NovelToon NovelToon
Pelampiasan Hasrat Suami Kejam

Pelampiasan Hasrat Suami Kejam

Status: tamat
Genre:Mafia / Duda / Ibu Pengganti / Tamat
Popularitas:3.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: Kacan

Dijual oleh ibu tiri ke pada seorang duda kaya berumur 40 tahun tidak serta merta membuat Citara bahagia.

Kekejaman pria beranak dua itu menjadikan Citara sebagai pelampiasan hasratnya.

Sampai sebuah fakta mengejutkan diketahui oleh Citara. Jika, pria yang dinikahinya bukan pria biasa.

Sisi gelap dari pria itu membuat Citara menjulukinya dengan sebutan Monster Salju. Pemarah, dingin, misterius dan mengerikan.

Akankah Citara mampu meluluhkah hati ayah dan anak itu? Simak kisahnya hanya di "Pelampiasan Hasrat Suami Kejam "

Author : Kacan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kacan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PHSK 16

Citara menangis dalam diam, wanita itu menatap ke atas langit-langit kamar Varen yang gelap. Citara merasa jijik dengan tubuhnya sendiri.

Ia mere-mas selimut yang menutupi tubuhnya. Citara merasa hina, ia merasa dirinya tidak lagi berharga. "Aku sudah hancur, aku tidak berharga."

Citara mengalihkan pandangannya ke arah Varen yang tengah tertidur lelap. Terdengar suara dengkuran si Monster Salju. Citara benci mendengar suara itu, ia jadi teringat desα-han yang keluar dari mulut sang suami. Mata Citara menatap marah pada pria yang bertelan-jang dada itu.

Dalam hati Citara bersumpah akan lepas dari perangkap monster yang kini tengah berada di alam bawah sadar.

"Andai saja kau memperlakukan aku layaknya manusia, mungkin aku bisa bertahan di sini. Tapi ... kau malah menjadikan aku sebagai pelampiasan has-ratmu," gumam Citara terdengar lirih.

Mata Citara enggan terpejam, padahal waktu terus berjalan. Rasa kantuk tidak mampu membawa wanita itu untuk terlelap. Kali ini tubuh Citara terasa lebih remuk dari sebelumnya.

Bahkan untuk menggerakkan kakinya pun ia tidak kuasa. Bila bergerak sedikit saja, maka rasa perih langsung menyengat di bawah pusarnya.

Waktu terasa lambat berputar, Citara yang masih terjaga berusaha bangkit dari posisi berbaringnya. "Aw! Tsssts." Wanita berlesung pipi itu meringis menahan sakit.

"Ayo, Ara. Kamu pasti bisa." Citara menyemangati dirinya sendiri dalam hati.

Ia menarik napas dalam sebelum mencoba bangkit kembali. Namun, rasa perih yang begitu menyiksa membuat Citara kesulitan untuk duduk.

"Aku harus pergi dari kamar ini, sebentar lagi mata hari terbit. Pasti Monster itu akan bangun setengah jam lagi," guman Citara.

Wanita itu kembali mencoba. Usahanya untuk bangkit dari posisi tidur pun berhasil, kini Citara tengah duduk. Ia menetralkan napasnya, hanya ingin duduk saja menyakitkan seperti ini. Bagaimana jika ia berjalan?

Citara tidak patah arang, ia menurunkan sebelah kakinya dari ranjang. "Huh." Terdengar helaan napas Citara saat sebelah kaki itu telah menapak di atas lantai yang dingin.

"Oke, satu kaki lagi," kata Citara pada dirinya sendiri.

Ia menggerakkan kaki kananya dengan perlahan, sakit? Tentu saja. Akan tetapi, ia tidak menghentikan pergerakkannya. Citara menatap nanar ke arah pakaiannya yang berhamburan di atas lantai.

Penerangan yang didapat dari lampu tidur membuat Citara hanya bisa melihat dari jarak dekat. "Semua pakaian yang kukenakan tadi robek," lirih wanita itu dengan wajah sedih.

