Mantan Istriku Ternyata Miliarder

Evand melempar vas bunga diatas meja hinga pecah berserakan. Pria itu menatap Shovia dengan tajam.

"Tutup mulutmu, Shovia! Keluar dari kamarku sekarang!"

Mendengar bentakan Evand membuat Shovia takut. Wanita itu langsung turun dari ranjang, memungut pakaiannya lalu memakainya dan keluar dari kamar Evand, sebelum pria itu semakin murka dan menerkamnya.

Evand menyingkap selimut, ia menemukan noda merah di kain sprei bewarna putih miliknya.

"Sialan!" Evand sungguh kesal dan marah, mengacak-acak rambutnya sendiri, bahkan membenturkan kepalanya beberapa kali ke dinding untuk melampiaskan kemarahannya.

.....

Dimeja makan, anggota keluarga Christophe sudah berkumpul termasuk Shovia. Evand tiba disana dengan pakaian kerja yang sudah rapi.

"Ayo sarapan sayang!" Panggil Madeline ketika Evand justru hendak pergi begitu saja.

Evand menghentikan langkahnya. Shovia langsung berdiri dan menghampiri Evand. Wanita itu menggelayut seakan Evand sangat mencintainya.

"Evand, ayo kita sarapan dulu! Kamu pasti lapar setelah semalam kita..."

Pria itu menurunkan tangan Shovia dengan dingin. Evand menatap Shovia dengan tajam hingga wanita itu tidak jadi melanjutkan ucapannya.

Tanpa berkata-kata, Evand lalu melangkah pergi dengan langkahnya yang lebar.

"Semalam kalian ngapain?" Sahut Yoshi bertanya.

Shovia membalik badan. Ia tersenyum lalu duduk kembali dikursi meja makan.

"Tidak lama lagi, aku yakin. Mama akan memiliki cucu!" Ucap Shovia dengan tersenyum.

Yoshi dan Madeline nampak syok tidak percaya mendengarnya. Kalau Shovia berkata seperti itu, artinya Evand dan Shovia sudah?

"Astaga sayang, itu berita yang bagus. Akhirnya Evand terbuka sama kamu!" Jawab Madeline.

Shovia menganggukkan kepala. Mereka nampak bahagia, namun berbeda dengan Yoshi yang justru memikirkan sesuatu.

Meskipun Yoshi mendukung hubungan Shovia dan Evand, tapi ia tau kalau Evand tidak mencintai Shovia. Bagaimana Evand bisa menyentuh Shovia? Terkecuali Shovia melakukan sesuatu terhadap Evand!

.....

"Selamat pagi, tuan!" Sapa Henry didepan pintu masuk perusahaan grup Christophe.

Mood yang buruk, Evand tidak membalas sapa dari asisten pribadinya. Evand berlalu pergi, namun sebelum pergi ia berkata pada Henry. "Ikut keruangan ku!"

"Baik tuan!" Henry mengikuti langkah tuan mudanya, mengekor dibelakang.

Dari raut wajah Evand yang tidak bersemangat dan tidak baik, Hendry sudah bisa menebak kalau telah terjadi sesuatu pada tuannya.

Dan sesuatu itu, pasti dirinya juga terlibat!

Evand duduk di kursinya. "Siapa yang menyuruhmu mengantarku kerumah semalam?" Evand menatap Henry dengan tajam.

Benar dugaan Henry. Ia sudah melakukan kesalahan besar!

"Maafkan saya tuan!" Henry menundukkan kepala.

Brakkk!!! Evand menggebrak meja dengan keras.

"Kerjakan semua proposal untuk meeting besok! Siang ini harus siap! Tender proyek besok ada di tanganmu, jangan sampai kalah! Keluar dari ruangan ku sekarang!"

Tanpa banyak bertanya lagi, Henry langsung mengambil beberapa proposal pekerjaannya lalu membawanya keluar setelah pamitan pada Evand.

Evand menatap meja kerjanya, mengambil sebuah pigura yang dibiarkan jatuh. Pria itu menatap foto seorang gadis cantik dengan senyum manis. Jari-jarinya yang panjang membelai wajah difoto tersebut.

Evand meletakkan kembali pigura tersebut diatas mejanya, menghadap jendela ruangan membelakangi arah pintu.

.....

"Yasmine, aku tidak menyangka kalau produk YK langsung membeludak pesanan dalam semalam!" Renald menunjukkan data pemesanan yang baru ia periksa.

Yasmine menoleh dan tersenyum. Akhirnya mimpinya memiliki brand kosmetik dan skincare terkenal tercapai juga.

"Ini semua juga berkat kerja sama kita, Renald! Kau sudah banyak membantuku!" Jawab Yasmine.

"Kalau begitu, bonusku bulan ini berarti bertambah?" Celetuk Renald dengan bercanda.

