NovelToon NovelToon
CINTA BEDA KASTA

CINTA BEDA KASTA

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / CEO / Hamil di luar nikah / Ibu Pengganti
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Five Vee

Andrea Cecilia, gadis yatim piatu berusia 22 tahun, baru saja lulus pendidikan Diploma Tiga, jurusan Tata Boga. Ia ikut dengan sang bibi bekerja di rumah keluarga Dinata, sembari menunggu panggilan kerja dari sebuah hotel ternama di ibukota.

Andrea yang memiliki kemampuan memasak, di minta menjadi perawat untuk anak perempuan nyonya Dinata yang mengalami depresi setelah di lecehkan, dan kini dalam keadaan hamil besar.

Sang nona yang selama ia jaga, hanya diam, tiba-tiba meminta Andrea menjadi Ibu pengganti untuk bayi yang akan ia lahirkan. Bahkan, di akhir hayatnya, wanita itu meminta Andrea menikah dengan sang kakak, agar bayinya memiliki orang tua lengkap.

Bagaimana kah perjalanan hidup Andrea setelah kepergian sang nona untuk selamanya?
.
.
.
Hay Teman Redears.. ketemu lagi dengan aku si Authir a.k.a Author Amatir 😁

Mohon dukungannya, ya.. jangan lupa, Like, komen, Vote dan Gift.
.
Semoga cerita ini berkenan.
.
Ingat, tidak ada hikmah yang bisa di ambil dari cerita ini, karena novel ini hanya HALU SEMATA.
.
Terima Gaji ❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Five Vee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

08. Calon Istri Arthur.

Andrea menatap nanar tubuh pria yang baru saja keluar melewati pintu utama. Gadis itu berdiri, bersembunyi di balik pilar, di dekat ruang makan.

Hendak ke dapur untuk mengambil air minum, langkah gadis itu terhenti kala mendengar para majikannya membahas tentang pengasuh untuk Audrey kecil.

Andrea tanpa sengaja mendengar semuanya. Apalagi yang di ucapkan nyonya Dinata. Gadis itu hanya mampu menghela nafas. Dan tidak ingin berharap banyak.

Jika pun Arthur tidak akan menikahinya, karena telah memiliki kekasih, Andrea tak perduli. Yang terpenting, ia masih diijinkan untuk merawat Audrey kecil.

Hati kecil Andrea selalu mengingatkan, untuk tidak terlalu berharap pada janji yang Arthur ucapkan. Apalagi, Audrey sudah meninggal.

Benteng pemisah diantara mereka sangatlah besar. Arthur seorang pria kaya dan mapan. Sementara dirinya, hanyalah seorang kalangan kelas bawah, yang tak memiliki apa-apa. Jangankan harta, orang tua pun ia tak punya.

Kembali menghela nafas, Andrea pun melangkah melintasi ruang makan, untuk menuju dapur. Gadis itu bersikap biasa saja, seolah baru saja turun dan mendengar apapun.

“Apa Audrey sudah tidur?” Tanya mama Daisy padanya.

“Sudah nyonya.”

“Kalau begitu, kemarilah. Kamu sarapan dulu.” Wanita paruh baya itu mengambil sebuah piring keramik berbentuk oval, kemudian mengisinya dengan nasi goreng.

“Tidak, nyonya. Aku biar sarapan di dapur saja bersama yang lain.” Tolak Andrea saat wanita paruh baya itu menyodorkan piring nasi goreng kepadanya.

“Tidak. Mulai hari ini, kamu sarapan, makan siang, makan malam di meja ini bersama ku.”

Kepala Andrea mengeleng kencang. Ia merasa tidak enak hati. Bagaimana pun juga, ia hanya sebatas pengasuh untuk Audrey.

“Tapi, nyonya—

“Tidak ada tapi-tapi. Kamu itu calon ibunya Audrey kecil. Jadi, mulai sekarang biasakan dirimu di rumah ini.”

Wanita paruh baya itu menarik lengan gadis itu, kemudian mengajaknya duduk bersebelahan.

“Ayo, makan.”

Andrea memindai sekitarnya. Ia merasa tak enak hati jika para pekerja yang lain melihatnya. Bagaimana pun juga, di rumah besar itu, tak hanya bibinya saja yang menjadi asisten rumah tangga, namun masih ada tiga orang lainnya lagi. Dua orang bekerja membersihkan rumah, satu lagi membantu bibi Andrea bekerja di dapur.

“Kamu tidak perlu merasa sungkan, atau tidak enak hati dengan yang lain. Semua orang di rumah ini tau, kamu calon istri Arthur.” Ucap mama Daisy yang mengerti gelagat Andrea.

