Dibunuh oleh putrinya sendiri membuat Kayana bersumpah untuk membalas setiap perbuatan keji sang putri saat ia diberikan kesempatan untuk hidup kembali. Doanya terkabul ia diberikan kesempatan hidup lagi, apakah ia akan membalas dendam kepada sang putri atau luluh karena sang putri berubah menjadi anak baik???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Its Zahra CHAN Gacha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keberanian Vanesa
Vanessa menyeringai melihat Mala memasuki kediaman keluarga Wijaya. Gadis itu memang sengaja membuntuti sang ibu.Keinginannya untuk menjadi bagian dari keluarga Wijaya membuatnya begitu berambisi untuk menemui keluarga besar sang ibu.
"Kali ini aku tidak boleh gagal. Aku harus masuk ke kediaman keluarga Wijaya dan memperkenalkan diriku. Dengan begitu aku akan diakui sebagai pewaris sah keluarga Wijaya," ucapnya begitu percaya diri.
Dengan persiapan yang begitu matang, Vanesa yakin akan di terima oleh kakek neneknya, apalagi ia sudah mencari tahu jika keluarga Wijaya tidak memiliki seorang cucu.
"Sebagai cucu satu-satunya di keluarga Wijaya, aku yakin Nenek akan sangat menyayangiku dan memberikan apapun yang aku mau?"
Vanesa merapikan penampilannya sebelum memasuki kediaman keluarga Wijaya. Seorang sekuriti menghentikan langkahnya dan menahannya.
"Maaf Nona, selain keluarga Wijaya dilarang masuk, jadi silakan pergi dari sini,"
Buka Vanesa jika menyerah saat seorang sekuriti berusaha mengusirnya. Ia pun terus berusaha meyakinkan para petugas keamanan jika dirinya adalah putri dari Nirmala Wijaya atau cucu dari keluarga Wijaya.
"Kalau kalian tidak percaya aku akan menunjukkan fotoku bersama ibu," Vanesa pun menunjukkan foto dirinya bersama sang ibu.
Bukan hanya itu Vanesa juga memperlihatkan kartu keluarga kepada mereka untuk meyakinkannya.
Melihat bukti-bukti yang ditunjukkan oleh Vanesa membuat petugas keamanan pun mengizinkannya masuk.
Nesa begitu sumringah saat memasuki rumah mewah itu. Ia bahkan tertegun saat melihat barang-barang mewah yang ada di rumah itu.
"Aku tidak menyangka jika ibuku adalah putri dari keluarga Wijaya, orang terkaya di Jakarta. Sungguh beruntung sekali nasibku karena akan menjadi pewaris sah keluarga konglomerat nomor satu di ibu kota," ucapnya begitu bahagia
Vanesa pun mengamati foto-foto yang terpajang di dinding ruangan. Ia bahkan terpukau melihat aneka barang mewah yang menghiasi setiap sudut ruangan.
"Ya Tuhan, aku tak bisa membayangkan jika aku bisa melakukan apapun sesuai yang aku mau jika aku menjadi pewaris sah keluarga Wijaya,"
Tiba-tiba Ia terlihat murung saat mengetahui kenyataan jika dirinya bukanlah Putri kandung Mala.
"Tapi bagaimana jika mereka tahu kalau aku ini ternyata bukan Putri kandang ibu??" ucapnya gusar
"Ah, aku harus menutup rapat-rapat rahasia ini. Aku hanya perlu menutup mulut momy agar ia tidak membocorkan rahasia ini kepada Ibu. Aku yakin dengan begitu semua rahasia Aku akan aman, dan aku akan tetap menjadi pewaris sah keluarga Wijaya," ucapannya membesarkan hatinya
Vanesa pun mulai mencari keberadaan sang ibu. Karena begitu besarnya rumah itu membuat Vanesa pun kebingungan untuk mencari ibunya dimana.
Ia berusaha menghubungi Mala dengan ponselnya, namun Mala tak mengangkat teleponnya.
"Kamu lagi ngapain sih Bu, selalu saja begini!" ucapnya mendengus kesal
Melihat tingkah mencurigakan Vanesa, membuat seorang pelayan pun menghampirinya.
"Maaf Nona Kalau boleh tahu, siapa Anda dan apa keperluan anda datang ke kediaman keluarga Wijaya?" tanya seorang wanita paruh baya
Vanesa terlihat gugup saat berhadapan dengan kepala asisten keluarga Wijaya yang begitu berwibawa.
"Sa sa saya Vanesa putri dari Nirmala Wijaya, saya datang kemari untuk mencari ibuku," jawab Vanesa dengan nada gagap
"Maaf Nona Saya tidak tahu kalau Anda adalah putri dari Nyonya Nirmala, kalau begitu silakan ikuti saya," jawab wanita itu begitu ramah
Ia kemudian mengantarkan Vanessa menuju ke ruang pribadi Nyonya Wijaya.
"Saya akan memberitahu kedatangan anda kepada Nyonya Muda, tolong tunggu sebentar," ucap sang asisten
Nesa pun mengangguk dan menunggu di depan pintu. Sementara itu sang pelayan pun mengambil ponselnya dan menghubungi Mala.
Vanesa terdiam takjub melihat bagaimana pelayan itu memberitahu kedatangannya kepada ibunya.
"Nyonya Nirmala berada di dalam bersama Nyonya besar, silakan masuk," ucap wanita itu kemudian membukakan pintu untuknya
"Terima kasih," jawaban saya dengan muka berseri-seri
Ia pun melangkahkan kakinya masuk keruangan itu.
Kembali ia dibuat takjub saat melihat desain kamar pribadi Nyonya Wijaya yang terlihat begitu megah dan mewah.
"Kamarnya saja seperti satu rumahku, benar-benar orang kaya," gumamnya dalam hati
Vanessa melihat ibunya sedang berdiri di samping seorang wanita tua yang berbaring di ranjangnya.
"Wanita tua itu pasti nenekku, sepertinya Dewi Fortuna sedang memihak padaku sehingga aku bisa bertemu dengan nenekku. Aku yakin seorang nenek akan lebih menyayangi cucunya dan Aku pastikan dia akan menerimaku dengan senang hati," ucapnya begitu percaya diri
"Selamat malam semuanya!" sapa Vanessa dengan suara lembut
Semua orang tampak tertegun saat mendengar suara Vanesa. Mala begitu terkejut melihat kehadiran putrinya. Wajahnya terlihat begitu tegang saat gadis itu memasuki kamar pribadi sang ibu. Ia tak menyangka jika putrinya itu akan mengikutinya hingga ke kediaman sang Ibu.
Berbeda dengan Mala, Vanessa justru terlihat sumringah dan begitu percaya diri saat mendekati wanita tua yang berbaring di ranjangnya.
"Selamat malam Nenek, perkenalkan aku Vanesa putri ibu Mala," ucap gadis itu memperkenalkan dirinya
*Deg
Mala kembali di buat terperanjat saat Vanesa menyapa neneknya.
"Jadi kamu berubah karena ini, sebenarnya apa yang kamu rencanakan Vanesa???"
dan vabesa pun kok ya g ada kapok2 nya sih
hadeh ada juga yg kyk gtu