Yasmine menggeleng-gelengkan kepala. Ia meraih ponsel dimeja kerjanya, lalu membuka aplikasi m-banking.

"Done!"

Ting!

Renald segera mengecek ponselnya begitu mendengar notifikasi penting.

"Tiga Miliar? Yasmine kakakku, kau baik sekali!" Pria itu tersenyum manis.

Renald memang memiliki karakter sedikit kekanakan, wajahnya dan senyumnya manis. Namun dia pekerja keras dan bertanggung jawab. Renald akan melindungi orang-orang yang dia anggap penting.

"Jangan banyak tersenyum! Kau bisa membuatku jatuh cinta!" Sahut Yasmine bercanda.

"Kalau kau jatuh cinta padaku, bagaimana dengan pria itu?"

Yasmine langsung melotot. Renald mengatupkan tangannya.

.....

Alex masuk keruangan Yasmine. Pria itu sengaja datang ke YK store untuk mengunjungi putrinya, sekaligus mengurus pekerjaan.

"Yasmine!"

Renald dan Yasmine langsung menoleh.

"Ayah? Kau datang kemari? Aku baru akan ke perusahaan Kaylor!" Ucap Yasmine.

"Tidak perlu nak! Ayah sudah membawakan beberapa pekerjaan penting untukmu! Besok ada tender proyek besar dari luar negeri! Ayah ingin kamu yang menanganinya!" Ucap Alex.

Yasmine menganggukkan kepala. Sekarang ia memiliki tanggung jawab besar, menjadi orang yang sibuk.

"Terimakasih. Yasmine akan berusaha semaksimal mungkin!" Jawab Yasmine.

Alex sudah sangat percaya pada putrinya. Hanya saja ia belum bisa sepenuhnya menyerahkan grup Kaylor, karena ia tau Yasmine memiliki banyak mimpi yang belum tercapai.

Alex ingin semua keinginan Yasmine terpenuhi, sampai Yasmine benar-benar siap menjadi penggantinya. Bagi Alex, menjadi pemimpin tidak harus laki-laki. Anak laki-laki dan perempuan sama-sama bisa diandalkan, asalkan mereka pintar dan memiliki skill.

"Kalau begitu, ayah pergi. Jaga diri kamu baik-baik nak!"

Yasmine menganggukkan kepalanya. Setelah Alex pergi, Yasmine langsung mengerjakan tugas dari ayahnya.

"Renald, besok kamu cek ke pabrik YK saja! Aku akan pergi sendiri!" Ucap Yasmine.

"Oke! Sesuai perintahmu!" Jawab Renald.

.....

Sampai malam hari, Yasmine masih menyiapkan pekerjaannya untuk presentasi besok siang. Ia tidak ingin mengecewakan Alex dan grup Kaylor.

Tok tok tok!

"Yasmine. Apa kamu belum selesai? Ibu membawakan mu makan malam!" Ucap Zoe dari luar kamar. "Apa ibu boleh masuk?"

Yasmine menoleh. "Masuklah bu!" Jawab Yasmine setengah berteriak.

Zoe membuka handle pintu lalu masuk. Dibelakangnya ada dua pelayan yang mengekor, membawa makan malam untuk nona muda kesayangan.

"Letakkan diatas meja, lalu kalian pergi!" Titah Zoe.

"Baik Nyonya!" Para pelayan mengikuti perintah Zoe, lalu pergi meninggalkan kamar Yasmine.

"Makan dulu, sayang. Sebanyak apapun pekerjaan kamu, jangan tinggalkan makan!" Ucap Zoe sembari menutup berkas-berkas berserakan diatas ranjang Yasmine.

Yasmine mengangguk. Pekerjaannya sudah selesai, laptopnya ditutup lalu ia membantu Zoe membersihkan ranjang.

.....

Yasmine akhirnya sampai di restoran yang akan digunakan untuk meeting.

"Aku Yasmine Kaylor!"

"Nona silahkan masuk. Mari saya antar ke privat room!" Jawab seorang Manager restoran.

Yasmine mengikuti langkah Manager restoran tersebut sampai keruangan privat. Yasmine tidak sendiri, dia ditemani oleh Sammy, asisten pribadi Alex. Pria yang usianya hampir 40 tahun.

Yasmine dan Sammy masuk kedalam ruangan. Begitu masuk kedalam, ada beberapa klien yang sudah menunggu, termasuk pemilik tender besar dari luar negeri.

"Maaf, saya terlambat!" Yasmine minta maaf dengan sopan.

"Kamu putrinya Alexander Kaylor?" Tanya seorang pria tua.

Yasmine tersenyum dan menganggukkan kepala. Didetik berikutnya, senyum Yasmine luntur begitu kornea hazelnya melihat wajah seorang pria yang tidak asing.