Mendengar ucapan sang majikan, Andrea yang bahkan belum menyantap makanannya pun tersedak. Wanita paruh baya itu berbicara begitu lancar.

“Kamu kenapa? Minum dulu.” Wanita paruh baya itu menyodorkan gelas berisi air kepada Andrea. Seketika gadis itu meneguknya hingga tandas, untuk menghilangkan batuknya.

Mama Daisy menyunggingkan senyum. Gadis di sampingnya ini begitu polos. Ia sangat ingin menjadikan Andrea menantu. Wanita paruh baya itu yakin, jika gadis berusia dua puluh dua tahun itu, tidak seperti kebanyakan gadis seusianya.

“Ayo makan.” Ucap mama Daisy sekali lagi. Ia pun kembali menikmati sarapannya.

🍃🍃🍃

Andrea kini tengah duduk di ruang tamu lantai dua rumah keluarga Dinata, sembari memangku Audrey. Gadis itu belum berani membawa bayi mungil itu untuk turun ke lantai satu, mengingat usianya baru dua minggu.

Andrea takut, banyak kuman dan virus yang menghinggapi tubuh renta itu.

Sementara, nyonya Dinata sedang pergi ke luar untuk memantau bisnisnya.

“Sayangnya bibi Rea, kenapa tidur terus sih?” Gadis itu berbicara dengan tubuh mungil yang sedang terlelap di atas pangkuannya.

“Sepertinya kamu mirip dengan nona Audrey. Ya, hidung dan bibirmu. Apa mata itu milik ayahmu?”

Kepala Andrea menggeleng cepat. Ia tidak boleh menyebut tentang pria b*jat itu. Pria yang telah tega menodai Audrey dan tak bertanggung jawab.

“Semoga Tuhan memberikan karma kepada pria itu.” Gadis itu juga merasa sakit hati melihat yang terjadi pada Audrey, jika di berikan kesempatan bertemu pria itu, ingin sekali Andrea menghajarnya.

Andrea menghela nafas pelan.

“Tetapi, bagaimanapun juga, dia tetap ayah bayi ini.”

Suara langkah kaki mendekat, membuat pandangan Andrea teralihkan.

“Bibi?” Gadis itu tersenyum kepada wanita paruh baya yang kini mendekat dengan membawa nampan di tangannya.

“Ini, bibi buatkan jus dan camilan untukmu.” Wanita paruh baya bernama bibi Rosi itu, meletakan nampan di atas meja, di hadapan Andrea.

Bibi Rosi merupakan kakak dari ayah Andrea. Wanita paruh baya itu, sudah bekerja selama sepuluh tahun di rumah keluarga Dinata.

“Bi, kenapa repot-repot? Aku bisa mengambilnya turun nanti jika mau minum.”

“Itu sudah menjadi tugas bibi, nak.”

Kepala Andrea menggeleng.

“Apa nyonya yang meminta bibi melakukan ini?” Tanyanya kemudian. Gadis itu yakin, pasti nyonya Dinata di balik semua perlakuan istimewa para asisten rumah kepada Andrea.

“Tidak, tetapi wajar kan, jika bibi memperlakukan calon nyonya muda dengan baik?” Jawab wanita paruh baya itu terkekeh.

“Bi, tidak ada yang seperti itu. Waktu itu, kami hanya ingin melihat nona Audrey bahagia. Itu hanya sebuah ucapan. Tak berarti apapun.”

“Nak, yang namanya janji, meski hanya untuk menyenangkan hati orang lain, tetapi harus tetap di tepati. Ingat janji adalah hutang, dan hutang harus di bayar.”

Bibi Rosi menghela nafas pelan.

“Tidak apa-apa kamu melakukan itu, saatnya memperbaiki kehidupanmu. Dari kecil sudah hidup susah, mungkin ini memang takdir Tuhan untuk mengangkat derajat mu.”

Andrea menganga mendengar ucapan sang bibi. Bukan seperti itu cara menaikan derajat hidup. Bekerja dan berbuat baik adalah cara yang tepat.

Tangan wanita paruh baya itu pun terulur.

“Berikan dia padaku. Kamu makan dulu.”

Andrea pasrah. Ia pun menyerahkan Audrey kecil pada bibinya.

“Bi, aku kemari untuk bekerja, bukan untuk menikah. Aku baru berusia dua puluh dua tahun. Menikah muda bukan keinginanku.”

“Kamu sudah cukup usia untuk menikah. Untuk apa bekerja keras jika kamu hanya hidup sendiri? Kamu butuh pendamping, Rea. Selain untuk memperbaiki taraf hidup, tetapi untuk menjadi pelindung, dan teman hidup. Ingat, kamu yatim piatu, siapa yang akan menjaga mu kedepannya?”

