai berjam-jam sampai ia dilayani. Mahdi tidak ingin berulah terlalu dini sehingga menimbulkan kecurigaan. Mahdi harus setia dengan penyamarannya.

              “Apakah kamu baru pertama kali datang ke hotel ini?”,

              Akhirnya seorang resepsionis hotel muncul entah darimana lalu mengajak Mahdi bicara.

              “Iya benar. Aku baru pertama kali datang ke hotel ini”, kata Mahdi.

              “Mau apa kamu datang kemari?”, tanya perempuan itu.

              “Aku mau bermalam di sini”, jawab Mahdi.

              “Maaf kamar kami sudah penuh”, jawab pegawai hotel itu.

              Jawaban Mahdi salah. Ia harus mengulangi permintaannya.

              “Aku mau bermalam di sini”,

              “Besok aku juga ada acara di hotel ini”,

              “Aku juga seorang dukun meskipun baru pemula”,

              “Guruku mati beberapa hari yang lalu karena pembunuhan di Banyuwangi”,

              “Untuk itu lah aku buru-buru datang kemari”,

              “Aku takut tidak selamat”, terang Mahdi.

              “Oh… jadi kamu juga seorang dukun?”,

              “Kamu tidak terlihat seperti dukun”,

              “Kenapa tidak bilang dari tadi?”,

              “Untuk dukun pemula seperti kamu ambilah kamar di lantai dua”,

              “Lantai tiga, empat dan lima khusus untuk dukun yang sudah berpengalaman”, kata resepsionis hotel.

            “Terimakasih, aku akan segera pergi ke kamar untuk beristirahat”, ucap Mahdi.

Sosok laki-laki berusia tiga puluhan tahun dengan perawakan badan proporsional dan wajah yang rupawan. Rambutnya agak panjang namun disisir dengan rapi.

Pesona Mahdi diam-diam membuat pegawai hotel perempuan itu tergoda dan bergelora.

“Tamu-tamu yang lain masih belum pada datang”,

“Bagaimana kalau aku menemanimu wahai dukun muda?”, ajak perempuan itu.

“Maafkan aku”,

“Tapi rasa-rasanya waktunya tidak pas dalam situasi genting seperti ini”,

“Mungkin lain hari wahai nona manis”, Mahdi menolak tawaran dari resepsionis cantik untuk diberi layanan plus-plus.

*

              Sudah sejak lama hotel ini tidak lagi dibuka untuk umum. Yang boleh menginap di hotel ini hanyalah orang-orang yang tergabung dalam perkumpulan dukun-dukun atau para praktisi ilmu gaib golongan hitam.

              Atau orang-orang yang tidak sengaja lewat dan mereka tidak akan pernah bisa pulang. Karena mereka dipilih untuk dijadikan sebagai tumbal.

              Menjelang sore hari Mahdi mulai melihat petugas-petugas hotel yang lain. Mereka bersiap untuk menyambut tamu-tamu yang petang hari ini akan mulai berdatangan dari seluruh pelosok penjuru negeri.

              Mahdi pun mulai melihat-lihat dan mempelajari hotel yang sengaja tidak diberi nama ini. Tempat dimana sekarang ia menginap.

              Mahdi pun jadi tidak heran kalau semua karyawan yang bekerja di hotel ini adalah makhluk-makhluk halus.

              Hotel yang tak bernyawa.

1
noName
keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!