Citara menoleh ke kanan dan ke kiri, ia berpikir bagaimana caranya bisa keluar kalau dirinya saja tidak memiliki kain untuk menutupi tubuh telan-jangnya.

"Oh iya, selimut!" Wanita itu menoleh ke belakang, tepatnya ke arah sang suami.

"Selimutnya dipakai si Monster, kalau kutarik pasti dia terbangun." Citara bermonolog di dalam hati.

Varen yang mengenakan selimut hanya sebatas pinggang. Jika kain tebal itu ditarik, maka terpampang lah senjata milik si Monster Salju.

Citara menjadi bimbang, namun sebuah ide langsung terlintas dipikirannya saat melihat kemeja Varen yang ada di atas lantai. Citara dengan perlahan berdiri, ia melangkahkan satu kakinya. "Hisss, sakit ...."

Ia dengan langkah tertatih berjalan ke tempat kemeja suaminya berada. Tiga langkah membawa Citara ke kain berwarna hitam itu.

Susah payah Citara menggapai kemeja Varen karena tubuhnya sangat sulit untuk dibawa menunduk ataupun berjongkok.

"Ini benar-benar sakit, tssst aw." Citara nenahan rasa perih yang ia derita.

"Apa yang kau lakukan?!"

Deg!

Jantung Citara rasanya mau copot saat suara Monster Salju itu menguar. Ia memejamkan mata, menunggu kelanjutan yang akan terjadi. Namun, tidak terdengar suara pria itu lagi.

Citara memutar kepalanya, ia melihat Varen yang masih tertidur. Ternyata Monster Salju itu hanya mengigau. Citara dapat bernapas lega, tangannya kembali berusaha menggapai kemeja hitam sang suami.

Begitu kemeja hitam sudah berada di tangannya, ia langsung mengenakan kemeja lengan panjang milik Varen. Wanita itu mengancingkan bajunya.

Kemeja yang kebesaran untuk ukuran tubuh Citara membuat tubuhnya tertutupi hingga sebatas paha. Dengan perlahan ia berjalan, perih sudah pasti. Namun, apa boleh buat? Tidak mungkin dirinya tetap berbaring di samping pria yang sudah tega memakan dirinya habis-habisan.

Saat Citara sudah berada di pintu kamar, ia langsung menekan handle pintu. Pada saat itu bahu Citara luruh ke bawah. Bagaimana caranya ia bisa keluar jika pintu dikunci.

"Seingatku, dia tidak menguncinya," ucap Citara bermonolog. "Apa dikunci dari luar? Jika ia, bagaimana dengan nasibku saat Monster itu bangun," lirih Citara.

Berulang kali Citara menekan handle pintu kamar Varen. Namun, hasilnya tetap sama. Keringat mulai mengucur dari wajah wanita itu karena ia hanya menemui jalan buntu.

"Aku tidak tau harus apa, bagaimana ini Tuhan?" Citara menengadahkan kepala. Pada akhirnya, lagi-lagi pasrah lah yang menjadi ujungnya.

Citara berpegangan pada dinding, ia kembali tertatih menuju ranjang milik Varen. Tempat di mana ia berada dalam kuasa Monster Salju.

"Sudah kukatakan, kau tidak akan bisa pergi dari genggamanku!"

Deg!

Citara tersentak kaget, ia yang masih berdiri di tepian ranjang merasa ketakutan. Ucapan pria yang kini sedang memejamkan mata itu membuat Citara tersadar jika sedari tadi Varen sudah bangun dan hanya berpura-pura tidur.

"Apa kau ingin berada di bawah kungkunganku lagi hum? Kau suka sekali membuatku marah." Perlahan Varen membuka mata, ia memiringkan tubuhnya seraya menompang kepala.

Pria yang bertelan-jang dada itu menunjukkan seringainya. Penerangan yang temaram masih mampu menerangi wajah Monster Salju yang dingin.

"Kembali berbaring! Atau kau akan—"

"B-baik, Tuan," potong Citara cepat. Ia tidak ingin kejadian tadi terulang lagi.