Andrea tertunduk mendengar ucapan sang bibi. Jujur, tak pernah terlintas di benaknya untuk menikah di usia muda. Ia masih ingin menikmati hidup, bekerja dan mengejar cita-cita menjadi seorang Chef.

.

.

.

Bersambung

1
Sintia Dewi
iyaahh ngadi2 lu art jngan ampek lu nyesel, rea gk salah apa2 lu mau balas dendam lewat dia salah besar lu...gk bs bersama lg & lihat anak2lu lg tau rasa lu/Pooh-pooh/
Mak Rik
CERITAMU INI SANGAT BAGUS DN MANTUL BUANGET KAK...... AKU SANGAT SUKA SEKALI....... MANCHAP.......!!!!!!!! ☝️☝️☝️🤔🤔😱😱💕💕💕💞💞💞💞👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Sintia Dewi
wah rea km.beruntung punya 2 laki2 posesif yg akan selalu melindungi & menjagamu/Proud/
Sintia Dewi
knapa sih adrea ini masih ngotot buat kerja udh tau hamil, ya kerja kantoran ini kerja di dapur & itu berat, mending selama hamil dirumah aja sm audry apa lg masih rentan itu usia kehamilanya nantik klok udh lahiran anak udh gede mintak dibuatkan resto aja sm suami km msih tetap bs jdi kokinya
Sintia Dewi
bukan karna nasib kalangan menengan chef tp emang blom jodoh aja km sm rea, carik yg lain aja ya chef sm temenya rea boleh dcba itu chef/Smirk/
Sintia Dewi
bagus begitu baru benar andrea buat arth bertekuk lutut & sebucin2nya sm km kasik balasan buat celine agar tdk merasa arth harus selalu cinta sm dia & menunggu2nya dia kiran dia siapa cbak
Sintia Dewi
idih siap lu celine minta penjasan art dulu aja lu tolak2 sekrang giliran lu udh sendir lu gk tau malu manfaatin art kran tau dia blom bs move on dr lu..sorry celine rencana lu gk bakalan bs krna art udh kepincut sm rea/Pooh-pooh//Pooh-pooh/
Sintia Dewi
owhh pantesan si celine msih usaha terus deketin lu art mau aman dia sm anaknya klok berhasil dptin lu/Chuckle/
Serenarara: Ubur-ubur makan sayur lodeh
Minum sirup campur selasih
Coba baca novel Poppen deh
Dah gitu aja, terimakasih. /Joyful/
total 1 replies
Sintia Dewi
penting gitu info ke km art klok rea dipanggil lg...liat muka km aja dia mles apa lg dnger kata2 km itu ahh sesak gw bayangin jd rea
Heryta Herman
eeehh...sdh tamat kah kisah ini thor???
Heryta Herman
puasa panjang deh papa Arthur....
sabar papa Arthur sabar..masih bnyk cara menuju ke awang".../Facepalm/
Heryta Herman
selamat atas kelahiran baby boy..rasa sakit terobati melihat baby sdh lahir ke dunia...congratulation to both of you Arthur n Andrea..
Heryta Herman
sungguh menegangkan...semoga operasi nya berjln lancar..ibu dan baby boy sehat..Andrea yg melahirkan aku yg gemetaran membayangkan nya...ikut sakit juga rasanya.../Cry/
Heryta Herman
Bryan harus membayar perlakuannya dgn harga yg mahal..semoga menjadikan dirimu seorang yg lbh baik di masa dpn..
Heryta Herman
Terima karma mu Bryan...penyesalan mu akan kau bawa sampai akhir hidupmu..si Elma ini juga yg di pikirkan cuma harta warisan saja..jngn"orang tua Andrea meninggal krna ulah Elma...
Tyaz Wahyu
bnr2 hrs dikirim ke planet pluto pakai nuklir ni si jalang satu ni
Heryta Herman
Bryan memang harus bertanggung jwb atas perbuatannya..
Heryta Herman
Hebat...Thomas betul" menjaga sang adek kesayangan...
Heryta Herman
Waduuh...si Arthur ni bener" egois...kau minta memutuskan hubungan kluarga dgn kluarga kusuma...yg benar saja...
pendek banget pikiranmu Arthur...
haaaaiisshhh..sdh lah...lanjut thor
Heryta Herman
makanya Arthur...berfikirlah secara dewasa..semua yg terjadi bukan slh Rea..kamu bisa menasehati istrimu segala yg terjadi di hidupnya,kenapa skrng kamu yg tdk bisa menerima yg terjadi dlm hidupmu..
sungguh sangat egois kamu Arthur...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!