Varen yang memiringkan posisi berbaringnya, dapat melihat dengan jelas ekspresi kesakitan sang istri saat kembali berbaring. Bukannya merasa iba, Varen malah memasang senyum devilnya.

"Bagus, jadilah penurut."

"Iya, Tuan."

Hanya jawaban patuh yang dapat Citara ucapkan, untuk saat ini ia tidak mampu membantah. Cukup sudah hari ini dirinya me jadi pelampiasan pria itu.

"Nanti malam kau ikutlah denganku." Varen mengubah posisi berbaringnya seperti semula. Pria itu menatap langit-langit kamarnya.

Satu pertanyaan muncul di benak Citara. Kemana? Namun, ia tidak berani menanyakan hal itu kepada sang suami.

"Kau pasti bertanya-tanya ke mana aku akan membawamu!"

Citara hanya diam, ia tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Tapi, ternyata hal itu tidak disukai oleh Varen. "Jawab!" sentak si Monster salju.

"I-iya. B-benar, Tuan." Citara yang takut menjawab dengan suara tergagap.

"Tempat itu akan membuatmu tidak berani lari dari genggamanku lagi," ucap Varen.

Mendengar apa yang keluar dari mulut suaminya membuat Citara bertambah takut. Tempat seperti apa yang mampu membuatnya tidak lagi berani kabur dari genggaman sang Monster Salju.

"Pagi ini aku tidak akan pergi ke mana pun! Jadi, kubur rencanamu untuk kabur," ujar Varen sekakan tahu apa yang ada di dalam pikiran Citara.

Bersambung ....

Wes lah, othor jengkel beneran lihat si Varen. Tua-tua kediri, semakin tua semakin ngeri😪 menurut readers si Monster Salju akan membawa Citara ke mana?💆

1
Putra Ganteng
ceritanya sangat bagus 👍🏻👍🏻👍🏻
Kacan: Duhh terima kasih zeyengku 😎😎😘😘😘😘 Othor punya cerita baru nih, Duda Arogan gamon sama mendiang istrinya bersanding sama gadis culun/Slight//Slight//Slight/ ceki ceki judulnya --> Duda Arogan Milik Gadis Culun
total 1 replies
Putra Ganteng
paman varen 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
thor perutku sampai kram 🤭
Parianti Yundiah
tq thor. ditunggu karyamu berikutnya. semangaaat
Parianti Yundiah
deuh amit² kl punya suami kaya gitu..
Parianti Yundiah
padahal lawan saja suaminya yg kejam itu.
Parianti Yundiah
ini suami apa jagal sih ?
Parianti Yundiah
bisa celaka nih...
Parianti Yundiah
dasar suami gila
Parianti Yundiah
herraan.. buat apa nikah kalo hny utk disiksa ? i
H Lyn
Luar biasa
Kacan: terima kasih zeyengku 😍😍😍😍😍😍😍😘😘😘😘
total 1 replies
Yeni Lasmiyanti
da sejauh ini masih gini gini aja ceritanya
sedayu
sependapat bikin episode elard n Enzo
sedayu
makanya jangan lawan ras terkuat dibumi varen....huhhhh pasti di Thor nyiapin adegan bucin yg lucu nih
sedayu
thankyou thor udah kasih visual picnya wowwww sekali si varen, cocok
sedayu
s sekali sih bikin si veren konak Sndirian Thor
sedayu
sama
sedayu
dari awal baca isinya kekerAsan darah perko.. bodohnya citara
sedayu
klo bisa Farah di lecehkan lelaki yg umurnya lebih dr ayahnya
sedayu
citara yang bodoh ato Krn dia masih anak2 ya? kurang resep deh usia 20 waduh bocah itu GK asik ah...ato ganti an Farah yg di.....oleh om2 umur 70 th
sedayu
sudah satu author yg gk ngabul in permintaan ku vision picnya donk...Thor lagipula kenapa musti usia 20 sih Coba 24 ato 25, ky maen sama anak2 /Smug//Smug/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!